NovelToon NovelToon
Obsession

Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Paksa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: noona frog

Keesokan paginya Ana pun terbangun dari tidurnya dan mendapati pria itu sedang duduk di atas ranjangnya sembari melihat ke arah jendela.

Ana bergegas bangun dan menghampirinya "Bagaimana keadaanmu Tuan?" tanya Ana tersenyum.

Tuan itu diam tak bergeming dengan tatapan melihat ke arah jendela.

"Tuan katakanlah sesuatu?"

Tuan itu menoleh dan menatap Ana "Kau siapa?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noona frog, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pergi

Cristy mondar-mandir menunggu Harry di ruang tengah, tidak lama kemudian Harry terlihat menuruni anak tangga. Cristy pun mendatangi Harry "Kenapa kalian bisa pulang bersama, kenapa kau pakai acara menggendongnya?"

Harry berjalan menuju kamar kakeknya, "Kami bertemu di jalan jadi aku mengajaknya pulang bersama"

"Terus kenapa kau menggendongnya?"

"Karena aku menyukainya" ucap Harry santai

"Apa?!!!" teriak Cristy "Kau menyukai Ana?"

Harry berdehem mengiyakan.

"menyukai yang bagaimana kau bilang?"

"Kenapa sih Tante jadi banyak tanya begini?"

Cristy memukul lengan Harry "Kau ini!, terus apa dia juga menyukaimu juga"

"Aku masih menunggu jawaban darinya, untuk sementara bila bertemu dengannya jangan membahasnya dulu" ucap Harry kemudian dia masuk ke dalam kamar kakeknya.

"Maksudnya?, Dasar anak itu!".

***

Robert melihat Harry yang datang mendekatinya "Besok kosongkan jadwal mu, karena kau akan di perkenalkan sebagai Direktur baru esok pagi" ucap Robert.

Harry mengangguk "Baiklah"

Setelah bertemu dengan kakeknya, Harry langsung menuju kamarnya.

Drrttt

Drrtttttt

Suara ponsel Harry bergetar, tertera di layar ponsel Jimms memanggil "Apa?" tanya Harry.

"Kami menemukannya pak, anda benar dia ada di lokasi yang berbeda"

"Bagus!"

"Tapi keadaannya buruk pak?"

"kalau gitu kau urus dia, aku akan menemuinya setelah acara besok".

"Baik pak" ucap Jimms di balik telpon, Harry pun mematikan telponnya dan melihat sebuah gambar kiriman dari Jimms.

Di kamarnya, Ana juga berulang kali menelpon Dr Jonas "Kenapa dia tidak menjawabnya, apa dia sangat sibuk?

"Iya Hallo, ada apa Ana?" Jonas akhirnya menjawab panggilannya.

"Dokter Bisa kah aku menemui mu besok?"

"Baiklah, datang lah ke klinik ku besok pagi aku akan mengatur jadwal temu mu dengan Dokter OBGYN di klinikku"

"Terima kasih dok" Ana pun menutup telponnya.

Tiinng! Suara pesan singkat muncul di layar ponsel Ana, ia pun membukanya [kau akan terima akibatnya!]

Ana pun langsung mematikan layar ponselnya "Kenapa dia tiba-tiba marah seperti itu?"

"Apa benar John tidak ada di sana seperti yang di katakan Harry" Ana menjadi sangat gelisah "Semoga saja yang di katakannya memang benar"

***

Ke esok kan paginya Ana Keluar dari kamarnya sembari membawa kopernya, Harry yang saat itu juga keluar dari kamarnya melihat Ana, ia pun langsung mendekati Ana "Kau mau kemana?"

"Pekerjaan ku di sini sudah selesai, kakek juga sudah membaik jadi aku harus kembali bekerja di rumah sakit" ucap Ana.

"Kenapa tiba-tiba begini?" Harry dengan kesal merebut paksa koper Ana.

"Hei apa yang kau lakukan, kembalikan!" ucap Ana mencoba merebut.

"Jangan pergi!"

"Kau tidak bisa menahan ku di sini!" ucap Ana marah.

"Jika kau ingin bertemu dengan kakakmu maka turuti perkataanku"

Ana terdiam mencoba menelaah perkataan Harry "Apa kau bilang, kakakku! Apa kau tau dia ada di mana?" Ana menatap Harry dalam.

"Anak buahku baru menemukan keberadaannya tadi malam"

Mata Ana berkaca-kaca "Apa dia masih hidup, lalu bagaimana keadaannya?", Ana menggenggam tangan Harry "cepat pertemukan aku dengannya" ucap Ana memohon.

Harry balik menggenggam kedua tangan Ana "saat ini dia aman bersama anak buahku, jika kau mau menemuinya turuti perkataanku" ucap Harry.

Ana langsung memeluk Harry dengan erat tangisnya pecah, dia sangat senang mendengar ucapan Harry saat ini. Harry membalas pelukan Ana tangannya juga mengusap-usap kepala Ana.

"Terima kasih... Karena sudah menemukan kakakku." ucap Ana menangis.

"Tapi apa kau siap bertemu dengan dia, tapi keadaannya tidak seperti dulu lagi?"

Ana mendongak menatap Harry "Maksudnya?"

-

-

-

To be continued...

1
Wenti Depia Nopianti
wah, meteng ni mesti yakin aku
Luvly_Bee
Semangat kk 💪 salken ya... sama² baru netes kita, hahaha 😁
Ami: salken kk, semangat 💪🔥🔥🔥
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!