Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 32
Hari ini,hari kepulangan Olivia dari rumah sakit setelah hampir 1 minggu dia berada di rumah sakit.
Siang ini Olivia di bawa Papi James dengan Mommy pulang kerumah Zein.Kepulangan Olivia di sambut bahagia keluarga Mommy Lenora yang datang ingin menemui Olivia di rumah itu namun tidak dengan Zein.Sudah 1 minggu Zein tidak menampakan wajahnya kepada Olivia.
Saat Ini Mommy tengah berada di dalam kamar Olivia.
"Sebaiknya kamu istirahat ya sayang,kamu kan belum terlalu pulih..." Ucap Mommy.
"Iya Mom...Mom.." Ucap Olivia lalu menatap Mommy.Mommy duduk lagi mendekati Olivia.
"Kenapa sayang..?" Tanya Mommy.
"Emm Zein kemana Mom..?" Mendengar itu Mommy tersenyum.
"Kenapa kamu tiba-tiba menanyakan Zein, sayang?" Ucap Mommy.
"Emm itu Mom..sudah satu minggu ini aku tidak melihat Zein,Emm Sibuk sekali dia.. " Ucap Olivia.
"Zein memang sangat sibuk semingguan ini karena pekerjaannya jadi dia juga tidak pulang, menginap di kantornya,mungkin nanti dia pulang kemari, karena kita akan makan malam bersama dengan keluarga Mommy yang ada disini.." Ucap Mommy.
"Iya mom.."
"Kamu istirahat ya.."
"Iya Mom..."
"Mommy keluar dulu..." Ucap Mommy di angguki Olivia lalu keluar dari kamar yang Olivia.
"Sesibuk itu kah dia sampai dia nggak pulang atau mungkin saja dia marah sama aku makanya dia tidak mau melihatku..selama aku di rumah sakit saja dia nggak pernah jengukin aku.." Guman Olivia.
"Kenapa aku begini...Ah tau ah.."Olivia berbaring bahkan mencoba memejamkan matanya.
Di kantornya,
Zein tengah sibuk bergulat dengan pekerjaannya yang lumayan banyak yang harus dia tanda tangani saat itu.
"Bos Ini kopinya.."
"Hmm..."
"Bos,Nona Olivia sudah berada di rumah.Nyonya bilang nanti malam ada acara makan malam bersama di rumah Anda." Ucap Rizal.
"Hmm...Beritahu Rehan hubungi Farel,Aku ingin dia meninjau lagi pengeluarannya.." Ucap Zein.
"Baik Bos.."
Rizal keluar lansung menemui Rehan di ruangannya.
"Bang...Kau di minta Bos menghubung Farel.." Ucap Rizal.
"Sekarang?" Ucap Rehan Sembari mengetik.
"Besok Bang..." Ucap Rizal yang saat itu kembali melihat pekerjaannya.
"kualat kau nanti.." Ucap Rehan.
"Hmm....Kalau mempan.." Ucap Rizal menaikan alisnya menatap Rehan.
Rehan segera menghubungi Farel untuk segera datang keruangan Atasan mereka itu. Mendengar itu Farel lansung naik menuju ruangan Zein.
Zein dengan Farel tengah bicara serius mengenai apa yang mereka bahas saat itu.
Rustam datang kekantor Zein,dia menuju ruangan Rehan dengan Rizal.
"Bang,Bos ada tamu..?" Ucap Rustam.
"Bos masih bicara dengan Farel...Kau dari mana?" Ucap Rehan.
"Aku baru saja dari catatan pernikahan.." Ucap Rustam lalu duduk di depan Rehan. Mendengar itu Rizal mendekati mereka.
"Kau menikah Tam??" Ucap Rizal.
"Bukan,tapi Bos..!" Ucapnya membuat mereka berdua tercengang.
"Jadi benaran Bos yang mau mendaftarkan pernikahan waktu itu..?" Ucap Rizal.
Rustam mengeluarkan map dari tasnya lalu meletakan diatas meja Rehan lalu memperlihatkan buku yang jelas sekali itu adalah buku pernikahan.
"Ini...Nona Sudah sah menjadi Istri Bos..." Ucap Rustam.sedangkan Rizal dengan Rehan menatap buku itu.
"Mantap...Bos tancap gas sekali.." Ucap Rizal.
"Semakin lama jadwal kerja kita nanti..." Ucap Rehan.
"Lebih lagi aku..." Ucap Rustam lalu mereka saling pandang kemudian mereka saling memberikan senyuman.
"Simpan lagi..nanti Bos lihat habis kita.." Ucap Rehan.Saat itu Rustam kembali menyimpan map itu.
"Aku nggak sabar ada Tuan Muda kecil..." Ucap Rizal tersenyum.
"Kepalaku semakin habis rambutnya kalau kita memiliki Tuan Muda kecil,apalagi sikap dan sifatnya seperti Bos.." Ucap Rustam membuat Rehan dan Rizal tertawa..
"Botak Sekalian Tam.."Ucap Rizal.
"Tapi aku lebih suka kalau Anak si Bos perempuan nanti..Biar cantiknya seperti..."
"Siapa yang cantik...!!" Mereka bertiga lansung menoleh,terkejut lalu lansung berdiri menghadap yang ternyata adalah Zein yang menghampiri mereka.
"Bos...."Mereka bertiga menyapa Zein.
"Apa yang kalian bahas..perempuan!!" Zein menatap satu persatu anak buahnya itu.
"Itu Bos..kami membahas flm yang kami tonton semalam Bos,wanitanya cantik.." Ucap Rustam.
Zein masih menatap mereka bertiga dengan bergantian.
"Keruanganku sekarang..!" Ucap Zein lalu pergi dari hadapan mereka bertiga namun mereka bertiga lansung segera mengejar Zein masuk keruangannya.
Mereka berempat sudah berada di ruangan Zein.
"Bos..ini yang ada minta.." Ucap Rustam.
Zein mengambil map itu lalu membukanya, Zein Serius melihatnya.
"Selamat ya Bos..." Ucap Rustam.
"Iya Bos..selamat ya Bos,akhirnya Anda memiliki istri.." Ucap Rehan juga.
"Kalian mau menikah juga..?" Ucap Zein menatap mereka bertiga.
Mereka bertiga tersenyum saling pandang.
"Belum lah,Calonnya saja belum ada Bos.." Ucap Rustam.
"Jangan ada di antara kalian membocorkan ini sebelum aku memberitahu Olivia.." Ucap Zein.
"Baik Bos.." Jawab mereka bertiga.
"Bos..Bos tidak mau Honeymoon..?" Ucap Rizal.
"Kau tau Honeymoon,kau pernah merasakannya..?" Ucap Zein membuat Rizal tersenyum masam.
"Saya belum pernah lah Bos,kan saya belum pernah menikah...Saya hanya tau biasanya kalau orang-orang kalau baru menikah itu pasti akan melakukan Honeymoon Bos.." Ucap Rizal.
"Hmm..Olivia belum tau mengenai ini.." Ucap Zein.
"Bos..Menurut saya sebaiknya Bos harus memberitahu Nona.. Bos.." Ucap Rehan.
"Iya Bos...saya sependapat dengan Rehan.." Ucap Rizal.
"Apa yang Rehan dengan Rizal katakan benar Bos..Sebaiknya Bos secepatnya memberitahu Nona,dengan begitu Bos punya alasan membuat Nona bisa tinggal disini.." Ucap Rustam.
"Hmm...nanti aku pikirkan..Hari ini aku akan pulang lebih awal..kalian boleh pulang lebih cepat.." Ucap Zein.
"Baik Bos..." Ucap Mereka bertiga senang.
"Tam...kau awasi Tuan Kendrik,Dia mencurigakan..!" Ucap Zein.
"Baik Bos..."
"Kalian boleh keluar..." Ucapnya membuat mereka bertiga keluar dari ruangannya.
Zein kembali melihat buku pernikahannya dengan Olivia.
"Aku tau caraku ini memaksamu,tapi aku tidak bisa lagi menunggu lama mengikatmu menjadi milikku seutuhnya Olivia..!" Ucapnya mengusap foto Olivia.
Zein menyimpan berkasnya itu membawanya masuk kedalam ruangan pribadinya.
Saat bersamaan ponselnya berdering,Mommy Lenora yang menghubungi Zein saat itu
"Iya Mom...?"
"Zein..Kamu pulang kan nanti..?"
"Pulang Mom..Ada apa Mom?"
"Mommy ingin memastikan kamu pulang,nanti malam kan acara makan malam bersama kita sekalian syukuran kepulangan Olivia dari rumah sakit.."
"Iya Mom..Bagaimana keadaannya Mom..?"
"Olivia sudah lebih sehat sekarang..tadi dia ada nanyain kamu sama Mommy.."
"Apa yang dia tanyakan Mom?"
"Olivia menanyakan kamu kemana,sudah semingguan ini dia nggak lihat kamu.." mendengar itu Zein tersenyum.
"Iya Mom..Mom..Buku Nikah kami sudah jadi,Mom." Mendengar itu Mommy tersenyum sumringahnya disana.
"Benarkah..artinya kalian sudah sah menjadi.."
"Iya Mom..Olivia sekarang istriku Mom.." Zein begitu bahagia membagikan kabar kebahagiaanya itu dengan Mommynya.
"Iya Boy...Mommy ikut bahagia Boy,Kalau begitu lansung umumkan saja nanti malam mengenai pernikahan kalian.."
"Jangan Mom..Aku punya cara lain untuk memberitahu Olivia Mom..untuk keluarga kita Biarkan nanti Mommy bisa memberitahu mereka tapi tidak di hadapan Olivia." Ucap Zein di pahami Mommy.
"Baiklah Boy...ya sudah Mommy mau melihat Bibik memasak.kamu jangan sore benar pulangnya.."
"Iya Mom..Bye.."
Zein dengan Mommynya memgakhiri teleponan itu.