Perjalanan waktu seorang wanita yang sangat luar biasa, penuh dengan talenta di setiap bidangnya bukan hanya itu dia juga menjadi rebutan semua pria dan bahkan dia adalah bos besar dari seluruh mafia.
Namun sayang dia harus berakhir dengan pengkhianatan dari keluarganya sendiri hingga membuatnya tewas, namun takdir berkata lain dia pun kembali tersadar dan berada di tubuh gadis lain yang dijuluki sampah, dengan tekadnya yang sangat kuat dia akan berusaha kembali ke puncak.
" Huff... ternyata tidak hanya di kehidupan sebelumnya bahkan dikehidupan inipun aku masih menjadi rebutan, melelahkan."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae Linge, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berbahagialah
Pagi ini Ray Su memerintahkan pelayannya untuk memanggil Maeli Su ke kediamannya dengan tujuan untuk mendengarkan keluh kesah anaknya itu, yang dia yakini sedang patah hati akibat pembatalan perjanjian pernikahannya.
Ray Su bekerja di pemerintahan dan karena itu dia sering bepergian untuk mengurus hal-hal yang ditugaskan, sembari mengerjakan tugasnya dia juga melakukan perdagangan yang membuatnya harus membawa istrinya La Xia untuk menemani dan juga membantunya.
Karena kecakapan yang dimiliki La Xia, perdagangan yang mereka lakukan itu pun mendapatkan hasil yang sangat luar biasa dan hal itu lah yang membuat kediaman keluarga Su bisa berjaya seperti saat ini dan masuk dalam salah satu keluarga terkaya di ibukota, meskipun masih berada di bawah tiga keluarga besar lainnya yang memiliki kekuatan, kekuasaan bahkan kekayaan yang sangat berlimpah.
Tok... Tok... Tok...
Bunyi pintu yang di ketuk.
"Masuklah" ucap Ray Su.
"Selamat pagi ayah handa , pelayan ayah handa mengatakan kepada ku untuk segera menemui ayah handa, apakah ada sesuatu yang ingin ayah handa sampaikan" tanya Maeli Su yang telah duduk di kursi yang berada di depan ayah handanya.
Mendengar anak kesayangan lebih dahulu berbicara panjang lebar kepadanya, Ray Su pun sangat senang karena di masa lalu jangankan untuk berbicara, hanya sekedar untuk bertemu saja, putrinya itu selalu menolak dengan berbagai alasan dan entah kenapa melihat sikap putrinya saat ini ia jadi yakin bahwa putrinya pasti baik-baik saja meskipun ikatan pernikahannya telah di batalkan.
Namun dia masih ingin mendengar langsung dari mulut putrinya sendiri mengenai apa yang di rasakannya, bahkan jika putrinya tak dapat menerima pembatalan ikatan pernikahan itu maka dia akan berusaha menggunakan kekayaan dan kekuasaannya untuk membuat pernikahan itu tetap terjadi.
"Nak bagaimana keadaan mu? Apakah kamu masih ingin mempertahankan ikatan pernikahanmu?" Tanya Ray Su dengan nada khawatir sebab ia tak mau air mata anaknya mengalir karena pertanyaan yang telah dilontarkannya.
"Ayah handa tenanglah, aku tidak apa-apa malah aku merasa sangat gembira saat ini, karena telah terlepas dari orang yang tak pernah menganggap ku, mungkin aku dulu masih terlalu muda hingga bersikap egois pada diri sendiri namun untuk saat ini aku lebih memilih di cintai dari pada mencintai" jawab Maeli Su dengan senyum bahagianya.
Melihat senyum bahagia di bibir putrinya itu Ray Su pun sangat lega, sebab tak terjadi seperti apa yang ditakutkannya, dia pun ikut tersenyum bersama putrinya sembari berkata dengan sangat tulus "Berbahagialah nak, ayah handa berjanji tidak akan memaksa mu menikah dengan siapapun dan kau bisa memilih sendiri laki-laki yang ingin kau nikah nantinya".
Mendengar ucapan ayah handanya itu seketika Maeli Su merasa terharu lalu dengan segera dia pun bangkit dan langsung memeluknya ayah handanya sembari berkata "terima kasih ayah handa, terima kasih banyak anak mu ini pasti akan bahagia, dan juga anak mu ini akan berusaha membahagiakan ayah handa" tanpa sadar air matanya pun menetes.
Ray Su pun merasa sangat senang sebab ini kali pertama dia dapat menyentuh langsung anaknya, anak dari hasil buah cintanya bersama mendiang istrinya yang sangat dia cintai, dia juga memeluk putrinya dengan penuh kasih sayang dan langsung mengelus kepala putrinya itu.
Setelahnya mereka duduk kembali dan Maeli Su pun meminta kepada ayah handanya agar di berikan dua pengawal untuk menjaga dirinya dan kediamannya karena dia ingin beristirahat dengan tenang selama seminggu kedepan dengan alasan memulihkan penyakitnya.
Ray Su yang mendengar permintaan anaknya itu pun tanpa perlu waktu lama langsung menyetujuinya karena dia tau anaknya sempat sakit dan tak sadarkan diri cukup lama, dia mendapatkan kabar itu dari orang kepercayaannya.
Setelah bercerita panjang lebar Maeli Su pun pamit kepada ayah handanya untuk kembali ke kediamannya. Di sepanjang jalan dia sangat senang sebab hubungannya dengan ayah handanya sudah membaik, di tambah sebentar lagi dia akan memiliki tubuh yang sangat kuat dan semua luka-luka yang ada di wajah dan tubuhnya itu akan sembuh.
Keesokkan harinya dua pengawal pun datang ke kediaman Maeli Su, melihat pengawal yang datang Maeli Su merasa sangat beruntung karena ke duanya adalah orang-orang yang sangat berbakat bahkan ayah handa menyuruh ke dua pengawal itu untuk mengucap sumpah setia kepadanya.
"Benar-benar ayah yang baik, anak mu ini pasti tidak akan mengecewakan mu" batin Maeli Su.
Maeli Su pun memerintahkan kepada dua pengawalnya agar berjaga seminggu penuh di kediamannya dan tak mengizinkan siapapun masuk, sedangkan untuk Lili Maeli Su memerintahkannya mengantarkan makanan di setiap jam makan itu pun hanya di letakkan di depan pintu saja tanpa perlu dia masuk ke dalam ataupun menatanya.
Semua persiapan pun telah dilakukannya sekarang dia akan mulai berendam untuk memulihkan kekuatannya, raganya, dan juga jiwa spritualnya.
Tiga hari berlalu semenjak Maeli Su mengurung diri di kediamannya, Selir Zia Le yang mengetahui hal itu dengan segera menuju ke kamar putrinya Lira Su.
"Nak, ibu ingin memberitahumu sesuatu" ucap Selir Zia Le dengan wajah bahagianya, dia bahagia karena dia mengira jika Maeli Su sangat terpuruk dengan pembatalan ikatan pernikahannya.
"Apa yang ingin ibu katakan kepada ku" jawab Lira Su dengan wajah penasarannya.
"Apakah kamu tau nak, sampah di keluarga ini sudah mengurung dirinya selama tiga hari, ibu rasa dia melakukan hal itu karena sangat syok dengan pembatalan ikatan pernikahannya dengan putra mahkota" ucap selir Zia Le.
Mendengar hal itu Lira Su pun tersenyum sangat bahagia dan dengan nada angkuhnya dia berkata "Bu tidak mungkin sampah itu bisa mengalahkan putri mu yang anggun ini, apalagi jika orang-orang mengetahui wajahnya yang hancur itu sudah pasti tak akan ada yang berani bersamanya".
" Kamu benar nak, sekarang ibu berharap kamu fokus untuk acara ulang tahun kaisar yang akan diadakan enam minggu lagi, tunjukkanlah kepada mereka bagaimana cantik dan anggunnya anak ibu ini, agar putra mahkota semakin menyukai mu" ucap selir Zia Le dengan penuh harap kepada putrinya.
Lira Su yang mendengar perkataan ibunya pun langsung menganggukkan kepala sembari berkata "Apa yang ibu katakan benar, aku harus bisa menjadi pusat perhatian di acara itu, apalagi aku calon permaisuri masa depan di kaisaran ini".
"Ibu aku hampir lupa besok putra mahkota akan datang membawa mas kawin untukku sebagai tanda pengikat antara aku dan dia" sambung Lira Su kembali dengan bangganya.
Selir Zia Le yang mendengar hal itu pun merasa sangat bahagia, sebab dengan pengantaran sebagian mas kawin, itu membuktikan bahwa tak lama lagi putrinya akan menikah dengan putra mahkota.
Pemberian sebagian mas kawin sangat penting di kekaisaran ini, jika seorang laki-laki telah memberikan mas kawin kepada seorang perempuan maka keduanya sudah terikat satu sama lain dan tak dapat memutuskan pernikahannya.
Berbeda dengan Maeli Su meskipun dia telah memiliki ikatan pernikahan dengan putra mahkota sedari kecil, namun dia belum menerima sebagian mas kawinnya sehingga pembatalan pernikahan pun masih boleh dilakukan.
Setelah selesai berbincang dengan anaknya itu selir Zia Le pun memutuskan untuk kembali ke kediamannya dan sepanjang perjalananan dia merasa sangat senang dan puas akan hal baik yang menimpa anaknya.
Di tempat lain di kediaman nyonya rumah, Selir Aria dan anaknya Eli Su baru saja datang berkunjung, kebetulan pada saat itu Bryn Su juga berada di kediaman nyonya rumah (ibu dari Bryn Su) dan mereka tengah berbincang-bincang mengenai gosip tentang kakak tertuanya yang beredar.
***
Kira-kira gosip apa ya yang beredar, dan bagaimana mereka akan menyikapinya?
Ayo baca bab selanjutnya, karena disitu ada jawabannya.
Sehat-sehat terus ya semuanya, salam hangat dari EL