Ranti terpaksa harus mengakhiri pernikahannya dengan lelaki yang ia cintai. Niat baiknya yang ingin menolong keponakannya berbuntut peperangan dalam rumah tangganya.
Lalu bagaimana akhir dari cerita ini?
Yuk kita simak ceritanya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32. Kunjungan Ke Mess
Bab 32. Kunjungan Ke Mess
Pov Author
Ranti sudah bertekad untuk menyusul Pram di hari sabtu nanti. Karena itu ia berusaha fokus dan menyelesaikan pekerjaan lebih cepat agar di hari sabtu bisa ijin untuk pergi ke kota sebelah.
Apa yang di katakan Mirna telah menjadi renungan Ranti hampir semalaman. Ia tidak ingin rumah tangganya hancur jika memang Pram sedang menyembunyikan rahasia yang bersangkutan dengan orang ke tiga dalam rumah tangga mereka.
Ranti ingin percaya kepada suaminya. Tetapi sejak mengetahui handphone yang bersandi itu, Ranti jadi memikirkan kalau yang di katakan Mirna tidak lah salah.
"Ran, tolong bantu rekap data barang-barang yang masuk hari ini ya?" Pinta salah satu rekan kerja Ranti.
"Loh, Ilham kemana?" Tanya Ranti yang tahu itu adalah tugas Ilham.
"Ilham ijin beberapa hari, katanya ada urusan keluarga."
"Ada apa? Kok sampai beberapa hari?" Kali ini Mirna yang ingin di tahu.
"Aku juga tidak tahu. Dia hanya bilang begitu ke Pak Rudi."
"Ya sudah." Jawab Ranti.
Mau bagaimana pun Ranti tidak bisa menolak. Jika salah seorang rekan mereka ada yang tidak masuk kerja, mereka memang sudah terbiasa untuk mengambil pekerjaan rekan mereka itu agar kedepannya urusan kantor tidak berantakan dan menjadi rumit.
"Ilham kenapa ya?" Tanya Mirna.
"Kenapa apanya, kamu tidak dengar tadi katanya ada urusan keluarga."
"Masa sampai beberapa hari?"
"Ya mana kita tahu kan?"
"Btw kamu masih tidak memberikan kabar ke suamimu kalau kamu akan kesana kan?" Tanya Mirna mengganti topik pembicaraan.
"Tidak. Seperti saranmu, aku akan memberikan kejutan padanya."
"Bagus. Itu baru temanku."
Begitu lah, hari-hari pun Ranti lalui dengan kesibukan pekerjaan hingga tidak terasa akhir pekan pun menjelang. Ranti pun mempersiapkan segala kebutuhan yang ia perlukan selama akan menginap di sana.
"Tante mau kemana?" Tanya Menur ketika melintasi kamar Ranti yang terbuka lebar.
Ia tanpa sengaja melihat Ranti sedang mengemasi pakaian dan beberapa barang di masukan ke dalam koper kecil.
"Oh, Tante mau menyusul Om mu kesana besok." Jawab Ranti dengan santainya sambil tersenyum.
Menur tertegun sesaat, lalu menggigit bibir bawahnya sebentar, kemudian ia mencoba tersenyum.
Dalam hati Menur kesal mendengar pengungkapan Ranti yang ingin pergi menemui Pram akhir pekan ini. Itu artinya, ia tidak bisa bertemu dengan Om kesayangannnya minggu ini.
"Om tahu?" Tanya Menur
"Tidak. Tante ingin memberikan kejutan untuknya. Kamu jangan beri tahu Om mu ya." Ujar Ranti.
Menur hanya diam dan terus memperhatikan Ranti.
"Kamu jadi menginap tempat teman mu besok?"
"Emm... Tidak jadi Tante. Temenku sedang ada keluarganya yang datang berkunjung."
"Oh begitu."
Beberapa saat kemudian keheningan tercipta. Ranti masih membereskan barangnya, sedangkan Menur sibuk memikirkan sesuatu.
"Tante..."
Panggil Menur mencoba ingin mengatakan sesuatu.
"Ya?"
"Emm... Apa boleh aku ikut Tante kesana? Aku ingin sekali melihat-lihat kota disana." Kata Menur membujuk.
"Emm... gimana ya?" Jawab Ranti ragu sambil terlihat berpikir.
Pasalnya Ranti sedang menjalankan misinya untuk mengetahui kegiatan Pram disana tanpa ia ketahui.
"Tante janji loh waktu itu ingin mengajak ku kesana..." Bujuk Menur lagi.
Ranti menatap Menur. Ada perasaan tidak tega meninggalkan keponakannya itu sendirian. Namun ia juga ragu mengajak Menur kesana.
Akhirnya Ranti menghela napas panjang.
"Baiklah. Kemasi barang-barang yang ingin kamu bawa, subuh besok kita berangkat kesana." Ujar Ranti.
Senyum Menur terbit. Dengan cepat ia mengangguk lalu melangkah kembali menuju kamarnya. Namun senyum itu hanya beberapa detik saja berlaku. Karena begitu wajahnya tak terlihat lagi oleh Ranti, senyum itu berganti dengan raut wajah cemberut.
Padahal ia sudah membayangkan masa indahnya dengan Pram akhir minggu ini. Ia ingin menagih janji Pram yang akan memanjakan dirinya dan memberi perhatian lebih banyak setelah ia merajuk karena Pram menghabiskan akhir pekan tadi bersama Ranti.
Kecemburuan Menur telah melupakan janjinya kepada Pram. Janji bahwa ia hanya cukup sebagai selingkuhan dan kapan pun Pram butuhkan. Nyatanya semakin hari ia semakin menginginkan Pram secara utuh. Begitu Pram membagi waktunya dengan sang istri, Menur merasa iri dan cemburu.
Menur menutup pintu kamarnya rapat dan menguncinya. Di dalam kamar ia mencoba menghubungi Pram dan mengatakan kalau Ranti dan dirinya akan menuju kesana subuh nanti.
Padahal Ranti sudah memintanya untuk merahasiakan hal itu dari Pram. Tetapi tentunya Menur tidak ingin rencana Ranti berjalan lancar dengan sengaja membocorkan rahasia itu kepada Pram.
Menur tidak mau Pram dan Ranti menikmati kemesraan mereka disana. Apalgi tadi Ranti mengatakan kalau Pram tidak tahu perihal kedatangan Ranti, itu artinya Ranti ingin membuat kejutan dan Pram dan Ranti tentu akan menikmati waktu mereka disana dengan kepuasan seperti dirinya yang beberapa kali datang kesana menemui Pram. Itu lah yang ada dalam pikiran Menur.
Itulah perselingkuhan yang masih tertutup rapat tanpa diketahui oleh Ranti. Dan Ranti yang masih tidak tahu apa-apa itu dengan begitu polosnya mengatakan rencananya bahkan mengajak ular berbisa yang tinggal di rumahnya itu pergi menemui sang suami yang merupakan kekasih gelap sang ponakan.
***
Mereka pun berangkat keesokan harinya di waktu subuh dan sampai disana di pagi hari. Tentu Ranti lelah karena harus menyetir mobil sendiri ke sana.
Sampai disana pun skenario mulai di mainkan antara Pram dan Menur. Pram pura-pura terkejut akan kedatangan Ranti dan seperti biasa, sambutan hangat penuh keromatisan menyambut sang istri yang tiba-tiba datang tanpa di undang.
"Kok tidak bilang-bilang mau kesini sayang?"
"Kalau tidak bilang bukan kejutan namanya Mas." Jawab Ranti.
Pram mengambil koper Ranti di bagasi. Sedangkan Ranti masuk ke dalam Mess dan melihat-lihat isi rumah itu hingga ke belakang.
"Aku tidak masak loh ini, karena tidak tahu kamu mau datang."
"Tidak usah repot Mas. Aku saja nanti yang masak. Oh ya, Menur kamu di kamar situ saja. Bawa masuk barang-barang mu ya." Ujar Ranti kepada Menur dan menunjuk dengan matanya, kamar di sebelah kamar yang akan ia gunakan bersama Pram.
"Ya Tante jawab Menur segera beranjak menuju kamar itu."
Menur ingin segera menutup pintu rapat-rapat agar tidak terdengar keromatisan dari sikap Pram kepada Ranti yang harusnya menjadi miliknya di akhir pekan itu. Ia begitu merasa kesal kepada Tantenya yang tiba-tiba memutuskan untuk datang ke kota itu.
"Aku mau ke pasar dulu beli bahan makanan. Kamu mau masak apa hari ini sayang?"
"Biar aku ikut ke pasar Mas."
"Tidak usah sayang, kamu pasti lelah baru saja tiba. Aku sekalian belikan sarapan buat kalian. Kalian belum makan kan?"
"Ya Mas. Ya sudah kalau begitu."
Pram pun meninggalkan istrinya dan berbelanja ke pasar terdekat dengan mengunakan sepeda motor inventaris kantor. Dan Ranti pun masuk ke dalam kamar untuk merapikan barang-barangnya.
Ranti mengamati seisi kamar tersebut, ada sedikit debu di pojokan sehingga ia berinisiatif untuk mengambil sapu dan membersihkannya.
Perlahan Ranti mulai menyapu lantai kamar. Setiap sudut dan bawah kolong tidak lepas dari target Ranti untuk membersihkannya. Termasuklah kolong tempat tidur yang akan ia gunakan bersama Pram. Dan tanpa sengaja Ranti menemukan sesuatu yang bening dan seperti berbahan karet di bawah rempat tidur itu. Awalnya Ranti tidak begitu memperhatikan benda tersebut. Namun begitu di lihat dengan seksama, ada lingkaran seperti karet gelang dan itu membuat tubuh Ranti membeku di tempatnya.
Bersambung...
Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊
Prqm tdk tabok Menur saja sdh untung.
Nah klo udah di peringati tp masih betulah baru dah...
dan siap" aja lah kau masuk penjara atau kehilangan pekerjaan pram.
dan untuk ranti jangan mau luluh dengan alesan menur adalah keponakan mu, dia keponankan gak tau dirii,
cie cie yang lagi ehem" pgnnya tetus terus yaa pengantin baru nihh