NovelToon NovelToon
Bangkitnya Arwah Penari Ronggeng

Bangkitnya Arwah Penari Ronggeng

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Hantu
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: JK Amelia

Novel ini merupakan lanjutan dari "susuk nyironggeng"

"Ampun Sari jangan,"Juragan Karta berlari keluar dari kamar,sedangkan perempuan yang bersama nya mengigil ketakutan,terlihat sosok penari ronggeng melayang mengejar Juragan Karta.
Sudah 10 tahun sejak peristiwa pembakaran yang menyebabkan kematian seorang penari ronggeng,kini desa itu sudah maju dan berganti nama menjadi desa sukamulya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjalanan menuju tempat Abah Harun

Akhmad mengurut kaki Ustadz Salim,diputarnya pergelangan kaki Ustadz Salim.

"Mad pelan-pelan sakit,"pak Ustadz meringis menahan rasa sakit.

"Ini udah pelan Pak Ustadz,sekarang tahan yah,ini akan sakit sekali tapi paling cuma sebentar."

"Pelan-pelan Mad,jangan terlalu ken....,"belum sempat Ustadz Salim meneruskan ucapanya,Akhmad sudah menarik membetulkan letak tulang yang bergeser.

"Kretekkkk,krukkk...."

"Akhhhhh..,huh huh huh,Astagfirullahaladzim,"pak Ustadz menjerit kesakitan sambil menarik nafas,menahan sakit.

"Sudah pak,coba bapak gerakan sedikit,nanti saya akan mengikatnya biar enggak bergeser lagi,"Akhmad kemudian menuju motor dan mengambil perlengkapan baju ganti,ia mencari apa yang bisa dipakai buat mengikat pergelangan kaki pak Ustadz.

Setelah mendapakan,ia kemudian mengikat pergelangan kaki pak Ustadz,Akhmad menyobek salah satu bajunya buat jadi kain pengikat.

"Dah selesai pak,"ujar Akhmad sambil memperhatikan sekeliling,tiba-tiba udara menjadi begitu dingin sampai menusuk ketulang.

"Pak Ustadz kok hawanya dingin,tapi ini dinginnya beda."

"Sudah diam Mad,berdoa saja,sepertinya ada yang akan datang menghampiri kita,"Pak Ustadz mulai berzikir dalam hati,ia menarik tangan Akhmad agar tidak jauh darinya.

"Geurrrrr..."

"Dug dug dug.."tanah yang diduduki pak Ustadz dan Akhmad bergetar.

"Pak Ustadz apa itu?"Akhmad bergeser berlindung di balik tubuh Ustadz Salim.

"La haula wala quata ila bila hill azim,"pak Ustadz terus berzikir melafadzkan ayat-ayat suci al'quran,sambil dalan hati sambil berdoa memohon petunjuk.

"Pak Ustadz aku takut,"Akhmad semakin merapat ketubuhnya pada pak Ustadz Salim.

"Sebagai manusia biasa aku juga takut Mad,tapi yakinlah mati hidup kita hanya Allah yang punya,ayo terus berdoa,semakin kita takut semakin dia senang,"ujar pak Ustadz.

Ketika mereka menatap sekeliling mereka,sudah banyak sosok yang mendekati dan mengerumuni mereka,mata mereka merah menatap marah kearah pak Ustadz Salim dan Akhmad.

"Pak Ustadz bagaimana ini?"Akhmad gemetar ketakutan, dibacanya ayat al'quran dengan suaran kencang sambil memejamkan mata,"la haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim,"ia terus mengulang ayat itu untuk menghilangkan ketakutannya.

Pak Ustadz pun sama,ia terus berzikir tanpa memperdulikan mahluk-makhluk tersebut.

Kemudian beberapa sosok terbang mulai menyerang mereka,pak Ustadz masih tetap memejamkan mata sambil terus berzikir.

Sementara Akhmad bersembunyi dibalik pungung pak Ustad,mengintip membuka salah satu matanya,ia melihat sosok-sosok itu sudah dekat mendekati mereka,tapi Akhmad terkejut sosok-sosok seperti terpental,mereka menjerit kesakitan.

"Akhhh...."

"Groukkkk...."

"Geurrrr...."

Lalu sosok-sosok itu menjauh ketakutan,dan ketika mereka akan menyerang kembali,mereka terlihat mundur,mereka ketakutan melihat orang berpakaian putih yang menghampiri Ustadz salim dan Akhmad,seketika sosok-sosok itu pun menghilang.

"Assalamualaikum...."

"Waalaikum salam,"jawab Ustadz Salim dan Akhmad serempak,mereka kemudian menoleh kearah samping dan terkejut melihat ada orang berdiri disamping mereka dan sosok disekeliling mereka sudah pergi.

"Aku lihat dari kejauhan kalian seperti sedang kesusahan,mampirlah dulu ketempatku,istirahatlah sejenak biar aku obati lukanya,"orang itu adalah seorang kakek tua dengan jenggot putih panjang dan jubah putih yang melambai ditiup angin

"Terimakasih Aki,kami memang butuh istirahat sejenak,maaf Aki ini siapa yah?"jawab pak Ustadz,sambil bertanya siapa orang disampingnya.

"Saya ki Anom dan itu gubug saya,"Ki Anom menunjuk kearah belakang sebelah kiri.

Akhmad dan Ustadz Salim mengukuti arah yang ditunjukan,betapa terkejutnya ia,perasaan mereka lewat itu tidak ada rumah,tapi kenapa tiba-tiba ada rumah.

"Pak Ustadz,sejak kapan ada rumah disitu padahal tadi enggak ada apa-apa?"Akhmad berbisik pada Ustadz Salim.

"Iya Mad,sudahlah mungkin ini pertolongan dari Allah untuk kita,kita ikut saja,aku lihat dia seperti orang baik,lihat saja wajahnya bercahaya,"sahut Ustadz Salim.

"Bagaimana?"Ki Anom kembali bertanya pada mereka.

"Iya Ki terima kasih,"ujar Ustadz Salim.

Akhirnya mereka pun ikut Ki Anom kerumahnya,dengan dipapah Akhmad,Ustadz Salim mengikuti langkah ki Anom.

Mereka sampai didepan rumah Ki Anom.

"Ayo masuk,kenapa kalian hanya berdiri saja disana,"Ki Anom mempersilahkan mereka untuk masuk ketika Akhmad dam Ustadz Salim hanya berdiri saja didepan rumah.

"Oh iya Ki,"jawab Ustadz salim sambil berbisik pada Akhmad agar masuk kedalam.

Akhmad kemudian mendudukan Ustadz Salim dibale-bale,sedangkan Aki mengambil air dari dapur dan meletakan dimeja,ia kemudian kembali kebelakang dan kembali lagi dengan membawa botol minyak urut.

"Biar kulihat lukanya,"Ki Anom mendekati Ustadz Salim dan ia memegang kakinya,dipijatnya kaki Ustadz Salim dengan minyak.

"Akhhh...,panas Ki,"Ustadz Salim mengeliat merasakan sakit dan panas pada pergelangan kakinya padahal pijatannya hanya pelan.

"Tahan sebentar lagi juga hilang,"Ki Anom terus mengolehkan dan memijat kaki Ustadz Salim.

Setelah beberapa saat Ustadz Salim terlihat heran,kini rasa panas itu berangsur hilang,berganti dengan rasa sejuk,"Ki panasnya hilang,kok bisa berganti sejuk."

Ki Anom hanya terseyum,"selesai, coba bangun dan berjalan."

Ustadz Salim dengan ragu bangun dan berjalan ia takjub,kakinya sudah tidak terasa sakit lagi,ia gerak-gerakan kakinya dan memang sudah tidak ada rasa sakit.

"Makasih Ki,makasih,"Ustadz Salim mendekati Ki Anom dan menyalaminya.

"Sudah-sudah,cepat sholat sana waktunya mau habis,"ujar Ki Anom.

"Iya Ki,"Ustadz Salim dan Akhmad keluar rumah untuk berwudhu,didepan terdapat padasan,gentong khusus untuk wudhu.

Selesai sholat mereka duduk-duduk,pak Ustadz pun menceritakan kejadian didesanya sampai menelan banyak korban dan berniat untuk mencari Uwanya untuk mengatasi keadaan disana.

"Maaf aku tidak bisa menolong,tapi aku akan menunjukan jalan agar kalian cepat sampai,sekarang lebih kalian bersiap,"lalu ki Anom masuk dan ia kembali dengan satu bungkusan dan ternyata itu adalah sebuah keris.

"Bawa ini,ini hanya alat tapi semua Allah yang menentukan,berikan pada Uwamu,"Ki Anom memberikan keris itu pada Ustadz Salim.

Pak Ustadz dan Akhmad pun akhirnya pamit,mereka menyalami Aki Anom,kemudian mereka menaiki motor.

"Ki terimakasih atas pertolongannya kami pergi dulu,"pamit pak Ustadz.

"Yah silahkan,ikuti terus jalan ini jangan berhenti,apapun yang terjadi terus saja jalan,setelah kalian bertemu dua pohon yang saling berhadapan kalian akan sampai ditempat,dan ingat jangan menoleh kebelakang."

Pak Ustadz dan Akhmad kembali melanjutkan perjalanan,jarak beberapa meter Akhmad iseng melihat ke kaca spion ke arah belakang,ia terkejut melihat Ki Anom sudah tidak ada,bahkan rumahnya pun tidak ada,hanya hutan belantara,"Pak Ustadz coba lihat kebelakang,"antara bingung dan khawatir Akhmad menambah kecepatan laju motornya.

Pak Ustadz menoleh kebelakang, ia juga terkejut disana tidak ada apapun hanya pepohonan dan hutan yang gelap.

Selama dalam perjalanan mereka hanya diam,pikiran mereka dipenuhi dengan keanehan yang terjadi.

Tiba-tiba sayup-sayup terdengar suara orang meminta tolong,semakin lama suara itu semakin jelas.

Akhmad terlihat mulai khawatir,"pak Ustadz denger tidak suara minta tolong,suara kok semakin lama semakin jelas."

"Sudah diam,abaikan saja,"pak Ustadz terus berzikir dalam hati,meminta pertolongan Allah walaupun ada kecemasan di hatinya.

Samar-samar dikejauhan terlihat seseorang tergelak dan meminta tolong,semakin dekat semakin jelas,disana terlihat seorang perempuan sedang dipukuli lelaki tinggi besar,tapi wajah tidak terlihat,tubuh perempuan itu penuh luka.

"Pak Ustadz,itu lihat ada perempuan sedang dianiaya."

"Sudah biarkan saja,kamu ingat pesan Ki Anom tidak,lewati saja kita pura-pura tidak melihat?"

Walaupun pak Ustadz sudah melarang Akhmad mengabaikannya,tapi ketika sudah dekat ia malah menoleh dan melihat ke arah mereka.

Seketika perempuan dan lelaki itu melihat ke arah Akhmad wajah perempuan yang penuh luka dan berdarah seketika menatap Akhmad yang melewatinya sambil menyeringai.

Seketika jantung Akhmad serasa mau copot ia terkejut melihat keduanya,melihat keduanya bukan manusia,motor yang ia kendarai sedikit oleng untungnya tidak sampai jatuh,tubuh Akhmad gemetar semua.

"Hati-hati,sudah aku bilang jangan melihat,fokus kedepan biarkan saja,"pak Ustadz membentak Akhmad ketika motor mereka akan jatuh.

"Iya maaf pak Ustadz,"Akhmad kembali berusaha menenangkan dirinya.

Setelah beberapa saat,mereka sampai jalan yang ada dua pohon yang saling berhadapan dan ketika mereka melewatinya dua pohon tersebut mereka terkejut,matahari sudah bersinar terang dan yang lebih terkejut lagi Ustadz Salim,mereka sekarang sudah didepan rumah Abah Harun.

1
MasWan
ajaib
neng ade
Alhamdulillah.. pak Ustadz Salim dan Akhmad akhir nya sampai dengan selamat di rumah abah Harun..
MasWan
ceritanya kampung sedap malam berada dimana?
awal aku ngebayangin daerah karawang, kan daerah penari.
lalu kalau jalur tempuh tengah malam bisa nyampe Banten, berarti deket, antara Bogor atau Sukabumi.
ah jadi lieur kumaha othor wae lah hehehe
up
up
up
MasWan
jaga maharani dengan baik zam
MasWan
sari sari.. jurigh sia
MasWan: bebegig sawah mereun, ceu
Amelia: he eh si Sari mah jadi manusia sifat kawas jurig,ayena jd jurig kawas naon nya...
total 2 replies
MasWan
Alhamdulillah ada yg nyelametin ica
MasWan
boa² si imran jeung guru penolong na
MasWan
saha nya?
MasWan
heuh emak jeung anak sarua wae kelakuan teh... nyalawading
Amelia: teu aya walungan kang...ayana sumur...
MasWan: nya thor... lelepkeun we ka walungan hahahaha
total 3 replies
MasWan
geng sugeng... modyar kowe
MasWan
keburukan akan selalu terbongkar
MasWan
nya si euceu mah, bikin gaduh wae da
MasWan
huh dasar si nini lebih parah dari nyi ronggeng ini mah, nyi ronggeng versi manusia nya
MasWan
wah sudah dimulai dendam arwah nyai sari
MasWan
wah sdh 10 atau 11 tahun terlewati nih sejak kejadian sari meninggal
MasWan
eh, nenek ipak dan mbah jarwo sdh mendiang?
MasWan
waw ini kelanjutan nya ya... asyik
Arsy Rhesy
Luar biasa
tundra mahkota
susah nih
FiaNasa
susah klau ngajak orang penakut,,bukannya perjalanan lancar malah begini jadinya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!