"Mari kita bercerai, Kakak kembar mu sudah kembali." Elmer berucap dengan nada dingin.
Wanita itu meremas tespack yang ia pegang, sebuah kado yang ingin berikan, ternyata dirinyalah yang mendapatkan kado terindah dari suami tercintanya.
Dibenci oleh kedua orang tuanya dan suaminya.
Gerarda Lewis di hidupkan kembali setelah menerima kenyataan pahit, dimana suaminya Elmer Richards menyatakan akan menikahi saudara kembarnya Geraldine Lewis, sang kekasih yang telah kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sayonk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dendam Kebenaran
Rara duduk di pojokan dan menenggelamkan wajahnya di antara dua lututnya. Kenapa nasibnya harus seperti ini? Kenapa ia tidak boleh bahagia?
Adiknya sudah meninggal? Tetapi kenapa masih terasa hidup di semua orang.
Sedangkan di belahan lain.
Briana di kejutkan dengan kedatangan Dion di Apartementnya. Kedua matanya membulat sempurna, ia tak menyangka Dion menemukannya. Selama ini ia berusaha keras tidak meninggalkan jejak apa pun.
"Bri, akhirnya aku menemukan mu." Dion begitu senang, ia langsung memeluk Briana dan membuat tubuh wanita itu menegang.
Briana mendorong tubuh Dion dengan kasar.
"Bri?" Dion tidak tau apa alasannya, bukankah wanita di depannya seharusnya senang?
"Bri?"
Briana menghela nafas. Ia harus menegaskan hubungannya dengan Dion kalau ia sudah tidak memiliki hubungan apa pun agar tidak menjadi penghalang hubungannya dengan Elmer.
"Mau kau di sini Dion?"
"Bri kau kemana saja? Aku merindukan mu." Selama ini ia berusaha mencari di mana tempat yang menjadi tempat favorite Briana. Seluruh temannya bahkan ia menghubunginya.
"Dion kita sudah tidak memiliki hubungan apa pun."
Dion tidak terima, selama ini hubungannya dengan Briana baik-baik saja. "Bri kenapa? Kita saling mencintai, apa ada yang mengancam mu? Katakan siapa orangnya?"
"Sama sekali aku tidak pernah mencintai mu Dion." Briana mendekatkan bibirnya ke telinga Dion. "Kau hanyalah alat bagi ku yang memusnahkan siapa pun menjadi penghalang ku, termasuk sahabat mu sendiri."
Nada suara Briana begitu dingin dan kejam. Perkataannya bagaikan samurai yang menusuk dan menembus dadanya, lalu melilit ke tubuhnya.
"Apa maksud mu Bri? Aku tidak mengerti, aku tau kau pasti sedang di ancam." Ia menepis semua rasa curiganya. Selama ini ia menutup mata dengan kecurigaannya itu.
"Kau mencintai ku? Kau begitu bodoh, karena selama ini aku tidak mencintai mu." Briana tertawa geli. "Dion, Dion, kau mau saja aku bodohi sampai sahabat mu sendiri kau korbankan. Tapi sekarang sahabat mu sudah tenang di sudah meninggal."
"Kau bukan orang yang bodoh tak mengerti maksud ku. Oh baiklah akan aku jelaskan, kau hanyalah alat untuk melancarkan hubungan ku dengan Elmer."
Jeder
Dion berjalan dengan langkah berat, di runtuhnya air hujan yang membasahi tubuhnya, air matanya yang mengalir seiring air hujan yang membasahi kedua pipinya. Dinginnya malam di penuhi hujan ini seakan mewakili perasaannya.
Ucapan Briana bagaikan membuat kedua telinganya terasa panas. Hubungan yang manis ternyata adalah hubungan yang pahit. Selama ini dialah yang hanya merasa hubungan ini bahagia. Mencari wanitanya bagaikan orang gila, ternyata dialah yang sudah di buang.
"Ge,"
"Dion kau kenapa?"
Dia teringat dengan Gege, sahabatnya yang selalu menemaninya dan mendengarkan semua curahan hatinya.
"Ge ..."
Tubuhnya terasa panas, tulangnya seakan tak bisa menopang tubuhnya.
Bruk
Kedua tangannya terkepal erat, tidak ada di dunianya yang menemaninya seperti Gege. Kedua orang tuanya telah pergi, kesehariannya sering di buli oleh teman-temannya. Gege datang membela, di belakang punggungnya ia merasa di lindungi.
"Arkkkg .....!!!! Gege !!!"
Dia menyesali kebodohannya, kebodohan yang menghancurkannya. Di bawahnya sinar yang membelah langit dadanya seakan di hantam dan hancur berkeping-keping.
"Arkh ....!!!"
Dia kehilangan semuanya, dia telah kehingan satu-satunya temannya yang menganggapnya seperti keluarganya.
"Aku harus mengatakannya pada Elmer, aku harus jujur. Maafkan aku Ge, semoga perbuatan terakhir ku kau akan memaafkan aku." Dia bersumpah pada dirinyanya sendiri kalau ia akan menyerahkan dirinya pada polisi setelah mengungkapkan semua kejujurannya.
"Aku harus mencari Elmer."
"Aku tidak akan membuat mu tertawa Briana. Aku akan mengatakan semuanya."