NovelToon NovelToon
Lamaran Dadakan Dari Pak Bos

Lamaran Dadakan Dari Pak Bos

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Romansa / Office Romance
Popularitas:39.1k
Nilai: 5
Nama Author: VivianaRV

Nindya seorang sekertaris yang sangat amat sabar dalam menghadapi sikap sabar bosnya yang sering berubah suasana hati. Hingga tiba-tiba saja, tidak ada angin atau hujan bosnya dan keluarganya datang ke rumahnya dengan rombongan kecil.

Nindya kaget bukan main saat membuka pintu sudah ada wajah dingin bosnya di depan rumahnya. Sebenarnya apa yang membuat bos Nindya nekat datang ke rumah Nindya malam itu, dan kenapa bosnya membawa orang tuanya dan rombongan?

Ayo simak kelanjutan ceritanya disini🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32

"Kamu mau bicara apa?"

"Ada yang mau aku bicarakan tapi tidak di sini."

"Ya sudah ayo" Kaivan berdiri diikuti Nindya juga. Nindya berjalan terlebih dulu dan Kaivan mengikuti di belakangnya.

Mereka berhenti di ruang makan, Nindya langsung menghadap Kaivan dan memasang wajah serius. "Ada apa Nindya? Apa yang mau kamu bicarakan?"

"Aa' kenapa enggak bilang kalau kita akan pindah rumah sekarang juga?" tanya Nindya menuntut.

"Bukannya memang kalau sudah menikah kita harus sudah mempunyai rumah dan tinggal sendiri?"

"Enggak semua orang Aa' tapi ya sepertinya kalau orang kelebihan uang seperti kamu pasti untuk membeli rumah hanya duit receh."

"Kalau gitu kamu mau kan pindah rumah saat ini juga?"

"Sebenarnya kalau untuk pindah rumah saat ini aku agak berat sih Aa', aku berat meninggalkan ayah dan juga ibu apalagi mereka kan sudah tua dan aku anak satu-satunya."

"Kalau masalah itu kamu bisa main ke rumah ayah dan ibu mertua disaat kamu senggang, saya tidak akan melarang asalkan kamu izin terlebih dahulu."

"Memang rumah kita dekat dari sini mas?"

"Lumayan dekat, mungkin ke sini sampai sana hanya memakan waktu lima belas menit saja."

"Kalau jarak segitu aku mau pindah."

"Bagaimana kalau kita mulai mengemasi barang-barangmu untuk dibawa pindah saat ini juga agar lebih cepat."

"Kamu kok terkesan buru-buru sih Aa' mau pindah dari sini."

"Saya bukan buru-buru tapi saya mengutamakan keefisienan waktu supaya kita tidak membuang-buang waktu."

"Baiklah kalau gitu."

Mereka berdua menuju ke kamar Nindya lalu mulai mengemas sekiranya barang yang akan dibawa pindah. Yang mereka bawa pindah baju Nindya yang pasti dan beberapa barang penting Nindya yang harus dibawa.

"Kamu enggak usah bawa semua barang-barangmu karena disana sudah terisi banyak barang yang kamu butuhkan."

"Memangnya aku enggak boleh bawa hair dryer dan juga gosokan portabelku ini?"

"Enggak usah, disana sudah ada saya sudah menyiapkan."

"Jadi kita hanya membawa dua koper besar ini saja?"

"Iya dan enggak usah ditambah karena ini sudah terlalu banyak."

"Jadi kita berangkat sekarang Aa'?"

"Iya, sudah kamu keluar dulu dan berpamitan sana biar aku yang bawa dua koper ini" Nindya mengangguk lalu membawa tas selempangnya dan berlalu keluar.

Sampai di depan semua orang bangun melihat Kaivan membawa dua koper besar. "Kalian mau pergi kemana?" tanya Leli dengan raut wajah terkejut.

"Kita mau pindah rumah bu" ucap Kaivan.

"Kenapa mesti sekarang? Kenapa enggak nanti malam aja" ucap Leli.

"Maaf bu kita hanya memburu waktu saja agar cepat selesai lebih cepat, ibu tidak perlu khawatir nanti sesudah Nindya pindah pasti Nindya akan tetap main ke rumah ini kok" ucap Nindya menenangkan ibunya agar tidak sedih.

"Ibu tahu tapi..."

"Sudah ibu tenang saja Nindya akan sering main ke rumah ibu, Nindya pamit ya bu" Nindya merangkul tubuh ibunya dan menyalimi semua orang yaitu kedua orang tua Kaivan untuk berpamitan.

"Semuanya saya pamit ya" ucap Kaivan.

"Hati-hati di jalan."

Kaivan dan Nindya masuk ke dalam mobil dan mulai menjalankan mobil menjauhi pelataran rumah Nindya. Setelah mobil Kaivan pergi air mata Leli luruh juga. Leli merangkul tubuh suaminya untuk menguatkan tubuhnya.

"Sudah tidak apa bu, ikhlaskan saja mereka hidup mandiri lagian juga rumah mereka kan tidak jauh dari rumah kita" ucap Jajak lebih tenang setelah diberitahu oleh Bara bahwa rumah yang akan ditinggali oleh Kaivan dan Nindya hanya ditempuh dengan jarak lima belas menit saja.

"Tapi rasanya berat pak merelakan anak kita tidak tinggal satu rumah lagi dengan kita."

Eni mendekati Leli, "mbak Leli sudah tidak usah menangis biarkan anak-anak kita hidup mandiri sendiri, kalau anda menangis seperti ini bisa membuat kehidupan anak-anak kita tidak baik" ucap Eni berusaha untuk menjelaskan.

"Tapi rasanya berat mbak Eni."

"Sudah tidak papa" Eni mengelus punggung Leli berharap Leli lebih tenang.

Setelah Leli lumayan tenang, Eni berpamitan untuk pulang. "Mbak Leli saya dan suami saya mau pamit pulang."

"Kenapa kalian juga pergi?"

"Maaf mbak suami saya ada meeting hari ini dan juga Afif pasti kalau tidak segera pulang pasti akan dicari oleh orang tuanya."

"Baiklah kalau begitu" sesudah berpamitan Eni beserta Bara dan Afif masuk ke dalam mobil.

"Yah sekarang di rumah ini hanya kita berdua, tapi nanti saat ayah ke toko pasti ibu di rumah sendirian."

"Ya mau bagaimana lagi bu, sudah jangan diratapi lebih baik kita masuk ke dalam rumah saja untuk istirahat dan ibu jangan terlalu banyak pikiran nanti takutnya darah tinggimu kambuh lagi."

Sedangkan saat ini Kaivan dan Nindya sudah masuk ke dalam rumah baru mereka. Barang bawaan Nindya tadi pun sudah ditata dengan baik di lemari.

"Aku enggak sangka rumah yang kamu beli sebesar ini Aa', padahal kita hanya hidup berdua saja loh."

"Siapa bilang hanya berdua? Nantikan bakalan ada anak-anak kita, aku rasa rumah segini kurang besar apabila kita memiliki anak nanti."

"Memang kita akan punya anak Aa'?"

"Iya jelas dong kita akan punya anak, kecuali kalau kamu enggak mau punya anak sama saya ya kita enggak bakalan punya."

"Aku kira pernikahan ini tidak akan ada anak."

"Kan aku sudah pernah bilang kalau kita harus menjalankan pernikahan ini seperti pernikahan normal pada umumnya jadi ya kita harus mempunyai anak dan menikmati prosesnya."

"Proses apa?"

"Ya proses pembuatan anak dong apalagi memangnya?" pipi Nindya langsung bersemu membayangkan apa yang akan mereka lalui saat pembuatan anak nantinya.

"Kamu ini Aa' jangan bicara seperti itu dong."

"Lah kamu tanya masa aku diam saja enggak jawab."

"Tapi ya jangan jawab seperti itu, oh iya mas bagaimana nanti reaksi orang tua kita kalau tahu sebenarnya aku saat ini enggak hamil."

"Mungkin mereka bakal kaget dan syok, tapi kan kita enggak sepenuhnya salah karena kita sudah mau menjelaskan tapi malah mereka enggak mau mendengarkan sama sekali."

"Kalau misalnya orang tua kita menyuruh agar kita cerai bagaimana karena aku enggak beneran hamil?"

"Enggak mungkin orang tua kita bertindak seperti itu."

"Ya siapa tahu loh Aa’ kita kan enggak tahu bagaimana kedepannya nanti."

"Kalau mereka ingin kita cerai tapi kita enggak mau juga enggak bakal terjadi, memang kamu mau cerai dari saya?"

Nindya bingung harus menjawab apa, "ya enggak mau don Aa'" hanya jawaban itu yang membuat Nindya aman.

"Ya jelaslah kamu enggak mau cerai dari saya karena kan nanti setelah cerai dari saya kamu belum tentu mendapatkan laki-laki yang seperti saya" ucap Kaivan percaya diri.

1
0v¥
gimana si thor katanya kaivan punya banyak kekuasaan, suruh orang dong selidikin stella tentang kejadian malam itu biar si ular ngak nganggu nindya, greget aku
0v¥
thor bongkar kebusukan stella , biar tau rasa dia. ngak ganggu kaivan dan nindya lg
Renalee
mampir dulu ya ka🤗
Lannnn🙈
Stell itu emang parasit sekali lohhh,gemes juga sama kaivan gak bisa tegas apa
0v¥
semoga ada yg menolong kaivan , jgn sampai si ular betina macam2, thor thor tolong kaivan kasian nindya nya. dan semoga berbalik stella yg terjebak tidur qma pak bagas mandit tuwir
Jihan Hwang
hai kak aku mampir...nanti mampir juga ya dikarya aku jika berkenan/Smile//Heart/
vivi: Ok kak
total 1 replies
0v¥
ini lah terkadang jd ngak mut bete sama kaivan, pasti si ular betina mau merusak rumah tangga nindya, tp tenang aja nindya itu cerdas tidak mudah untuk dibodohi stella.
0v¥
lanjut thor
vivi: Ok kak /Good/
total 1 replies
0v¥
lama ya ketahuan hamil nya
0v¥
di susul suaminya nindya, dampingi biar lepas dr ulat keket yg kegatelan
0v¥
makanya nindya kamu harus ikut kaivan keluar kota kamu kan istrinya, udah nggak kuat mau ngakak ketawa liat stella reaksinya klo nindya ikut kaivan kerja keluar kota
4U2C
Kaivan enggak ada otak ya,,otak Kaivan sudah kosong kerana pengaruh anak Stella,,Stella memfaatkan anaknya mendekati Kaivan,,ya kenapa ya Kaivan jadi lelaki lembek sekarang tidak seperti awal tegas dan peka.
4U2C
setiap alur ceritanya ada mual-mual dan muntah-muntah pasti dikatakan masuk angin,,kenapa tidak berpikir selama ada suami isteri dan ada melakukan hubungan suami isteri tidak perasankah yang si isteri tidak datang bulan apa,,bocil bawah umur saja tahu apalagi yang sudah meningkat umurnya,,sekali behubungan dengan lelaki kalau sudah mahu hamil pun akan hamil juga jangankan kalau sering dan berkali-kali..Kaivan-Kaivan tahunya becucuk tanam saja enggak tahu benihnya sudah mulai tumbuh ya..
Nurjana Bakir
Hamidun nindiya
4U2C
Cihhhh kalau sudah jadi bekas jadi mantan tuh stella jangan sok-sokkan menilai hak orang,,kamu sendiri juga ada yang kurang malah ngata Nindya,,Stella-Stella kamu mahukan sama Kaivan ambillah kalau mahu🤣🤣🤣🤣🤣 bagi Nindya Kaivan itu tak seberapa,,masih ada Kairo yang menanti Nindya.
0v¥
kejujuran dalam rumah tangga adalah yg dibutuhkan karena kunci kelanggengan pernikahan, sampailah akhir ya yg enak2 dikamar mandi, coba klo kaivan ngak jujur ngak dpt yg enak2, semangat thor buat pelakor hempaskan
4U2C
cinta pertama memang susah dilupakan,,apakah sejarah cinta lama akan kembali..semoga saja tidak ya,,,kalau pun ya Kaivan sama Stella,,,semoga Nindya bisa menghadapi rintangan dalam hidupnya.
0v¥
aku jd sebel sama kaivan , udah tau ular betina masih aja di kasih kesempatan nanto di lilit baru tau rasa, jd nya sebel bacanya, thor thor demo menjaga nama baik kaivan tolong kebalkan nindya sebagai istri kaivan ke stella biar tau setidaknya jgn gatel sama kaivan. semangat thor biar semangat lagi membacanya .
Nurjana Bakir
semangat
vivi: Terima kasih atas dukungannya kak 🥰
total 1 replies
0v¥
up lg, penasaran sama kaivan, mau ju bejek2 rasanya, tinggal in aja kaivan nindya... kapok lho tau 2 nindya nya hamil baru tau rasa lho
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!