NovelToon NovelToon
Belenggu Cinta Suami Posesif

Belenggu Cinta Suami Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Erma Sulistia Ningsih Damopolii

Menjadi aktris baru, nyatanya membuat kehidupan Launa Elliza Arkana jungkir balik. Menjadi pemeran utama dalam project series kesukaannya, ternyata membuat Launa justru bertemu pria gila yang hendak melec*hkannya.

Untung saja Launa diselamatkan oleh Barra Malik Utama, sutradara yang merupakan pria yang diam-diam terobsesi padanya, karena dirinya mirip mantan pacar sang sutradara.

Alih-alih diselamatkan dan aman seutuhnya, Launa justru berakhir jatuh di atas ranjang bersama Barra, hingga ia terperosok ke dalam jurang penyesalan.

Bukan karena Barra menyebalkan, tapi karena ia masih terikat cinta dengan sahabat lamanya yaitu Danu.

“Lebih baik kau lupakan kejadian semalam, anggap tidak pernah terjadi dan berhenti mengejarku, karena aku bukan dia!” ~Launa Elliza

“Jangan coba-coba lari dariku jika ingin hidupmu baik-baik saja.” ~ Barra Malik Utama

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erma Sulistia Ningsih Damopolii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 13 Pandai Bersilat Lidah

Di saat dua security itu hendak keluar, tanpa sengaja mereka berpapasan dengan seorang pria yang juga kini tengah menatap tajam mereka.

“Jadi anda yang bernama Garry?” Tanya pria yang berpapasan dengan mereka sembari menatap Garry dan Nadia dengan tatapan membunuh. Pria itu tak lain dan tak bukan adalah Danu.

“Lo siapa?” Ketus Garry tampak menentang.

“Saya saudara Launa.” Jawab singkat Danu hingga berhasil menarik atensi Bara.

“Pak, silahkan bawa dua manusia ini jauh-jauh dari sini.” Titah Bara hingga Danu beralih memandangnya, dan security tersebut menuruti perintah sang atasan.

“Pak Danu, selamat datang_”

Bughhh

Belum juga habis Bara menyelesaikan kalimatnya, uluran tangannya juga tak sempat dibalas satu bogem mentah melayang tepat di wajahnya hingga wajah Bara terlempar.

Tak selesai di sana, belum sempat dia mengelak, sebuah tendangan mengenai perutnya hingga tubuhnya terpental ke lantai.

“Brengsek!”

“Set*n!”

“Berani-beraninya kau menodai sahabatku anj***!!” Maki Danu hingga Bara terpaku dan menatap datar wajah Danu.

Mendengar bahwa Danu bukan saudara Launa, emosi Bara terpancing.

“Ternyata kau hanya sahabatnya?” Tanya Bara tak habis pikir sahabat macam apa ini yang rela masuk terlalu jauh dalam hidup Launa.

Bisa Bara lihat dari pancaran mata Danu bahwa pria itu menyimpan rasa untuk wanita yang baru saja ia gagahi semalam.

Namun, bukan Bara namanya jika tidak memancing emosi lawannya. Di saat Danu hendak kembali melayangkan tinju ke wajah Bara, dengan santainya Bara mencekal tangan Danu dan melayangkan pernyataan bermakna ejekan karena ia merasa pria ini menyukai Launa.

“Mau memukulku sampai mati? Coba kamu pikirkan, bagaimana perasaan Launa andai tau sahabatnya masuk bui hanya karena menghilangkan nyawa ayah dari calon anaknya, hem?” Ejek Bara seraya menjilat cucuran darah di sudut bib*rnya.

Sembari bertanya begitu, Bara tersenyum licik sehingga berhasil memancing emosi Danu Eddison.

Amarah Danu semakin jadi dan bertekad menghabisi nyawa Bara saat itu juga, namun Bara lagi-lagi menahan kepalan tangan Danu yang mengarah ke wajahnya.

“Anda pikir anda bisa menyerang saya seenaknya? Andai anda saudara atau kakak Launa saya akan diam saja menerima pukulan bertubi-tubi yang anda layangkan. Tapi sayang anda hanya pria pengecut yang sepertinya, jika saya lihat anda menyimpan sejuta cinta untuknya namun tak tersampaikan.”

“Badjingan!” Danu berhasil menendang kaki Bara hingga genggaman pria itu terlepas, dan Danu kembali meluapkan kemarahannya namun kali ini Bara tak tinggal diam.

Bara membalas serangan yang Danu layangkan hingga pria itu terjungkal dan sudut bib*rnya mengeluarkan darah.

Tak puas dengan itu, Bara balas menendang perut Danu hingga pria itu terpental tepat di atas meja kerja Bara hingga semua barang yang ada di atas meja itu terporak poranda di lantai.

Bara pun menarik kerah kemeja Danu lalu berkata “anda pikir anda siapa berani menghakimi saya? Anda bukan siapa-siapa dan saya tidak takut dengan anda.” Ujar Bara pelan namun penuh penekanan.

Mendengar ucapan Bara, Danu menatap pria itu seakan ingin mengulitinya hidup-hidup. Ia pun mendorong kasar tubuh Bara dan hendak kembali melayangkan bogem mentah namun tiba-tiba, teriakan seorang wanita menghentikan aksi Danu.

****

“Sayang.” Panggil Garry saat ia berhasil memasuki rumah Bara demi menemui kekasih hatinya Jovita.

“Mas?” Sahut Jovita berlari kecil menghampiri Garry dan menghambur ke pelukan pria itu dengan manjanya.

“Aku kangen.” Ucap Garry membalas pelukan Jovita namun wanita itu mengerinyitkan dahi lalu melepas pelukannya tanpa menjauhkan kedua tangannya dari bawah lengan sang kekasih.

“Kangen? Padahal kita baru ketemu tadi malam loh.”

“Kangen kan nggak kenal waktu sayang.” Rayu Garry mencubit kecil hidung bangir Jovita.

Kedatangan Garry tentu ada udang dibaliknya, Garry ingin menjalankan strategi yang sejak tadi ia susun. Jovita adalah kelemahan Bara, jadi Garry akan menyerang kelemahannya terlebih dahulu.

“Apaan sih lebay.” Cibir Jovita sembari mencubit pelan perut Garry.

“Kok cuma di situ? Bawahan dikit dong.” Goda Garry hingga mendapat tatapan aneh dari Jovita.

“Hehehe bercanda sayang.” Sergah Garry meralat ucapannya. Bagaimana tidak? Jovita adalah wanita baik-baik, jadi Garry tak berani menidurinya. Pernah suatu hari Garry meminta hal itu dari Jovita dan lancang menc*um bib*r wanita itu, Jovita sampai mendiamkannya berhari-hari. Untung masih dimaafkan, itu pun harus berjemur seharian di depan rumah barulah Jovita luluh.

“Sayang.” Panggil Garry begitu mereka duduk di sofa ruang tv.

“Hem?”

“Sebenarnya ada yang ingin aku ceritakan.”

“Apa itu mas?”

“Begini…” Garry sengaja menggantung kalimatnya demi menarik perhatian lawan bicaranya, sekaligus melancarkan aksi kebohongannya.

“Ada apa mas?”

“Maaf sebelumnya, kamu harus mendengar berita yang kurang mengenakkan ini.” Ujar Garry meraih jemari Jovita dan menggenggamnya. Sedangkan wanita itu antusias menunggu kalimat selanjutnya. “Aku dan Bara bertengkar, Bara…”

“Kak Bara kenapa mas? Apa dia sering berbuat sesukanya padamu?” Cecar Jovita mendadak tidak enak hati.

“Aku mohon kamu jangan memarahinya sayang_”

“Berarti benar kan? Benar dugaanku selama ini, pantas kamu jarang menemuiku, sepertinya kak Bara sering membuatmu sibuk kan?”

“Tolong jangan marahi dia Vit, aku tidak masalah andai memang seperti itu. Aku rela melakukan apapun asal aku bisa mengabdi untuk kalian. Akan tetapi, tidak harus dengan cara memisahkan kita.” Aku Garry hingga Jovita menatapnya terpaku.

“Maksud kamu?”

“Kak Bara ingin kita membatalkan pertunangan karena salah paham.”

“Salah paham bagaimana?”

“Asal kamu janji jangan marahi Bara ya_”

“Lanjutkan saja mas.” Timpal Jovita tampak tak sabar.

Pasalnya, selama ini memang Jovita kerap mendapati kakaknya yang sering berbuat seenak dengkul kepada Garry. Bukan tanpa alasan, Bara melakukan itu karena memang Garry lelet dan kerap berleha-leha dalam pekerjaan. Berbanding terbalik dengan Bara yang disiplin dan bertanggung jawab.

“Kak Bara menuduh aku selingkuh dengan pemeran utama project barunya, padahal wanita itu memfitnah aku menidurinya hanya demi mendapat atensi dariku dan kak Bara menuntutku bertanggung jawab padanya.”

“Pemeran utama? Berarti kak Launa dong, apa kak Launa memang orang seperti itu?” Terka Jovita dalam hati tanpa tahu perubahan besar yang sudah sang kakak rombak di dalam project tersebut.

“Jadi, gara-gara salah paham? Bagaimana kak Bara bisa menuduh kalian selingkuh? Apa dia punya buktinya?”

“Tidak, kakakmu hanya mendengar di salah satu pihak. Ada yang melapor ke kakakmu yang tidak-tidak agar supaya dia mendapat jabatan menjadi asisten kak Bara menggantikan posisiku.”

“Ambisius sekali orang itu.” Gumam Jovita tampak menahan amarah.

“Sayang, kamu tidak usah terlalu memikirkannya. Tidak apa andai kata kak Bara benar-benar memecatku seperti katanya tadi, asal jangan memisahkan kita.”

“Jadi kak Bara juga memecatmu?” Tanya Jovita luar biasa terkejut dan hanya ditanggapi anggukkan oleh Garry.

“Aku harus bicara padanya! Dia tidak boleh asal memecatmu begitu saja.” Tutur Jovita yang memang punya history kurang baik bersama sang kakak. Mereka bagaikan musuh bebuyutan yang sulit akur, bahkan tak bisa dipungkiri omongan Garry masuk di akalnya. Bagaimana tidak? Dulu Bara sempat tak merestui hubungan mereka namun Jovita tetap kekeuh ingin bersama Garry hingga Bara akhirnya mengalah, dan mempekeejakan Garry di kantornya. Bicara soal kerjaan, itu juga atas kemauan Jovita yang membujuk kakaknya mau menerima Garry di perusahaan.

Jadi karena gagal meraih restu sejak awal, Jovita berpikir kakaknya masih belum membuka hati dan melayangkan berbagai fitnah kepada Garry agar sang kekasih tidak menjadi ipar kakaknya.

Jovita

Garry

1
Melia Gusnetty
judul sm jln cerita nya gk sesui..jd malas baca nya..
sorry tak skip..
Melia Gusnetty
aahh..jd greget..tokoh utama nya begok bin tolol...lemah lg...gk sreek jd nya...😏😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!