NovelToon NovelToon
AIR MATA SURGA

AIR MATA SURGA

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Lari Saat Hamil / Pengganti / Beda Usia / Teen Angst
Popularitas:11.9k
Nilai: 5
Nama Author: adelita

Ciara Tamara, hanya memiliki sahabat yang dirinya punya. bukan tanpa alasan ia berpikir seperti itu Cia cukup berhutang budi terhadap orang tua sahabat nya Daliya Karimatun Nisa.

apapun akan Ciara lakukan demi kebahagiaan sahabatnya sekali pun ia harus berpindah agama, menaruh dirinya sebagai istri kedua untuk sahabat Suaminya Keenan Algazi Ustman.

Demi permintaan Daliya yang mengalami sakit kanker otak selama bertahun-tahun Cia harus rela mengorbankan kebahagiaan untuk diberikan kepada Gus Azi yang terpaksa menikahinya demi permintaan terakhir Daliya sebelum wanita itu pergi untuk selamanya.

Daliya ingin memberikan keluarga yang utuh untuk suaminya, cuman Ciara saja lah yang bisa memenuhi keinginannya walaupun dirinya terkesan egois Cia rela melakukan nya dengan ikhlas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adelita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AMS-31

" Siapa yang kau lihat Mas? " tanya Daliya mengikuti arah pandang Mas Azi. 

" Ah bukan siapa-siapa. " ucap Mas Azi. 

" Mas, aku kangen pulang kerumah. " ucap Cia menggenggam tangan Mas Azi. 

" Mas juga rindu, kita pulang kerumah menghabiskan waktu bersama berdua. " jawab Gus Azi. 

" Aku ingin cepat pulang Mas. " rengek Daliya. 

" Gak bisa sayang, baru 5 hari kamu lepas dari alat-alat medis jadi gak bisa langsung pulang harus tunggu dulu 1 minggu kedepan baru bisa pulang. " jawab Gus Azi sabar. 

" Ishh, lama banget. aku kangen Mama sama Papa terus masakan Mama juga. " ucap Daliya sedih. 

" Kamu kan sudah setiap hari makan masakan Mama sayang. " ucap Gus Azi mengelus kepala di balik hijab istrinya. 

" Tapi suasana nya beda Mas, aku mau nya dirumah. " ucap Daliya. 

" Sabar ya sayang, tunggu kamu pulih banget. " ucap Gus Azi. 

" Oh ya, kabar Daliya bagaimana? dia kok gak pernah jenguk aku lagi terakhir kali itu udah lama banget kalau gak salah. " ucap Daliya. 

" Kata Mama Cia lagi ada urusan pekerjaan di Bali, jadi dia gak jenguk kamu. " jawab Gus Azi menyampaikan apa yang di beritahu Mama Arinda. 

" Oh, pantas saja dia gak jenguk aku. ku pikir dia jadi benci sama aku gara-gara Mas gak pernah pulang temui Cia. " ucapan Daliya membuat Gus Azi tertegun sesaat. 

Gus Azi baru saja menyadari, kalau minggu-minggu terakhir dirinya tidak pernah pulang kerumah orang tua nya lah yang selalu menemuinya. 

" Mas kan jaga kamu disini, jadi wajar dong Mas gak mungkin tinggalin kamu. " jawab Mas Azi. 

" Mas, jika seandainya umur ku tidak lama lagi. apa Mas mau menuruti satu permintaan ku lagi? " tanya Daliya lagi. 

" Daliya! Mas sudah bilang jangan pernah mengatakan hal itu, semua permintaan mu sudah Mas turuti sekarang apa lagi? " ucap Mas Azi kesal. 

" Ayolah Mas! turuti saja! " dengus Daliya. 

" Baiklah, katakan apa itu. " ucap Mas Azi. 

" Seandainya umur ku tidak lama lagi, aku mau Mas tetap bersama Cia jangan tinggalkan dia ya Mas, benci apapun Mas sama Cia setidak suka apapun Mas sama Cia jangan tinggalkan Cia. " 

" Dia wanita yang baik, sabar dia wanita yang kuat dan mudah rapuh. aku tahu aku egois sebenarnya terhadap Cia tapi..... aku melakukan semua ini demi kebaikan nya juga. " sambung DAliya. 

" Apa maksudmu sayang? Mas tidak mengerti kamu mengatakan semua ini. " ucap Mas Azi. 

" Jangan ceraikan Cia, hiduplah bahagia bersamanya bangunlah rumah tangga yang indah seperti yang Mas impikan selama ini. aku wanita yang penuh kekurangan Mas semua impian Mas tidak akan bisa terwujud melalui diriku, aku sangat ikhlas dan membebaskan Mas bersama Cia, sayangilah Cia seperti kamu menyayangi ku Mas. " ungkap Daliya menatap penuh arti mata suaminya.

" Daliya! kamu kenapa bilang begitu! kamu tidak akan pergi tinggalin Mas sampai kapanpun. " ucap Mas Azi marah. 

" Mas, memang sekarang aku terlihat baik-baik saja tapi kedepan nya? siapa yang tahu jika kondisi ku kembali kritis lagi dan kemungkinan hidupku tidak lama lagi. " 

" Jadi aku mohon jangan tinggalkan Cia, dia wanita yang tepat untuk mu. hanya Cia yang aku miliki yang bisa kuberikan untuk mu Mas. Cia adalah hadiah terindah yang Mas miliki setelah aku. " ucap Daliya diselingi air mata nya menetes. 

" Daliya! hentikan ucapan omong kosong mu Mas tidak akan mendengarkan mu lagi. " ucap Mas Azi marah. 

" Mas! dengarkan dulu aku! " ucap Daliya menarik tangan suaminya agar kembali duduk dihadapannya. 

" Apa lagi? apa belum selesai omong kosong mu. " ucap Mas Azi mencoba bersabar. 

" Jika aku tiada nanti, seringlah berkunjung ke pemakaman ku bersama Daliya dan anak mu kelak. kalau kau tidak bisa tinggal dirumah lama kita kau bisa pindah kerumah lain Mas, aku tahu tidak mudah bagimu melupakan ku semua kenangan kita,  jadi kalau kau mau menjual rumah lama kita tidak masalah. " jelas Daliya wanita itu menatap kearah langit seolah memanggilnya. 

" Sudah cukup Daliya, ucapan mu semakin hari semakin melantur tidak jelas. kita keruangan mu saja. " ucap Mas Azi memotong ucapan istrinya itu. 

2 HARI KEMUDIAN. 

Cia mendapat kabar dari Bibi Narsih, kalau Mama Arinda dan Papa Adam tidak bisa menjaga dirinya lantaran Daliya yang mengalami kejang-kejang dan kondisi nya tidak ditahap stabil. Cia yang baru mengetahui kalau Daliya kembali mengalami koma syok dan tidak percaya itu yang dirasakan nya.

Bagaimana tidak, 1 hari sebelumnya dirinya melihat Daliya dan Gus Azi di taman rumah sakit saling bertukar canda tawa tiba-tiba dirinya dapat kabar kondisi Daliya kembali mengalami kritis. 

 Cia mencoba beranjak dari kasur, berniat mendatangani ruangan ICU tempat Daliya berada langsung dicegah Bibi Narsih. 

" Jangan Non! Non masih sakit, tidak boleh kemana-mana dulu. " ucap Bibi Narsih mencegah. 

" Aku gak bisa diam aja Bi! dia sahabat aku, aku harus kesana. " kukuh Cia mencoba berjalan tapi baru melangkah tubuhnya sudah hampir meluruh ke lantai. 

" Non! sudah Bibi bilang, gak usah! nanti Tuan besar marah sama saya! " ucap Bibi Narsih. 

KLEK...

Bertepatan dengan pintu terbuka menampilkan Hamdan yang datang. 

" Ada apa ini? kamu mau kemana Mbak? "tanya Hamdan menghampiri keduanya. 

" Non mau lihat keadaan Nyonya Daliya Tuan. " ucap Bibi Narsih. 

" Mbak, lebih baik istirahat saja tidak perlu memikirkan keadaan Ning Daliya. " ucap Hamdan menyuruh Bibi Narsih membantu Cia. 

" Tapi, dia sahabat aku Hamdan! aku mau liat dia! " pekik Cia. 

" Mbak! ingat kondisi mu sedang hamil, kamu gak boleh stress dulu kasian berpengaruh pada janinnya. " seru Hamdan. 

DEG...

Seakan tersadar, Cia memegangi perutnya tangisan nya meluruh seiring tubuhnya yang mulai termundur terduduk di kasur bankar. 

" Ak-aku cuman mau ketemu Daliya aja, aku rindu sahabat ku satu-satunya. " lirih Cia. 

" Mbak boleh ketemu dia, saat kondisi Mbak sudah mulai sehat. " ucap Hamdan. 

" Bagaimana Gus Azi? " tanya Cia menatap Hamdan. 

" Dia disana, menangis melihat Ning Daliya. " jujur Hamdan melirik singkat pada Cia yang terlihat murung. 

" Ap-apa dia menanyakan keadaan ku? " tanya Cia mencoba berharap. 

" Tidak, dia hanya memanggil nama Ning Daliya saja. " jawab Hamdan tanpa menutupi apapun. 

Cia kembali menunduk, air matanya mulai menetes. sakit sekali hatinya, Cia sudah mencoba agar tidak mengharapkan apapun dalam pernikahan ini tapi? perasaan ini, tidak mampu Cia tepis. 

" Ternyata memang sesakit ini rasanya cinta sendirian. " batin Cia. 

" Huh, sudahlah. Mbak istirahat saja, aku mau keluar sebentar. " ucap Hamdan membuang wajah kasar. 

Hatinya terikut sakit melihat air mata Cia yang menetes menangisi Gus Azi yang sangat tidak tahu diri itu. 

BLAM...

" Huh! sial! ini tidak bisa dibiarkan! " umpat Hamdan marah. 

Dirinya harus memberi pelajaran pada Gus Azi, berani sekali dirinya membuat Cia sampai meneteskan air matanya karena lelaki bodoh dan egois seperti Azi.

Seandainya, Hamdan lebih dulu mengetahui tentang Cia mungkin mereka akan bahagia sekarang dan Cia tidak perlu menangisi Gus Azi agar memberikan nya harapan.

1
Samsiah Yuliana
lanjut kak,,,
bahagia selalu buat gua Azi, mba CIA dan keluarga 🤲🤲🤲🥰
Siti Koyah
cerita nya menarik dan bikin kesel sama si guz
Samsiah Yuliana
lanjut kak author,,,
udh qu kasih kopi nih,,,/Rose/
Samsiah Yuliana
lanjut,,,
makin penasaran kan aku sama ceritanya,,,
Siti Koyah: Gus edan TPI suka ceritanya semangat KK up nya
total 1 replies
Samsiah Yuliana
ayo kak, lanjut lgi, penasaran bgt sama kelanjutan nya,,,
Sasikarin Sasikarin
sat set thor jd pembaca g jenuh
Samsiah Yuliana
lanjut kak,,,
Ana Isti
bagus sih cerita nya tapi sayang daliya sama gus azi terlalu egois sama cia
Ana Isti
daliya terkesan sangat " egois
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!