Diawali dengan kisah perjalanan cinta seorang gadis muda bernama Iren Zefanya, saat pertama kali diterima bekerja diperusahaan ternama di kota nya,,,
Ada salah satu pria yang Iren kagumi saat di kantornya, tapi yang tidak diketahuinya pria itu adalah anak tunggal pemilik perusahaan tersebut,,,
Bagaimana selanjutnya perjalanan cintanya Iren?, apakah dia bisa memperjuangkan cintanya bersama pria itu?, atau dengan pria yang lainnya? yuk simak cerita selanjutnya bestieee...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rainara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
“Pulang pulang jangan melamun aja, gue tebak pasti lagi lamuni boss abian kan hihi” lagi lagi risa membuyarkan lamunan iren…
“Haha… uda kayak dukun aja lo bisa baca pikiran orang” iren menggelengkan kepala dan tersenyum melihat tingkah temannya yang sudah di anggap iren sebagai sahabatnya…
“Ya tau la kelihatan banget tau lo mikiri kejadian tadi” ucap risa yakin…
“Udah ah gak penting, lo mau ga temenin gue kemall hari ini, ada yang mau gue beli dimall” ajak iren…
“Kebetulan guee juga ada yang mau dicari, Lestgoo.. !!!” risa merangkul bahu iren…
Risa dan iren sudah menjadi sahabat saat iren sudah bekerja dikantornya, meski status mereka serupa, sama sama tidak memiliki orang tua, tapi bedanya iren memiliki bude dan pakde yang merawatnya dari kecil dan sangat menyayanginya, sementara risa ditinggal orang tuanya saat risa SMP, risa pun hanya tinggal berdua dengan adiknya, risa sudah bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka berdua…
Bagi iren risa adalah orang yang baik juga ceria, tapi sebelum ada iren, risa tak mempunyai teman dekat di kantornya, risa menganggap mereka suka menghamburkan uang untuk berfoya-foya, pergi ke club menghabiskan uang, risa tidak suka dengan pergaulan itu, semenjak ada iren risa seperti melihat dirinya sendiri, iren adalah teman dan sahabat yang cocok dengannya...
“Lo baru beli kalung ya ris” tanya iren saat mereka duduk ditempat makan yang ada dimall...
Mereka mengisi tenaga dulu sebelum berbelanja, kalung berliontin seperti setetes embun yang baru perama kali iren lihat risa memakai kalung…
“Oh ini kalung peninggalan ALM ibuku, baru kali ini aku pakai, ntah kenapa akhir akhir ini aku mengingat nya dan merindukannya” ucap risa sambil memegang ujung kalung itu..
“Yaampun maaf ya ris kalau gue jdi buat lo sedih” iren jadi tidak enak sudah menanyakan soal kalung itu kepada risa…
“Santai aja kali ren” ucap risa tersenyum menenangkan iren...
“Tapi lo masih enak ren, orang tua lo meninggal saat lo udah beranjak dewasa, lo masih bisa mengingat momen momen lo sama orang tua lo, sedangkan gue gak pernah melihat langsung wajah kedua orang tua guee, hanya lihat dari foto aja” ucap iren sedih krna tak pernah melihat wajah kedua orang tuanya…
“Yaa tapi lo masih enak ren, masih ada bude dan pakde lo yang gila banget sayangnya sama lo” risa sudah mengenal pakde dan budenya iren...
Risa juga sudah sering main kerumah iren, membawa adiknya juga main ke rumah iren, memang risa melihat sendiri bagaimana ketulusan pakde dan bude menyayangi iren...
“Iya alhamdulillah guee sangat bersyukur punya mereka” ucap iren menarik nafasnya panjang…
“Udah ah jan sedih sedih” risa mengusap air matanya yang sempat menggenang di pelipis matanya…
Mereka pun sudah selesai makan dan memanggi salah satu karyawan di restoran itu untuk meminta bill, sambil menunggu iren dan risa pun lanjut mengobrol...
Dreettt… dreettt.. iren tak sengaja melihat ke ponsel milik risa yang bergetar didepannya, namun dengan cepat risa membalikkan ponselnya…
“Kenapa ga lo angkat ris, mana tau urgent” ucap iren yang sedikit heran kenapa risa tak menjawab ponselnya...
“E.. nggak… enggak penting kok” ucap singkat risa...
Karyawan resto pun datang dan memberikan bil makanan mereka...
"Hari ini guee traktir, karna lo uda mau ngawani guee" iren mengeluarkan kartu dan memberikan kepada pelayan resto...
"Wiihhh terimakasi iren yang cantik" puji risa karna sudah ditraktir...
......................