Karena kesalahpahaman, Mavra dan Enrique berpisah cukup lama. Namun, dengan bantuan saudara kembarnya, Mavra berhasil mengatur skema untuk menjebak Enrique. Pada Akhirnya Enrique masuk dalam jebakan Mavra si putri mafia.
Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Simak kisah mereka di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Malu
Ponsel Mavra bergetar, dia meraih ponselnya dan langsung mengangkat panggilan yang masuk tanpa melihat nomor si pemanggil.
"Nona, gawat."
"Ada apa?"
"Kanne dan Phillip terluka saat mengawasi kediaman Martinez."
"Mereka diserang?"
"Ya. Mereka diserang oleh seorang pria."
"Bagaimana bisa dua orang itu dikalahkan oleh seorang pria?"
"Kanne mendapat 2 tembakan, sedang phillip mengalami patah tulang dan juga luka tusuk."
"Dimana kamu sekarang?"
"Aku masih dirumah sakit bersama Ralph."
"Aku akan segera ke sana. Tunggu saja."
Maura melihat jam di layar ponselnya, waktu menunjukkan pukul 2 malam. Gadis itu segera berganti pakaian. Dia juga memakai mantel panjang berwarna coklat susu karena saat ini sudah mulai memasuki musim gugur, udara cukup dingin di malam hari.
Mavra tidak berniat membangunkan Enrique karena ini adalah urusannya. Namun, saat dia membuka pintu, Enrique rupanya sudah berdiri di depan kamarnya.
"Aku harus pergi. Orangku terluka."
"Aku akan mengantarmu."
"Tidak perlu, aku bisa-"
"Ini bukan tawaran," ujar Enrique sembari menarik tangan Mavra.
"Kau tahu mengenai masalah ini?"
"Aku baru saja dihubungi oleh anak buahku yang juga mengawasi keluarga Martinez. Sayang sekali pelakunya lepas begitu saja," jawab Enrique sembari membukakan pintu mobil untuk Mavra.
"Aku tidak akan membiarkan dia lepas. Dia sudah berani menyakiti orang-orangku. Maka dia harus menerima konsekuensinya."
"Biarkan aku yang membalasnya untukmu."
Mavra menatap Enrique dengan tatapan yang sulit diartikan. Enrique pikir, Mavra mungkin akan marah karena dia sudah mencampuri urusannya. Akan tetapi dugaannya salah.
"Jika begitu maaf jika aku harus merepotkanmu."
"Tidak masalah. Aku suka direpotkan olehmu."
Mereka berdua tiba di rumah sakit tempat Kanne dan Phillip dirawat. Dua orang pria berpakaian serba hitam mendekati Enrique. Mereka menunduk hormat pada Enrique dan Mavra.
"Perkenalkan, mereka adalah Flyn dan Kyle."
"Mavra."
"Bagaimana?" tanya Enrique pada dua orang bawahannya.
"Kami hanya bisa menangkap wajahnya samar dari kamera dashboar. Sepertinya dia juga seorang peretas sehingga dia bisa memanipulasi kamera CCTV."
"Aku akan ke ruang perawatan Kanne dan Phillip dulu. Aku harus melihat keadaan mereka.
Mavra sudah hampir beranjak dari samping Enrique, tapi lagi-lagi gerakan Enrique menahan Mavra untuk pergi.
"Kita ke sana bersama." Enrique menggandeng tangan Mavra. Telapak tangannya begitu hangat dalam genggaman Mavra. Mavra diam-diam tersenyum karena bahagia.
Setibanya di ruang perawatan Kanne dan Phillip, Mavra melihat Mark, Ralph dan Martin berdiri di samping ranjang dengan wajah murung.
Saat mendengar suara pintu terbuka, Ketiga pria dewasa itu menoleh dan melihat nona mudanya berdiri bersama kekasihnya. Alis mereka bertiga berkerut dalam karena setahu mereka nona mudanya itu pergi ke San Fransisco untuk menghindari pria itu, tapi mengapa sekarang mereka datang sembari bergandengan tangan?
"Bagaimana kondisi mereka?"
"Tadi Kanne dan Phillip sudah sempat sadar, tapi kemudian mereka kembali tidur karena pengaruh obat biusnya," tutur Mark.
"Ralph, berikan laptopmu."
Ralph pun menyerahkan laptopnya pada Mavra tanpa ragu. Mavra dan Enrique duduk di sofa. Mavra menyalakan laptop milik Ralph tanpa kesulitan.
Mavra mulai menjalankan beberapa program aplikasi ciptaannya. jemarinya bergerak lincah menekan keyboard. Enrique dibuat terkagum-kagum pada kecepatan tangan Mavra, begitu juga dengan Kyle dan Flyn yang mengikuti Enrique sampai ke dalam ruang perawatan Kanne dan Philip. Mereka dibuat terkagum-kagum dengan kemampuan calon istri tuan mudanya.
Mavra menyeringai saat dia bisa memulihkan seluruh rekaman CCTV yang sengaja disabotase oleh orang itu. Rupanya dia adalah yang dibayar keluarga Martinez untuk melindungi keluarga Martinez secara sembunyi-sembunyi. Bisa dibilang laki-laki yang mengalahkan kedua orangnya adalah pembunuh bayaran dari keluarga Martinez.
"Aku akan pergi sebentar."
"Aku ikut denganmu."
"Aku tidak mengajakmu. Sebaiknya kau pulang saja."
"Jika aku tidak boleh ikut denganmu, kau juga tidak boleh pergi kemana-mana," ucap Enrique. Mavra mendengus kesal. Tanpa banyak bicara dia berdiri. Enrique ikut berdiri. Sepasang anak muda itu pergi meninggalkan ruangan perawatan Kanne dan Phillip.
Setelah memastikan nona mudanya pergi, Ralph segera mengambil laptopnya untuk melihat hasil kerja Mavra. Dia hanya bisa berdecak kagum setelah melihat sendiri rekaman CCTV yang benar-benar sudah dipulihkan sepenuhnya. Ralph merasa malu. Seharusnya dia bisa lebih hebat dari nona mudanya, karena bagaimana pun tugas utamanya adalah membantu Mavra.
"Ada apa, Ralph?" tanya Mark. Dia bisa menangkap wajah sedih Ralph setelah melihat rekaman CCTV itu.
"Ini sangat memalukan. Apa aku sebaiknya pensiun saja dari tugas menjaga nona muda?"
"Kenapa tiba-tiba bicara begitu?"
"Apakah nona memerlukan kita? Nona bahkan selalu melindungi kita. Bagaimana bisa kita disebut pengawal, sementara nona yang lebih sering pasang badan untuk kita?"
Mark dan Martin tiba-tiba juga merasakan hal yang sama dengan Ralph. Ketiga pengawal itu menunduk malu, sedangkan Kyle dan Flyn justru malah diam-diam mengamati ketiga orang itu.
...----------------...