NovelToon NovelToon
Sumpah, I Love You

Sumpah, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Romansa / Idola sekolah
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Cinta memang tidak pandang usia. Seperti itulah yang dialami oleh seorang gadis bernama Viola. Sudah sejak lama Viola mengangumi sosok adik kelasnya sendiri yang bernama Raka. Perbedaan usia dan takut akan ejekan teman-temannya membuat Viola memilih untuk memendam perasaannya.

Hingga suatu kejadian membuat keduanya mulai dekat. Viola yang memang sudah memiliki perasaan sejak awal pada Raka, membuat perasaannya semakin menggebu setiap kali berada di dekat pemuda itu.

Akankah Viola mampu mengungkapkan perasaannya pada Raka disaat dia sendiri sudah memiliki kekasih bernama Bian. Mungkinkah perasaannya pada Raka selamanya hanya akan menjadi cinta terpendam.

Simak dan kepoin ceritanya disini yuk 👇👇👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 : Kenakalan remaja.

Gambaran kulit putih mulus seputih salju masih terekam jelas dibenak Bian. Bahkan dia sampai tidak fokus mengerjakan soal-soal ujiannya saat disekolah. Nyatanya ujian birahi ini lebih sulit ketimbang ujian sekolahnya.

Hari itu Bian langsung pamit pulang setelah melihat pemandangan yang menodai matanya. Tidak kuat lama-lama dia berada di dekat Amel setelah menyaksikan sendiri pemandangan tubuh putih nan mulus milik gadis itu. Seluruh tubuhnya bagaikan tersengat listrik mendadak.

"Bi, bengong aja, ntar kesambet loh!" Rama menepuk pundak Bian dan duduk di sampingnya. Saat ini mereka memang sedang makan di food court di sebuah mall. Selain mereka berdua, juga ada Denis dan Dian disana.

"Tau nih si Bian. Udah, mending Lo move on deh dari Vio, otaknya si Vio itu udah penuh sama Raka, jadi gak bakal belok dia."

Dian yang menjadi satu-satunya gadis disana angkat bicara. Tadinya Dian ingin mengajak Viola dan Amel sekalian, namun dua sahabatnya itu sedang pergi dengan urusan mereka masing-masing.

"Eh tunggu tunggu." Denis menoleh ke arah Rama dan Dian secara bergantian, "Ini Lo ngajak kita kemari dengan tujuan mentraktir makan, maksudnya kalian berdua udah jadian gitu?" Tebak Denis.

Rama menaik turunkan kedua alisnya dan menggenggam tangan Dian yang ada diatas meja. Wajah Dian langsung merona malu.

"Yoi bro, kita berdua udah jadian," jawab Rama jujur, memang ini tujuannya mengajak Bian dan Denis, untuk mentraktir dua temannya sebagai tanda jadinya dengan Dian.

"Njirrrr, kalah telak gue. Bi apa kabar kita ini yang jomblo ini." Denis menyenggol lengan Bian.

"Lo mah jomblo sendiri aja, gak usah ngajak-ngajak gue," ujar Bian menyeruput kembali minuman dinginnya. Denis hanya cengengesan.

_

_

_

Masih digedung yang sama, Viola baru saja keluar dari dalam ruangan bioskop bersama dengan Leo dan Alya. Setelah menghadapi UAS yang begitu menguras otak, Leo sengaja mengajak adiknya itu untuk merefreshkan otak sejenak.

"Kak laperr__" Viola mengusap perutnya yang masih nampak rata, cacing-cacing didalam sana sudah mulai bersuara minta dikasih makan.

"Ya udah kita makan dulu yuk!" Ajak Leo. Ketiganya berjalan menuju eskalator turun ke lantai empat.

Sesampainya di depan food court mereka berpapasan dengan teman-teman Viola yang baru saja selesai makan. Dian langsung berhambur memeluk Viola, kecuali Bian yang sedikit canggung karena bertemu dengan mantan kekasihnya itu.

"Ciyeee ketemu mantan," ledek Denis menyenggol lengan Bian. Bian hanya berdecak menanggapinya.

"Kalian kok bisa ada disini?" Tanya Viola.

"Nih Vi, si kucrut sama si kamvret baru jadian Vi, jadi kita kesini buat ditraktir makan," jawab Denis ngasal.

"Enak aja Lo main ganti-ganti nama sembarangan. Kucrutnya siapa kamvret nya siapa?" Ujung-ujungnya Dian penasaran juga dikatain kucrut sama kamvret.

"Lo kucrutnya si Rama kamvretnya, ha__haha__" tawa Denis menggelegar, langsung mendapatkan timpukkan dari Rama.

"Sia-lan Lo ngatain gue kemvret, udah gue traktir makan juga," omel Rama.

Viola menatap satu persatu teman-temannya, rasanya ada yang kurang di pandangan matanya.

"Amel mana?" Tanyanya saat menyadari tidak melihat ada kehadiran Amel disana.

"Gue pikir dia pergi sama Lo, tadi gue ajakin dia nolak," jawab Dian.

"Gak kok, gue malah belum ada kontek-kontek dia sejak kemarin."

"Ya udahlah, paling juga dia dirumah. Lagi jadi anak rumahan gitu," jawab Dian lagi.

Leo menepuk pundak Viola, "Jadi makan gak ini? Ngobrol terus,"

"Iya iya jadi bawel! Guys, gue makan dulu ya, udah laper nih," pamitnya pada teman-temannya.

Namun, belum juga kakinya melangkah, suara seruan Denis kembali menghentikan niatnya untuk pergi.

"Guys guys lihat, itu Amel bukan sih?" tunjuknya pada seorang gadis yang baru keluar dari sebuah butik bersama pria yang usianya jauh lebih tua. Keduanya terlihat sangat mesra.

Dian mengucek matanya, memastikan kembali yang dia lihat itu tidak salah, "Iya itu Amel. Tapi kok sama om-om sih."

Nafas Viola tiba-tiba bergerumuh, dadanya nampak naik turun, kilatan amarah seperti menjalar ke dalam tubuhnya begitu melihat Amel sedang berjalan menggandeng lengan seorang pria tua berjas, sementara tangan satunya lagi menenteng beberapa paperbag.

"Vio, kamu mau kemana?" teriak Leo saat melihat adiknya melesat pergi dari pandangan matanya.

Sebenarnya ini bukan urusan Viola, namun Amel adalah sahabatnya sejak SMP. Rasanya tidak percaya saja jika Amel sampai mau jalan dengan om-om yang lebih pantas dipanggil papa olehnya. Untuk apa Amel melakukan semua ini? Karena cintakah? Tapi rasanya itu tidak mungkin. Atau, kenakalan remaja kah?

Amel yang melihat keberadaan Viola disana langsung menghentikan langkahnya, wajahnya langsung tegang dan memucat.

"Sayang, ada apa?" tanya si Om, pandangannya kini beralih pada Viola yang baru datang dan berdiri di hadapan mereka. "Kamu siapa?" tanyanya pada Viola.

Mata Viola sudah mulai memanas, genangan air matanya saja sudah hampir tumpah, namun masih bisa dia tahan demi mendapatkan penjelasan dulu dari Amel.

"Mel, Lo bisa jelasin gak ini maksudnya apa?" tanyanya dengan suara bergetar.

Amel hanya diam, "Ini bukan urusan Lo, Vi. Ayo Om, kita jalan lagi," ajaknya pada si Om.

"Gue tau Lo kesepian Mel, tapi gak gini caranya!!" teriakan Viola kembali menghentikan langkah kaki Amel.

Amel memutar badannya, "Lo gak ngerti rasanya jadi gue Vi, Lo gak ngerti gimana rasanya hidup sendirian disaat gue masih memiliki keluarga. Gue ngerasa gak pernah dianggap hidup sama mereka!!!"

Teman-teman mereka yang lain datang menghampiri bersama dengan Leo dan juga Alya. Amel menatap Loe sekilas.

"Lo beruntung Vi, Lo selalu dikelilingi orang-orang yang sayang sama Lo. Gak kayak gue," ucapnya dengan air mata tertahan.

"Tapi gue selalu ada buat Lo Mel. Kita semua selalu ada buat Lo!!" Viola membujuk, dia mendekati Amel dan meraih tangannya. "Please Mel, Lo jangan kayak gini. Masa depan Lo masih panjang, jangan Lo rusak."

Amel kembali diam, cukup lama, "Gue tau kalian semua sayang sama gua. Tapi gue juga punya privasi Vi. Tolong jangan ikut campur urusan gue."

Amel melepaskan pegangan tangan Viola dari tangannya, belum sempat dia berbalik sebuah tamparan keras sudah mendarat di pipinya yang mulus.

Plaakkk!!!

"Vio!!"

Buru-buru Dian dan Bian menghampiri Viola, mereka menahan kedua lengannya untuk menenangkan. Untuk pertama kalinya Viola bisa semarah itu pada seseorang. Kali ini air matanya tidak bisa dibendung lagi.

"Gue tau Mel, gue tau! Lo punya privasi. Dan gue gak akan ganggu privasi Lo itu!!"

Viola merasakan dadanya begitu sesak melihat sikap Amel kali ini. Sungguh, ini sangat jauh berbeda dengan Amel yang dia kenal selama ini. Kurangnya perhatian dari orang tua membuat Amel berani bertindak sampai sejauh ini, menjadi sugar baby.

"Mulai hari ini gue gak akan ganggu privasi Lo lagi. Dan mulai hari ini juga Lo gak usah anggap gue sahabat lagi!!!"

Viola menarik kasar tangannya dari pegangan Dian dan Bian, dia berlari meninggalkan tempat keramaian itu.

"Vio tunggu Vio!" Leo mengejar adiknya keluar, disusul oleh Alya dibelakangnya.

Kali ini Dian yang menatap nyalang ke arah Amel. Sungguh dia juga tidak menyangka jika Amel sudah berbuat sampai sejauh ini. Bagaimana jika yang diajaknya itu adalah om-om beristri. Apa tidak cari mati itu namanya.

"Bukan cuma Vio, gue juga kecewa sama Lo Mel!!!"

Dian berlalu pergi meninggalkan Amel yang masih berdiri mematung dengan wajah yang sudah basah oleh air mata. Bian, Denis dan Rama juga ikut pergi meninggalkan Amel tanpa ingin mengeluarkan suara terlebih dahulu. Tamparan Viola tadi sudah cukup mewakili rasa kecewa mereka terhadap sikap Amel.

"Sorry Vi, Sorry___"

...🔥🔥🔥...

1
F.T Zira
2☕️ untuk penambah semangat...

covernya kerennn kakaaa
F.T Zira
ma bian aja deh mel kalo kebelet pengdonan... daripada ma yg tua, kan ma yg muda masoh seger... ehhh🤭🤭🤭
F.T Zira
mereka sesolid ini..🥹🥹🥹
F.T Zira
mau gunain itu buat ngancam raka ya. kalo gak balapan bakal di sebarin
F.T Zira
mending jujur deh vio.. ntar raka mau di komporin soalnya
F.T Zira
ternyata si ulet
F.T Zira
siapalah dia... jeng jeng jeng
F.T Zira
bisa jadi raka ngintilin di belakang lho ini
F.T Zira
bisikan hatimu kenapa gak di keluarin sekalian Vio.. kan seru... ehhhh🤭🤭
F.T Zira
Raka itu Bucin akutt
F.T Zira
yeeee sok tau.. masih bocah juga.. jangan jadi perusak hubungan orang deh, gelagat pelakor di masa depan/Smug/
F.T Zira
kalo sampe vio tqu Raka denger, entah Vio bakal buat drama apa lagi/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
Lala Lili Lulu manaaaa
F.T Zira
Amel rem nya blong ya??/Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
Amnesia vio kumatt/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Mrs.Riozelino Fernandez
mending disantap Bian dari pada disantap om Jack...iiih amit amit...
Mrs.Riozelino Fernandez
bener....👍🏻👍🏻👍🏻
Nadiyah1511
ngedableg banget nih s Amel d bilanginnya...sebaik2'y tuh ora dia laki orang ameeeeeeellllll😤😤

vio awass sebentar LG Raka nyampe jgn sampe dia liat kamu be 2 an am bian🤭💜
Mrs.Riozelino Fernandez
jangan deh Ka....
Kamu udah janji kan ma Vio...
mending kamu datangi gih si Jack tu bilang klo ada yang mau nyebarin foto dia lagi ma Vio.
bisa rusak nama baiknya punya sugar baby...
Mrs.Riozelino Fernandez
nih Ya...
sedikit aja kelakuan kita yang gak semestinya pasti di manfaati orang2 untuk berbuat jahat...
karena kelakuan Amel ,Vio dan Raka jadi dapat masalah...
Mrs.Riozelino Fernandez: bener banget...
langsung di cap buruk,padahal kita gak tau kejadian mereka sebenarnya gimana ...
Zhu Yun💫: Yupz betul kakak, sekarang banyak banget kejadian yang seperti ini... hanya melihat tanpa mengetahui faktanya sudah jadi bahan buat gosip dan diviralkan,,,
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!