tidak salahkan aku mencintai papa angkatku? aku rasa tidak, walaupun kami terpaut umur belasan Tahuh, tapi aku rasa kami sangat serasi.
tak masalah dia hanya menganggapku anak, tapi aku pastikan dia hanya akan melihat aku. dan akan aku singkirkan wanita yang berniat mendekat pada ayah angkatku sekaligus lelaki yang aku cintai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rasa tak biasa
Aku update dua bab
Alena berjalan dengan langkah yang sangat ringan, rasanya begitu lega telah pamit pada Ayah angkatnya. Rasa sesak masih ada, tentu saja masih terasa. Rasa nyeri juga masih membayangi gadis remaja itu. Tapi ketika dia memutuskan untuk ke luar negeri, ketika Alena memutuskan untuk ikhlas maka langkahnya sudah tidak berat lagi.
Wanita cantik itu tahu tidak mudah untuk melupakan Darius, apalagi ini bukan hanya tentang jarak tapi juga tentang waktu, di mana mungkin kedepannya dia tidak akan bisa lagi bersikap sama pada ayahnya angkatnya walaupun mereka bertemu dan pasti mereka akan bertemu lagi mengingat hubungan Darius dan keluarganya sangat dekat.
Alena masuk ke dalam taksi, kemudian wanita itu menatap lurus ke arah luar dengan mata yang berkaca-kaca. Dia mengenang kebersamaan kebersamaan dengan sang ayah yang tercipta ketika dia masih kecil sampai detik sebelum ayahnya mengusirnya.
"Kita pernah sebahagia itu dulu." Alena membatin wanita itu menghapus sudut matanya yang berair. Dulu mungkin Alena berpikir dia bisa mendapatkan Darius dengan cara menarik perhatian Darius secara perlahan, bahkan dia rela bersaing dengan wanita yang dekat dengan ayahnya, jangan lupakan Alena juga pernah nekat terus memakai pakaian seksi di hadapan Darius berharap lelaki itu tergoda dengan tubuhnya, Dan intinya Alena melakukan apapun untuk memenangkan hati Darius.
Tapi satu kata yang membuat Alena mundur dan tidak meneruskan lagi cintanya pada Darius, ya itu kata-kata Darius yang mengatakan jijik padanya. Ketika mendengar itu dari sang ayah angkat, dunia Alena benar-benar hancur tidak tersisa. Bahkan kata-kata Darius yang mengatakan jijik padanya, lebih menyakitkan daripada sikap dingin lelaki itu, bahkan setelah kata-kata itu keluar dari mulut Darius Alena juga malah merasa insecure pada dirinya sendiri.
Itu sebabnya selama seminggu dilewati rumah sakit, Alena mengambil keputusan ini. Karena terlalu menyakitkan, berada di kota ini, dia tidak mau kenangan terus berputar di dalam benak. Dan Alena yakin dia pasti akan melupakan lelaki itu walaupun dia sendiri tidak yakin dia hanya perlu ikhlas untuk melanjutkan langkahnya
Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, akhirnya taksi pun sampai di depan apartemen Alena, wanita cantik itu langsung membayar kemudian masuk melewati lobi.
Setelah masuk ke dalam apartemen, Alena langsung berjalan ke arah dapur. Walaupun dia tidak merasa lapar, tapi dia harus tetap makan karena dia tidak mau kejadian serupa terulang. Di mana dia drop, apalagi setelah ini dia akan menelpon kedua orang tuanya dan akan mengatakan tentang keputusan yang akan banyak kuliah ke luar negeri.
***
Darius masih diam mematung, entah kenapa tiba-tiba perasaannya mendadak aneh ketika mendengar bahwa Alena akan pindah ke luar negeri secepatnya.
Darius menggeleng-gelengkan kepalanya, seharusnya dia senang bukan Alena akan pergi ke luar negeri, setidaknya Alena akan dengan cepat melupakannya dan tidak akan terobsesi lagi padanya.
Pada akhirnya Darius pun berbalik, kemudian Dia memutuskan pergi dari rumah sakit lalu kembali ke kantor.
Waktu menunjukkan pukul 11.00 malam
Darius berjalan sempoyongan, lelaki itu beberapa kali hampir terjatuh namun beruntung Darius bisa mengendalikan tubuhnya. Setelah pulang dari kantor, teman-teman Darius mengajak Darius untuk pergi ke club.
Sebenarnya Darius tidak menyukai hal seperti itu, bahkan dia tidak pernah meminum alkohol. Tapi entah kenapa semenjak Alena mengatakan akan pergi ke luar negeri, Darius merasa tidak tenang, dan tidak karuan hingga Dia memutuskan untuk ikut bersama teman-temannya, apalagi Arleta juga mengajaknya.
Dan tadi ketika arleta mengajaknya pulang bersama, Darius menolak dia malah menyetop taksi dan naasnya dia bukan meminta taksi untuk pergi ke apartemennya, melainkan ke apartemen Alena dalam keadaan mabuk.
Entah apa yang di pikirkan oleh Darius, hingga lelaki itu bukannya pulang ke apartemennya malah pergi ke apartemen putrinya, bukankah Darius yang mati-matian menjauhi Alena lalu sekarang kenapa lelaki itu malah datang ke apartemen putrinya.
Ketika sudah berada di depan apartemen, Darius langsung menekan sandi dan ternyata sandi belum diganti, lalu setelah pintu terbuka lelaki itu pun langsung masuk kedalam.
Alena yang sedang melamun di ruang tamu langsung menoleh ketika, mendengar suara pintu terbuka tentu saja dia terkejut siapa yang masuk ke dalam apartemennya, dengan cepat Alena pun bangkit.
"Papa!" Alena terpekik ketika melihat Darius masuk ke dalam apartemennya dalam keadaan yang kacau.
Ketika mendengar suara Alena, Darius langsung pergi ke dapur Dia berjalan ke arah kulkas untuk mengambil minuman dingin, Karena sekarang tubuhnya terasa panas dan Darius tidak mengerti kenapa tubuhnya bisa sampai seperti ini.
"Papa, apa papa mabuk?" Tanya Alena dengan panik karena Tentu saja dia tahu Darius tidak pernah meminum alkohol.
"