NovelToon NovelToon
Aku Dan Teman Kamarku

Aku Dan Teman Kamarku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Dosen / Dikelilingi wanita cantik / Diam-Diam Cinta / Idola sekolah
Popularitas:18.7k
Nilai: 5
Nama Author: Jhujhu Games

kisah cinta seorang pemuda sederhana nan rupawan dan cerdas dalam mengejar mimpi yang terjebak dengan lawan jenis di sebuah kamar kos.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhujhu Games, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 32.Bos Baik Hati

'Ckleeeekk...... '

Andika nampak membuka pintu ruang staff secara perlahan. Dengan tatapan mata dan tubuh yang begitu lemas, Ia berjalan ke arah ruangan pak Joko.

"Hah... Mana ada!! Jatuh temponya seminggu lagi!! Ya kalau hari ini jelas aku nggak bisa setor lah!! Nanti sebelum jatuh temponya aku usahakan sudah bayar." ucap pak Joko dengan keras pada ponselnya itu, sebelum akhirnya mematikan panggilan telepon itu dengan sangat kesal.

"Emang dasar. Bank kredit rakyat apanya, pemerasan rakyat baru bener. Jelas-jelas jatuh temponya masih ada satu minggu lagi, malah minta di bayar sekarang. Eh, Dik? Sini duduk, Dik. Jangan diem aja di situ." ucap pak Joko yang baru menyadari kedatangan Andika yang masih berdiri di dekat pintu.

Tanpa adanya semangat Andika mulai berjalan masuk dan meletakkan barang-barangnya sebelum ia segera duduk di kursi empuk di ruangan pak Joko itu.

"Kata Nina tadi, kamu pergi ke kantor perusahaan yang memberikan kamu beasiswa itu? Terus gimana?" tanya pak Joko dengan wajah yang ramah.

Karena bagi pak Joko, Andika adalah sosok penyelamatnya juga dari lubang kebangkrutan usahanya. Saat ditipu oleh teknisi yang sebelumnya yaitu si Joni. Jadi wajar saja jika pak Joko bersikap baik dan ramah kepada Andika.

Namun bukan balasan kata-kata yang diberikan Andika kepada pak Joko. Andika hanya menyodorkan surat perjanjian yang telah di tanda tanganinya saat ia pergi ke perusahaan yang memberinya beasiswa kepadanya itu.

Secara perlahan senyuman pak Joko yang menyambut kedatangan Andika dengan ramah tadi langsung menghilang saat ia membaca isi surat yang di sodorkan oleh Andika.

Ia sudah terbiasa mengurusi surat seperti ini. Karena itulah, pak Joko sudah menduganya sebelum ia membaca surat itu.

"Berapa?" tanya pak Joko singkat.

"Dua belas..... "balas Andika dengan suara yang sangat lirih merasa tak bersemangat.

" Kapan?"lanjut pak Joko.

"Enam bulan...... " balas Andika masih dengan sikap yang sama.

"Orang tua kamu sudah tau semua ini?" tanya pak Joko sekali lagi kepada Andika. Memastikan situasi yang telah dialami Andika saat ini.

Andika hanya menggelengkan kepalanya, sebelum akhirnya menenggelamkan wajahnya di kedua telapak tangannya.

"Hiks... Hiks.... Aku cuma mau bantu Ana. Tapi kenapa...... "

Akhirnya topeng yang di pasang oleh Andika, topeng yang sok tegar itu, yang bahkan kini terlihat jelas betapa palsunya hatinya, kini telah remuk di depan semua orang.

Ia tak dapat menahan seluruh emosi dalam dirinya, yang pada akhirnya menangis, menjatuhkan air matanya atas situasi yang tengah ia hadapi saat ini.

Pak Joko pun paham setelah membaca surat perjanjian itu secara keseluruhan.

Karena, tak hanya Andika harus mengembalikan uang dengan jumlah yang cukup besar yaitu dua belas juta, namun isi dari surat itu juga menegaskan kalau Andika juga akan kehilangan seluruh potensi beasiswanya.

Dimana jika di total semuanya, beasiswa yang di dapa Andika bisa mencapai 150 juta kurang lebihnya.

Setelah sampai di bagian akhir dari surat itu, pak Joko nampak menyipitkan kedua bola matanya sambil mendecakkan lidahnya.

"Brengsek..... "keluhnya.

Dalam bagian akhir tersebut, tertuliskan bahwa dengan batalnya kontrak beasiswa ini, Andika akan kehilangan satu-satunya kesempatan baginya untuk bisa menjadi salah satu bagian dari perusahaan itu. Dengan bayaran yang di janjikan bisa mencapai 18.000.000 per bulannya.

Meskipun jumlahnya terdengar begitu besar, namun jumlah itu sepadan dengan beban kerja yang nantinya akan dikerjakan Andika di perusahaan tersebut. Apalagi ini adalah kota Bandung.

Dengan cepat pak Joko kemudian meraih ponselnya yang diletakkannya di unjung mejanya. Terlihat menekan beberapa tombol untuk melakukan panggilan kepada kepada seseorang.

"Hali, Gus. Aku sedang butuh bantuan!! Bisa bantu? "ucap pak Joko dengan keras dan secara refleks Andika langsung mengangkat wajahnya.

" Aku mau ngutang bentar bisa? Hah? Owh ... Iya.... Iya? Aku ngerti kalau utangku masih ada di tempatmu. Tapi ini aku serius butuh bantuan. Bukan. Bukan buat aku tapi buat temanku. Iya satu aja. Kalau ada. Owh iya.... Kalau ada sama motor bekas apalah..... Gimana? Makasih ya, tahun depan aku bayar." ucap pak Joko yang segera mematikan panggilan teleponnya.

Andika merasa bingung dan tak tau apa yang barusan pak Joko bicarakan di dalam panggilan telepon dengan temannya itu tadi.

"Pak?" tanya Andika yang merasa penasaran.

"Dik, jujur aja. Utangku masih banyak. Jadi aku gak bisa bantu kamu banyak. Yang bisa aku bantu buat kamu sekarang hanya tempat tinggal baru sama motor bekas setidaknya masih layak pakai. Jadi, biar kamu bisa pergi ke kampus dengan cepat dan tak lagi tidur di dalam bilik komputer.

Andika hanya bisa terdiam setelah mendengarkan kalimat yang barusan pak Joko ucapkan.

Meskipun sebenarnya ia sangat berharap pak Joko bisa membantunya, namun ia sama sekali tak menyangka bahwa pak Joko benar-benar membantunya.

"Terus untuk makan, seperti biasa, makan aja di sini. Sedangkan untuk uang? Sementara gajimu yang biasa dulu, nanti sambil aku kumpulin dua belas juta sebelum enam bulan. Yah aku mesti bayar hutangku dulu sih, udah mepet. Tapi kamu tenang aja, bakalan aku usahain. Kalau penasaran, nih!!" pak Joko nampak berbicara panjang lebar, menjelaskan bantuan yang diberikannya. Hanya kepada mahasiswa yang baru di kenalnya kurang dari satu bulan ini.

Sambil berbicara,pak Joko nampak memperlihatkan tumpukan berkas tagihan hutangnya.

Meskipun hanya sekilas, Andika membaca beberapa laporan itu.

Mulai hutang dari membeli tanah di blok ini, mendirikan bangunan, membeli peralatan komputer hingga memperkerjakan pegawai. Termasuk juga uang yang hilang akibat ulah dari teknisi yang sebelumnya.

Jika di total semuanya, jumlah hutang yang dipikul pak Joko, ternyata hanyalah seperti sebuah kerikil di pinggir jalanan dibandingkan hutang dan masalah Andika barusan.

Bersambung.....

1
anggita
pertama like👍, iklan☝
anggita
kadang kenyataan itu mengesalkan 😑
🔵🌻⃠MeNtaRy☀⃟
Semangat ya Kk
DinDut Itu Pacarku ngasih Iklan
Dek icha: terima kasih bnyk kk ry
total 1 replies
anggita
Andika pancen joss... Semarang- Bandung 🚃🚟🚋🚞🚆
Fransiskus Jagu
keren alur ceritanya, semangat thor penasaran part selanjutnya
Dek icha: terima kasih bnyk kk.. tunggu ya🙏🙏
total 1 replies
dewidewie
Vote untuk kakak author, tetap semangat updatenya ya 😄
Dek icha: terima kasih banyak kk
total 1 replies
dewidewie
Semua laki laki mah gitu an, selalu melihat penampilan di awal
dewidewie
Bocil efef 🤣🤣🤣
anggita
2☝iklan buat author
Dek icha: kk boleh folback gk.. mau tanya2 aku
total 1 replies
Melda Selvia
lanjutkan
Dek icha: tunggu ya kk.. terima kasih
total 1 replies
anggita
👍👍..
anggita
Andika.... Ana,, Doni.
anggita
bunga🌷 buat Ana, like👍utk authornya.
dewidewie
satu iklan untuk kak author agar lebih semangat updatenya 🌹
anggita
like iklan👍☝.
anggita
klo sdh punya keahlian/skil, ijazah tinggi kadang sperti ga kepakai☺.
anggita
Andika.. mahasiswa pinter, jenius.
dewidewie
Andika, apa gak ada sedikitpun perasaan untuk Ana?
Devon Delisha
semangat thor,,up trs
Rini Antika
jgn sampai tergoda ya Dik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!