Shintia adalah seorang gadis yang mempunyai banyak teman laki-laki. Dia seorang gadis miskin yang mau di ajak berkencan siapa saja asalkan mendapatkan bayaran.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jamal Nurcahya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 1
Di dalam hotel saat ini ada 2 manusia yang sedang bergumul berbagi peluh. Seorang laki-laki dewasa yang sengaja menyewa jasa Shintia Ayu yang biasa di panggil Ayu lewat nomer yang di berikan temannya yang bernama Yoga.
" makasih baby" ucap Ricky yang melempar uang ke ayu.
Ricky pun membuang kantong yang tadi pakai di tempat sampah dan pergi ke kamar mandi.
Ayu pun bangun dan mengambil uang 500 ribu yang di lemparkan Ricky tadi lalu memungut bajunya yang berserakan di lantai. Dia memakainya dan keluar dari kamar hotel.
Ya ayu adalah gadis miskin yang hanya hidup dengan neneknya. Dia terbawa pergaulan bebas jadi bisa menjadi wanita penghibur untuk menambah biaya hidupnya karena neneknya hanya penjual gado-gado di rumah. Sebenarnya dia tidak menginginkan mencari uang dengan seperti ini tapi dia membutuhkan uang yang cepat kalaupun bekerja tidak bisa fulltime jadi dia memilih bekerja seperti ini agar cepat mendapatkan uang untuk menambah biaya hidupnya.
Ayu pun mengendarai sepeda motornya menyusuri jalan yang ramai. Ayu menghentikan motornya di taman kota dan turun dari sepeda motornya.
Duduk di bangku di bawah pohon beringin ayu pun menangis, setiap sesudah melakukan hal hina itu dia menangis. Apakah nanti akan ada orang yang mau dengannya dan bisa menerima kekurangannya.
"terkadang menangis bisa membuat lega tapi tidak bisa menyelesaikan masalah" ucap seorang laki-laki yang duduk di sebelah ayu.
Ayu pun menoleh dan mengusap airmatanya dengan punggung tangannya. Dia memperhatikan laki-laki yang berbicara di sebelahnya dan tidak mengenal lelaki itu.
"ni minum dulu, siapa tau abis nangis butuh yang dingin-dingin" ucap lelaki itu menyodorkan sebotol air mineral yang terlihat masih dingin.
Ayu agak ragu menerimanya karena dia belum mengenal laki-laki itu.
"tenang nggak aku kasih obat kok, tu masih di segel utuh" ucap laki-laki itu.
" mau nggak? Udah pegel ni tanganku" ucapnya lagi sambil memegang tangannya pura-pura pegal.
Ayu pun menerimanya. " makasih kak" ucap ayu dengan tersenyum.
"waduh...kalau senyum cantik gini kenapa harus menangis" ucap laki-laki itu.
" kenalin namaku Abraham" ucapnya sambil mengulurkan tangannya.
" namaku ayu kak" ucap ayu membalas uluran tangan Abraham.
" namanya seperti orangnya yang ayu" ucap Abraham dengan tertawa.
Ayu pun hanya tersenyum melihat Abraham tertawa. Abraham sepertinya laki-laki baik dan lucu, yang utama dia ganteng Karena kulitnya yang putih.
"Kamu kayaknya masih kecil ya?" Tanya Abraham.
"Iya kak" Jawab Ayu menunduk karena merasa detak jantungnya tak aman di perhatikan oleh laki-laki apalagi dia sangat tampan.
" owh pantes terlihat masih kecil" ucap Abraham yang memperhatikan ayu.
Tiba-tiba ponsel ayu berdering dan tertera nama bi Sumi tetangganya. Ayu pun mengangkat panggilan itu segera karena perasaannya tidak enak.
[ halo bi ada apa?]
[ayu kamu dimana nak, nenek kamu tiba-tiba pingsan] ucap bi Sumi.
[apa...ya udah ku pulang kalau gitu bi, tolong jagain nenek sebentar ya bi] ucap ayu yang langsung mematikan panggilan telponnya dan langsung berlari ke arah motornya.
Abraham hanya melihat kepergian ayu yang terlihat tergesa-gesa. Dia pun berinisiatif membuntuti ayu, ingin tau rumahnya dan apa yang terjadi.
30 menit menempuh perjalanan karena macetnya ibu kota. Ayu pun sampai di rumahnya yang sederhana. Ayu langsung masuk ke dalam rumah dan menuju kamar neneknya.
" nenek...apa yang terjadi bi" ucap ayu sambil menangis melihat neneknya yang pucat dan masih memejamkan mata.
" aku juga kurang tau nak, tadi ada pelanggan yang beli tiba-tiba teriak minta tolong terus ibu keluar dari rumah nenek kamu udah pingsan" jelas bi Sumi.
Perlahan mata nenek saroh pun terbuka, dia melihat cucu satu-satunya menangis dan menggenggam tangannya.
"Kamu kenapa nangis yu?" Ucap nenek saroh sambil menghapus air mata ayu.
ayu khawatir nek, kita pergi periksa ya nek ayu takut nenek sakit parah" ucap ayu yang masih saja menangis.
" nenek nggak apa-apa nduk, nenek cuma kecapekan aja kok" ucap nenek saroh yang tidak mau terus menerus membebani ayu." Udah dong jangan nangis, nenek kan nggak papa" imbuh nenek saroh lembut sambil mengusap tangan ayu.
Bi Sumi pun keluar dari kamar nenek saroh dan ingin ke dapur mengambilkan air minum. Saat keluar dari kamar dia terkejut dengan kehadiran Abraham di dekat pintu kamar.
" Kamu siapa?" Ucap bi Sumi dengan keras.
Karena suara bi Sumi yang keras ayu dan nenek saroh mendengarnya. ada apa ya nduk, coba kamu lihat dulu" ucap nenek saroh menyuruh ayu. "
Ayu pun beranjak dari tempat tidur lalu keluar melihat ada keributan ара.
saya temannya ayu Tante maaf tadi saya hanya mengantar ayu" ucap Abraham dengan gugup harus menjawab apa karena ketahuan.
"kak Abraham kok kakak ke sini ?" Ucap ayu terkejut dengan kehadiran Abraham padahal dia tidak memberi tau alamat rumahnya.
" hehe...maaf ayu tadi aku lihat kamu tergesa-gesa jadi aku khawatir kalau terjadi sesuatu, aku pun membuntutimu dari belakang. Maaf " ucap Abraham dengan menunduk.
" hufff" ayu memijat keningnya yang terasa berdenyut. " aku baik-baik aja kak hanya nenekku yang pingsan" ucap ayu lembut.
" nenek kamu sakit? Kok nggak di bawa ke rumah sakit aja yu biar aku antar" ucap Abraham khawatir.
" cuma kecapekan aja kok kak nanti juga baikan, kakak duduk dulu biar aku buatkan minum...maaf rumahnya seperti ini kak" ucap ayu mempersilahkan duduk.
" makasih yu aku langsung balik ke kantor aja tadi dapat telfon dari asisten saya ada rapat mendadak soalnya. Sekali lagi maaf ya, lain kali aku main kalau kamu memperbolehkan" ucap Abraham dengan tersenyum.
" boleh aja kak asal Kakak tidak jijik menginjakan kaki kakak di gubuk saya" ucap ayu dengan menunduk.
nggak kok yu, rumah sama aja kok.ya udah aku pamit dulu ya yu, Tante permisi. Salam buat nenek semoga cepet pulih" ucap Abraham lalu keluar dari rumah ayu.
Abraham pun masuk ke dalam mobilnya namun belum melajukan mobilnya. Dia termenung melihat rumah ayu yang begitu kurang layak untuk di huni.
Abraham pun mulai menghidupkan mobilnya dan melajukan meninggalkan halaman rumah ayu. Sambil melajukan mobilnya dia tersenyum mengingat senyuman ayu yang begitu manis dan teduh. " sial sepertinya aku jatuh cinta pandangan pertama...haha" ucap Abraham tertawa sendiri di dalam mobil.
Sesampainya di kantor Abraham mengganti pakaiannya yang tersedia di ruangan pribadinya. Karena sebenarnya hari ini dia tidak ingin masuk bekerja, dia ingin bersantai di taman kota untuk menenangkan pikirannya Karena keadaan rumah tangga ayah dan ibunya yang ada di ambang perceraian.
••••
Welcome di cerita baru author
Kasih saran yaa buat novel ini karna masih baru:v
::::::>>>>>>>
lanjut Thor.
lanjuttttt