NovelToon NovelToon
Jodoh Si Gadis Pipi Merah

Jodoh Si Gadis Pipi Merah

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Konflik etika / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:13.8k
Nilai: 5
Nama Author: Amaryllis zee

Kamala Jayanti, gadis malang yang terlahir dengan tanda lahir merah menyala di kulit pipinya dan bekas luka di bawah mata, selalu menyembunyikan wajahnya di balik syal putih. Syal itu menjadi tembok penghalang antara dirinya dan dunia luar, membentengi dirinya dari tatapan penuh rasa iba dan cibiran.

Namun, takdir menghantarkan Kamala pada perjuangan yang lebih berat. Ia menjadi taruhan dalam permainan kartu yang brutal, dipertaruhkan oleh geng The Fornax, kelompok pria kaya raya yang haus akan kekuasaan dan kesenangan. Kalingga, anggota geng yang penuh teka-teki, menyatakan bahwa siapa yang kalah dalam permainan itu, dialah yang harus menikahi Kamala.

Nasib sial menimpa Ganesha, sang ketua geng yang bersikap dingin dan tak berperasaan. Ganesha yang kalah dalam permainan itu, terpaksa menikahi Kamala. Ia terpaksa menghadapi kenyataan bahwa ia harus menikahi gadis yang tak pernah ia kenal.

Titkok : Amaryllis zee
IG & FB : Amaryllis zee

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amaryllis zee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sarapan Bersama

Hari Minggu telah tiba, hari yang dinantikan oleh Kamala. Hari ini, ia akan pergi ke luar negeri untuk pertama kalinya. Ia tak menyangka akan pergi ke sana, apalagi ke Korea, negara yang salah satu impiannya untuk dikunjungi.

Pagi-pagi jam 05.30, Kamala keluar rumah dengan setelan olahraga. Ia akan lari pagi untuk menyehatkan badannya. Ia tak ingin sampai jatuh sakit di perjalanan. Saat tiba di gerbang, ia tak sengaja bertemu dengan Nakula yang sama-sama memakai setelan olahraga.

"Lo mau olahraga juga?" tanya Kamala, melirik ke arah Nakula yang lagi berdiri menatapnya.

"Gak. Gue mau tidur," jawab Nakula bercanda, suaranya terdengar sedikit lemas. Ia tak menyangka akan bertemu Kamala di pagi hari ini.

"Iya kali lo tidur disini," seru Kamala, sambil tertawa kecil. Ia mencoba mencairkan suasana.

"Iya, gue juga mau olahraga. Udara pagi bagus untuk kesehatan kita," ucap Nakula, suaranya terdengar sedikit canggung. Ia tak menyangka akan berolahraga bersama Kamala.

"Betul sekali, mari kita olahraga bersama," balas Kamala, suaranya terdengar ceria. Ia mencoba menikmati momen ini.

*****

Kamala tak menyadari betapa larutnya ia berolahraga hingga jarum jam menunjukkan pukul tujuh pagi. Langkah kakinya yang berat menuntunnya ke meja makan, di mana Ganesha sudah duduk menikmati sarapannya. Perut Kamala berkeroncong, memanggilnya untuk segera bergabung. Namun, baru saja ia hendak menarik kursi, suara Ganesha menghentikannya.

"Mandi dulu, Kamala!"

Kamala mengurungkan niatnya, menggeleng pelan. Ia tahu Ganesha tak suka jika ada yang makan dengan pakaian olahraga yang masih menempel di tubuhnya. Dengan langkah lesu, Kamala beranjak menuju kamar mandi, menyerah pada perintah Ganesha yang selalu tegas.

20 menit berlalu, Kamala keluar dari kamar. Dress rumahan sepaha yang dikenakannya menyeret langkahnya menuju meja makan. Ia tak menyangka Ganesha masih duduk di sana, menunggu.

"Kenapa bengong? Cepat makan," ujar Ganesha, suaranya datar. Kamala tahu Ganesha tak suka makan sendirian. Ia sengaja menunggunya.

"Dasar lo!" gumam Kamala dalam hati, menarik kursi dan duduk. Ia mengambil beberapa makanan, kemudian menyibakkan syal yang ia kenakan, menyingkap wajahnya.

Ganesha tak sengaja melihat cara Kamala makan. Pandangannya tertuju pada tanda lahir merah di pipi Kamala yang tersibak. Sejenak, ingatannya melayang ketika, saat pertama kali melihat wajah Kamala. Kekecewaan menggerogoti hatinya kala itu. Tapi kini, semua itu tak lagi berarti. Ganesha tak peduli lagi dengan rupa Kamala. Ia tak akan pernah mencintainya. Sekalipun Kamala melakukan operasi plastik, hatinya tetap tak akan tergerak.

"Tuan, kenapa bengong?" tanya Kamala, mencoba memecah keheningan.

Ganesha menggeleng. "Enggak apa-apa," jawabnya singkat. Ia kembali fokus pada makanannya, mencoba mengabaikan rasa sesak yang tiba-tiba muncul di dadanya.

"Selesai makan segera kemasi barangmu. Pukul sebelas nanti, kita berangkat," ujar Ganesha, mengalihkan topik. Ia tahu Kamala pasti bertanya-tanya tentang tujuan mereka. Jam sebelas, mereka harus sudah berada di bandara, pukul satu siang pesawat mereka menuju Korea akan lepas landas.

"Siap, Tuan," seru Kamala. Hatinya gembira, tak sabar ingin segera berangkat. Ia membayangkan bisa menginjakkan kaki di Korea, merasakan romantisnya menara Seoul seperti dalam drama Korea yang sering ia tonton.

"Boleh, gak? Kalau sudah di Korea, mampir ke menara Seoul," pintanya, suaranya berbinar.

Ganesha menggeleng tegas, "Jangan macam-macam, fokus saja ke tujuan awal!" Ia tak tertarik untuk menemani Kamala ke menara Seoul.

"Gak seru," gumam Kamala, mengeluh pelan. Ia tahu Ganesha tak akan mengizinkannya.

******

Senyum merekah di wajah Tiara saat ia melangkahkan kaki memasuki apartemen Sandiga. Melodi ceria keluar dari bibirnya, mengiringi langkahnya menuju kamar. "Sayangku, aku datang!" teriaknya, suaranya bergema di ruangan yang sepi.

Tiara menoleh ke kanan dan kiri, mencari keberadaan Sandiga. Namun, tak ada tanda-tanda kekasihnya itu. Ia pun memutuskan untuk duduk di sofa, menunggu Sandiga muncul.

"Mungkin dia sedang mandi," gumam Tiara dalam hati. Ia ingin sekali mengecek Sandiga di kamar, tapi rasa malu menahannya. "Nanti mataku tergoda lagi kalau melihatnya baru selesai mandi," pikirnya, pipinya memerah.

Beberapa menit kemudian, pintu kamar terbuka. Sandiga muncul dengan rambut yang masih basah, meneteskan air ke bahunya. Aura ketampanannya terpancar sempurna, membuat Tiara terpaku.

"Sayang, kamu sudah datang?" tanya Sandiga, senyum tipis terukir di bibirnya.

Tiara hanya bisa mengangguk, matanya tak lepas dari Sandiga. Detak jantungnya berpacu tak karuan.

"Kenapa bengong?" tanya Sandiga, sedikit terkekeh.

"Enggak, aku cuma ...," Tiara tergagap, tak bisa menemukan kata-kata yang tepat.

"Sayang, itu loh, aku punya gosip terhot, tapi kamu harus janji jangan kasih tahu ke siapapun tentang gosip ini!" Tiara berbisik, matanya berbinar-binar menahan semangat untuk menceritakan gosip itu pada Sandiga, walaupun hatinya merasa sesak harus menceritakan kisah Kamala.

Sandiga tersenyum, "Tenang, sayang, rahasia kamu aman sama aku."

Tiara menghela nafas lega. Sandiga memang bukan sekadar kekasih, tapi juga sahabat yang bisa diandalkan. Mereka menjalani hubungan dengan apa adanya, tanpa perlu selalu romantis dan romantis.

"Jadi gini, Kamala ...." Tiara mulai bercerita, suaranya sedikit tertahan menahan sesak di dadanya.

Sandiga merasa sesak dan sedih mendengar kisah Kamala, meskipun ia belum pernah bertemu dengannya. "Kasian sekali nasib sahabatmu itu," ucap Sandiga, suaranya terdengar berat. Rasa simpati terpancar dari matanya, membuat Tiara merasa sedikit lega.

"Tapi anehnya, hari ini Kamala dan suaminya akan pergi ke Korea," cerita Tiara, suaranya sedikit berbisik. "Katanya Kamala bilang suaminya maksa untuk bulan madu." Nada bicaranya terdengar aneh, campuran antara keheranan dan sedikit kekecewaan.

"Siapa nama suaminya?" tanya Sandiga, penasaran. Ia ingin mengetahui lebih banyak tentang sosok yang membuat sahabat Tiara itu terluka.

"Namanya Ganesha," jawab Tiara, suaranya berdesis, "Dan lebih kejamnya lagi, buat apa mereka pergi bulan madu kalau Ganesha itu punya pacar namanya Camelia? Aneh, 'kan?"

Sandiga mengerutkan kening, "Apa kamu ada fotonya?" Ia merasa curiga, karena hari ini bosnya, yang tidak lain adalah Ganesha, akan pergi ke Korea.

Tiara langsung mengambil ponselnya dan membuka Instagram. Ia mencari foto Ganesha dan memperlihatkan pada Sandiga.

"Ini suaminya, Kamala. Si Ganesha ini laki-laki kejam, playboy cap buaya. Sudah tahu punya istri masih saja pacaran sama si Camelia," cecar Tiara, matanya menyala amarah. Ia benar-benar tidak suka dengan Ganesha dan ingin sekali mencakar wajahnya yang sok tampan itu.

"Astaga ...!" gumam Sandiga, kepalanya menggeleng tak percaya. Ia tidak menduga dan tidak menyangka jika Ganesha sudah menikah. Bisa-bisanya ia tidak tahu tentang pernikahannya. "Bagaimana bisa aku tidak tahu?" gumamnya lagi, suaranya terdengar kecewa.

"Sayang, kita harus pergi ke bandara," ajak Sandiga tiba-tiba, suaranya terdengar tegas. Ia bangkit dari sofa, matanya berbinar-binar dengan rencana yang sudah terbersit di benaknya.

"Mau ngapain ke bandara?" tanya Tiara, bingung. Ia menatap Sandiga dengan tatapan bertanya, tak mengerti maksud kekasihnya itu.

"Aku ingin memastikan jika sahabatmu itu pergi dengan sahabatku," jawab Sandiga, suaranya terdengar serius.

"Maksudnya?" Tiara semakin bingung. Ia mengerutkan kening, berusaha memahami maksud Sandiga.

"Nanti aku ceritakan, kita harus segera pergi," ujar Sandiga, menarik tangan Tiara untuk berdiri. Ia tak ingin membuang waktu, rasa penasarannya sudah membuncah.

"Tapi …." Tiara masih ragu. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres, tapi ia tak bisa menjelaskan apa itu.

"Percayalah padaku, sayang. Kita harus ke sana," Sandiga menatap mata Tiara dengan penuh keyakinan. Ia yakin bahwa ia harus melakukan sesuatu, untuk melindungi sahabat Tiara dan juga untuk mengungkap kebenaran tentang Ganesha.

Tiara akhirnya mengangguk, meskipun masih penasaran dengan maksud Sandiga.

Mereka berdua bergegas keluar dari apartemen, menuju mobil yang terparkir di basement. Sandiga melajukan mobil dengan cepat, pikirannya berkecamuk. Ia harus memastikan kebenaran tentang Ganesha dan Kamala.

1
Femi Contesa
lanjutkan thor
🌟~Emp🌾
operasi aja bang, klu gak suka. kan punya duit banyak 🤣
Amaryllis zee: Benar sekali
total 1 replies
🌟~Emp🌾
tuh kaan,, walau cuma kuli aja tampang nya udah bikin klepek2 apalagi kuli bohongan 🤣
🌟~Emp🌾
Smoga aja, tukang bangunan jadi kontraktor 🤲😁
Amaryllis zee
He's ready. spirit too
Femi Contesa
the story is really exciting, sis, good luck to the writer, keep updating, okay?
Amaryllis zee
Iya siap. Nanti aku usahakan ....

Terimakasih sudah suka dengan cerita ini
Femi Contesa
ceritanya bagus banget
Femi Contesa
Bagus banget ceritanya tapi tolong dong updatenya jangan cuman 1 bab aja.
kalo bisa 2 atau 3🙏
Amaryllis zee
Gimana, dengan wajah baru Kamala? Apa memuaskan?
Maza
Double up terus thor
Amaryllis zee
Ikut semangat
Amaryllis zee
Aku aja yang buatnya sedih
Amaryllis zee
Namanya, Gamita. Masa Gamati 🙂
Ita Xiaomi
Maaf kk nama neneknya Gamita apa Gamati?
Ita Xiaomi
Sedih😢
Ita Xiaomi
Ayo Ganesha cintai Kamala dgn setulus hati jgn disakiti apalg dikhianati. Bahagiakan Kamala. Semangat.
Maza
Bagus
Baby sakinem
semangat thorr,aku suka sama karyamu.
jangan lama lama up nya dan banyakin up nya pls😭
Amaryllis zee: Ya siap . Jika di semangatin, akunya jadi makin cemangat
total 1 replies
Baby sakinem
seru thor ceritanya sampe bikin penasaran sama asal usul ganesha😭
Amaryllis zee: Kalau penasaran, baca terus ya ...
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!