Chantika anak yang tidak diinginkan oleh ibu kandungnya dan di besarkan oleh ayah dan ibu angkat. setelah besar bertemu kembali dengan ayah kandungnya dan di amanahkan untuk mengelola perusahaan ayah kandungnya.
jatuh cinta kepada anak sahabat papi lalu menikah dan hidup bahagia
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Renav Renren, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Baby Alfian
Waktu terus berjalan tak terasa usia kandungan Chantika hanya tinggal menunggu hari saja. Bunda Zahra juga sudah menyiapkan semua kebutuhan untuk persalinan putrinya.
Dan benar saja siang ini Chantika sudah merasakan kontraksinya beruntung Deris sedang berada di rumah. Jadi melihat istrinya mengalami kontraksi Deris pun langsung membawa Chantika pergi ke rumah sakit. Dan tak lupa Deris juga menghubungi mama mertuanya tentang kondisi Chantika.
Sampai di rumah sakit bunda Zahra sudah menunggu kedatangan putrinya bersama dengan perawat dan juga dokter mawar. Begitu mobil Deris sampai di rumah sakit para perawat pun membantu Chantika keluar dari mobil setelah itu Chantika di bawa ke ruang pemeriksaan untuk di periksa dan ternyata sudah pembukaan lima dan masih harus menunggu lagi sampai pembukaan sempurna
Berapa jam kemudian Chantika pun di bawa ke ruangan persalinan dan tak memerlukan waktu yang lama Chantika pun berhasil melahirkan bayi laki-laki yang menggemaskan. Bayi laki-laki itu pun langsung di beri nama Muhammad Alfiansyah putra langsung di adzani oleh Deris.
Mendengar Chantika sedang berada di ruangan persalinan berapa keluarga besar Chantika yang berprofesi sebagai dokter di rumah sakit Al-Hikmah pun langsung bergegas menuju ke ruangan bersalin untuk mengetahui kondisi Chantika dan bayinya.
Dan setelah Chantika di pindahkan ke ruang rawat bunda Zahra pun memberikan pengumuman kelahiran putra keduanya Chantika di group keluarga. Dan sore hari nya satu persatu pada berdatangan menjenguk Chantika dan bayinya.
Dua hari sudah Chantika dan bayinya berada di rumah sakit dan hari ini Chantika dan bayinya sudah diizinkan untuk pulang. Dan hari ini Bunda Zahra meliburkan diri dari tugasnya karena ingin mengantarkan cucunya pulang ke rumah.
Sudah sejak pagi bunda Zahra sudah berada di rumah sakit dan terus saja menggendong baby Alfian. Sekitar jam sepuluh mereka pun pergi meninggalkan rumah sakit, baby Alfian anteng dalam gendongan neneknya.
Di rumah Abbas yang di beritahu kalau adiknya akan di bawa pulang sangat senang. Dan sudah dari tadi dia sudah tidak sabaran menunggu kedatangan adiknya.
" Nek... Adik ana?." Tanya Abbas yang sudah sebal menunggu kedatangan adiknya yang tak kunjung datang.
" Sabar ya adiknya sedang di jalan." Ucap mamanya Deris yang menenangkan cucunya.
" Ama." Ucap Abbas sambil cemberut yang membuat mamanya Deris makin gemas dengan cucunya.
Tak lama mobil Deris pun tiba dan masuk ke dalam pekarangan rumah.
" Nah itu mobil adiknya Abbas sampai." Tunjuk mamanya Deris.
" Yeah..." Sorak Abbas senang.
Tak lama keluarlah bunda Zahra sambil mengendong baby Alfian.
" Assalamualaikum mas Abbas lama ya nunggu adiknya.' ucap bunda Zahra.
" Ikum ayam." Abbas menjawab salam nenek Zahra dengan logat cadelnya. " Iya Ama."
" Maaf deh, kalau lama."
" Assalamualaikum besan kita masuk dulu yuk! Abbas ajak nenek Zahra sama adiknya masuk." Ucap mamanya Deris.
" Walaikum salam."
Mereka pun masuk ke dalam rumah dan bunda Zahra pun membawa baby Alfian ke kamarnya untuk istirahat. Dan Abbas pun langsung tak mau jauh dari adiknya.
" Mas Abbas kita keluar yuk, mas Abbas main sama nenek aja biar Adik dan mamanya istirahat dulu." Ajak bunda Zahra ke cucunya.
Beruntung cucunya sangat mengerti dan langsung menurut ikut dengan neneknya keluar dari kamar orang tuanya. Dan memilih bermain dengan kedua neneknya apalagi bunda Zahra yang jarang bermain dengan cucunya sangat senang