Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Seluruh peserta yang menyaksikan video itu terkejut bahkan banyak yang berbisik-bisik mengatai Arsya. Apalagi diperkuat dengan cuplikan perkataan Dion ke pada Rangga yang menyatakan bahwa Dia telah selesai dengan Arsya kalau lho suka ambil aja. Hal itu semakin membuat Citra Arsya semakin buruk di kampus. Arsya yang tidak kuat mendengarkannya segera berlari meninggalkan lokasi. Mengabaikan panggilan dari teman-temannya.
" Brengsek siapa yang mengambil video itu." emosi Dion seraya pergi menyusul Arsya
Setelah lelah berlari dia memutuskan untuk berhenti di sebuah taman.
" Hiks....hiks....berakhir sudah diriku. Pasti mereka mengira diriku benar-benar gadis hina. " ucap Arsya.
" ibu ayah kenapa semua nya harus terjadi pada Arsya. Arsya padahal hanya ingin menuntut ilmu sesuai keinginan ayah ibu. Hiks...hiks..." ucap Arsya
" Dion tunggu apa maksud lho apa nyebarin video itu?" ucap Rangga
" Apa maksud lho?" ucap Dion
" Lho kan yang sengaja nyebarin semua itu. " ucap Rangga
" gue nggak tau apa-apa. Ucap Dion
" alah lho kan yang merencanakan semua ini. puas lho mempermalukan dia. Jangan salahkan aku kalau aku benar-benar mengambilnya. " ucap Rangga
" terserah lho. " ucap Dion
Arsya kemudian kembali ke kamar dan membereskan pakaian. Dia memutuskan untuk kembali lebih dulu ke jakarta. Setelah semua nya beres bertepatan dengan Dion juga kembali ke kamar karena lelah mencari Arsya.
" sya tunggu gue bisa jelasin" ucap Dion
" apa nya kak yang di jelas sudah cukup jelas kakak emang berniat mempermalukan ku" jawab Arsya
Dion menarik Arsya ke dalam pelukan nya. Diciumnya bibir Arsya dengan melumatnya. Dion berusaha memasuki mulut Arsya namun arsya menolak dia tidak kehilangan akal di gigitnya bibir arsya agar terbuka kemudian dia memasuki mulutnya dan mengabsen gigi Arsya dengan lidahnya. Meski Arsya berusaha menolak namun tenaga nya kalah dari Dion.
" hah.....apa yang kakak lakukan. " ucap Arsya setelah dion melepaskan ciuman mereka
Di gendong nya Arsya menuju ke ranjang di kamar itu. Dilepasnya kaos yang digunakan Dion. kemudian menindih Arsya dan mencoba menciumi nya kembali. Arsya menangis menolak apa yang dilakukan Dion benar-benar menyakiti nya.
" lebih baik kita melakukan sekalian toh mereka semua sudah tau kalau kamu milikku." ucap Dion sebelum berusaha memperkosa Arsya
" no....kaka jangan lakukan itu. please. Hiks...hiks...." tangis Arsya
" kenapa lho takut kita pernah melakukan nya sebelumnya." ucap Dion
Dion terus berusaha melepaskan pakaian Arsya kini yang tersisa hanya lah pakaian dalam saja. Arsya sudah menangis tersedu -sedu namun tangisan itu tidak menghentikan keinginan Dion untuk menjadikan Arsya miliknya seutuhnya.
" jika memang video itu aku yang merencanakan sudah pasti aku merenggut keperawanan mu kemarin. Kenapa melakukan hal yang tanggung sekalian aja aku bisa menikmatimu. Barulah aku tawarkan ke orang lain " ucap Dion seraya menghentikan kegiatannya
"hik...hiks kenapa kakak melakukan ini?" tanya Arsya
Diselimuti nya tubuh Arsya oleh Dion. Namun dia belum meninggalkan Arsya masih duduk di sisi ranjang. Arsya hanya diam menangis. Dion kemudian membiarkan dirinya sendiri di kamar sedangkan dirinya keluar menuju ke ruang tamu.
setelah merasa lebih baik. Arsya mengganti pakaiannya dan memutuskan untk benar-benar pulang terlebih dahulu. Ketika di lobby dia bertemu dengan Kak Rangga.
" kamu mau kemana de?" tanya Rangga
" kaka bisa kah mengantarkan ku pulang lebih dulu. " ucap Arsya
" kamu yakin de mau pulang?" tanya Rangga
" iya kak aku sudah tidak memiliki cukup muka untuk bertemu dengan yang lainnya. pasti mereka menilaiku gadis yang kotor. " ucap Arsya
Dipeluknya Arsya" tenanglah pasti ada yang sengaja menampilkan tayangan itu. Kamu sudah bertemu dengan Dion" ucap Rangga
" sudah kak. Hiks...hiks .." tangis Arsya
" tunggu lah disini aku ambil mobil dulu. " ucap Rangga
Tidak lama kemudian ku lihat kak Rangga membawa mobil. Kami kemudian berangkat meninggalkan hotel. HP ku sejak tadi tidak berhenti berdering teman-teman ku pasti merasa khawatir akan kondisi ku. Ku putuskan untuk mematikan telp ku terlebih dahulu.
" kamu mau di antar kemana de?" tanya Rangga
" ke bandara aja kak. " ucap Arsya
Setelah tiba di bandara Rangga mengantarkan Arsya untuk menuju ke loket pemesanan tiket.
" kamu bakal kembali kan de?" tanya Rangga
" aku nggak tau kak. Terimakasih banyak kak Rangga selama ini sudah banyak membantu ku. Pasti kakak nanti akan menjadi dokter yang hebat. " ucap Arsya tulus
" jangan bilang kamu mau menyerah de. " ucap Rangga
" iya kak. Bisa minta tolong merahasiakan kemana aku akan pergi kak. " ucap Arsya
" Tapi bisa kah kita bertemu de?" tanya Rangga
" iya kak pasti nanti kakak bisa menghubungi ku. " ucap Arsya
" ku pastikan akan membuat Dion menyesal kalau memang dia yang sengaja melakukan itu. Kamu tenang aja. Namamu akan kembali bersih de. Kamu tidak bersalah jadi jangan merasa dirimu kotor. Aku yakin Dion tidak akan sampai melakukan semuanya. Dia hanya menyukai mu namun tidak bisa mengungkapkan perasaan nya dengan benar. " ucap Rangga
" hemm. Makasih banyak kak atas kebaikan kaka selama ini. " ucap Arsya
" boleh aku memeluk mu?" tanya Rangga
hemmm.....cukup lama Rangga memeluk gadis kecil ini. Dia berharap suatu saat nanti bisa memiliki nya.
" dah sana hati-hati ya. " ucap Rangga
" maaf ya kak selama ini kalau aku ada salah sama kakak. Pasti aku tidak akan melupakan mu. " ucap Arsya
Di hotel.
Seluruh panitia dan maba sudah bersiap untuk berwisata namun berbeda dengan Ceci dan Bunga mereka masih bingung mencari temannya Arsya. bahkan hp nya pun di matikan.
" kemana ya Arsya?" pasti dia syok banget. " ucap Ceci
" hp nya mati jadi nggak bisa menghubunginya." ucap Bunga
" gimana kalian sudah tau dimana Arsya?" tanya Andre
" belum Dre. Hp nya pun mati. kita juga lagi khawatir dengannya. " ucap Bunga
Dion bertemu dengan seluruh panitia.
" jujur siapa yang udah menanyangkan video itu?" emosi Dion
"gue nggak tau apapun sumpah. tadi gue tanya ke bagian operator dia cuma menyerahkan flashdisk dari ku aja. Nggak ada yang lain. " ucap Mela
" pasti ada yang udah menyabotase flashdisk kita." ucap Dewi
" ngomong gimana keadaanya?" tanya Tio
" dia nyalahin gue. Dikira nya aku yang melakukan semua itu. " ucap Dion
Bertepatan dengan itu Rangga datang ke markas
" lho dari mana aja baru kelihatan?" tanya Satria
" bukan urusan lho yang jelas gue bukan cowok pengecut yang berani nya hanya menyakiti seseorang aja. " Sindir Rangga
" Apa maksud lho?" emosi Dion bertambah
Bahkan mereka nyaris berantem karena masalah Arsya. Disini Dion belum menyadari kepulangan Arsya.
"Ya udah yuk kita kumpul dulu. Kasihan maba yang lain kalau harus menunda rekreasi mereka disini. " ucap Tio
Mereka kembali berkumpul ke aula menyampaikan kegiatan terakhir mereka di pulau Bali ini.