NovelToon NovelToon
Kisah Si Elang Putih.

Kisah Si Elang Putih.

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:44k
Nilai: 5
Nama Author: Alvinoor

Xiao Yuen sang putra mahkota kerajaan Hindipura, yang dianggap sampah lantaran memiliki Dantian yang cacat semenjak lahir, setiap saat, mendapat hinaan dan siksaan dari pangeran Gumantri saudara tiri nya.

Hingga pada suatu hari, seorang pertapa tua mengajak nya pergi ke Negeri seberang untuk mencari keberadaan ayah nya.

Bertemulah dia dengan ayah nya?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tabib Kecil.

Wanita penjual Baofan itu menjura beberapa kali di hadapan Xiao Yuen dengan wajah yang sangat bahagia sekali.

Sementara itu, Xiao Yuen melangkah kembali pada dua anak kecil kakak beradik itu.

"A Huan!, A Mei!, ini makan lah Baofan ini, aku membelikan nya untuk kalian berdua" ujar Xiao Yuen sambil menyerahkan Baofan itu kepada A Huan.

Dengan terburu buru karena lapar nya, A Mei segera memakan Baofan itu dengan lahap nya, hingga nyaris tersedak karena nya.

Xiao Yuen menyerahkan lumpang kulit labu tempat air minum nya pada gadis kecil itu, "perlahan lahan saja mei mei, tidak usah buru buru, tidak akan ada seorang pun yang akan merebut nya" ucap Xiao Yuen sambil bercanda.

Kedua kakak beradik itu makan Baofan dengan lahap nya, sehingga menghabiskan dua bungkus setiap orang.

Pek Ngo Sian Li sambil pura pura tertidur, namun memperhatikan apa yang dilakukan oleh murid nya itu.

"Hmm, mulia sekali hati anak ini, aku yakin, kelak kau akan menjadi seorang ksatria berhati baik nak, semoga Dewata melindungi mu" bisik hati Pek Ngo Sian Li sambil terus memperhatikan Xiao Yuen dari kejauhan.

Selesai makan, nampak wajah kedua anak itu bercahaya cerah, tidak pucat seperti tadi lagi.

"A Huan!, dimanakah tempat tinggal kalian?" tanya Xiao Yuen lagi.

"Sebenar nya tidak jauh dari tempat ini Kong Cu, tetapi karena jalan nya harus memutar, jadi terasa agak jauh disana" sahut A Huan sambil menunjuk kearah belakang istana Gubernur Kota Ming.

Xiao Yuen menatap kearah guru nya yang tiduran sambil bersandar di pohon besar dengan Sute (adik seperguruan) nya Qian San yang tidur di samping nya.

"Orang tua kalian dimana?" tanya Xiao Yuen lagi.

"Kami tinggal bertiga dengan ayah yang lebih dari satu purnama ini tidak lagi bisa bangkit dari tempat tidur karena sakit" jawab A Huan.

"Kalau ibu kalian?" tanya Xiao Yuen lagi.

Kedua anak itu terdiam beberapa saat, mendengar pertanyaan dari Xiao Yuen tadi.

Barulah setelah berpikir sejenak, A Huan menjawab, "ibu kami sudah lama pergi meninggalkan kami, karena tidak tahan hidup miskin bersama ayah!" jawab nya.

"Bolehkah aku menjenguk ayah mu A Huan?" tanya Xiao Yuen menatap kearah A Huan.

A Huan terdiam beberapa saat lama nya, setelah menarik nafasnya dalam-dalam, anak laki laki itu pun menganggukkan kepala nya, "baiklah Kong Cu, kau boleh menjenguk nya" ucap nya bangkit membawa dua bungkus Baofan yang masih tersisa, lalu bersiap menggendong adik nya A Mei.

Xiao Yuen sekali lagi menatap kearah guru nya, setelah merasa yakin jika wanita Cantik itu benar benar tidur, dia segera menarik tangan A Huan.

"Saudara A Huan, biarkan A Mei aku yang menggendong nya, kasihan badan mu masih lemah, kau berjalan saja di depan, aku akan mengikuti mu" ujar Xiao Yuen.

Meskipun dengan rasa sungkan nya, A Huan akhirnya membiarkan Xiao Yuen yang menggendong A Mei, sementara dia berjalan di depan kedua nya.

Rumah kediaman A Huan ternyata berada jauh di belakang istana Gubernur Kota Ming, di ujung Gang kecil di tepi sungai kecil, sebuah rumah yang kecil dan sudah sangat usang sekali.

Dari dalam rumah kecil itu sesekali terdengar suara batuk batuk seorang laki laki, sambil sesekali memanggil A Huan dan A Mei bergantian.

Rumah kecil yang lebih tepat di bilang gubuk itu memiliki tiga ruangan, yakni ruang depan, ruang tengah merangkap tempat tidur serta ruang makan, dan dapur.

Diatas bale bale bambu yang sudah usang, nampak terbaring seorang pria bertubuh kurus.

Pria ini sebenar nya belum lah terlalu tua, hanya sekitar tiga puluh tahunan saja, namun karena tubuh nya sangat kurus, sehingga seolah olah usia nya sudah lima puluh tahunan saja rupa nya.

"Uhuk!" ....

"Uhuk!" ....

"Uhuk!" ....

"A Huan!, A Mei!" kembali pria itu batuk batuk lalu memanggil A Huan dan A Mei dengan suara nya yang lemah sekali.

"Ayah!, maaf A Huan ya ayah, mei mei meminta A Huan agar menemani nya melihat keramaian!" sahut A Huan lembut sambil duduk Disamping ayah nya.

Pria itu membuka mata nya, menatap kearah kedua putra putri nya, mata nya berkaca kaca, "maafkan ayah ya nak ya, karena ayah kalian menderita" ucap nya. Beberapa bulir air mata nampak mengalir di pipi nya.

A Mei menghapus air mata itu perlahan, "ayah harus sehat ya ayah, agar bisa membawa Mei jalan jalan seperti dahulu lagi" ucap gadis kecil itu turut menangis.

Tiba tiba mata nya menangkap keberadaan anak kecil lain selain kedua putra putri nya.

"Kalian bersama siapa A Huan?" tanya pria itu lemah.

"Tadi kami bertemu dengan orang baik ayah, Kong Cu ini membelikan kami Baofan yang banyak, ini masih ada dua bungkus untuk ayah!" ujar A Mei meletakan dua bungkus Baofan.

Dengan susah payah, pria itu duduk diatas bale bale sambil membuka Baofan.

Setelah menghabiskan sebungkus Baofan, dan secangkir air putih, kini wajah Pria itu terlihat agak mulai bercahaya.

"Ape!, bolehkan saya memeriksa tubuh ape, siapa tahu saya bisa mengurangi beban penyakit ape" ujar Xiao Yuen meminta izin memeriksa tubuh pria yang dia panggil ape (paman) itu.

Pria itu menatap kearah Xiao Yuen, meskipun ada rasa tidak yakin dengan anak kecil ini, namun karena memandang Xiao Yuen sudah berbaik hati kepada nya, tidak salah nya menyenangkan hati tamu nya ini dengan menuruti kemauan nya.

"Silahkan nak, silahkan" sahut pria itu sambil membaringkan tubuh nya.

Meskipun belum begitu mahir, namun setidak nya Xiao Yuen sudah membaca semua isi kitab Thi Thien (Langit Bumi) milik Yok Sian (Dewa Obat), dan sedikit mengetahui jenis jenis penyakit dan obat nya.

Setelah memeriksa dengan seksama, akhirnya Xiao Yuen berkesimpulan jika pria ini menderita penyakit paru yang sudah akut, yang tidak akan mampu di obati dengan sekedar ramuan herbal, kecuali dengan Tan (pil) obat luka dalam dan pemusnah racun.

Xiao Yuen mengeluarkan sebutir pil kecil berwarna putih dan sebutir lagi berwarna hitam, dan menyuruh pria itu menelan nya.

Tan (pil) buatan Yok Sian (Dewa obat) itu tentu saja tidak bisa di ragukan lagi keampuhan nya.

Setelah menelan pil pemberian dari Xiao Yuen itu, pria tadi nampak mulai tenang, nafas nya tidak tersengal sengal seperti tadi. Wajah nya pun terlihat mulai bercahaya kembali.

Pria itu duduk di atas bale bale bambu, menatap kearah Xiao Yuen dengan tatapan takjub nya.

"Terimakasih nak ya, sekarang ape merasa sangat sehat, ape bisa mulai bekerja besok" ujar pria itu bersemangat sekali.

"Jangan ape, ape harus beristirahat selama beberapa hari, ini untuk kesembuhan ape sendiri, ini ada ramuan herbal, godok dengan air putih hingga tinggal separo nya, lalu ape minum sehari dua kali, pagi dan sore hari selama tiga hari berturut turut" Xiao Yuen menyerahkan beberapa bungkus obat herbal pada pria itu.

Pria itu menatap kearah Xiao Yuen dengan mata berkaca kaca, "terimakasih atas pertolongan mu nak, semoga Dewata melindungi mu, ape harus bekerja, sudah terlalu lama ape tidak bekerja, kasihan A Huan dan A Mei meminta minta setiap hari!" ujar pria itu murung.

Xiao Yuen mengeluarkan sekantong Tail emas isi lima puluh keping dan menyerahkan nya pada pria itu.

"Ape!, ambilah ini, pakai untuk biaya hidup kalian, sisa nya pergunakan untuk modal usaha ape, kalau sudah sehat" kata Xiao Yuen.

Dengan tangan gemetar, Pria itu menerima kantong kulit dari tangan Xiao Yuen, dan melihat isi di dalam nya.

Tiba-tiba tubuh pria itu menjadi limbung dan nyaris roboh kalau saja Xiao Yuen tidak cepat cepat menangkap nya.

Pria itu begitu shock setelah melihat kepingan Tail emas yang begitu banyak di depan mata nya.

"Nak!, ini terlalu banyak nak, ini terlalu banyak!" tolak pria itu sambil meneteskan air mata nya.

"Ambil lah ape!, jangan menolak nya, bila ada sisa nya, pakailah untuk modal ape" Xiao Yuen memaksa pria itu untuk menerima koin emas itu.

"Nak!, hati mu sangat mulia sekali, terimakasih nak, terimakasih banyak! Saya Xio Song Ki, menghaturkan terimakasih" ujar pria itu sambil menjura beberapa kali di depan Xiao Yuen.

Tanpa sepengetahuan mereka, Pek Ngo Sian Li mengintip mereka dari celah dinding pondok yang terbuat dari anyaman bambu itu.

Wajah wanita cantik itu tersenyum menyaksikan apa yang terjadi di depan mata nya itu.

Sambil menggendong tubuh kecil Qian San, dengan sekali sentak, wanita itupun sudah lenyap dari tempat itu.

"Ape!, saya pamit mohon diri, jaga diri kalian, dan ramuan herbal nya harus di minum ya, A Huan!, A Mei, saya mohon diri, jaga ayah kalian baik baik, ingatkan agar meminum obat nya!" ujar Xiao Yuen seraya melangkah keluar dari pondok itu diantar oleh paman Xio Song Ki, A Huan dan A Mei hingga ke halaman.

"Anak yang sangat baik hati, semoga Dewa melindungi nya!" ujar Xio Song Ki.

"Ayah!, kalau aku besar nanti, aku akan mencari nya, aku akan mengabdi kepada nya sebagai balas jasa!" ucap A Mei menatap kepergian Xiao Yuen hingga menghilang di tikungan jalan.

Sementara itu, Xiao Yuen melangkah perlahan keluar dari jalan kecil itu, tempat A Huan tinggal menuju ke jalan besar.

Namun baru saja dia tiba di jalan besar, yang mengarah ke jalan utama yang menuju ke alun alun, dia melihat sekelompok pemuda sedang berjalan berlawanan arah dengan diri nya.

...****************...

1
Iwan Sutanto
semangat terus thor..
budiman_tulungagung
ubur ubur naik motor... gass terus thor
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah bertarung
Bias Satria
lanjut Thor mantab jiwa ,kreazi up dong Thor biar seruh bacanya.,hadiah bungah.
Bias Satria
creazy up Thor biar gak gantung bacanya.
budiman_tulungagung
ubur ubur naik motor... gasss terus thor
spooky836
pantetlag cerita anak haram noveltoon baik suruh jangan baca novel sampah. para readers buAnglah jumpa novel sampah macam ni.
spooky836
semua novel baru semua sampah. zaman mana entah nama cina, nama indon, nama melayu, nama jawa, nama kafir pun ada mc kafir ke..
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Muantebz
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Makjlebz
budiman_tulungagung
ubur ubur ikan lele... update terus lee
tundra mahkota
up nya Jangan satu , lanjutlah
Iwan Sutanto
lama...
Bias Satria
lama kali updetnya bisa lupa bacanya.
tundra mahkota
lanjut lah upnya jangan satu
Mazaiat Habib
lanjuuuuuuuuuuuuuuuuuuttt kaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannn thoooooooooooooooooooorr
Iwan Sutanto
semangat...lanjut lg
Bias Satria
lanjut Thor creazi up Thor,
Amir Hamzah
👍👍👍⭐⭐⭐⭐⭐
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Yeaaah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!