Sabar bukan berarti lemah,bertahan bukan berarti bodoh.Itulah ungkapan Arumi menjalankan rumah tangganya.
Sejak menikah, Arumi harus banting tulang cari nafkah untuk suami, anak dan juga mertuanya.Tapi apa yang di dapatkan Arumi, hanya perlakuan kasar dari suaminya
Setelah mendapatkan kekerasan rumah tangga.
Apakah Arumi masih akan mempertahankan rumah tangganya?
Jika ingin tahu kelanjutan ceritanya ikutin terus ya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Selviana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27 Kenapa aku harus menjauhi kamu?
Melihat sang ayah akan di bawa ke kantor.Arumi hendak menghalangi polisi sambil menangis.
"Pak, ayahku tidak bersalah! Aku mohon... lepaskan dia," pinta Arumi berharap polisi itu tidak membawa ayahnya.
"Tidak bisa Nona! Barang Narkoba itu sudah jelas kita temukan di dalam perusahaan ayah kamu.Jadi jangan halangi kami membawanya! Karena ini sudah menjadi tugas kami," tegas Pak polisi membuat Arumi segera menyingkir.
"Arumi,lakukan sesuatu untuk membebaskan Ayah! Buktikan kalau perusahaan ayah tidak pernah melakukan pengedaran barang terlarang,"pekik Irawan.
"Iya,Yah.Aku janji akan bebaskan ayah," sahut Arumi hanya bisa menatap ke kepergian sang ayah yang kini di paksa naik ke dalam mobil dinas polisi.
Hancur hati Arumi melihat ayahnya diperlakukan seperti itu.Padahal, ayahnya tidak bersalah, tapi harus menanggung atas apa yang tidak dia lakukan.Ini sungguh tidak adil bagi ayahnya hingga wanita itu akan mencari tahu siapa dalang menyimpan barang terlarang itu pada kemasan produk tersebut.
Dengan peristiwa itu,PT Cahaya Surya Irawan di tutup membuat seluruh karyawan tidak bisa lagi bekerja.Sementara Angga sendiri yang baru tiba segera turun dari mobil lalu menghampiri Arumi yang tampak sedih.
" Ada apa ini, sayang?" tanya Angga dengan menyentuh pipi Arumi.Dia tidak sanggup melihat pujaan hatinya menangis.
"Perusahaan ayahku di tutup,Ga," ucapnya lirih.
" Kok bisa?" tanya Angga tampak bingung.
" Produk yang aku katakan padamu lewat pesan tadi pagi.Ternyata sebagian kemasan produk itu, ada barang Narkoba di dalamnya.Dengan penemuan barang terlarang itu, ayahku dibawa ke kantor polisi,"terang Arumi dengan tatapan sendu.
"Diri situlah aku merasa ada yang janggal, sayang.Apalagi ayah aku mengatakan tidak mengirim produk itu ke perusahaan ayah kamu.Itu artinya barang produk yang mereka curi, di kirim ke perusahaan ayah kamu.Tapi dalamnya sudah di selipkan barang Narkoba.Ini sih tidak bisa di biarkan, sayang.Kita harus pergi ke kantor polisi menjelaskan perihal ini," ucap Angga yang siap membantu Arumi untuk membebaskan ayahnya.
" Apa kamu yakin, polisi itu akan percaya?"tanya Arumi ragu.
" Kita coba aja dulu, dari pada tidak sama sekali," ucap Angga optimis.
"Ya sudah, kita berangkat ke sana!Semoga saja ini berhasil!" seru Arumi.
Tanpa berpikir panjang lagi, mereka berangkat ke sana.Setibanya, mereka masuk lalu menemui polisi yang bertugas sebagai SPKT.Kemudian Angga menjelaskan kalau perusahaan PT Cahaya Surya Irawan tidak pernah melakukan peredaran barang terlarang.Bahkan barang produk sebelumnya itu di curi hingga mereka yang telah menyimpan barang terlarang itu di dalam kemasan produk tersebut.
"Apa aku harus percaya? Tentu saja tidak ! Jika mendengar penjelasan seperti ini lalu bebaskan tahanan,mungkin tidak ada lagi tahanan di sini.Jadi kalian ingin membela tahanan silahkan nanti di pengadilan sertakan saksi dan bukti,"terang Pak polisi yang harus mereka ikuti setiap peraturan yang telah dibuat.
"Ayahku tidak bersalah,Pak! Jadi aku mohon....keluar dia dari sini!" ucap Arumi dengan meninggikan suaranya.
" Jika sikap Nona bersikap seperti ini? Mending kalian pergi dari sini!" tegas pak polisi yang tampak kesal.
Sontak Arumi diam karena tak ingin pergi sebelum menemui ayahnya.Dia berusaha untuk tenang agar tidak terbawa emosi.
"Baiklah, akan aku buktikan di pengadilan kalau Ayah aku tidak bersalah.Tapi izinkan aku menemui ayahku!"ucap Arumi penuh keyakinan bisa membebaskan ayahnya dari penjara.
" Iya,Pak.Setelah itu,kami akan pergi dari sini,"bujuk Angga supaya dirinya dan Arumi bisa menemui Irawan.
" Baiklah kalian boleh membesuk tahanan.Aku beri waktu 30 detik."
" Terima kasih,Pak," ucap Arumi lalu pergi bersama Angga di temani polisi yang bertugas menjaga tahanan.
Kemudian mereka tiba di sel tahanan.Namun, Irawan tidak suka melihat keberadaan Angga.
"Untuk apa pria ini ada di sini? Apa dia ingin menertawakan aku karena dia sudah berhasil membuat aku masuk penjara?" Irawan menyalahkan Angga.
"Kenapa ayah berkata seperti itu? Angga tidak ada sangkut pautnya dengan barang terlarang itu ada di perusahaan kita.Bahkan dia datang ke sini ingin membantu membebaskan ayah.Tapi mereka tidak percaya dengan perkataan Angga,kalau ayah tidak pernah melakukan pengedaran barang Narkoba,"ucap Arumi dengan membela kekasihnya.
" Jangan mudah percaya dengan pria ini, Arumi! Itu hanya siasat dia untuk menyembunyikan kelicikan dia untuk menghancurkan perusahaan ayah."
Sikap Irawan langsung berubah drastis terhadap Angga.Dia menganggap Angga yang sudah merencanakan itu semua.
"Tidak,Yah.Angga bukan orang seperti itu,"timpal Arumi yang begitu yakin kalau kekasihnya itu tidak akan setengah itu pada ayahnya.
Melihat Arumi membela dirinya.Itu membuat Angga semakin kagum, sayang, dan cinta pada Arumi karena wanita itu tidak menyalakan dirinya atas ayahnya yang masuk penjara.
"Bukankah Om tahu sendiri perasaan aku seperti apa pada Arumi?Jadi tidak mungkin aku menjebloskan Om di penjara yang jelas ayah wanita yang sangat aku cintai,"terang Angga membuat Arumi tercengang.
Dia tidak menyangka kalau ayahnya mengetahui perasaan Angga terhadap dirinya.
'Tapi sejak kapan? Bahkan ayah tidak mengatakan apapun padaku," batin Arumi.
" Jangan pernah kamu ungkit itu lagi! Lagi pula, Arumi tidak menyukai kamu.Jadi jangan pernah mencoba mendekati dirinya lagi setelah apa yang kamu lakukan padaku !"ketus Irawan tetap saja menyalahkan Angga.
" Tapi aku dan Angga---"
"Sekarang waktu sudah habis! Silahkan kalian pergi!"Polisi itu memotong pembicaraan Arumi yang belum sampai.
" Maaf,Yah.Aku harus pergi!"ucap Arumi walaupun masih ingin mengatakan sesuatu pada ayahnya.Hanya saya, polisi itu segera mengusirnya.
Dan selama perjalanan,Angga hanya diam seperti memikirkan sesuatu sampai pria itu tidak fokus menyetir.
" Ga,AWAS...." pekik Arumi saat melihat mobil Angga yang akan menabrak pengendara motor di depannya.
Sontak pria itu menginjakkan rem hingga mobilnya mendadak berhenti.Hingga Arumi bisa bernafas lega sambil mengusap dadanya.
"Ada apa,sampai kamu tidak fokus menyetir?"tanya Arumi dengan menatap kekasihnya itu.
Tampak pria itu menghela nafas lalu menatap Arumi.Kemudian meraih tangan jemari sang kekasih lalu di genggaman.
"Sepertinya ayah kamu tidak menyukai aku lagi.Apa kamu juga akan menjauhi aku?"tanya Angga dengan mengutarakan apa yang mengganggu pikiran dia saat ini.
"Kenapa aku harus menjauhi kamu? Lagi pula kamu tidak bersalah," ucap Arumi yang menaruh kepercayaan pada kekasihnya.
"Terima kasih ya, sayang.Kamu sudah percaya sama aku," ucap Angga sambil tersenyum sumringah.Setelah mendengar perkataan Arumi yang membuat hatinya sedikit tenang.
Arumi hanya menjawab dengan anggukan kepala sambil tersenyum tipis karena wanita itu kepikiran dengan ayahnya.
++++
Sementara Tuan Dikta sendiri justru membayar seseorang untuk mengakui kesalahan putrinya kalau pria itu yang telah menyuruh Jessi sabotase mobil tersebut.Dengan itu, Jessi di bebaskan hingga begitu bahagia.Namun, dia tidak lupa dengan tujuannya untuk mendapatkan Angga.Bukankah cinta harus di kejar sampai dapat? Itulah Jessi begitu antusias untuk memiliki Angga.