Obsesi Cinta Nona Muda
"Apa menurutmu dengan melakukan ini semua aku akan mencintaimu, Bianca?" ucap Liam di suatu pagi ketika mereka telah menghabiskan malam bersama.
Bianca hanya diam dan menatap Liam dengan sendu. Dia terpaksa melakukan ini semua agar Liam tidak melanjutkan hubungannya dengan Ivanka. Perempuan itu tidak rela bila rival terberatnya justru memiliki Liam, pria yang sangat dia cintai.
"Kamu tidak mengerti Liam, aku hanya berusaha untuk membantumu. Kamu hampir dijebak oleh Ivanka agar kalian menikah!" balas Bianca dengan tenang.
Meskipun, Bianca telah kehilangan hal yang sangat dijaga seumur hidupnya. Dia lega karena Liam tidak terjerat oleh Ivanka. Dengan jelas, dia mendengar bila Ivanka ingin agar Liam bertekuk lutut karena Bianca menyukai Liam.
Namun, seperti yang Bianca tahu, Liam tidak pernah menginginkannya. Dia bersusah payah mencegah Liam jatuh ke dalam jebakan Ivanka dan mengorbankan dirinya sendiri.
"Kamu pikir aku akan bertanggung jawab atas kejadian ini? Tidak Bianca! Aku tidak akan menikahimu hanya karena kita telah melakukannya," ujar Liam menegaskan bahwa dia tidak ingin menikahi perempuan yang telah dia nodai.
"Tapi... Kamu adalah yang pertama kali melakukannya padaku, Liam! Jangan bercanda! Kamu harus bertanggung jawab!" Mata Bianca mencerminkan tekad yang bulat.
Wanita itu tidak melakukannya dengan asal memberikan mahkotanya pada Liam. Bianca akan menuntut tanggung jawab pada pria yang memandangnya dengan sinis. Dia tahu, cintanya hanya bertepuk sebelah tangan. Akan tetapi, Bianca yakin bila Liam akan mencintainya dengan perlahan.
"Tenggelam saja pada keinginanmu, Bianca. Sampai kapan pun aku tidak akan menikah denganmu," ujar Liam yang telah berpakaian lengkap.
Bianca mengepalkan tangan melihat Liam pergi begitu saja tanpa menoleh sedikit pun padanya. Dia telah bersikap seperti wanita mur*Han, hanya untuk mencegah Liam jatuh ke tangan orang lain. Tidak akan dia biarkan Liam lepas begitu saja dari genggamannya.
"Liat saja, Liam! Kamu akan menjadi milikku! Hanya milikku! Tidak akan aku biarkan kamu lepas begitu saja setelah menikmati hidupku," gumam Bianca sambil mengepalkan tangannya.
Sementara itu, Liam telah keluar dari kamar hotel memikirkan kembali perkataan Bianca. Dengan jelas, wanita itu mengatakan dijebak oleh Ivanka. Akan tetapi, dia tidak menyangka wanita yang dia kagumi dapat bertindak begitu menjijikan.
Yang Liam ingat, memang mereka sedang berada di pesta. Namun, dia hanya mengingat kalau dirinya telah minum terlalu banyak dan rasa panas yang menjalar di seluruh tubuhnya.
Liam mengambil ponsel kemudian menghubungi asistennya. "Apa sebenarnya yang kamu lakukan? Mengapa aku sampai berakhir bersama Bianca?" tanya Liam dengan kesal.
***
Dua bulan setelah kejadian yang merenggut kehormatan Bianca. Dia merasa ada hal yang aneh pada dirinya. Cukup lelah karena harus menggantikan posisi James yang sedang terpuruk dengan kepergian Silvia, tubuhnya telah mencapai batasnya.
Hingga pada suatu pagi dia merasa pusing yang amat berat menghantam kepalanya. "Lydia, apa yang terjadi? Aku merasa ruangan ini terasa berputar-putar!" ucap Bianca sambil memegang kepalanya yang berdenyut nyeri.
"Tidak, Nona. Saya tidak merasakan apa pun. Apa anda baik-baik, saja?" tanya Lydia mengerutkan dahinya kemudian berjalan mendekati Bianca yang berdiri.
"Aku sangat..." Tubuh Bianca terjatuh begitu saja di lantai.
"Nona!" teriak Lydia yang terkejut melihat atasannya pingsan dan tergeletak di lantai.
Teriakan Lydia membuat Daren yang berada di samping ruangan terkejut dan segera menuju ruangan Bianca. "Apa yang terjadi, Lydia?"
"Tolong, Daren! Nona Bianca tiba-tiba pingsan!" ujar Lydia memegangi tubuh Bianca yang dingin.
Tanpa berbasa basi, Daren langsung membawa tubuh Bianca ke dalam dekapannya. Pria itu menggendong Bianca melewati beberapa karyawan mereka yang tampak ingin tahu hal yang terjadi pada atasan baru mereka.
Beberapa saat setelah James —kakak Bianca— menyadari kesalahannya. Dia seperti orang yang tanpa arah dan mencari Silvia terus menerus. Bianca yang melihat perusahaan membutuhkan pemimpin tentu saja mengambil alih tugas James untuk sementara. Tanpa menyadari kondisinya sendiri yang saat itu sudah mencapai batas.
Daren dan Lydia segera membawa Bianca ke rumah sakit terdekat. Tentu saja, Daren langsung memberitahukan James tentang keadaan Bianca. Dia tidak ingin mendapat kesalahan dengan menyembunyikan keadaan adik dari atasannya itu.
Satu jam berlalu, James datang terburu-buru ketika mengetahui keadaan adiknya. Sepanjang perjalanan, dia merutuki kesalahannya karena membuat Bianca terlalu memforsir dirinya sendiri. Pencarian Silvia terus dia lakukan tanpa memikirkan keadaan perusahaan, seharusnya dia dapat memperhitungkan kalau Bianca belum cukup mampu untuk memimpin perusahaan.
"Apa yang terjadi pada adikku? Mengapa dia bisa sampai pingsan seperti ini?" tanya James meminta penjelasan pada Daren.
"Tuan... Ada sesuatu yang harus ada ketahui. Nona Bianca ternyata..." jawab Daren sambil menatap atasannya dengan pandangan yang tidak bisa dijelaskan.
***
Bersambung...
Halo, Kakak pembaca.
Selamat datang di novel baruku. Novel ini merupakan spin off dari "Mengandung Benih Sang Presdir" yang menceritakan kisah Bianca dan Liam.
Ikuti terus kisah mereka, ya. ❤️❣️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Maria Ulfa
aku mau mampir,yang duluh ini atau mengandung benih ceo
2024-11-13
1
Dwi Winarni Wina
hadiiiiir dan nyimak thor novelnya sangat bagus dan menarik...
2024-10-30
1
Riva84
lanjut mampir ksni thoorrr
2024-10-17
1