NovelToon NovelToon
Pasukan Penjagal Dan Puteri Yang Hilang

Pasukan Penjagal Dan Puteri Yang Hilang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu / Epik Petualangan / Perperangan / Raja Tentara/Dewa Perang / Kriminal dan Bidadari / Penyelamat
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yurika23

Dominic seorang pemimpin pasukan bayaran yang dijuluki 'Pasukan Penjagal' terpaksa harus mencari keberadaan seorang puteri kerajaan yang hilang. Awalnya Dominic dan pasukannya menyerah karena tidak berhasil menemukan puteri tersebut. Tapi di tengah petualangannya tanpa sengaja ia menemukan sesuatu diluar dugaannya.

Apakah yang terjadi?
Mampukan Dominic menemukan puteri yang hilang.

Yuk simak kisahnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yurika23, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 12

Berburu

Esok pagi yang cerah,

Hari ini adalah pertandingan berburu dan memanah. Semua Pangeran dan beberapa pengawalnya termasuk Dominic telah siap dengan peralatan berburu mereka. Beberapa pengawas kerajaan juga ikut serta masuk kedalam hutan.

Mereka akan berburu di hutan Darwey yang tak jauh dari kastil. Disana masih banyak hewan liar dan bahkan hewan buas.

Mereka mulai memasuki area hutan. Para peserta berpencar mencari keberadaan hewan yang bisa mereka buru.

Yang paling santai diantara mereka adalah Dominic, ia hanya bermodalkan tombak dan beberapa anak panah. Pria itu berjalan semakin kedalam hutan yang benar-benar rimbun.

“Yang mulia Elquin, sebaiknya anda berburu di area sini saja, didalam sana banyak hewan buas” seorang pengawas kerajaan memperingatkan Dominic.

“Justru mereka yang ingin ku buru” jawab Dominic enteng, membuat pengawas kerajaan tersebut memundurkan wajahnya sambil menautkan alis. ‘Orang ini aneh’ gumamnya yang melihat Dominic terus masuk ke dalam hutan yang gelap.

Dominic yang sudah mengumpulkan tiga hewan buruan, menyimpan hewan tersebut di tanah dekat batang pohon besar. Ketika ia dan prajuritnya Pasukan Badai akan kembali berburu, salah satu anggotanya yang bertugas menjaga hewan buruan tersebut tengah lengah, seorang prajurit dari kerajaan lain mencoba mencuri satu kijang milik Dominic.

Ketika prajurit Dominic melihatnya, spontan ia berteriak.

“Hey! pencuri!” teriak prajurit Pasukan Badai yang akan mengejar si pencuri, tapi pencuri itu kalah cepat dengan anggota Pasukan Badai hingga dengan mudah tertangkap .

Spontan Dominic dan rekan-rekannya menghentikan langkah mereka dan menoleh kearah suara ribut tersebut.

Mereka bergegas ketempat kejadian.

“Ada apa?!” tanya Dominic yang melihat hewan buruannya tergeletak tak jauh dari prajurit kerajaan lain yang posisinya sudah tengkurap di tanah dengan meringis kesakitan, karena anak buah Dominic menginjak punggungnya.

Para pengawas baru berdatangan ketempat itu, juga beberapa peserta lain.

“Dia mau mencuri hewan buruan kita, tua- maksudku yang mulia”

“Ehm!, tuan-tuan ini bukan masalah, hanya sedikit salah paham, aku bisa mengatasinya. Silahkan kembali ketempat anda masing-masing” ujar Dominic pada para pengawas dan pangeran yang sempat melihat keadaan itu.

Akhirnya mereka kembali ke tempatnya masing-masing.

Ketika hanya ada Dominic, anak buahnya dan juga si pencuri. Dominic mendekat kearah pencuri, menarik paksa pakaian si prajurit untuk bangkit dari tanah.

“Siapa yang menyuruhmu melakukan ini?!” Dominic meraup kerah atas si pencuri. Tatapannya sangat mengintimidasi.

“T-tuanku” jawabnya dengan ketakutan.

“Katakan siapa tuanmu!, antar aku kepadanya” ancam Dominic dengan suara agak tertahan agar tidak terlalu keras terdengar.

Si pencuri berjalan dengan kengerian di belakangnya. Aura Dominic sangat memunculkan ketakutan.

Mereka diperlihatkan pemandangan seorang pangeran berjubah mewah yang tengah duduk di kursi yang sudah dipersiapkannya, ia mengipas-ngipas tubuhnya dengan kipas bulu berwarna putih.

Ketika melihat kehadiran Dominic dan para anak buahnya, spontan pria itu bangkit dari duduknya dan terlihat wajahnya yang penuh kekhawatiran apalagi ketika ia melihat prajuritnya yang tertangkap oleh pasukan Dominic.

“Ada apa ini?” tanyanya seolah tidak tahu menahu dengan kehadiran mereka.

Dominic mendorong kasar prajurit pencuri tadi ke depan pangeran dengan kipas putih, hingga hampir menabraknya.

“Apa kau yang memerintahkan dia mencuri hewan buruanku?” Dominic mendekati pangeran tersebut.

Pria itu terlihat panik dan mulai ketakutan dengan melangkah mundur.

“A-apa yang kau katakan?” kilah pangeran itu di hadapan Dominic.

Pangeran tersebut mengisyaratkan para prajurit yang berada di sisinya untuk menyerang Dominic, tapi dengan santai dan kecepatan tangannya, Dominic berhasil menghalau para prajurit tersebut seorang diri, semua terkulai meringis menahan sakit akibat hantaman pria kuat sekaligus tampan itu.

Kini sang pangeran seorang diri tanpa pengawalan, ia masih melangkah mundur menghindari Dominic yang telah ia lihat kekuatannya.

“Kau hanya pecundang yang menyedihkan! Bagaimana kau akan memimpin sebuah kerajaan dengan kelakuanmu. Menyingkir lah dari hadapanku!” Dominic hanya menempelkan empat jemarinya di dada kanan pangeran itu, kemudian mendorongnya dengan kuat. Hanya dengan sekali dorong, seketika itu pangeran tersebut rubuh jatuh kemudian buru-buru berlalu dari hadapan Dominic.

Beberapa saat berlalu, mereka kembali ke kastil. Di halaman kastil mereka meletakkan hasil buruan masing-masing. Hampir semua pangeran sudah mendapatkan hasil buruan mereka. Ada yang mendapat dua, tiga, lima atau satu ekor saja, bahkan pangeran pencuri tadi tidak mendapat satupun hewan buruan.

Tapi berbeda halnya dengan Dominic, ia beserta prajuritnya membawa dua belas hewan buruan, dan yang paling mencengangkan satu hewan buruannya adalah macan tutul yang berada di dalam hutan yang berbahaya.

Semua peserta dan para tamu menoleh arah hewan-hewan buruan Dominic dan para prajuritnya. Mereka membelalakkan matanya melihat kehebatan Dominic dan anak buahnya.

“Apa-apaan dia?, bagaimana bisa dia memburu hewan sebanyak itu?, dan bagaimana hewan buas itu bisa diburunya?” ucapan mereka disela keheranannya.

Ada yang beranggapan Dominic adalah calon Raja terhebat, ada yang menggeleng tak percaya, ada juga yang justru memandang aneh dan berfikir jika Dominic menggunakan kecurangan untuk mendapatkan hasil bururan yang begitu banyak.

Lepas dari itu semua, pihak kerajaan Obin sudah bisa menebak, siapa yang akan menjadi pemenang dalam turnamen kali ini, tapi masih ada satu pertandingan lagi yang belum mereka laksanakan, yaitu memanah.

Siang hampir meninggi, setelah mereka beristirahat, maka pertandingan selanjutnya akan dimulai. Pertandingan memanah juga dilakukan di lapangan terbuka.

Mereka akan memanah sebuah sasaran diam dan sasaran bergerak, siapa yang memanah paling jitu dialah pemenangnya. Semua telah siap pada posisi masing-masing.

Sasaran pertama panah mereka adalah sasaran dengan jarak tembak panah sekitar tiga puluh langkah.

Semua peserta berhasil memanah dengan baik, tapi yang paling mendekati sasaran hanya dua orang, pangeran Brits dan Dominic.

Sekarang mereka memanah benda bergerak. Ketika mereka bersiap, dan anak panah sudah di arahkan, tiba-tiba seorang wanita berteriak memanggil …

“Pangeran Elquin! Awas!” teriakan seorang wanita dengan kerasnya hingga membuat Dominic menoleh dan konsentrasinya terpecah mengakibatkan anak panah yang sudah melesat tidak tepat sasaran.

“Ck! Siapa yang memanggilku!” geramnya. “Hey, itu curang!” protes Dominic.

Sasaran Dominic melesat jauh, hingga membuat pangeran Britsn unggul satu angka darinya.

Akhirnya pertandingan telah usai. Semua point dikumpulkan, dan pemenangnya hampir bisa dipastikan, ya, Dominic telah memenangkan pertandingan juga memenangkan hati sang putri.

Seluruh pangeran dengan berat hati memberi selamat pada Dominic, Erita juga Horg. Raja dan Ratu Obin juga memberikan selamat pada Dominic atas kehebatannya.

Dan acara selanjutnya adalah pesta kemenangan Pangeran yang telah memenangkan turnamen sekaligus menjadi pilihan Puteri Veronica.

Setelah hampir seharian, pengumuman pemenang juga pesta meriah di aula kastil. Dominic yang maju sebagai pemenang merasa ia baru memulai tugasnya yang berat.

“Untuk pemenang, kami harapkan agar bisa bermalam satu malam lagi di kastil untuk pengenalan lebih jauh dengan Puteri Veronica” jelas prajurit yang membacakan pengumuman di depan aula istana.

Setelah semua peserta telah kembali pulang ke tempatnya masing-masing. Dominic dan rombongan masih akan menginap di kastil itu.

1
🌸ReeN🌸
lanjut tbor
🌸ReeN🌸
kopi meluncur biar othornya semangat up
Yurika23: siyaaap kak....sukses buat kakak ya yg udah mampir..
total 1 replies
Bilal Bingang
Kecewa
Yurika23: ya kasih masukannya dong bang..biar lebih bagus lagi...othor juga kan manusia...
total 1 replies
Bilal Bingang
Biasa
Bunga Lili
bagus alur ceritanya tapi sambungannya tergantung.

makin mencabar episode
x sabar nak tunggu episode seterusnya
Bunga Lili: lambat betul update episode seterusnya
Yurika23: belum up lagi kak...sabar yah
total 2 replies
yumin kwan
nah...benar kan luppy itu putri Elisa...
ckckck....putri putri....ga takut bahaya sama sekali, KL ketangkap ma kelompok borg, mati lah kau...
Yurika23: haaa kebongkar juga ya kak...
total 1 replies
yumin kwan
jangan jangan luvy memang putri elise, rambutnya merah Krn buat bit....🤔
Yurika23: Hee....coba ikutin lanjutannya ya kak...saya up yah ..maap blm bisa up banyak...
total 1 replies
Saras Wati
cerita yang bagus, lanjut thot. Semangat /Determined//Determined/
Yurika23: Terimakasih kakak udah mampir...siyap...sukses ya buat kakak...
total 1 replies
inda Permatasari
aku mampir kak,
Yurika23: silakan kak.. terimakasih sudah mampir ya kak...
total 1 replies
Ummu Saif
Dominic bisa gombal juga heehee
Yurika23: hee...makasih udah mau mampir ya kak....
total 1 replies
Yurika23
ok kak... terimakasih koreksinya ya...
Sang_Penyendiri
Singkat padat dan jelas... Wkwkwkwk
Sang_Penyendiri
mestinya di gabung dengan kalimat sebelumnya + ditambahi kata "Lalu"
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!