Seorang pria muda bernama Adin Ahmad, ia lahir ditengah-tengah keluarga yang memprioritaskan dirinya menekuni ilmu agama, setelah ia menamatkan pendidikan s1 nya di bidang ilmu agama islam, kini ia berusaha menggapai s2 nya, jurusan ilmu sejarah islam, dan lika liku perjalanannya dimulai ketika ia hijrah dari Kota Serang ke Kota Tangerang. Awalnya ia ingin mengembangkan bisnis lalu melanjutkan pendidikan s2 nya dengan tenang.
Banyak wanita-wanita cantik di sekelilingnya yang tertarik padanya, baik dari ketampanannya maupun dari kejeniusannya. Salah satunya Syifa Fauziyah.
"Benarkah Ustadz Muda ini yang telah mencuri hatinya Syifa?"
"Terus kapan waktu terjadi pencuriannya itu?"
"Lantas kenapa Syifa tidak berteriak ketika hatinya di curi?"
"Apakah dia sengaja mebiarkan agar hatinya di curi dan diambil oleh Ustadz Muda ini?"
" Ayo mari kita simak kisahnya, semoga para sahabat terhibur !!"
"Tolong jangan sampai lupa!"
"Like, komen, share, dan subscribe"
"Kami nantikan dari anda!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aby Arsyil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
31. Ketika H. Syukri Berbicara
Setelah menjalani serangkaian operasi yang cukup rumit dan menegangkan yang dipimpin langsung oleh dokter cantik yang masih lajang. Namanya Dokter Sadia Putri Alaydrus dan ditemani oleh Paman serta Adiknya dan beberapa suster yang ahli dengan kerja sama tim yang kompak dan sudah terlatih. Serta dibantu dengan doa-doa dari ribuan para jama'ah.
Akhirnya usaha mereka bisa membawa hasil yang maksimal bagi pasien yang dioperasi, mungkin ada banyak ingatan yang hilang dimemori pasien tapi seiring dengan berjalannya waktu ingatan yang hilang itu bisa kembali lagi seperti semula dengan sendirinya.
Ustadz Adin kini dibawa keruangan yang paling eksklusif dirumah sakit, namanya ruangan VVIP. karena ada jaminan khusus dari Bapak H. Syukri Mashuri. Dialah orang yang menanggung semua biaya operasi dan perawatan Sang Ustadz selama dirumah sakit ini hingga sampai sembuh seperti sedia kala lagi.
Ruangan itu disediakan khusus oleh pihak rumah sakit hanya bagi mereka orang-orang yang mempunyai jabatan tinggi, seperti para pejabat tinggi, menteri atau yang setara dengan mereka, termasuk orang-orang yang berpengaruh dan berkedudukan tinggi lainnya. Tidak sembarang orang bisa menempati ruangan tersebut kalau tidak memenuhi syarat dan lagi pula ruangan semacam itu jumlahnya terbatas hanya ada 10 unit saja.
Setiap satu unit ruangan itu dilengkapi dengan fasilitas yang Serba Wah dengan dekorasi yang unik dan sangat menarik sehingga bisa memanjakan mata orang yang memandangnya. Disertai dengan pelayanannya yang sangat istimewa. Disetiap hari akan ada perawat khusus yang sudah ahli yang berjaga bergantian secara Full time untuk menjaga dan memenuhi segala kebutuhan pasien termasuk kebutuhan para keluarga pasien.
Bagi mereka yang mempunyai uang yang banyak saja harus mikir sembilan ratus sembilan puluh sembilan kali jika ingin menempati ruangan tersebut. Namun Ustadz Adin adalah termasuk kategori orang yang khusus, bahkan dianggap sebagai pasien istimewa dari pihak rumah sakit, dia juga telah mendapatkan perawatan langsung dari dokter Sadia Putri dan Kayla Putri. Sudah selayaknya bagi dia untuk menempati ruangan tersebut.
Dan dokter Sadia Putri sendiri menjulukinya sebagai Pasien Super Heboh. Bukannya tanpa dasar atau hanya sekedar isapan jempol belaka karena dokter Sadia Putri telah melihat langsung dengan mata kepalanya sendiri.
Semenjak adanya Ustadz Adin dirumah sakit ini, dia melihat banyak sekali peristiwa-peristiwa aneh bin ajaib yang terjadi disekelilingnya. Mulai dari seorang wanita cantik yang mengaku-ngaku sebagai istrinya padahal dia ibunya seorang anak kecil yang telah diselamatkan oleh Sang Ustadz.
Terus para Ayah-ayah yang terhormat berlomba-lomba mengakui dia sebagai calon menantunya dan bahkan para wanita muda yang cantik-cantik dan terhormat rela memperebutkannya meski mereka sudah tau banyak saingan cintanya tapi mereka masih tak mau menyerah sebelum mendengar keputusan langsung dari mulut Sang Ustadz sendiri.
Para jamaah pengajian yang tanpa diundang langsung berbondong-bondong datang begitu mendengar kabar bahwa Sang Ustadz mengalami kecelakaan, entah siapa orang yang telah memberi tahukan kabarnya pada mereka dan yang pastinya mereka ingin melihat sendiri kondisi Ustadz yang sangat dihormatinya dan membantu mendoakan untuk kesembuhannya.
Bahkan pemilik rumah sakit pun rela turun tangan sendiri, padahal biasanya dia orang yang cukup santai dan tidak mau repot-repot mengurusi masalah ini, itu. Ia biasanya cukup mengutus orang kepercayaannya saja untuk menyelesaikan masalah apapun itu dan dimanapun berada dan dia tinggal terima beres. Namun kali ini berbeda, dia merasa tergerak hatinya bahkan dia juga turut andil dalam pelaksanaan sholat berjamaah dan doa bersama yang digelar di halaman rumah sakit yang dihadiri oleh ribuan orang jamaah dan semua itu semata karena adanya Pasien Super Heboh ini yang masih belum dikenalnya.
Dan masih banyak lagi cerita-cerita heboh lainnya yang tidak diketahui oleh dokter Sadia Putri, seperti kejadian yang telah berlalu dibab-bab sebelumnya.
Para jamaah pengajian yang tadi mengikuti sholat ashar berjamaah dan doa bersama kini meminta izinnya kepada Umi Tiah dan Ustadz H. Furqon selaku kakak kandung dan kakak iparnya untuk dapat bertemu dengan Ustadz yang mereka hormati. Keduanya mengizinkan mereka untuk bertemu dengan Sang Ustadz, tapi pihak rumah sakit merasa keberatan dengan permintaan para jamaah yang nantinya akan menimbulkan kegaduhan serta kericuhan dan akan mengganggu ketenteraman pasien yang lain meski lokasinya terbilang jauh dari kamar-kamar pasien biasa pada umumnya.
Karena peraturan-peraturan dirumah sakit ini memang sangat ketat sehingga mereka para jamaah mengalami rasa kekecewaan dalm hatinya karena tidak diperbolehkan melihat Sang Ustadz yang mereka hormati. Sebenarnya mereka juga maklum akan peraturan-peraturan itu karena dirumah sakit manapun akan sama saja peraturannya seperti itu. Apalagi mereka berjumlah ratusan banyaknya bahkan hampir mendekati diangka ribuan.
Melihat raut muka kekecewaan dari para jamaah Bapak H. Syukri Mashuri merasa kasihan kepada mereka dan dia berbicara pada pemilik rumah sakit ini agar sedikit memberi kelonggaran kepada mereka karena para jama'ah sengaja datang jauh-jauh dari tempatnya hanya bertujuan untuk menengok dan mendoakan Ustadz Adin.
"Pak H. Sholeh, tolonglah sekali ini saja biarkan mereka menemui orang yang ingin mereka temui. Saya yang akan menjamin mereka semua kalau saja ada keributan atau kericuhan, saya sendiri yang akan turun tangan, bila perlu saya akan mendatangkan sekelompok Polisi atau Tentara bila mereka tidak bisa menjaga ketertiban dan kenyamanan dirumah sakit ini"
Dengan menghela nafas yang agak berat Bapak H. Sholeh pemilik rumah sakit ini menimpali pemintaan dari sahabatnya. "Baiklah, tidak perlu kau membawa-bawa Polisi ataupun Tentara segala Pak H. Syukri! Saya tahu kau pasti sangat mampu melakukan semua itu. Siapa yang tidak tahu dengan H. Syukri Mashuri pengusaha sukses dan punya banyak kenalan dimana-mana bahkan para Pejabat atau Dewan sekalipun akan buru-buru datang bila sudah dipanggil olehmu, dan lagi karena disini juga banyak para Security yang bertugas menjaga keamanan dan ketenteraman dirumah sakit ini, biarkanlah mereka yang mengawasinya. Kamu gak usah repot-repot Pak Haji."
Bapak H. Syukri menyahuti ucapan dari Bapak H. Sholeh. "Pak H. Sholeh sahabatku, jangan buka-buka kartu orang lain napa, disini banyak orang! Ada dua Kiyai sepuh lagi gak enak, kan? Ntar mereka bakal nyeramahin, gue. Hehehe..."
Akhirnya setelah pemilik rumah sakit ini sendiri yang mengizinkannya, mereka bersorak gembira dalam hatinya namun mereka tidak mengungkapkan kegembiraan itu dengan ucapannya yang pasti akan menimbulkan kegaduhan, melainkan dengan ekspresi wajah yang cerah dan ceria.
Memang benar seperti ungkapannya Kang Santri yang sering bolos di pengajian. "MAN KANAL FULUS FAKULLU SYAIIN MULUS. WAMAN LAM YAKUNIL FULUS FABISA MANFUS." Artinya. "Siapa saja yang mempunyai banyak uang, maka perkara apapun bisa jadi mulus. Akan tetapi, bila seseorang tidak mempunyai uang sama sekali, bisa jadi akan segera mampus."
"Hehehe jangan dimasukin kedalam hati ini cuma ungkapan seorang santri yang suka ngelantur." Komentar Author.
Mereka buru-buru berbaris rapih seperti pasukan semut yang berjejer berjalan dan sebisa mungkin mereka tidak akan menimbulkan kegaduhan ataupun keributan. Didalam ruangan VVIP di mana Ustadz Adin yang masih tertidur dengan pulasnya diatas ranjang dengan wajah yang sudah tidak pucat lagi.
Mereka para jama'ah yang melihat keadaan Ustadz Adin yang perlahan sudah mulai membaik meski belum bisa membuka kedua matanya, tapi perasaan mereka para jama'ah sudah menjadi sangat lega setelah melihat langsung dengan mata kepalanya dan setiap mereka melewati ranjang Ustadz, maka mereka akan mengangkat tangannya mendoakan Sang Ustadz agar cepat sembuh dan bisa mengisi pengajian dan ceramah lagi. Sebenarnya itulah harapan sederhana dari para jama'ah ini.
"Ya Allah, limpahkan lah kesembuhan dan kesehatan kepada Ustadz Adin yang kami hormati dan kami cintai, berikanlah kekuatan dan keberkahan kepada beliau agar segera pulih kembali dari segala penyakitnya. Amin."