Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3
Matahari mulai menyinari bumi, kini flora dan queena pun telah sampai di bandara. Mereka akan segera menaiki pesawat.
"Kak....kakak bilang boss dan asisten nya akan ikut juga, kemana mereka?" tanya queena.
"Sayang.....mereka sudah berangkat sejak semalam" kata flora mengusap rambut queena.
tiba tiba ada seorang wanita yang menyenggol bahu flora lalu dengan tatapanl sinis ia mendahului flora dan queena.
"eh Tante! kalo jalan liat liat dong! ga liat apa kakak aku Segede ini!" teriak queena yang tak terima.
"Apa kau bilang! Aku Tante? Aku?!!!!" kata wanita itu berbalik ia menunjuk diri nya sendiri.
"Ya, lihat saja riasan Tante! Sangat menor" ucap queena yang mak in mengejek wanita itu.
"Ajarkan adik mu sopan santun! apa kau tidak memiliki orang tua!"
perkataan wanita itu membuat queena terdiam, flora yang melihat tatapan queena berubah menjadi sedih itu, segera maju ke depan mendekati wanita itu.
Flora dengan rambut pendek dan tatapan dingin nya segera melontarkan apa yang ia rasakan
"Kau lah yang bersalah! Apa mata mu buta? Apa ibu mu tidak merawat mata mu dengan baik sampai-sampai menabrak orang sembarangan?!"
Perkataan flora membuat wanita itu mengeraskan rahang nya karna marah, melihat mata wanita itu memerah, flora tersenyum mengejek lalu menarik tangan queena untuk segera naik ke pesawat.
Queena tersenyum puas dan menjulur kan lidah nya pada wanita itu saat melewati nya.
"Lain kali, tegur lah dengan sopan" kata flora mengingat kan adik nya agar tidak gampang membuat keributan.
"dia yang menabrak kamu kak, apa kakak tidak melihat saat dia tersenyum sinis pada kakak" kata queena geram.
"Kakak tahu, dia rekan kerja kakak. Dia melakukan itu setiap kali mengalahkan kakak di kantor"
"Tapi, kenapa dia ada disini kak?" tanya queena penasaran.
"Sepertinya boss kakak mengirim nya juga, kita lihat saja nanti"
Mendengar jawaban flora, terlintas ide gila di pikiran queena. Jika memang benar wanita itu melakukan perjalanan bisnis, otomatis mereka akan satu hotel. Itu membuat queena memiliki banyak waktu untuk menjahili wanita licik itu.
Tak butuh waktu lama, mereka hanya menghabiskan 2 jam perjalanan dari kota J - kota B... Kini mereka sudah mendarat di sebuah pulau, tepat nya di kota B.
Queena dan flora langsung menuju hotel yang sudah di pesan oleh boss flora. Saat mereka masuk ke dalam taksi, tiba tiba wanita tadi mengetuk kaca mobil.
"Aku diperintahkan pak Vincent untuk bersama kalian" kata wanita itu dengan angkuh.
"Tidak bisa, jalan sekarang pak" ucap queena, dengan patuh supir taksi itu langsung mengendarai mobil nya ke arah tujuan.
Wanita itu mendengus kesal, terpaksa dia harus mencari taksi lain untuk menuju hotel dengan cepat karna pak Vincent sudah menunggu nya.
Sesampai nya di hotel, ada Willy asisten Vincent yang langsung menunjukan kamar hotel yang sudah di pesan oleh Vincent.
"Oh iya pak, perkenalkan ini adik saya. Queena." kata flora saat menyadari Willy yang sedari tadi melirik ke arah queena.
"Emmm....Willy" kata Willy mengulur kan tangan untuk berjabat tangan dengan queena.
"Queena" jawab queena singkat seraya menjabat tangan Willy.
"Baiklah, ini kamar kalian. Queena, kamu boleh masuk ke kamar...dan kamu flora, ikut dengan ku. Pak Vincent sudah menunggu di kamar nya" kata Willy.
Willy dan flora kini berjalan menuju kamar Vincent, tak jauh dari kamar queena dan flora. hanya terhalang 5 kamar saja.
Queena melihat lihat seisi kamar hotel, hotel nya cukup mewah. Queena merasa nyaman Disana. Queena merasa tubuh nya gatal, ia pun berniat untuk berendam di bathtub.
****************
"Bukan kah kau memanggil 1 karyawan wanita lagi?" tanya Vincent pada Willy saat melihat hanya ada flora yang datang menemui nya.
"Oh ya, apa tadi tidak ada rekan kerja mu?" tanya Willy pada flora.
"Sebelum Penerbangan, saya memang melihat nya di bandara. Tapi saat pesawat sudah mendarat saya dan adik saya langsung naik taksi. Jadi aku tidak tahu keberadaan nya" jelas flora berbohong, karna jika sampai Vincent tahu kalau ia meninggalkan Alexa, vincent pasti akan menghukum nya.
VINCENT dikenal sebagai pemilik perusahaan yang merangkap sebagai CEO dingin dan tak memiliki belas kasihan, walau begitu, Vincent sangat pintar. paman dan Tante nya mengincar harta Vincent, tapi Vincent selalu waspada. Ia tak membiarkan ada celah sedikit pun untuk mereka mengambil alih kembali perusahaan.
Vincent selalu tak akur dengan keluarga nya, karna ia tahu. Keluarga nya sangat licik dan hanya menginginkan perusahaan peninggalan ayah nya.
Vincent slalu menegaskan bahwa perusahaan itu milik ayah nya, dan itu hak dirinya. Ayah nya sendiri yang sudah susah payah membangun perusahaan itu hingga kini menjadi besar.
Di Balik dingin nya Vincent, sebenarnya ia sangat kesepian. Walau begitu, Vincent tak bisa mencintai orang lain selain orang tua nya.
Tak ada keinginan sedikit pun untuk menjalin hubungan dengan wanita, Vincent menyibukan dirinya untuk mengurus perusahaan peninggalan ayah nya.
Bukan uang yang ia ingin kan, ia hanya ingin perusahaan yang ayah nya bangun itu tetap berjalan. Vincent yakin, jika ayah dan ibu nya masih ada, itu lah yang mereka ingin kan.
"Kau harus bisa membuat klien kita tanda tangan disini, bawa wanita itu jika dia sudah sampai disini" perintah Vincent pada flora.
"Baik pak" kata flora mengambil berkas yang ada di tangan Vincent.
"Aku mengandalkan mu" ucap Vincent memberikan kepercaya penuh pada flora, karna selama ini dia tak pernah mengecewakan Vincent.
"Tentu pak, saya tidak akan mengecewakan anda" ucap flora. Lalu ia meninggal kan kamar Vincent dan berjalan menuju kamar nya.
Saat memasuki kamar, flora tak menemukan queena dimana pun. flora sudah memanggil manggil nama queena sedari tadi, namun tak ada jawaban.
"Astaga!" betapa terkejut nya flora saat mendapati adik nya pingsan di dalam kamar mandi.
Flora dengan panik mendekati tubuh adiknya, ia berusaha menggendong queena ke atas kasur. Namun sayang, usaha nya sia sia.
Flora langsung keluar untuk mencari bantuan, tepat saat ia berlari di lorong, tiba tiba Vincent keluar dari kamar. Flora tanpa berbicara sedikit pun langsung menarik tangan Vincent untuk membantu nya mengangkat tubuh queena yang sudah tak sadarkan diri.
Vincent dengan cepat menepis tangan flora dan menatap nya dengan tatapan tajam. Baru kali ini ada wanita yang berani memegang tangan nya sembarangan.
"Berani sekali kau memegang lengan ku!" bentak Vincent yang membuat flora seketika langsung berlutut dan memohon.
"Pak, kali ini saja. Saya membutuhkan bantuan anda. Adik saya terjatuh di kamar mandi dan tak sadar kan diri. Tubuh nya demam. Saya tidak kuat menggendongnya" kata flora yang masih berlutut.
Vincent pun segera menyetujui mendengar pernyataan flora, mereka berdua segera berlari masuk ke kamar flora.
Vincent terkejut, ternyata adik flora adalah wanita menyebalkan yang ia temui. Tanpa menunggu waktu lama, Vincent langsung menggendong queena menuju rumah sakit terdekat diikuti oleh flora di belakang.