NovelToon NovelToon
Pilihan Hati Di Sekolah

Pilihan Hati Di Sekolah

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Sistem / Kehidupan Tentara / Perperangan / Persahabatan / Harem
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: AYANOKOUJI

Di sebuah SMA ternama di kota kecil, siswa-siswi kelas 12 tengah bersiap menghadapi ujian akhir. Namun, rencana mereka terganggu ketika sekolah mengumumkan program perjodohan untuk menciptakan ikatan antar siswa. Setiap siswa akan dipasangkan dengan teman sekelasnya berdasarkan kesamaan minat dan nilai akademis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AYANOKOUJI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 25

Putri melanjutkan, "Masih ada banyak jembatan yang harus dibangun, banyak hati yang harus dibuka. Perjalanan kita masih panjang, tapi kita tidak sendirian. Kita memiliki satu sama lain."

Amira, yang kini telah tumbuh menjadi wanita muda yang penuh semangat, mengambil mikrofon. "Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan pekerjaan ini. Kita harus terus berinovasi, memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk menjangkau lebih banyak orang, terutama kaum muda di seluruh dunia."

Setelah konferensi, Bridging Cultures Foundation meluncurkan inisiatif baru yang ambisius: "Global Classroom". Ini adalah platform pendidikan online yang menghubungkan siswa dari berbagai negara dalam kelas virtual, memungkinkan mereka untuk belajar bersama, bertukar ide, dan membangun persahabatan lintas batas.

Proyek ini mendapat sambutan luar biasa. Dalam waktu setahun, jutaan siswa dari ratusan negara telah bergabung. Mereka tidak hanya belajar tentang mata pelajaran standar, tetapi juga tentang budaya, tradisi, dan perspektif satu sama lain.

Namun, kesuksesan ini juga membawa tantangan baru. Beberapa pemerintah mulai merasa terancam oleh pertukaran ide bebas ini dan mencoba membatasi akses warga negara mereka ke platform tersebut. Andi dan keluarganya harus berjuang keras untuk menjaga agar saluran komunikasi tetap terbuka.

Sementara itu, Desa Global terus berkembang. Apa yang dimulai sebagai proyek kecil kini telah menjadi kota internasional yang berkembang pesat, menjadi model nyata bagaimana orang-orang dari berbagai latar belakang dapat hidup dan bekerja bersama dalam harmoni.

Pada suatu malam, saat duduk di teras rumah mereka di Desa Global, Andi, Putri, dan Amira merenungkan perjalanan mereka. Andi berkata, "Kadang-kadang saya masih tidak percaya bagaimana sebuah percakapan sederhana di pesawat bisa membawa kita sejauh ini."

Putri tersenyum, "Itu karena kita berani bermimpi, dan lebih berani lagi untuk mewujudkan mimpi itu."

Amira menambahkan, "Dan kita tidak pernah menyerah, bahkan ketika menghadapi rintangan yang tampaknya mustahil."

Tiba-tiba, ponsel Andi berdering. Itu adalah panggilan dari Sekretaris Jenderal PBB. "Andi," kata Sekjen dengan nada serius, "kami membutuhkan bantuan Anda. Situasi di Laut China Selatan semakin tegang. Kami ingin Bridging Cultures memimpin upaya mediasi."

Andi memandang Putri dan Amira, yang mengangguk mantap. "Kami siap," jawabnya.

Saat mereka bersiap untuk tantangan baru ini, mereka tahu bahwa perjalanan mereka masih jauh dari selesai. Namun, dengan setiap jembatan yang mereka bangun, dengan setiap hati yang mereka sentuh, mereka semakin dekat dengan visi mereka tentang dunia yang lebih damai dan saling memahami.

Dan begitulah, keluarga kecil dari Indonesia ini terus melangkah maju, membawa pesan perdamaian dan pemahaman lintas budaya ke setiap sudut dunia, satu langkah pada satu

Waktu.

Beberapa bulan kemudian, Andi, Putri, dan Amira tiba di Singapura untuk memulai proses mediasi di Laut China Selatan. Mereka menghadapi tugas yang tampaknya mustahil: meredakan ketegangan antara beberapa negara yang memperebutkan wilayah dan sumber daya di perairan yang diperebutkan.

Dengan pengalaman mereka dalam membangun jembatan antar budaya, keluarga ini memutuskan untuk mengambil pendekatan yang berbeda. Alih-alih fokus pada perbedaan dan klaim teritorial, mereka mengajak semua pihak untuk melihat Laut China Selatan sebagai warisan bersama yang perlu dijaga dan dilestarikan bersama.

Mereka mengorganisir serangkaian pertemuan informal, di mana para perwakilan dari berbagai negara tidak hanya membahas masalah politik, tetapi juga berbagi cerita tentang hubungan historis mereka dengan laut, tradisi maritim mereka, dan keprihatinan bersama tentang perubahan iklim dan overfishing.

Amira, dengan keahliannya dalam teknologi, mengusulkan pembentukan jaringan penelitian bersama untuk mempelajari ekosistem Laut China Selatan. Ide ini mendapat sambutan positif dan menjadi langkah awal menuju kerjasama yang lebih luas.

Sementara itu, Putri mengorganisir festival budaya maritim, mengundang masyarakat pesisir dari semua negara yang terlibat untuk berbagi musik, tarian, dan masakan tradisional mereka. Festival ini menjadi hit besar, mengingatkan semua orang akan kekayaan budaya bersama yang menghubungkan mereka.

Andi, dengan pengalamannya dalam diplomasi, bekerja di belakang layar untuk membangun konsensus. Dia menekankan bahwa solusi yang berkelanjutan harus menguntungkan semua pihak dan menjamin perlindungan lingkungan laut.

Proses ini tidak mudah. Ada saat-saat ketika negosiasi hampir gagal, ketika ketegangan meningkat kembali. Namun, keluarga ini tetap teguh, selalu mengingatkan semua pihak tentang visi bersama yang lebih besar.

Setelah hampir setahun kerja keras, sebuah terobosan akhirnya tercapai. Negara-negara yang terlibat sepakat untuk membentuk "Zona Kerjasama Laut China Selatan", sebuah area di mana mereka akan bekerja sama dalam penelitian ilmiah, konservasi lingkungan, dan pembagian sumber daya yang adil.

Perjanjian ini dianggap sebagai model baru dalam penyelesaian konflik teritorial, dan Bridging Cultures Foundation sekali lagi mendapat pujian internasional atas peran mereka.

Pada malam penandatanganan perjanjian, saat Andi, Putri, dan Amira berdiri di balkon hotel mereka, memandang lampu-lampu kota Singapura, mereka merasakan campuran kelegaan dan kegembiraan.

"Kita telah datang jauh sejak percakapan pertama kita di pesawat itu," kata Andi, merangkul istrinya.

Putri mengangguk. "Dan setiap langkah telah mengajarkan kita sesuatu yang baru tentang kekuatan pemahaman dan dialog."

Amira, yang kini telah menjadi pemimpin muda yang diperhitungkan dalam gerakan ini, tersenyum. "Tapi ini bukan akhir. Ini hanya awal dari bab baru."

Mereka tahu bahwa masih ada banyak tantangan di depan.

1
sakura
....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!