Khusus Area Anuu dan banyak anuu
# Jangan cari sesuatu yang faedah, ga bakal nemu😂😂😂
Arka dan Naura adalah saudara angkat yang selalu bersama, keduanya menjalin percintaan setelah bertemu kembali.
Hingga keduanya dipersatukan dalam ikatan pernikahan.
Namun keinginan mempunyai keturunan begitu syulit.
Apalagi pernikahannya tidak diketahui oleh orang tua Arka.
Bagaimana mereka berdua mendapatkan kebahagiaan dengan mempunyai keturunan.
Nahhhhh
Ikutin aja
Walau ga ada faedahnya
Banyak mengandung anuuu
harap bijak dalam membaca😂😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hendra dan Hendri Bertemu
Sementara di bandara saat ini, tampak seorang pria paruh baya berjalan perlahan menuju ke taksi pesanannya.
Beberapa koper dimasukkan kedalam bagasi, kemudian masuk ke dalam taksi tersebut.
"Kampung xxx ya pak!"
"Siap tuan!" Sahut sang sopir, kemudian melajukan kendaraanya.
Hingga beberapa jam kemudian, sampailah mereka disebuah perkampungan yang masih sangat asri dan hijau di wilayah timur kota Jakarta.
Sebuah rumah sederhana, namun klasik untuk dinilai dari seni dan terbilang unik, itulah tujuan pria paruh baya itu.
Tampak lelaki tua bersama pasangannya menyambut kedatangan pria paruh baya tersebut.
"Papa, Mama!"
"Nak!"
"Hendri!!"
Hendri Mahendra yang sekian lama pergi meninggalkan orang tuanya karena kesalahpahaman, kini kembali ke orang tua kandungnya.
Abimana Atmajaya Mahendra dan Mia Selasih Kusumaningsih adalah orang tua kandungnya, dan Hendri adalah adik kandung dari Hendra Mahendra serta Hendar Mahendra.
"Bagaimana perjalananmu nak!"
"Alhamdulillah lancar ma!"
Hendri pun dipersilahkan masuk kedalam rumah, bersama dengan itu, sopir mengantar koper dan berbagai bawaan yang ditaruh di teras rumah.
"Semua barang itu kamu bawa dari sana?" Tanya Mia Selasih kepada sang putra.
"Iya mah, Eri sudah tidak akan kembali kesana lagi!"
Hendri pun menceritakan semua, meski pernah memberikan kabar secara singkat, namun kini Hendri menceritakan secara detail.
"Ya sudah!, semua sudah berlalu, lebih baik songsong masa depan di negeri sendiri. Bantu kakakmu mengelola perusahaan!" Ucap Abimana Mahendra kepada putranya.
Hendri hanya menggelengkan kepala, tujuannya kembali adalah ingin membangun usaha sendiri dengan sisa-sisa harta yang dimilikinya.
"Bagaimana kabar Arka pah?" Tanya Hendri, sambil menikmati hidangan yang disediakan oleh asisten rumah tangga orang tuanya.
"Kamu nanti akan mendapatkan kejutan!" Sahut Abimana.
Mereka pun bercengkerama, karena memang sudah lama tidak bertemu. Ucapan maaf dari Hendri pun tak lupa disampaikan.
Beruntung seorang Abimana masih menjadi pengayom untuk putra-putranya ini, hingga mereka bisa bahu-membahu meski banyak sekali salah paham.
"Aku ingin menemui Mas Hendra, karena Eri pernah salah, mengabaikan Arka ketika berada di sana!" Ucap Hendri kepada papa mamanya, untuk menemui Hendra kakaknya.
"Temuilah, karena itu harus kamu lakukan, salah ataupun tidak!, minta maaf adalah jalan yang terbaik." Sahut Abimana.
"Baik Pah!"
***
Saat sore hari, lalu-lalang kendaraan silih berganti, meski hari ini adalah hari Sabtu, namun kegiatan dijalanan begitu padat.
Bagi anak muda yang ingin bertemu pasangan pun membuat macet jalanan, terlebih mereka menggunakan kendaraan pribadi.
Hendra Mahendra saat ini sedang kembali dari rumah sakit setelah pemeriksaan rutin jantungnya.
Lelah yang ia rasakan, meski masih banyak berjuang untuk putra-putrinya, terutama Arka yang menurutnya masih belum mau meneruskan perusahaan Mahendra grup yang dipimpin oleh Naura saat ini.
"Apakah Arka sudah bisa dibujuk Mah?"
"Biarkan sementara waktu pah, mungkin sehabis kecelakaan kemarin, dia akan lebih betah dirumah!" Sahut istrinya, Diana Saraswati.
"Coba nanti bilang sama Queen, siapa tahu dia mau menurut, bukankah sekarang lebih banyak dirumah dan berdiam diri?" Sahut Pak Hendra.
"Tapi aku melihat gelagatnya aneh lho pah!, tiap pagi pergi pakai motor, dan kembali. Setelah itu siang atau sore hari pergi entah kemana, dan pulangnya habis Maghrib."
"Mungkin sedang dekat dengan gadis!, siapa dia?" Sahut pak Hendra.
"Gadis?, bukankah Arka menyukai Naura, kakak angkatnya?"
"Lalu apakah dia memang sengaja tiap pagi menemuinya?, Atau mengantar begitu?" Lanjut mama Diana.
"Kalau dia menyukai Naura, harusnya mau bekerja di perusahaan, bukankah Naura sedang menggantikannya?"
"Benar pah!, tapi apakah mereka sering bertemu?, terakhir ketemu bukankah ketika kabur dari rumah sakit, sewaktu papa masuk rumah sakit beberapa bulan lalu?" Ucap mama Diana.
"Entahlah mah, coba tanyakan ke papa!, mungkin dia lebih tahu?"
"Den Arka hampir tiap hari mengantar cewek ke kampus tuan, saya sering memergokinya beberapa hari ini." Celetuk sang sopir, menimpali perkataan Hendra dan Istrinya.
"Benarkah?, siapa dia?" Sahut mama Diana.
"Adik sahabat nya den Arka."
Pak Hendra dan mama Diana mengerutkan kening, sebab sahabat Arka hanyalah Dewo yang ia ketahui, meski belum pernah bertemu, namun cerita papa dan mamanya, hanyalah Dewo sahabat satu-satunya Arka.
"Sahabatnya Arka, Dewo kan ya mah?"
"Iya, kata papa!, karena sering main kerumah papa." Sahut mama Diana atas perkataan suaminya.
Mobil yang ditumpangi oleh pak Hendra dan mama Diana pun telah sampai di rumah, dan disana sudah ada kendaraan lain yang sudah terparkir di halaman rumah.
Pak Hendra mengenali mobil tersebut, karena milik papanya, namun tidak mungkin jika papanya datang tanpa memberi tahu terlebih dahulu.
Pak Hendra mengerutkan keningnya, sebab ada sosok pria yang sebayanya duduk di bangku taman sambil menelepon seseorang.
Pak Hendra pun mendekatinya perlahan-lahan, kemudian menatapnya dari belakang.
Tubuhnya lebih kurus darinya, namun dari tinggi badan serta gaya bertelepon, pak Hendra seperti mengenalinya.
"Hendri?"
Hendrinpun berbalik badan, mendengar namanya dipanggil.
"Mas Hendra!"
Hendri kemudian menutup teleponnya, dan berlari kecil menuju pak Hendra.
Keduanya saling berpelukan erat, karena lama tidak bertemu.
"Bagaimana kabar?"
"Alhamdulillah baik mas!"
"Bagaimana kesehatan jantungmu?, sudah baikan?" Lanjut Hendri.
"Alhamdulillah, ayo masuk!" Sahut Pak Hendra, kemudian menarik tangan Hendri untuk masuk kedalam rumah.
Diana yang mengetahui adik iparnya datang pun turut menyambut, kemudian bersama masuk kedalam rumah.
Saling tukar kabar dan cerita selama tidak bertemu dan itulah yang mereka lakukan.
Permintaan maaf Hendri pun ditanggapi dengan senyuman, sebab Hendra tahu jika Hendri pasti akan kalah dengan istrinya.
Dan kejadian Arka sewaktu di negeri Paman Sam, ternyata memang ide dari pak Hendra, agar Arka bisa mandiri sehingga ketika memberikan uang kuliah Arka waktu itu, memang untuk menjebak istri dari Hendri.
"Lalu Arka kemana sekarang?" Tanya Hendri kepada kakaknya.
"Biasalah, namanya anak muda mencari pasangan di malam Minggu." Sahut pak Hendra.
"Tapi, semenjak pulang dari LA, Arka tidak mau mengurus perusahaan. Dan ini salahku, karena karena tidak memberitahu sebelumnya, sehingga justru menjadi salah paham denganku." Lanjut pak Hendra.
Hendri pun memahami, sehingga berusaha membantu, agar Arka mau untuk mengurus perusahaan, meski nantinya Hendri harus berkorban waktu sebelum usahanya sendiri dimulai.
Hendra pun menceritakan tentang perusahaan yang saat ini dipimpin oleh Naura, ada beberapa kejanggalan dan harus segera diselesaikan.
"Saya siap bantu mas, meski dulu aku pernah punya salah!" Ucap Hendri setelah mendengarkan cerita dari Hendra kakaknya.
"Jangan kamu jadikan kejadian sebagai kesalahanmu Rii!"
"Yang ini sebenarnya ada orang lain, berusaha mencuri dengan mengalihkan dana proyek dan pemasukan."
Kembali Hendra bercerita tentang perusahaan, sesuai yang dikatakan oleh Naura, dan disana tidak terdapat nama Arka, karena untuk sementara ini Arka berada dibalik layar, meski bekerja sebagai karyawan biasa.
Kesepakatan demi kesepakatan, antara Hendra dan Hendri pun terjadi, dan Hendri akan bantu sepenuhnya tentang penyelesaian masalah di perusahaan Mahendra grup saat ini.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Bersambung