"Jadilah istri untuk ayahku dan ibu untuk ku Citra"
satu kalimat yang mengejutkan terlontar dari bibir sahabat Citra yaitu Bella.
Citra Anindita (18th) seorang gadis cantik yang tinggal di panti asuhan sejak bayi. mempunyai kepribadian yang baik dan penyayang membuat semua orang begitu nyaman berada di dekatnya.
Bella Yuna Smith (18th) sahabat sekaligus teman sebangku Citra di sekolah menengah atas. begitu menyayangi Citra dan tak pernah membedakan status mereka meskipun Citra tinggal di panti asuhan sejak kecil dan dia seorang nona muda di keluarga Smith.
bagaimana kah cara Bella meyakinkan citra agar Citra mau menerima perjodohan ini, yukk ikutin terus ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 29
Pagi harinya.
Citra terbangun karena hari sudah pagi, ia ingin segera bangun untuk mandi, namun Marcello memeluknya dengan erat hingga membuat Citra mau tak mau harus membangunkan Marcello.
di tatapnya wajah suaminya yang masih terlelap, meskipun usianya tak lagi muda, Citra akui bahwa suaminya itu sangat tampan. hingga wajahnya bersemu merah mengingat kejadian tadi malam.
"mengapa wajahmu memerah sayang " tanya marcello yang ternyata sudah bangun
'sayang? apa aku nggak salah dengar' gumam citra dalam hati
"enggak kok dad, bukan apa apa. dad aku mau mandi, bisa dilepas dulu pelukannya? " pinta Citra.
"mau aku bantu? " tawar Marcello
"enggak usah dad, aku bisa sendiri kok " ucap citra kemudian turun dari ranjang,
'aaauuuww' ringis Citra yang merasakan sakit di pangkal pa ha nya.
Marcello segera mendekat kearah citra kemudian menggendong Citra ke kamar mandi dengan tubuh yang masih sama sama polos.
"dad aku bisa sendiri, kenapa di gendong" ucap Citra sambil menutupi kedua asetnya dengan tangannya
"bisa apanya, tadi aja meringis gitu kok"
"lalu itu untuk apa kamu tutupi, meskipun aku dalam pengaruh obat, aku melihat semuanya kok, bahkan mengingat semuanya " ucap Marcello
"sekarang mandilah, kalau sudah selesai panggil aku. aku yakin kamu masih sangat kesulitan untuk berjalan" ucap Marcello kemudian pergi dari kamar mandi.
15 menit kemudian Citra telah menyelesaikan ritual mandinya, sekarang giliran Marcello yang mandi.
kini Citra tengah menyiapkan baju untuk suaminya. tak lama pintu kamar mandi terbuka.
"ini dad bajunya udah aku siapin" ucap citra menyodorkan pakaian untuk suaminya.
"makasih sayang"
"iya sama sama dad"
"kalau boleh citra tahu sebenarnya apa yang terjadi sama daddy tadi malam? " tanya citra.
mendengar pertanyaan dari istrinya Marcello pun menuntun citra untuk duduk di sisi ranjang.
"sebenarnya kemaren daddy bertemu dengan clara, dia bilang ingin meminta maaf dan juga ingin pamit karena ingin tinggal di luar negeri, daddy yang merasa tak ada salahnya menemui dia malah di jebak oleh clara.
#flashback on
setelah selesai makan kini kepala Marcello terasa sangat pusing dan suhu tubuhnya terasa sangat panas.
ia menatap Clara dengan tajam, pasti ada sesuatu yang tidak beres dengan makanannya, dan itu pasti ulah clara.
"apa yang kamu berikan kepada makananku cla " teriak Marcello sambil menahan panas di tubuhnya.
"ayo aku antar kamu pulang marcell, kamu sedang tidak baik baik saja" ucap clara kemudian mendekat kearah Marcello.
Marcello yang masih setengah sadar pun menampar wajah clara dengan keras. "dasar wanita ******, aku akan menghancurkan mu" ucap Marcello penuh penekanan kemudian segera keluar menemui Yoga yang memang masih stay menunggu Marcello.
"ada apa tuan, apa yang terjadi? " tanya Yoga sengan ekspresi bingungnya.
****** itu ingin menjebakku, antar aku pulang dan setelah itu kau bereskan semuanya" perintah marcello.
"baik tuan "
kemudian mobil yang mereka kendarai melaju sangat kencang menuju mansion Marcello.
#flashback off
Citra yang mendengar cerita Marcello pun seakan tak percaya, ia ingat kemarin bahwa perasaannya pun tak enak, terlebih ketika melihat suaminya pulang dalam keadaan kacau. ia yakin bahwa yang ia rasakan kemarin adalah sebuah tanda.
Citra pun memandangi wajah Marcello.
"terima kasih dad, meski dalam keadaan yang kacau tapi daddy memilih ku untuk menjadi tempatmu pulang, sekali lagi terima kasih, karena daddy masih terus menghormati pernikahan ini. " ucap citra tulus.
"aku yang seharusnya berterima kasih padamu, kamu mau nemerima lelaki tua ini menjadi suaminya " seloroh Marcello.
"daddy jangan bicara seperti itu. meski umur kita berbeda sangat jauh, tapi tak ada niat sedikitpun aku berpaling dari daddy. "
"terima kasih " ucap marcello kemudian memeluk citra.
kalo rangga orang baik beneran boleh tuh sama bella aja...