Bianca Davis hanya mencintai Liam dalam hidupnya. Apa pun yang dia inginkan pasti akan Bianca dapatkan. Termasuk Liam yang sebenarnya tidak mencintai dirinya. Namun, bagaimana bila Liam memperlakukan Bianca dengan buruk selama pernikahan mereka? Haruskah Bianca tetap bertahan atau memilih menyerah?
Ikuti kelanjutan kisah Bianca dan Liam dalam novel ini! ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
"Ini tidak seperti yang Mama pikirkan. Aku hanya membantunya yang...."
Bersamaan dengan itu beberapa orang berbaju hitam datang. James menyeringai melihatnya, dia tidak mungkin langsung memberikan pelajaran di tengah adiknya yang sedang bertarung nyawa untuk melahirkan keponakannya. Dia telah memprediksi semua yang akan terjadi.
"Anda harus ikut kami, Nona," ujar salah satu orang tersebut.
"Siapa kalian? Aku tidak memiliki urusan dengan kalian!"
"Benarkah? Kami hanya ingin berbicara tentang sesuatu, Nona. Terutama tentang..." Salah seorang pria berkepala pelontos mendekat pada Serena. "Tentang rahasia Anda yang menjadi simpanan Tuan Lewis," lanjut pria itu sambil menyeringai.
Serena bergetar, tidak ada yang mengetahui tentang rahasianya selama ini. Lewis adalah salah satu orang yang melancarkan kariernya di dunia modeling. Namun, dia hanya dijadikan sebagai simpanan. Bahkan, kariernya di Negara P tidak bersinar seperti dugaannya.
Justru, Serena mengalami banyak sekali kesulitan. Kartu kreditnya membengkak dan tidak dibayarkan oleh Lewis. Kemudian, dia mengetahui dirinya hamil. Oleh karena itu, dia kembali ke tanah air untuk meminta pertanggung jawaban dari Liam yang sangat mencintainya. Namun, Liam ternyata sudah menikah yang membuat semua rencananya berantakan.
"Aku tidak memiliki urusan lagi dengan Lewis. Hubungan kami telah berakhir," ucap Serena.
"Benarkah? Simpan saja semua ucapanmu di depan ibuku, Nona!" Serena menoleh dan melihat seorang gadis muda yang membuatnya ketakutan.
Dia adalah Arabella, putri sulung dari Tuan Lewis. Gadis cantik itu tersenyum menyeramkan melihat ketakutan di wajah Serena. Sudah lama Bella mencari keberadaan Serena hingga dia akhirnya mendapatkan informasi tentang Serena.
"Bella, aku sudah katakan kalau hubungan kami telah berakhir. Aku menepati janji dengan pergi dari hadapan kalian. Apa lagi yang kau inginkan?" tanya Serena dengan kesal.
"Bawa dia, pastikan dia tidak bisa kabur lagi," ucap Arabella pada beberapa orang yang langsung menuruti ucapannya.
"Mau kalian bawa ke mana putriku?"
"Dia harus mempertanggung jawabkan perbuatannya. Aku pasti akan mengembalikannya setelah urusan kami selesai," balas Arabella.
"Lepaskan! Apa yang kalian lakukan! Liam Tolong aku!" Teriakan memenuhi lorong rumah sakit. Amira menangis melihat anaknya dibawa oleh beberapa orang suruhan Arabella.
Amira tidak tinggal diam, dia meminta pertolongan pada Liam yang sedang merenungi sang istri. Dalam pikirannya, Liam pasti akan membantu Serena karena pria itu sangat baik pad putrinya.
"Liam, tolong Serena. Tante mohon, demi hubungan kalian selama ini," pinta Amira.
"Itu bukan urusan anakku! Pergilah, ikut saja dengan anakmu bila ingin membersamainya," tukas Pamela yang tidak menyukai kehadiran Amira dan Serena.
"Liam, Tante tahu kau pasti bisa menyelamatkan, Serena. Tolong Tante, Liam." Amira terus berjalan mendekati Liam.
"Maaf Tante. Istriku sedang berjuang melahirkan anakku. Tolong, jangan kembali menyeretku ke dalam masalah yang ditimbulkan oleh Serena. Silakan Tante selesaikan urusan Serena," ujar Liam kemudian berdiri menuju pintu ruang operasi.
Liam sudah lelah dengan semua yang terjadi, mungkin saat ini James tidak melarang dia bertemu dengan Bianca. Akan tetapi, dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.
Amira menatap sendu pada Liam, entah apa yang dikatakan oleh Pamela. Akhirnya, Amira pergi dari ruang tunggu tersebut. Arabella mendekati James, dia memahami situasi yang menyelimuti keluarga Davis.
"Terima kasih, James. Berkat informasi dari anak buahmu, aku bisa menemukan jal*Ng kecil itu. Aku akan mengurusnya mulai saat ini," ucap Bella.
"Ya, selesaikan masalahmu dengan wanita itu. Jangan biarkan dia kembali ke Indonesia. Bila aku melihatnya lagi, aku pastikan nyawanya akan berakhir. Tidak peduli apa pun, kebahagiaan adikku adalah prioritasku," balas James.
"Semoga adikmu melahirkan dengan selamat, aku menunggu kabar baik dari Keluarga Davis. Sekali lagi, terima kasih. Aku harus segera pergi, James," ujar Bella.
"Ya, salam untuk ibumu."
Arabella berpamitan pula pada kedua orang tua James. Namun, melewatkan Liam dan keluarganya. Arabella merupakan sepupu jauh dari James. Keluarganya hancur karena sang ayah berselingkuh dengan Serena. Hal itu menyebabkan ibunya sangat hancur dan keluarga mereka hancur berantakan.
Informasi yang didapatkan oleh James tentu langsung diberikan pada Arabella yang memang mencari keberadaan Serena. Perempuan yang hampir membuat pernikahan Liam dan Bianca. Hal itu dimanfaatkan dengan baik oleh Bella. Tidak tahu apa yang akan dilakukannya, pastinya James menginginkan Serena tidak akan pernah kembali.
Liam tidak mempedulikan semua hal tentang Serena. Dalam pikirannya hanya ada Bianca dan anak mereka. Biarkanlah, James berbuat sesuatu pada perempuan itu. Justru, Liam bersyukur karena James menyingkirkan Serena.
"Keluarga Nyonya Bianca..." ujar sang perawat memanggil.
"Ya, bagaimana kondisi istri dan anak saya?"
Wajah sang perawat tidak dapat didefinisikan, Liam tidak dapat menebak hal yang terjadi pada Bianca dan anaknya. James juga mendekat untuk mendengar penjelasan dari perawat.
"Mohon maaf, kondisi Nyonya Bianca...."
***
Bersambung...
Terima kasih telah membaca. ❣️