Started on Agustus 2024
Tinggal di kota membuatnya memiliki hubungan yang bebas dengan sang kekasih hingga akhirnya menghadirkan sesuatu dalam dirinya. Lantas bagaimana jika sang kekasih menolak untuk bertanggung jawab dan memintanya untuk menggugurkan kandungannya.
"Gugurkan kandungan itu dan kamu akan tetap menjadi pacarku." ucap Gavin Biantara Ryszard
"Tidak! Aku tak akan pernah menggugurkannya, cukup ia hadir karena kesalahan." lirih Arista Xaviera Exelyn
Entah Arista harus bersyukur atau justru sedih karena kesalahannya tersebut menghadirkan anugrah indah di dalam hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon matchaneedz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PART 32. BLUE
"Ta... Anak kamu lucu banget, aku bawa satu ke Jakarta yaa?" Ucap Naviera yang tengah menggendong salah satu bayi Arista.
"Iya Ta, aku juga mau bawa satu. Boleh yaa?"
Kalimat-kalimat itu terus saja muncul dari mulut kedua sahabatnya. Ntah sudah berapa kali Arista merespon dengan menolak hingga akhirnya wanita anak tiga itu memilih diam tak menanggapi. Toh dia juga mengerti, kalimat pertanyaan yang kedua sahabatnya lontarkan itu hanya sebuah candaan.
"Apa kau sudah siapkan nama untuk mereka?" Tanya Navarro, suami Vellyne yang sejak tadi hanya diam mengamati tingkah laku istri tercintanya.
Arista mengangguk, "Saya ada beberapa nama untuk mereka tapi belum bisa menentukan yang terbaik."
"Ta, sudah berapa kali ku bilang padamu untuk berbicara santai dengan suamiku. Kalian juga kan sudah kenal sebelumnya." Ucap Vellyne yang merasa aneh mendengar kalimat Arista.
"Vellyne benar. Tak perlu terlalu formal ketika berbicara denganku, lagipula kau sudah bukan rekan kerjaku."
Arista hanya mengangguk mengiyakan untuk mencoba berbicara santai dengan Navarro. Sebenarnya dia memang sudah pernah kenal dekat dengan pria itu dulu. Sewaktu mereka masih bersekolah, beberapa kali dia main ke rumah Naviera dan tentunya bertemu dengan pria itu.
"Anw, apa aku bisa menyarankan sebuah nama?" Tanya Navarro. Sebenarnya, tak jauh beda dari sang istri. Dia juga terpana dengan ketampanan pria pria kecil itu, hanya saja dia terlalu takut untuk menggendongnya dalam waktu yang lama.
"Itu suatu kehormatan untukku, jika Kak Navarro bersedia memberikan nama untuk putraku."
"Ntah kenapa ketika melihat putramu aku terbayang warna biru yang menenangkan. Jadi mungkin kau bisa mempertimbangkan nama Xabiru, Xavian, dan Xaoki. Ketiganya mengandung makna biru didalam namanya, di harapkan sesuai dengan namanya mereka bisa memberikan kehangatan dan kedamaian untuk keluarganya. Terutama untukmu, Arista." Ucap Navarro, tatapannya tertuju dalam pada salah satu bayi Arista yang berada dalam gendongan istrinya.
"Wahhh.. Nama yang bagus sayang, sama sepertimu aku juga memikirkan warna biru ketika melihat mereka bertiga. Mungkin karena laki-laki identik dengan warna biru yaa." Ucap Vellyne.
"Kau jangan merasa terbebani dengan ini, aku sama sekali tidak memaksakan kamu untuk menggunakan nama nama itu pada anak mu. Aku hanya menyarankan saja." Ucap Navarro ketika mendapai Arista hanya diam.
Arista tersentak dan segera menggelengkan kepalanya. Dia bukan tidak setuju dengan nama itu, dia hanya sedang berpikir kenapa bisa mereka berpikiran sama. Sebelumnya dia memang berniat memberikan nama Xabiru tetapi untuk dua nama lainnya dia masih belum menemukan yang cocok.
"Itu nama yang bagus, tentu saja aku akan menggunakannya pada anak-anakku. Sejujurnya aku memang berniat memberikan nama Xabiru pada salah satu putraku tetapi untuk dua lainnya aku belum menemukan yang pas. Jadi saran dari Kak Navarro tentu saja sangat membantuku, aku sama sekali tak terpikir dengan kedua nama itu. Terima kasih banyak kak, aku berharap dia juga bisa mengikuti kehebatan paman dan bibinya dimasa depan." Ucap Arista.
"Nama yang baguss, kita hanya perlu memanggil mereka denga 'blue'." Ucap Bi Rena dengan senyum lebarnya.
"Bibi Benar."
"Untuk putra tertuaku Xabiru Maximilian R. Lalu untuk putraku keduaku Xaoki Alaric R. dan untuk putra bungsuku adalah Xavian Raphael R." Ucap Arista.
"Wahhh nama yang sungguh indah, sesuai dengan wajah tampan mereka."
"Kau benar, tapi Ngomong-ngomong R pada nama mereka itu apakah Ryszard?"
Arista mengangguk, "Bagaimanapun itu adalah keluarga ayah mereka. Meskipun ayah dan keluarganya tidak menginginkan kehadiran mereka, makanya aku hanya akan mencantumkan inisial R pada nama mereka."
"Sepertinya tidak seperti itu. Beberapa kali aku menemukan ada yang mencoba untuk mengakses dan mencari tahu tentang mu." Ucap Vellyne, memang beberapa kali dia mendapatu ada orang yang mencoba mengakses data tentang Arista yang telah diamankan oleh suaminya.
"Sepertinya perilaku pria itu selama ini padamu ada alasan yg melatar belakangnya."
...----------------...
To be Continued