NovelToon NovelToon
Malam Kelam Bersama Tuan William

Malam Kelam Bersama Tuan William

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Single Mom / Hamil di luar nikah
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: leni nurleni

Sebuah tragedi malam kelam harus dialami oleh Claudya Mariabela, Gadis berusia 19 tahun itu harus menanggung beban berat karena mengandung benih dari seorang William Aldenandra.
Claudya adalah gadis muda yang masih duduk di bangku kuliah, sayangnya dia dijebak oleh sahabatnya sendiri. Claudya dijual oleh sahabatnya itu kepada seorang Pria hidung belang.

Malangnya nasib Claudya karena harus putus sekolah dan membesarkan anaknya seorang diri tanpa tahu kebenaran siapa Ayah dari anaknya yang dia kandung, Claudya sudah mati-matian mencari pria hidung belang yang tidur dengannya malam itu.

Banyaknya cacian dan makian yang Claudya dapatkan, tapi itu tak membuatnya menyerah untuk menghidupi anaknya. Hingga sebuah ketika dia di pertemukan dengan William yang ternyata sudah mempunyai seorang Istri.

Bagaimana kisah Claudya selanjutnya?

Yuk cari jawabannya di cerita ini ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon leni nurleni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32

Claudya mengambil tas yang ada di kamar tamu yang semalam dia tempati, Claudya menyalami tangan Rasman dan Anjani karena untuk menyalami tangan orang tua Karisa, Claudya tidak berani.

"Clau, tolong kamu jangan marah pada kami," ucap Anjani memegang tangan Claudya berharap Claudya akan datang lagi ke rumah itu.

"Nyonya, maaf tapi sepertinya keadaan aku disini hanya akan membuat keluarga Nyonya berantakan, saya tidak masalah kalau Agnia tidak memiliki Nenek karena selama ini juga dia terbiasa dengan hal itu, Nyonya jaga diri baik-baik. Semoga saja suatu saat nanti ada waktu untuk kita bertemu lagi," ujar Claudya.

"Tapi kamu janji 'kan tidak akan menyuruh Agnia untuk melupakan kami?" tanya Anjani.

Claudya menggeleng kepalanya.

"Tidak Nyonya," jawab Claudya yang langsung menuntun Agnia untuk pergi dari sana.

"Nak, supir kami akan mengantarkan kamu sampai bandara dan di Bandung kami sudah siapkan taksi agar kamu bisa pulang dengan selamat," sahut Rasman mengusap kepala Claudya lembut.

Rasman memeluk Agnia, bayangkan saja seorang Rasman yang terkenal sangat garang sekarang terlihat sangat lembek karena seorang cucu. Andai saja mereka tau sejak lama mungkin saja Rasman akan mempertimbangkan untuk menjodohkan William dan Karisa.

"Pergilah, jangan banyak drama!" geram Karisa.

"Saya permisi, tuan." Claudya mengangguk pada William.

Claudya menuntun Agnia agar mengikuti langkah Claudya. Tapi saat Claudya akan pergi baru saja Claudya sampai di ambang pintu, Karisa langsung mendekat pada Claudya. menarik tas Claudya dan mendobrak-abrik tas Claudya.

"Apa yang anda lakukan, Nona?" tanya Claudya.

Karisa mengeluarkan semua isi dari tas Claudya, terlihat kalau dalam tas Claudya ada satu kotak perhiasan pemberian Anjani dan beberapa gepok uang yang bahkan Claudya saja tidak tau itu milik siapa.

"Kenapa ada banyak uang?" gumam Claudya terkejut.

"Kamu mau maling?" tanya Karisa menyentak Claudya.

Claudya menggelengkan kepalanya karena dia memang tidak tau dari mana uang itu.

"Tidak Nona, aku tidak mencuri." Claudya membantah tuduhan Karisa.

Claudya menatap pada Anjani, meminta bantuan pada Anjani untuk menjelaskan itu semua. Tapi saat ini Devi langsung bangkit dari duduknya dan melayangkan sebuah tamparan pada Claudya.

Bukan itu saja bahkan Devi juga mengambil kotak perhiasan itu dan memberikannya pada Anjani.

"Ini pasti milik anda," ucap Devi pada Anjani.

Anjani mengambil kotak perhiasan itu.

"Ini memang milikku tapi aku memberikannya pada Claudya, ini semua menjadi milik Claudya. Nyonya Devi, apa yang setara dengan tamparan yang barusan anda berikan pada Claudya?" tanya Anjani menatap Devi dengan tatapan sinis.

Devi terkejut mendengar itu, dia mulai tidak percaya kalau Anjani memberikan satu kotak perhiasan pada Claudya.

Anjani mendekat pada Claudya dan mulai memunguti uang-uang itu agar bisa dia masukkan kembali ke dalam tas Claudya.

"Nyonya, itu bukan uang aku." Claudya menghentikan Anjani yang tengah memunguti uang-uang yang berserakan.

"Lalu? Kamu pikir uang itu akan berpindah sendiri ke dalam tas kamu!" bentak Karisa.

"Aku yang memberikannya!" sahut William dengan suara baritonnya.

Karisa membulatkan matanya karena terkejut melihat William begitu perhatian pada Claudya.

"William!" geram Karisa.

"Nak, ambil uang ini karena ini semua milikmu dan Agnia," ucap Anjani.

"Tapi ...,"

"Sudahlah, keadaan keluarga ini sedang tidak baik-baik saja," ucap Anjani yang langsung mengantarkan Claudya kedalam mobil yang terparkir didepan halaman rumahnya.

**

Hari sudah mulai gelap, Claudya baru saja sampai ke rumahnya yang ada di Bandung. Rasa lelah yang Claudya rasakan membuat Claudya merasa sangat lelah untuk berpikir yang macam-macam, sekarang Claudya tidak memikirkan bagaimana kelanjutan drama keluarga William.

Claudya yakin kalau hubungan Karisa dan William akan baik-baik saja, karena hubungan mereka tidak baik setelah kedatangan Claudya dan Agnia.

Claudya merasa menyesal karena melakukan hal itu dahulu, Walaupun sudah lima tahun yang lalu tapi penyesalan itu masih membekas di hati Claudya.

Apa lagi karena kejadian itu Claudya kehilangan semua. Orang tuanya, pendidikannya, pertemanannya, masa depannya, masa remajanya, semuanya lenyap karena kejadian malam kelam itu.

Tidak mudah untuk menjadi Claudya yang sekarang, bahkan seorang anak berusia 19 tahun membesarkan seorang bayi tanpa bimbingan dari orangtuanya, Indri sebagai Bibinya pun hanya datang sesekali pada Claudya untuk membantu.

"Clau," panggil seseorang yang suaranya tak asing ditelinga Claudya.

Claudya menatap pada sumber suara itu dan ternyata ada Zidan di sana menatap padanya dengan senyuman.

"Zidan, ada apa?" tanya Claudya.

"Masuklah dahulu, kita akan bicara didalam." Zidan membantu Claudya membawakan tas Claudya bahkan Zidan juga menuntun Agnia yang terlihat sudah mulai mengantuk.

Didalam rumah, Zidan sibuk membuatkan teh hangat untuk Claudya bahkan Zidan juga membuatkan sarapan untuk Claudya, sejak tadi pagi Claudya hanya sarapan saat mereka berada di atas pesawat saja.

Claudya hanya tersenyum melihat tingkah Zidan yang begitu perhatian padanya padahal mereka hanyalah seorang teman saja.

"Zidan, sudah kamu duduk saja. Aku baik-baik saja Zidan," sahut Claudya.

"Clau, kamu pasti capek makannya aku yang akan siapkan makanan untuk kamu." Zidan menyajikan makanan di atas meja, mereka bertiga makan bersama.

Zidan sebenarnya sangat ragu untuk menanyakan kejadian yang terjadi pada Claudya dikediaman William tapi mau bagaimana lagi Zidan sudah sangat penasaran.

"Bagaimana disana?" tanya Zidan memberanikan diri.

Claudya menatap pada Zidan lalu tersenyum.

"Emmb ..., Ya begitulah." Claudya berpikir lama untuk menjawab pertanyaan Zidan.

Jujur saja rasa tamparan dari Karisa dan Devi tidak akan mudah hilang diingatan Claudya, tapi sebisa mungkin Claudya akan menutupi itu semua.

Zidan mengerutkan keningnya karena merasa janggal pada jawaban Claudya, setau Zidan selama ini Claudya adalah wanita yang tidak mudah untuk bercanda, apa lagi dalam situasi yang sulit.

"Apa mereka melakukan sesuatu padamu?" tanya Zidan lagi.

Claudya bungkam tapi justru Agnia lah yang menjawab pertanyaan Zidan.

"Om, mama di pukul oleh nenek sihir," ucap Agnia sambil menunduk tak berani menatap pada Claudya.

"Tampar? Siapa yang berani menampar kamu?" tanya Zidan serius pada Claudya.

"Sudahlah Zidan, ini urusan aku. Kamu tidak perlu tau, lagian aku juga yang salah karena sudah melakukan ini lima tahun yang lalu jadi sekarang keberadaan aku malah akan merusak hubungan antara tuan William dan Nona Karisa," pasrah Claudya.

"Tapi Clau, mereka tidak berhak melakukan ini padamu!" Zidan mulai terbawa emosi.

"Susahlah, aku sudah berjanji tidak akan datang lagi ke sana dan tidak akan mempunyai hubungan apa pun dengan tuan William lagi." Claudya mencoba mengikhlaskan semua kejadian yang sudah terjadi itu.

"Clau, kamu mau menikah denganku?" tanya Zidan membuat Claudya terkejut.

1
Adinda
kasihan william
Reni Anjarwani
doubel up
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut
Sri Suhartati
Kecewa
Leni Nurleni: Terima kasih sudah mampir kak.
maaf kalau tidak sesuai dengan keinginan kakak🙏🙏
total 1 replies
Sri Suhartati
Buruk
sunshine wings
Sahabat apa ini,mencelakai teman sendiri.. 😤😤😤😤😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!