berkali-kali tertipu, sehingga membuat mereka terbiasa dengan hal tersebut,
karena sering kali kena tipu,Aya dan Jaka pun memulai bisnis mereka hingga akhirnya mereka pun bisa membedakan mana penipu dan mana orang yang benar-benar tulus,
mari baca novel pertama aku,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Modal yang tak terduga
Malam itu, Jaka pun datang ke kantor Ali,
teman main game nya dulu yang pernah dikenal kan oleh Acu.
"Assalamu'alaikum,,,"
Ucap Jaka yang sudah berdiri di depan pintu kantor Ali.
"Waalaikum salam, eh Jaka, masuk lah, aku sudah menunggu mu dari tadi."
Ujar Ali yang sudah menunggu kedatangan Jaka.
"Ngapain juga ditungguin Li, kaya tamu penting saja."
Jawab Jaka yang berbicara pada Ali.
Jaka pun langsung masuk ke dalam kantor Ali, mereka bermain game hingga larut malam.
"Astaghfirullah,naku sampai lupa waktu."
Ujar Jaka yang kaget saat melihat jam dinding yang sudah menunjukan pukul tiga pagi.
"Aduh, benar juga kata kamu Jaka, aku sendiri sampai lupa."
Jawab Ali yang langsung masuk ke dalam kamar nya.
"om, aku pulang dulu yah, kasihan anak dan istri ku dirumah gelap-gelapan."
Ujar Jaka yang berpamitan pada Ali.
"Tunggu Jaka, ini belum kamu bawa."
Ujar Ali yang datang dari kamarnya.
"Dua juta cukup Jaka, kasihan istri kamu."
Ucap Ali yang langsung memberi kan beberapa lembar uang seratus ribu rupiah yang ada di tangan nya.
"Aduh, ini banyak sekali Ali, bagaimana aku bisa kembalikan uang ini."
ujar Jaka yang bingung saat menerima uang dari Ali.
"Pakai saja dulu, masalah ganti nya, tunggu sampai kamu sudah punya, jadi santai saja, jangan jadikan beban pikiran."
Ujar Ali yang begitu tulus nya memberikan uang pinjaman pada Jaka.
"Terima kasih om, saya akan mencoba untuk mengembalikan nya secepatnya."
Ujar Jaka yang langsung berpamitan pada Ali.
Setelah berpamitan, Jaka pun langsung bergegas menuju ke warung kopi milik nya.
warung yang terlihat gelap gulita dari luar, tidak ada yang menyangka jika didalam nya ada penghuni nya.
"Ya Allah, setidaknya berikan lah kemudahan untuk kami, rasanya tidak tega jika anak dan istri ku tinggal di sini terus."
Ujar Jaka yang berdoa di dalam hati nya.
"Assalamu'alaikum, Aya,,,ayah pulang,,,".
Ujar Jaka yang memanggil Aya.
"Iya ayah, sebentar, Aya ambil kunci dulu."
Jawab Aya yang terdengar baru bangun dari tidur nya.
pintu kamar nya pun dibuka, Aya terlihat sangat lelah, bekerja dengan membawa Nunu dipunggung nya, membuat Aya cepat merasa lelah.
"Aya, ini ada uang pinjaman dua juta dari Ali,
kamu pakai saja jika ingin berjualan bakso."
Ujar Jaka yang langsung memberikan uang pada Aya.
"ngapain juga kamu pinjam yah, bagaimana cara kita kembalikan nya."
Jawab Aya yang justru bingung saat melihat uang yang begitu banyak nya.
"Bukan aku yang pinjam, Ali sendiri yang memberikan nya."
Ujar Jaka pada Aya yang sedang menghitung uang nya.
"Aduh, kok jadi pusing, ngga enak jika sampai tidak bisa mengendalikan nya."
Ujar Aya yang masih bingung dengan uang yang diberikan oleh Jaka.
"Terserah kamu saja lah, mau kamu pakai atau tidak?."
Tanya Jaka yang melihat wajah Aya yang bingung.
"ya sudah, aku pakai uang nya, doain biar kita bisa cepat kembali in uang nya."
Ujar Aya yang akhirnya mau memakai uang pinjaman dari Ali.
Untuk saat ini, uang dua juta sangat lah besar nominal nya, padahal dulu sewaktu Aya masih bekerja, uang dua ratus juta pun,tidak ada apa-apa nya.
Itulah kehidupan, uang sebesar apapun, tidak akan ada apa-apa nya jika kita mengikuti gaya, justru uang sekecil apapun itu, akan cukup jika dipakai untuk kebutuhan hidup, bukan untuk gaya hidup.
Cerita nya sampai disini dulu, kita akan lanjutkan di bab berikutnya 🙏🙏🙏.
Salam kenal dari putri cobain, ditunggu like, komentar nya, terima kasih buat yang sudah mau baca.