Bangkitnya Jiwa Beladiri Tertinggi.

Bab 12. Kaisar Dewa Tak Terkalahkan.

Tiga tahun telah berlalu sejak Feng Yan memulai latihannya di Hutan Senyap, dan hari ini dia berdiri dengan penuh kepuasan di tengah keheningan alam yang hanya terganggu oleh gemerisik dedaunan. Di usianya yang kini 15 tahun, tubuhnya telah berubah drastis—kulitnya sedikit kecokelatan, rambut hitam legam yang memanjang di bahunya, serta otot-otot yang terbentuk sempurna menghiasi tubuhnya, termasuk delapan roti sobek di perutnya.

WUSH! WUSH! WUSH!

"Haha! Akhirnya!" seru Feng Yan dengan senyum lebar di wajahnya. “Aku bisa berteleportasi sejauh 1 kilometer!” Seruannya penuh dengan kepuasan setelah berlatih tanpa henti memahami hukum ruang dan waktu. Sepuluh kali teleportasi berturut-turut, dan dia bahkan tidak merasa lelah. Setiap kali berpindah, dia merasakan kekuatan yang semakin besar mengalir melalui tubuhnya.

Dia menatap tangannya, mengagumi Zirah Giog Hijau yang melekat di tubuhnya. Seminggu yang lalu, Zirah itu berevolusi, berubah dari energi transparan menjadi padat, memancarkan cahaya hijau keemasan yang indah. Bukan hanya kekuatannya yang bertambah, tapi tampilannya kini jauh lebih elegan, dihiasi dengan sisik-sisik yang mulai muncul di sekelilingnya, memberi kesan seolah-olah Zirah itu adalah bagian dari naga legendaris.

Feng Yan membelai permukaan Zirah tersebut, merasakan teksturnya yang kokoh. "Zirah ini... benar-benar luar biasa. Bukan hanya evolusinya yang memukau, tapi kekuatan yang terpancar dari setiap sisiknya seolah-olah terhubung langsung dengan tubuhku," gumamnya penuh kekaguman.

Berkat evolusi dari Zirah Giog Hijau, kekuatan fisiknya telah melonjak drastis. Sekarang, dia mampu bersaing dengan kultivator di tahap 5 tingkat 1, sesuatu yang dulu hanya ada dalam angan-angannya. Zirah itu bukan hanya pelindung, tapi juga sumber kekuatan yang membantunya dalam perjalanan menuju puncak kekuasaan.

Dia menatap sekeliling hutan yang sunyi, merasakan kepuasan dalam setiap detik pencapaiannya. “Ini baru permulaan,” katanya pada dirinya sendiri, tersenyum bangga. "Zirah ini seperti simbol dari kekuatan para naga. Dan kini, kekuatan itu ada padaku."

Feng Yan berdiri dengan penuh keyakinan, merasa bahwa dunia kini berada dalam genggamannya. Latihan bertahun-tahun telah terbayar, dan kini, dengan kemampuan teleportasi dan kekuatan baru dari Zirahnya, perjalanan menuju impiannya tampak semakin jelas.

Setelah merasakan kepuasan dari pencapaian fisiknya, Feng Yan memutuskan untuk berkultivasi lagi. Dia menyadari bahwa latihan fisiknya sudah cukup untuk saat ini, dan sudah waktunya untuk melangkah lebih jauh dalam pengembangan kekuatan spiritualnya.

Dia memilih sebuah batu besar di tengah Hutan Senyap, tempat yang tenang dan sunyi. Duduk bersila, Feng Yan memejamkan mata dan mulai memasuki keadaan meditasi yang dalam. Dengan perlahan, dia menarik energi Qi dari alam sekitar, membiarkan kekuatan alami mengalir ke dalam tubuhnya. Udara di sekelilingnya tampak bergetar pelan saat energi itu mulai terkumpul.

Namun, seperti biasa, manik hijau di dalam lautan jiwanya langsung menyerap semua energi Qi yang dia kumpulkan dengan rakus. Feng Yan sudah terbiasa dengan hal ini. Manik Hijau itu selalu menyerap energi yang dia kumpulkan, tetapi dia tidak pernah merasa terganggu. Dia bahkan menganggapnya sebagai bagian dari proses.

Namun, kali ini ada sesuatu yang berbeda.

Tiba-tiba, manik hijau bergetar hebat di dalam lautan jiwanya, seperti sebuah gunung yang akan meletus. Getarannya semakin intens, dan Feng Yan bisa merasakan kekuatan yang mengerikan berkumpul di sekitarnya.

BOM!

Manik Hijau meletus dengan ledakan energi yang dahsyat, membuat seluruh tubuh Feng Yan bergetar hebat. Energi dari Manik Hijau itu kini mengalir liar, seolah memiliki pemikiran sendiri. Feng Yan dapat merasakan aliran energi yang tak terkendali itu membanjiri setiap bagian tubuhnya, meluap dengan intensitas yang luar biasa.

“Apa ini?!” teriaknya dalam hati, sedikit gugup. Dia merasa jantungnya berdegup kencang. “Energi ini... terlalu kuat!”

Feng Yan mencoba untuk tetap tenang, tetapi kepanikan mulai menyelimutinya. “Kendalikan diri, Feng Yan! Apa yang sedang terjadi? Kenapa Manik ini seperti mengamuk?” dia berusaha menenangkan diri sambil merasakan kekuatan baru itu mengalir dalam dirinya.

"Tenang, tenang... Ini bukan saatnya panik!" pikirnya, berusaha mengumpulkan fokusnya meski aliran energi itu mengguncangnya. “Ayo, fokus! Kamu bisa mengendalikannya!”

Dia merasa tubuhnya bergetar hebat di tengah meditasi. Kekuatan baru yang timbul dari dalam dirinya terasa seperti kekuatan yang tidak bisa dijinakkan, namun Feng Yan, dengan seluruh tekadnya, mencoba untuk menguasainya. "Ini... kekuatan yang lebih besar dari yang kubayangkan," batinnya, berusaha untuk tidak terjebak dalam rasa panik.

Akhirnya, dia berseru, "Manik Hijau, berhenti! Ini terlalu berlebihan! Aku tidak bisa mengendalikan semua ini sendirian!" Dia merasa energi itu berusaha meluap dari dalam dirinya, ingin lepas dari cengkeraman kendalinya.

"Apa yang harus kulakukan?!" Feng Yan panik, matanya terbuka lebar. Energi liar itu bukan hanya sekadar kekuatan, tetapi entitas yang hidup, sesuatu yang mendalam, misterius, dan kuat.

Kebangkitan Kaisar Dewa Tak Terkalahkan.

BOM!

Sekali terdengar bunyi ledakan teredam dari dalam tubuhnya. Tubuh Feng Yan bergetar hebat. Sementara itu di dalam lautan jiwanya manik hijau bersinar terang, dan bentuknya yang sebesar kelereng kini melebur, berubah menjadi sosok Naga hijau yang sangat besar di dalam lautan jiwanya.

Naga hijau itu berputar-putar dan meraung keras, seolah mengumumkan kepada dunia bahwa sosok agungnya telah terlahir kembali. Ia melayang di lautan jiwa Feng Yan, memancarkan aura kuno yang mendominasi segalanya.

Saat Feng Yan memeriksa lautan jiwanya, tata Feng Yan terpaku pada makhluk legendaris itu, perasaan yang tak di kenal selama dia hidup selama ini menyelimuti hatinya.

Tiba-tiba, suara yang dalam dan berwibawa menggema di benaknya,

"Akhirnya, kita bertemu kembali... wahai Kaisar Dewa Tak Terkalahkan."

Feng Yan tertegun, tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Naga hijau itu melanjutkan,

"Kamu bukan sekadar seorang bocah biasa dari Benua Langit Biru. Kamu adalah reinkarnasi dari Kaisar Dewa Tak Terkalahkan, penguasa dahsyat dari Alam Atas, Benua Para Dewa. Ribuan tahun yang lalu, engkau adalah yang terkuat, tak terkalahkan, dan tak terbendung. Namun, kekuatanmu yang tak tertandingi membuat delapan Kaisar Dewa lainnya merasa terancam. Bersama-sama, mereka mengkhianatimu, menyerang dalam ketakutan akan kekuasaanmu yang terlalu besar. Dalam pertempuran itu, tubuh fisikmu hancur, tetapi jiwa dan esensimu tidak pernah benar-benar mati."

Saat Naga hijau berbicara, ingatan-informasi tentang delapan musuh dari masa lalu muncul di benak Feng Yan. Itu mengalir begitu saja, Dan tiba tiba Feng Yan merasa sudah sangat kenal dengan mereka, bahkan ada satu orang di antara mereka yang dulu sangat dia cintai tapi justru menjadi dalang bagi tujuh orang lainnya dalam membentuk rencana untuk menjatuhkannya.

Mereka adalah:

1. Xuán Yǐ (玄义) -Kaisar Kegelapan:

Penguasa kegelapan dan ilusi, mengendalikan bayangan dengan kekuatan jiwa yang menyeramkan.

2. Lóng Wěi (龙威) - Kaisar Naga.

Penguasa elemen air dan badai, mampu menciptakan gelombang besar dan badai yang menghancurkan.

3. Bǎi Hǔ (白虎) - Kaisar Harimau Putih.

Ahli bela diri dengan kekuatan fisik yang mengesankan, mampu menghancurkan musuh dengan serangan brutal.

4. Tiānmén (天门) - Kaisar Pintu Surga.

Penguasa ruang dan waktu, mampu memanipulasi waktu untuk menghindari serangan atau menyerang dengan kekuatan yang tak terduga.

5. Fèng Huáng (凤凰) - Ratu Phoenix.

Penguasa api dan penyembuhan, memiliki kekuatan untuk membangkitkan kembali teman-temannya di medan perang.

6. Yún Hóng (云鸿) - Ratu Awan.

 Pengendali angin, mampu bergerak cepat dan menghindari serangan dengan kelincahannya.

Jǐng Lì (景丽) - Ratu Keindahan.

 Ahli dalam manipulasi energi, mampu memikat dan menipu musuh dengan pesona dan ilusi.

8. Hǔ Yāng (虎扬) - Kaisar Singa.

Penguasa kekuatan tanah, mampu menciptakan gempa dan memanggil makhluk-makhluk dari bawah tanah untuk berperang.

Feng Yan merasakan tubuhnya bergetar saat kebenaran yang selama ini tersembunyi mulai terbuka.

"Aku," lanjut Naga hijau,

"Adalah perwujudan dari hatimu yang murni dan bersih, cinta dan penghargaanmu terhadap kehidupan, serta keinginanmu yang tak tertandingi. Aku adalah bagian dari dirimu yang paling kuat, jiwa yang terlahir kembali bersamamu, menunggu momen yang tepat untuk bangkit dan mengembalikan kejayaanmu."

"Keberadaanmu yang sekarang," kata Naga hijau dengan nada serius,

"hanyalah awal dari kebangkitan kekuatan sejati yang pernah kamu miliki. Namun, masih banyak yang belum kamu ketahui. Masa lalumu penuh dengan rahasia yang harus diungkap, kekuatan 8 musuh yang harus dihadapi, dan kejayaan yang harus kamu ambil kembali. Perjalananmu baru dimulai, dan dunia ini, serta Alam Para Dewa, akan segera mengetahui bahwa Kaisar Dewa Tak Terkalahkan telah kembali."

Feng Yan terguncang. Bagi anak seusianya, menyadari fakta bahwa dia adalah sosok yang sangat luar biasa di kehidupan sebelumnya benar-benar membuat hatinya bergetar. Namun, di balik semua itu terselip rasa bangga.

"Hahaha! Aku adalah Kaisar Dewa Tak Terkalahkan dari Alam Atas. Kalau begitu, aku akan bangkit sekali lagi dan mengguncang dunia Alam Dewa. Dan kalian, para pengkhianat, bersiaplah untuk merasakan balas dendamku!" Ucapnya dengan nada tegas yang tak terbantahkan.

Dengan jati dirinya yang perlahan terungkap, Feng Yan menyadari bahwa takdirnya jauh lebih besar daripada yang pernah ia bayangkan. Keberadaannya mengancam keseimbangan kekuasaan, dan musuh lamanya di Alam Para Dewa pasti akan berusaha menghentikannya sekali lagi.

Namun, kali ini, dengan Naga hijau di sisinya dan tekad yang lebih kuat dari sebelumnya, Feng Yan bertekad untuk bangkit, mengklaim kembali kekuasaannya, dan menunjukkan kepada dunia bahwa Kaisar Dewa Tak Terkalahkan tidak akan jatuh untuk kedua kalinya.

"Sekarang, aku harus mempersiapkan diriku. Dengan kekuatan baru dan jati diriku yang sudah terungkap, saatnya untuk menantang takdir!" pikir Feng Yan, merasakan semangat membara di dalam dirinya.

Tiba tiba...

BOM! BOM! BOM!

Fluktuasi energi yang luar biasa dahsyat langsung meletus dari dalam tubuh Naga Hijau, yang ada di dalam lautan jiwanya. Di luar gelombang kejut dari energi yang luar biasa dahsyat menguar dari dalam tubuh Feng Yan. Itu menyebar ke segala arah membuat seluruh area hutan senyap bergetar hebat.

Tidak lama kemudian energi yang tersebar itu masuk kembali ke dalam tubuhnya dan mulai mengisi dantiannya yang selama ini kosong dengan Energi Qi yang sangat pekat.

Merasakan itu Feng Yan di penuhi oleh euforia yang luar biasa. Dia segera kembali berkonsentrasi dan berkultivasi.

WUSH! WUSH! WUSH!

Energi Qi dari alam sekitar masuk ke dalam tubuhnya dengan gila gilaan. Dan itu langsung masuk ke dalam dantiannya tanpa hambatan lagi. Tidak ada energi terhisap seperti sebelumnya. Kali ini benar benar mengisinya hingga penuh dan meluap luap hingga terdengar suara retakan

KRAK! KRAK! KRAK! PYAR!

BOM! BOM! BOM!

BOM! BOM! BOM!

BOM! BOM! BOM!

Feng Yan langsung menerobos ke Pengumpulan Qi level 9.

Namun tubuh Naga Hijau bersinar terang dan langsung mengisi dantian Feng Yan dengan gila gilaan. Bersamaan dengan itu di luar, energi Qi dari dari seluruh area hutan senyap di serap ke dengan kecepatan yang sangat mengerikan dan sumbernya adalah tubuh Feng Yan

KRAK KRAK KRAK PYAR

BOM! BOM! BOM!

BOM! BOM! BOM!

BOM! BOM! BOM!

Feng Yan langsung menerbos ke Pemurnian Qi level 9.

Namun tidak berhenti sampai di situ, energi Qi yang masuk ke dalam tubuhnya bukannya berhenti namun semakin mengerikan. Kejadian itu terus berulang sampai 2 kali berturut turut hingga pada ketiga kalinya

KRAK! KRAK! KRAK! PYAR!

BOM! BOM! BOM!

BOM! BOM! BOM!

BOM! BOM! BOM!

Tingkat kultivasinya langsung meroket ke tahap 5. Yaitu tahap Jiwa level 9. Sungguh peningkatan kekuatan yang luar biasa.

Saat membuka matanya Mata Feng Yan berbinar penuh dengan kegembiraan.

"Hahaha! Akhirnya! Akhirnya kultvasiku meningkat! Tidak hanya pada tahapan pengumpulan Qi atau pemurnian Qi tapi langsung meroket ke tahap lima yaitu tahap Jiwa level 9. Hahaha..ini luar biasa!" Ucapnya tertawa terbahak bahak.

Ini adalah hari paling membahagiakan seumur hidupnya. Akhirnya dia bisa terbebas dari belenggu predikat sampah tahap penguatan fisik. Kesenangan dan kepuasan ini, tidak bisa di lukiskan dengan kata kata.

Mari beralih ke Kerajaan Naga Emas.

Tiga saudara Feng Yan, Yaitu Feng Tian, Feng Zhen dan Feng Chen telah di bina di masing masing sekte yang mereka pilih.

Feng Zhen dengan jiwa beladiri Kera raksasa bintang 7 dengan elemen tanah memilih Sekte Pedang Surgawi.

Sedangkan Feng Chen dengan jiwa Beladiri Elang Api elemen api bintang 7 memilih Sekte Angin Badai.

Dan Feng Tian dengan jiwa beladiri Harimau Putih elemen angin bintang 6 memilih Sekte Api Naga.

Selama 3 tahun terakhir ini ketiga ya di latih dengan sangat baik oleh sekte masing dengan sumber daya yang berlimpah dari para tetua yang mengangkat mereka menjadi murid langsung setelah perjuangan yang keras.

Kultivasi ketiganya meningkat pesat sekarang ketiganya sudah mencapai rahan tahap Pemurnian Qi.

Feng Tian: Tahap Pemurnian Qi level 3.

Feng Zhen: Tahap Pemurnian Qi level 4.

Feng Chen: Tahap Pemurnian Qi level 4.

Di antara ketiganya hanya Feng Tian yang paling lemah. Tapi meskipun begitu tidak ada yang berani meremehkannya.

Feng Tian membangkitkan kemampuan unik dalam tehnik pemurnian tubuh yang di sebut Tubuh Harimau haus darah yang hanya di ketahui oleh dirinya sendiri, bahkan gurunya saja tidak tahu.

Kemampuan ini bisa di tingkatan dengan pertarungan brutal yang mempertaruhkan hidup dan mati. Aku atau kau yang mati. Itulah kuncinya.

Semakin kuat dan brutal lawannya maka ketahanan fisik Feng Tian akan meningkat.

Kemampuan ini bangkit karena sebuah peristiwa penindasan yang di alaminya oleh seorang Senior di tingkat pengumpulan Qi level 7 bernama Hong Jun saat dia masih di tingkat pengumpulan Qi level 5.

Saat itu dia di hajar habis habisan sampai babak belur karena tidak mau menyerahkan batu roh yang menjadi jatah bulanannya. Saat itulah amarah dalam hatinya tumbuh. Matanya menjadi sangat ganas dan Jiwa beladiri Harimau Putih yang ada di dalam dirinya merespon. matanya menjadi sangat merah seperti darah. Aura buas dari dalam tubuhnya langsung menyebar ke segala arah.

Penguasaan terhadap elemen angin meningkat dia kali lipat dan hanya dalam hitungan nafas. Senior itu di hajar secara brutal samping hampir mati oleh Feng Tian. untungnya ada Salah satu Senior yang menjadi anggota keamanan sedang berkeliling. Kekuatannya berada di tahap 4. Yaitu Transformasi level 2. Jadi sangat mudah baginya untuk menghentikan Feng Tian.

Setelah bertanya kepada kerumunan tentang apa yang terjadi akhirnya petugas keamanan itu menghela nafas.

"Yah..Jika memang ceritanya seperti itu maka murid ini tidak bersalah. Dia hanya membela diri." Ucapnya sambil sedikit tersenyum memandang Feng Tian yang pingsan.

Lalu tatapan matanya menyipit dan memandang dengan jijik pada sosok yang wajahnya babak belur berlumuran darah.

"Huh, pada akhirnya orang yang sok berkuasa, akan kena balasannya juga." Ucapnya sambil mencibir.

Setelah itu petugas keamanan memanggil murid murid yang lain untuk membantu Feng Tian dan orang Gong Jun ke kamar mereka masing masing.

Setelah pertarungan itu nama Feng Tian menyebar dengan cepat, Banyak para senior maupun murid lain yang mencoba bertarung dengannya di Arena khusus yang di sediakan oleh sekte, alhasil mereka semua di hajar sampai babak belur oleh Feng Tian.

Sejak saat itu melalui pertarungannya yang brutal dan tidak takut mati membuatnya mendapatkan julukan Harimau gila.