NovelToon NovelToon
Jodoh Pilihan Bocil

Jodoh Pilihan Bocil

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Anak Kembar / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Paksaan Terbalik / Penyelamat
Popularitas:94.2k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Ello, seorang dokter pediatri yang masih berduka atas kehilangan kekasihnya yang hilang dalam sebuah kecelakaan, berusaha keras untuk move on. Namun, setiap kali ia mencoba membuka hati untuk wanita lain, keponakannya yang usil, Ziel, selalu berhasil menggagalkan rencananya karena masih percaya, Diana kekasih Ello masih hidup.

Namun, semua berubah ketika Ello menemukan Diandra, seorang gadis misterius mirip kekasihnya yang terluka di tepi pantai. Ziel memaksa Ello menikahinya. Saat Ello mulai jatuh cinta, kekasih Diandra dan ancaman dari masa lalu muncul.

Siapa Diandra? Apakah ia memiliki hubungan dengan mendiang kekasih Ello? Bagaimana akhir rumah tangga mereka?

Yuk, ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32. Langkah Berikutnya

Ello dan Diandra masih berusaha menyesuaikan diri dalam peran baru sebagai suami dan istri.

“Yah, selamat datang... di kamar kita,” ucap Ello dengan tawa kecil yang hangat namun gugup. “Sepertinya kita berdua masih perlu membiasakan diri, ya?”

Diandra tertawa kecil, menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah. “Iya... ini semua terasa baru dan… sedikit menegangkan.”

Ello berjalan mendekat, perlahan mengambil tangannya dan menggenggamnya dengan lembut. “Diandra... aku tahu kita menjalani semua ini perlahan-lahan. Jadi, tak perlu terburu-buru, ya?”

Diandra mengangguk pelan. Mereka berdua kemudian duduk di sisi tempat tidur, keheningan kembali mengisi ruangan, namun keheningan yang tidak lagi canggung. Ada kenyamanan yang mulai muncul di antara mereka, meski baru saja menjadi pasangan suami istri.

Akhirnya, Ello melepaskan genggamannya dan sedikit memutar tubuhnya menatap wajah Diandra yang terlihat manis dengan mata yang berkilauan di bawah cahaya lampu kamar yang redup. Perlahan, Ello mengangkat tangannya, menyentuh pipi Diandra, membuat jantungnya berdegup semakin kencang.

“Sudah larut, sebaiknya kita istirahat. Selamat malam, Diandra…” bisiknya lembut, lalu Ello mendekat dan dengan penuh rasa sayang mengecup kening Diandra.

Sentuhan itu lembut, namun begitu dalam. Bibir Ello menempel sejenak di keningnya, menghadirkan perasaan hangat yang perlahan menyebar hingga ke hati Diandra. Perasaannya bercampur, antara kebahagiaan, kecanggungan, dan harapan yang perlahan tumbuh.

Diandra menutup matanya, merasakan momen itu dengan sepenuh hati. Setelah Ello melepas kecupan itu, ia membuka mata dan mendapati Ello yang tersenyum hangat padanya. Senyuman itu membuat wajah Diandra merona, dadanya berdebar begitu kencang hingga ia tak sanggup menatap Ello lama-lama.

“Selamat malam… Ello,” ucap Diandra, suaranya bergetar pelan.

Mereka berdua akhirnya berbaring di sisi masing-masing di tempat tidur, namun perasaan tenang dan hangat tetap melekat. Tanpa perlu ada kata-kata lebih lanjut, mereka berdua tahu bahwa kebersamaan mereka di sini bukan sekadar formalitas. Mereka sedang membangun ikatan yang perlahan akan menguat, satu malam demi satu malam.

***

Brata duduk di ruang kerjanya, menatap layar komputer dengan ekspresi gelap. Kabar pernikahan Ello dan Diandra yang baru saja diterimanya membuatnya marah dan frustrasi. Ia mengepalkan tangan, nyaris meremas kertas-kertas yang ada di mejanya.

“Pernikahan ini... benar-benar menghancurkan semua rencana yang sudah aku susun sejak lama,” gumamnya dengan penuh kekesalan. Ia menyadari bahwa dengan adanya Ello di samping Diandra, semakin sulit baginya untuk mendekati wanita itu, apalagi mengamankan aset yang telah dicurinya. Semua langkah yang telah ia siapkan sejak bertahun-tahun tampak sia-sia dalam sekejap.

Berjalan mondar-mandir di ruangan, ia mencoba memikirkan langkah berikutnya. "Bagaimana ini bisa terjadi?" ucapnya dengan suara tertahan. "Padahal tinggal sedikit lagi... Semua itu sudah hampir menjadi milikku sepenuhnya."

Brata duduk kembali, memijat pelipisnya. Ia tahu tak ada gunanya menyesali yang sudah terjadi, tetapi sulit baginya untuk menerima kenyataan ini. Kehadiran Ello dalam hidup Diandra adalah penghalang besar yang tak terduga, dan ia perlu segera menyusun ulang strateginya.

“Tidak mungkin aku menyerah begitu saja,” katanya dengan nada dingin. “Aku harus menemukan cara lain. Jika jalan ini tertutup, aku akan mencari jalan baru, bahkan jika itu berarti harus mengambil risiko yang lebih besar.”

Brata menyeringai tipis. Di dalam benaknya, perlahan mulai tersusun rencana baru, meskipun belum jelas bentuknya.

***

John dan Zion duduk di ruang kerja Zion yang dikelilingi rak-rak buku dengan berkas-berkas tebal di atas meja. Ello, yang baru saja tiba, langsung bergabung, wajahnya menunjukkan campuran rasa penasaran dan ketegangan. Pak Hadi masuk ke ruangan dengan sebuah map berisi dokumen penting di tangannya.

“Kita akan melangkah dengan hati-hati,” ujar Zion membuka pembicaraan. "Pak Hadi, Bapak sudah menyiapkan pengacara yang benar-benar memahami hukum bisnis dan investasi, 'kan? Kita butuh ahli yang bisa menemukan celah hukum agar penarikan ini tidak bisa diganggu oleh Brata."

Pak Hadi mengangguk, matanya penuh determinasi. “Saya sudah mendapatkan beberapa pengacara terbaik. Mereka adalah ahli yang biasa menangani kasus investasi besar dan perusahaan dengan jaringan luas. Langkah ini akan membuat Brata berpikir dua kali untuk melawan.”

John menatap Zion dengan serius. “Kita tetap perlu strategi bertahap. Seperti yang kita diskusikan sebelumnya, menarik semua investasi sekaligus akan terlihat mencurigakan dan membuat Brata bertindak. Pengalihan saham sementara ke pihak ketiga sudah siap, 'kan?”

Zion tersenyum, seolah telah memikirkan hal itu. “Tepat sekali. Aku sudah berbicara dengan seorang mitra bisnis yang bisa memegang saham kita sementara waktu. Dia adalah orang yang netral, tidak ada hubungan dengan Brata, dan cukup berpengaruh sehingga Brata tidak berani menantangnya.”

Ello yang mendengarkan sejak tadi, akhirnya berbicara. “Tapi kita tetap butuh jaminan bahwa tidak ada hambatan dalam prosesnya. Kita tetap melakukan lobi, 'kan? Koneksi Pak Hadi untuk mengamankan jalan sudah siap, 'kan?”

Pak Hadi tersenyum tipis. “Saya sudah menyiapkan itu. Ada beberapa orang di lingkaran Brata yang menghormati saya. Saya sudah menawarkan mereka keuntungan yang cukup, dan mereka bersedia membantu memastikan Brata tidak mempersulit penarikan ini.”

Zion menyandarkan punggungnya ke kursi, merasa yakin dengan strategi yang tersusun. “Jadi, kita akan bergerak dalam tiga langkah: pengacara ahli untuk memperkuat sisi hukum kita, pengalihan saham ke mitra netral, dan lobi untuk meredam perlawanan Brata. Semuanya harus berjalan dengan mulus.”

John mengangguk, ketegangan di wajahnya mulai mereda. “Karena semua sudah siap, kalau begitu, mari kita mulai. Semakin cepat kita bergerak, semakin besar peluang kita untuk keluar dari bayang-bayang Brata.”

Pak Hadi merapikan map di tangannya, senyum samar di wajahnya menunjukkan keyakinan penuh. “Saya akan memulai pengaturan ini segera. Kita tidak akan memberi Brata kesempatan untuk menyulitkan kita.”

Zion, John, dan Ello saling bertukar pandang. Mereka tahu, jalan di depan mungkin masih penuh tantangan, tetapi dengan rencana ini, mereka setidaknya memiliki peluang untuk memenangkannya.

***

Di rumah sakit, setelah menyelesaikan beberapa prosedur di akhir shift-nya, Ello mendapati Dokter Rian datang menghampirinya dengan senyum lebar.

"Selamat, Ello! Maaf, kemarin aku tak bisa hadir. Tahu sendiri lah bagaimana pekerjaan kita sebagai dokter," ucap Dokter Rian dengan nada bercanda, sambil mengulurkan tangan untuk memberi selamat. "Akhirnya, ya? Diandra benar-benar beruntung karena sekarang sudah resmi menjadi nyonya Ello. Tinggal di rumahmu, menikmati semua fasilitas… dan terutama, menikmati perhatian dari seorang Ello."

Ello tersenyum sambil menggeleng, mengenal betul sifat tengil Rian yang selalu suka menggoda.

"Kau serius amat!" balas Ello dengan tawa kecil, tapi rona tipis tampak di wajahnya. "Ini bukan soal fasilitas atau apapun itu. Dia bukan tipe yang tertarik pada hal seperti itu, dan aku... hanya ingin melindunginya."

Rian tertawa ringan, lalu menepuk bahu Ello. "Iya, iya, santai saja, Bro. Aku hanya bercanda. Tapi tetap saja, aku senang buat kalian berdua. Dan jujur, Diandra memang beruntung, tapi lebih beruntung lagi itu kamu, Ello," katanya, serius untuk sesaat. "Perempuan sebaik dan setegar dia bukan cuma cantik di luar, tapi kuat di dalam."

Ello tersenyum tulus, perasaan hangat terasa mengalir saat memikirkan Diandra. "Iya, aku juga merasa begitu. Dia bukan hanya pasangan, tapi juga teman yang bisa kuandalkan," jawab Ello, penuh makna.

Rian mengangguk sambil tersenyum. "Nah, akhirnya nyadar juga. Kalau begitu, jangan sia-siakan kesempatan ini. Jaga dia baik-baik, ya."

"Pastinya," jawab Ello sambil tersenyum mantap.

"Ello!" suara itu menghentikan langkah kaki Ello dan Rian.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Muhammad Fauzan
suka
naifa Al Adlin
flashdisk nya tersimpan rapi di robotnya ziel,,, semoga semua terungkap,,, brata kalah. diandra bahagia bersama ello dan keluarga elin
Riaaimutt
jadi,, beneran Diana yaa
iskandar kandar
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Ilham Dwi Putra
luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Riaaimutt
q datang,, otw marathon ..
Septya Tya
kurang meledak disaat2 terakhirnya
Cicih Sophiana
terima kasih kak Nana... sehat sll tetap semangat dan sukses... ❤️❤️❤️
Fadillah Ahmad
Kakak ada akun ke 2 ya kak?
🌠Naπa Kiarra🍁: Iy, Kak.
total 1 replies
Cicih Sophiana
mantap bulan madu...
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
terima kasih author di mana cerita om John...
🌠Naπa Kiarra🍁: Masih di NT, Kak. Cari aja judulnua di kolom pencarian.
total 1 replies
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
apa om John n Nadira di jebak dengan obat perangsang
Far~ hidayu❤️😘🇵🇸
baru saja aku berkata dalam hati apa kak Nana enggak mau bikin kisahnya om John /Facepalm//Facepalm//Facepalm/. ternyata kata hati ku di dengarin ya
🌠Naπa Kiarra🍁: 🤣🤣🤗🤗🤗
total 1 replies
Fadillah Ahmad
Luar Biasa.
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Fadillah Ahmad
Ini publish dimana kak? Di FZ atau di NT lak?
🌠Naπa Kiarra🍁: Di NT, Kak. cari aja judulnya.
total 1 replies
Dewi S Ayunda
kapan launching thor
Dewi S Ayunda: oke kak..semoga suksesss yaaa..
🌠Naπa Kiarra🍁: Masih, kak.
total 6 replies
Dwi Winarni Wina
keren bingit kisah John dan nadira cus mampir kesana kak Nara....
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
ternyata disini brata diringkus
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ
om jhon nya belum keliatan di aku
🌠Naπa Kiarra🍁: Sama-sama Kak🤗🙏🙏🙏
◌ᷟ⑅⃝ͩ●⍣క🎸BuNdAιиɑ͜͡✦●⑅⃝ᷟ◌ͩ: iya keliatan. udah ke ❤. besok baca. makasih kak
total 3 replies
Arima Nur
sama sama,terimakasih kasih juga atas semua karya yg tercipta.Banyak pelajaran hidup yg didapatkan.ada hikmah disetiap kejadian.🤗😘🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!