Sinopsis : kisah cinta seseorang yg rapuh seperti kristal kaca yg terlihat elegan , kuat dan cantik namun jika jatuh tak bisa di perbaiki. karna wanita yg ia cintai memilih lelaki lain semenjak ia terkenal dalam dunia musik nya menjadi seorang penyanyi .
ini salah Seorang Eginando sendiri karena dia menyuruh cinta nya untuk mengikuti kontes di salah satu Stasiun TV ternama. maka kini dia merasa hancur dan rapuh seperti kristal yg jatuh tak bisa di perbaiki.
ikuti kisah nyata ini .cerita nya singkat namun jelas.
hanya ada di novel toon atau manga toon.
selamat membaca .jika suka beri dukungan nya .
kalau tidak suka langsung skip saja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 32" Kristal Hati Egi 32.
Manis nya madu tak semanis kata rayu mu, karna semua itu hanya sebuah sandiwara berselimutkan malam yg sunyi dan suntuk. Tiada kata maaf lagi untuk mu, maaf memang mudah di ucapkan tetapi kenyataan nya sulit tuk di terima. Aku berusaha melupakan semua itu tapi nyata nya bayang mu masih saja membuat ku teringatkan lagi. Seputih cinta ku untuk mu tak sebanding dengan sehitam luka yg menjalar ke hatiku. Rembulan malam bersinar terang tidak mampu menyinari hidup ku lagi, cahaya itu telah tertimbun oleh pahit nya luka dan perihnya hati ketika engkau pergi dengan meninggalkan goresan luka untukku." gumam Egi menyandar ke ranjang nya sambil memandangi indah nya sang cakrawala. Helaan nafas berat berburu bercampur air mata membasahi pipi, masa lalu berselimutkan luka membuat nya semakin terasa perih.ia sudah pulang dari rumah sakit, karna memaksa untuk pulang walau sebetul nya masih belum di izinkan dokter tak bisa menahan. Akhirnya di izinkan pulang.
" Bang, mamam dulu ya"Ferry membawa baki berisi semangkuk bubur hangat, segelas air putih dan obat .
"Nggak. Abang mau tidur" tolak lembut Egi sambil menutupi muka nya dengan selimut , gairah nya tak lagi membara karna sosok Aura telah hilang dari sisinya, kini ia hidup dengan rasa hampa. Tanpa keceriaan dari seorang Aura .
" Bang, kata dokter harus makan yg banyak, biar cepet sehat, aku sayang ama abang, aku pengen liat abang ketawa puas lagi, jujur aku sedih kalo abang gini terus . Atau sekarang kita cari kak Aura aja gimana bang?" Ferry menyimpan baki itu di meja .
" Mau, ayo!" Egi mendadak bangkit, memakai jaket kulit yg tersampir di dekat kursi.
Ferry dengan enggan harus menuruti kemauan sang abang, Ia membawa kunci mobil Egi lalu mereka berangkat . Di perjalanan Ferry memecahkan keheningan sambil menyetir mobil.
" Bang, nanti kalo ketemu kak Aura nya Abang makan ya" Ferry memandangi jalanan sambil melirik ke arah Egi yg sedang melamun terus .
" Iya, abang mau tanya sesuatu yg pasti pada nya " Egi menarik bantal kecil lalu memeluk nya . jujur hatinya begitu rindu ingin sekali segera bertemu dengan Aura . Karna di lubuk hatinya Egi sudah mulai merasakan getaran cinta walau sedikit pada gadis itu.
" Sip, aku ingin bahagia bersama mu, aku harap kak Aura menjadi cinta terakhir mu, walau semua masih menyakitkan " Ferry mengelus lembut tangan Egi sambil tersenyum tipis seakan tidak sedih akan semua yg terjadi .
Egi hanya tersenyum sambil mencari - cari seseorang , pandangan itu terlihat lesu . Hatinya ingin sekali bertemu Aura tapi ia belum mengetahui keberadaan gadis itu.
Sementara di Villa , Aura sedang masak, biasanya gadis itu masak untuk Egi , kini tidak hanya untuk sendirinya. Dia tau begitu sakitnya luka yg di rasakan oleh Egi, maka tak berani untuk menemui nya .karna dia memang tak mau membuat lelaki yg di cintai nya semakin terpuruk, maka dengan hati masih berat memutuskan untuk pergi menjauh.
Gi biasanya elu makan masakan gua, tapi sekarang elu nggak makan, karna gua pergi dari elu, jujur sakit sekali karna gua ninggalin elu disaat elu terluka dengan pernikahan Arin. Gi gua ingin kita bisa bersama lagi. Tapi gua belum bisa menemui elu sekarang, gua masih ingin ngasih waktu buat elu bisa bener- bener tenang." Gumam Aura memasukan sayur itu ke mangkuk ukuran besar.
" Udah mateng aja nih" Alvin menggoda sambil mencium pipi sang adik membuat nya tersentak kaget.
" Ck , Abang bikin kaget aja sih!" kesal nya sambil menarik hidung Alvin. Membuat Alvin semakin gemas melihat tingkah adik perempuan satu - satu nya itu.
" Im sorry my beautiful girl ,jangan manyun ya nanti cantik mu ilang loh. Di bawa Angin hehehe....."tawa Alvin mencium pipi Aura lagi.membuat gadis itu tersipu malu.
" Oke no problem brother handsome ku" Aura mencium balik pipi Alvin sambil tersenyum geli. Jadi ke ingat akan kenangan manis bersama Egi.
Alvin hanya tersenyum sambil merangkul sang adik.hatinya begitu bahagia.
Kembali ke Egi, Egi kesal karna pencarian Aura tak membuahkan hasil yg memuaskan.
Raaaaaa di mana sih Elu..........?!" Egi berteriak sambil meremas rambutnya . Tubuh kekar itu tersungkur ke tanah, lokasi mereka di rumah bibi dari gadis itu.
" Sabar bang,besok kita cari lagi." Ferry membangunkan tubuh itu dengan pelan merangkul nya ke mobil.
Egi hanya diam dengan tatapan putus asa karna tak berhasil menemukan Aura.
Ferry menangis sambil mengendarai mobil.
Egi begitu merana karna belum berhasil berjumpa dengan Aura lagi.
Hatinya menangis, semakin sakit karna tak tau alasan di balik gadis itu pergi menjauh meninggalkan nya.