Carmila fabuari, gadis cantik bertubuh tinggi 170cm. Sifatnya lemah lembut tetapi cuek nya itu membuat pria manapun tertarik mendekati nya akan tetap cuek akut.
Carmila berumur 23 tahun, ia bekerja di perusahaan LANGIT ANGKASA , sebagai staf administrasi.
Fino wiliam Abraham, seorang pengusaha sukses di bidang perindustrian, Fino dengan wajah tampan mempesona, dengan tinggi badan 185cm dan tubuh yg atletis tidak heran membuat para gadis terpesona.
Fino berumur 27 tahun, ia direktur utama LANGIT ANGKASA,
Fino yg sudah berkelana dengan bisnisnya itu kadang merasa bosan, ia menikmati hidupnya tetapi ada bumbu yg kurang seperti cinta atau kasih sayang.
Akan kah fino bertemu dengan bumbu cinta itu? Apakah cinta itu yg nanti akan membumbui hari-hari nya atau justru memperburuk?
#sampurasun
Halo gais ikutin cerita seru Fino dan carmila yuk, dukung terus aku penulis amatiran ini hehe.
#staytune
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pebrianti Februari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Drama kerjasama kontrak
Ternyata carmila hanya pura-pura tertidur, ia sangat merasa bersalah telah melakukan tindakan bodoh seperti itu, carmila sangat tersentuh saat Fino menciumnya dengan lembut.
Entah mengapa bibir lelaki itu seperti candu baginya, tak terasa ternyata sudah sampai, carmila yg tadi hanya berpura-pura kini tertidur pulas dikursi mobil.
Fino mengangkat tubuh carmila untuk masuk kedalam apartemennya, ia tidak ingin menganggu kediam orangtuanya, karena jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, Maka dari itu Fino memilih istirahat di apartemen miliknya.
Saat Fino meletakan carmila diatas kasurnya carmila tanpa sadar menarik leher Fino hingga bibir mereka bersentuhan. Fino semakin dibuat heran dengan carmila.
"Dia ngigo sampai separah ini? Tapi aku menikmati kecupan mu, kamu hanya boleh melakukan ini bersamaku! Ucap fino penuh penekanan.
Fino yg terbawa suasana langsung menindih tubuh carmila ia membuka kancing baju carmila dan meletakan jarinya diantara gundukan yg sangat besar, Fino kembali mencium bibir carmila.
Ini terlalu candu baginya, ia tidak ingin melepaskan pagutan itu, Fino ingin lebih dari itu, tetapi...
"Eh mas, apa yg kamu lakukan, kamu gila." Carmila tiba-tiba terbangun dan mendorong tubuh fino.
Fino yg langsung tersadar segera menghentikan aksinya, ia langsung meminta maaf atas perlakuan buruk nya.
"Saya tidak ada niat buruk melakukan hal sejauh itu,ini salah saya, saya minta maaf carmila, saya akan menjauh dari kamu." Fino sangat bodoh mengapa carmila sangat candu hingga ia hilang kontrol atas dirinya.
Carmila tidak bisa menjawab, sebenarnya ia menikmati belaian dari Fino, tapi carmila takut Fino akan melakukan lebih dari itu, maka dari itu ia mendorong tubuh Fino.
Semenjak kejadian semalam, mereka berdua tidak saling mengobrol keduanya sibuk dengan pikirannya masing-masing.
Fino yg sedang sibuk dengan perusahaannya karena semakin meningkat pesat perkembangan industrinya membuat Fino kewalahan.
Carmila yg melihat Fino sibuk seperti itu memutuskan membuatkan secangkir kopi agar lelaki itu bisa lebih rileks.
"Nih mas di minum, biar kamu bisa tenang dan rileks, oh iya mas, aku sudah sembuh aku akan masuk kerja kembali."
"Makasih sayang, kamu yakin akan kembali bekerja, mas minta maaf yah soal semalam. Kita lanjut ngobrol lagi nanti yah, mas mau google meet dulu." Fino menggenggam tangan carmila dan mengelusnya.
"Iya mas, makasih."
Setelah percakapan itu, esok harinya Carmila sudah masuk bekerja seperti biasa, ia sudah diberitahu tentang Cakra yg Fino keluarkan.
Carmila berjalan menuju ruangannya, teman-teman yg selama ini tahu Carmila sakit segera berjalan kearah carmila. Mereka tidak di izinkan Fino untuk menjenguk carmila.
Banyak pertanyaan yang diberikan oleh rekannya itu carmila hanya bisa menjawab sewajarnya saja, masih banyak dari mereka yg tidak puas dengan jawaban carmila, tetapi mereka tidak terlalu ambil pusing unitnya carmila sakit.
"Pak hari ini ada rapat jumpa mengenai kerjasama perusahaan kita dengan pak manu, pemilik sorum terbesar disini, saya sudah siapkan tempatnya pak."
"Kamu atur saja, pastikan semuanya sudah lengkap, usahakan membuatnya puas dengan kinerja perusahaan kita."
"Baik pak."
"Mari, selebihnya kita obrolkan didalam mobil."
Mereka berjalan kearah mobil dan melajukan ketempat yg sudah diresevasi oleh carmila, carmila tidak terkejut lagi dengan pemilik sorum terbesar itu karena pemiliknya adalah temannya sendiri.
Berbeda halnya dengan Fino, lelaki itu terkejut saat melihat pemilik sorum terbesar itu adalah musuhnya yg selalu merebut kebahagiaan Fino dan carmila saat sedang bersama.
"Jadi kamu tahu siapa pemilik sorum terbesar itu carmila! Dengan nada sedikit kesal fino menatap tajam carmila.
"Iya, dia teman saya, mari pak kasian pak manu jika harus menunggu obrolan kita yg tidak penting."
"Jadi kamu menganggap saya tidak penting carmila!! Ucap fino semakin marah.
"Profesional pak." Carmila mencubit perut Fino yg dibalas tatapan tajam oleh Fino.
Fino tidak bisa membiarkan ini terjadi, mengapa carmila bahagia sekali akan berjumpa dengan lelaki sialan itu. Apa yg kurang darinya, mengapa carmila sejahat itu.
Fino berusaha profesional walaupun ia tetap waspada, dengan langkah tegak Fino memasuki ruangan, ia semakin kesal saat manu memberikan senyuman kepada carmila, Fino menatap carmila berharap wanita itu mengalihkan pandangannya.
Tetapi carmila malah melambaikan tangannya kepada manu, saat manu hendak berjabat tangan dengan carmila, dengan segera fimo menyodorkan tangannya.
"Jangan pegang tangan calon istri saya! Bila perlu saya batalkan meeting hari ini."
"Profesional pak, saya dengan carmila hanya teman dan bisa jadi lebih dari itu! Itu kan baru calon belum istri sesungguhnya bukan!!
"Carmila meeting hari ini batal! Ayo pulang." Fino menarik lengan carmila namun carmila menahannya, semakin membuat Fino marah. Mengapa ia seakan enggan untuk meninggalkan ruangan itu.
"Ayo pak ini menguntungkan untuk perusahaan kita, jadi saya mohon profesional pak, tidak mudah bisa sampai dititik ini, ayo pak."
Omongan carmila memang benar, tetapi Fino merasa ini tidak adil untuknya. Dengan muka merah menahan amarah akhirnya mereka berhasil bekerja sama dengan perusahaan sorum terbesar itu.
"Tunggu disini, saya angkat telpon dulu!
"Iya pak."
Setelah selesai menerima telpon Fino kembali lagi keruangan bertapa terkejutnya ia saat melihat carmila dan manu.....
Apa yg Fino lihat? kalian penasaran? Ikutin terus cerita dikejar cinta sang direktur hanya disini!!!!
bye byee