NovelToon NovelToon
Dia Istriku

Dia Istriku

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:52.3k
Nilai: 5
Nama Author: NaraY

Dendam petaka Letnan Hanggar beberapa tahun lalu masih melekat kuat di hatinya hingga begitu mendarah daging. Usahanya masuk ke dalam sebuah keluarga yang di yakini sebagai pembunuh keluarganya sudah membawa hasil. Membuat gadis lugu dalam satu-satunya putri seorang Panglima agar bisa jatuh cinta padanya bukanlah hal yang sulit. Setelah mereka bersama, siksaan demi siksaan terus di lakukan namun ia tidak menyadari akan perasaannya sendiri.

Rahasia pun terbongkar oleh kakak tertua hingga 'perpisahan' terjadi dan persahabatan mereka pecah. Tak hanya itu, disisi lain, Letnan Arpuraka pun terseret masuk dalam kehidupan mereka. kisah pelik dan melekat erat dalam kehidupannya. Dimana dirinya harus tabah kehilangan tambatan hati hingga kembali hidup dalam dunia baru.

Bagaimana kisah mereka selanjutnya???

Penuh KONFLIK. Harap SKIP bagi yang tidak biasa dengan konflik tinggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NaraY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

11. Saat waktu berganti.

Bang Raka ambruk tak sanggup menahan kesedihannya saat Dhiva di makamkan. Seluruh anggota sampai ikut merasakan kesedihannya mengingat bayi dari Letnan Arpuraka baru saja terlahir ke dunia.

"Bantu saya bawa Letnan Raka ke ambulans." Perintah Bang Hanggar.

...

Di rumah sakit, Bang Hanggar menyentuh tangan keponakan kecilnya usai memberinya susu formula. Si kecil Abimanyu harus besar tanpa kasih sayang seorang ibu.

Saat sedang sibuk dengan keponakannya. Ekor matanya melirik pria kecil tepat di samping box baby Bima. Perhatian Bang Hanggar pun teralihkan.

"Panggih???? Panggih Cakrabirawa???? Kenapa namanya bisa sama persis seperti nama yang aku inginkan????"

Flashback Bang Hanggar on..

"Sebenarnya aku punya harapan, jika kelak anakku terlahir perempuan, aku ingin memberinya nama Muran.. Elmuran. Tapi jika anak ku laki-laki, aku ingin memberinya nama Panggih dengan unsur Cakrabirawa. Tapi nyatanya anak ku sudah tidak ada, Pa." Kata Bang Hanggar.

Papa Hara hanya tersenyum kecut kemudian menepuk bahu Bang Hanggar.

"Jangan pikirkan itu lagi. Segera pergi dari kota ini..!!"

"Tapi Pa. Kalau Papa berbuat seperti ini, itu sama saja Papa 'pilih kasih' dengan anggota sendiri. Kebijakan Panglima akan menjadi timpang. Biarkan saya disini, setelah saya selesai dengan hukuman ini, baru saya akan berangkat dinas..!!!" Tolak Bang Hanggar tak peduli bahwa lawannya adalah seorang panglima.

"Tolong jangan lawan Papa lagi..!! Semua yang Papa lakukan juga demi kebaikanmu, le..!!"

"Kebaikan mana yang Papa maksud??? Aku tidak ingin berpisah dari Arlian..!!!!!" Teriak Bang Hanggar.

Kening Papa Hara berkerut, sungguh beliau tidak paham maksud menantunya tapi memisahkan Bang Hanggar dari emosional putra pertamanya adalah hal yang terbaik untuk saat ini.

"Berangkat secepatnya dan jangan melawan lagi..!!"

POV Bang Hanggar off..

"Pak Hanggar.. apa kami bisa meminta bantuan??" Tanya seorang perawat wanita di kamar bayi.

"Ada apa??"

"Opa si bayi berpesan, agar siapapun bisa mengadzani bayi tersebut. Ibunya sedang kritis di ruang bersalin. Saat ini sedang tidak ada pihak keluarga bayi tersebut disini..!!"

"Dimana kakeknya?" Bang Hanggar mencari sosok Opa bayi tersebut.

"Sekarang beliau sudah tidak disini." Jawab perawat wanita tersebut.

:

Bang Hanggar usai mengadzani. Nampak bayi tersebut begitu tenang dalam peluknya. Entah kenapa Bang Hanggar merasa hidung mancung baby Panggih begitu mirip dengannya. Yang lebih menakjubkan, saat itu Bang Hanggar pun bisa memberikan susu formula pada bayi kecil itu.

"Semoga Mamamu lekas sehat ya..!! Jadilah anak Sholeh dan menurut apa kata Mamamu, kau tau, Mamamu bertaruh nyawa demi kamu bisa terlahir ke dunia ini." Ucap Bang Hanggar penuh kasih. Meskipun masih takut menggendong bayi tersebut.

Dari kejauhan ada sepasang mata sedang menatapnya penuh haru kemudian meninggalkan Bang Hanggar bersama bayi kecil tersebut.

Beberapa saat kemudian Bang Raka masuk ke dalam ruangan bayi. Ia melihat Bang Hanggar menggendong seorang bayi yang 'tidak di kenal' sahabatnya itu.

"Raka.. apa aku terlalu merasa, ada bagian wajah anak ini yang mirip denganku?" Tanya Bang Hanggar.

"Kau terlalu GeEr. Wajah bayi masih bisa berubah-ubah." Jawab Bang Raka tetap menanggapi sahabatnya meskipun keadaan hatinya sedang berantakan, tubuhnya pun serasa kehilangan tenaga saking lelahnya.

Ada gurat wajah kecewa mendengar jawaban Bang Raka. Tapi dirinya bisa apa, memang bayi itu tidak akan mirip dengannya karena memang bukan darah dagingnya. Hanya hela nafas berat yang bisa menguraikan perasaan hatinya saat ini.

"Aku berangkat dulu, titip Bima..!!" Kata Bang Hanggar.

"Kau tidak usah khawatir, aku bapaknya.. aku pasti akan menjaganya..!!" Jawab Bang Raka.

:

Saat memasuki area rumah sakit, tak sengaja Bang Axcel melihat sahabatnya menuju parkiran mobil.

"Kenapa Hanggar ada disini??? Apa bayinya Raka masih disini?" Gumam Bang Axcel lalu kemudian seseorang menepuk bahunya.

"Raka mengambil bayinya hari ini. Papa meminta anaknya tinggal dengan kita." Kata Pak Hara.

"Apa ada masalah?" Tanya Bang Axcel.

"Tolong kamu punya perasaan sedikit, bayinya juga butuh seorang ibu. Setidaknya sampai Bima benar-benar kuat. Lagipula Mama mu senang sekali ada bayi di rumah." Jawab Papa Hara.

"Bagaimana kalau Hanggar kembali??" Raut wajah Bang Axcel masih terlihat tidak senang dan tidak sependapat.

"Untuk sementara, dia belum bisa pulang. Papa mengirimnya sekolah Intel dan sniper langsung di Amerika. Sekalian menjaga anaknya Om Abri."

Kening Bang Axcel sampai berkerut mendengarnya. "Siapa?? Roman?"

"Bukan, tapi si Laras."

Sejenak Bang Axcel terdiam namun kemudian senyumnya tersungging tipis. "Papa memang hebat untuk memisahkan mereka. Aku minta nomer Laras..!!"

"Kenapa?? Kamu naksir Laras??????" Selidik Papa Hara.

"Sudahlah Pa. Aku ada perlu."

Papa Hara menyimpan harap cemas tersendiri. Usahanya untuk mengirim Bang Hanggar ke Amerika bukanlah untuk memisahkan putrinya dari menantunya, melainkan untuk menjauhkan sementara Bang Hanggar dan Arlian dari 'jahatnya' Bang Axcel yang sedang marah.

Sebenarnya Papa Hara sudah mempersiapkan waktu untuk pertemuan mereka, hanya saja keadaan belum menemukan waktu yang pas hingga beliau memutuskan Bang Hanggar untuk pergi lebih dulu agar terkesan menantu dan putrinya itu sudah berpisah.

\=\=\=

tok.. tok.. tok..

"Masuk..!!"

Perlahan Bang Raka membuka pintu kamar. Terlihat Arlian sedang menidurkan baby Bima dan Baby Gege.

"Saya antar vitamin untukmu..!!" Bang Raka meletakan vitamin untuk Arlian kemudian melangkah keluar dari kamar meskipun saat ini tugas khususnya adalah mengawal Arlian.

"Hmm.. Bang. Meskipun Lian dan Bang Hanggar sudah pisah tapi Lian masih boleh tau, kan.. Dimana Bang Hanggar??" Tanya Arlian.

Bang Raka terdiam, ia belum mampu mengatakan apapun.

"Kenapa kau tanya tentang Hanggar lagi. Kau sudah bercerai. Kenapa tidak bersama Raka saja." Sambar Bang Axcel.

"Axcel.. ngomong apa kamu???" Tegur Bang Raka merasa tidak enak hati.

"Lian dan Bang Raka hanya berteman saja, tidak lebih." Jawab Arlian.

//

"Ganti pakaianmu..!!! Tidak ada bolos kuliah..!! Orang tuamu berharap banyak padamu sampai menyekolahkan kamu disini..!!!" Ucap tegas Bang Hanggar.

"Siapa Lu, beraninya larang gue."

"Saya tidak main-main.. Laras..!!"

"Iiihh.. jangan sembarangan sebut nama itu. Disini namaku.. Larry..!!" Protes Laras, putri kesayangan Pak Abrileo.

"Saya tidak peduli, cepat ganti pakaianmu dan saya antar kamu ke kampus..!!!" Kata Bang Hanggar.

Gadis itu menghentak kaki, agaknya Laras kesal dengan pria garang di hadapannya.

"Astaghfirullah.. kenapa aku harus bertemu makhluk ini????" Gerutu Bang Hanggar.

Kini hati dan tubuh Bang Hanggar dua kali merasa lelah. Ia pun duduk kemudian menyulut rokoknya. Dalam isi kepalanya hanya ada bayang Arlian berkelebat memenuhi memorinya.

'Taukah kamu seberapa besar rindu ini untukmu?? Taukah kamu, segala tentangmu sungguh menyiksaku. Sampai saat ini aku belum bisa percaya, kamu meminta perpisahan itu dariku.'

.

.

.

.

1
Murni Zain
Lha ada perubahan... ttp semangat mbak NaraY
Maysuri
terserah
mbak nara yg penting d tunggu karya terbarunya
putri
😍😍😍
Mika Saja
knpa di rombak mba,,,apa hrs di hapus,maaf tdk paham mba🙏
NaraY_Kamanatha: Penilaian buruk aja mbak🤭
total 1 replies
Mika Saja
tempo mba....kepala BKN kelapa🤭
dyah EkaPratiwi
sukses terus kak Nara selalu ditunggu karyanya
NaraY_Kamanatha: Mkasih banyak sudah di respon kak🥰🙏
total 1 replies
mudahlia
nyesek
Maysuri
loh thor.....kok cpt end nya
mudahlia
,kok aq yg nangis ya,
Setyaningsih
karya baru nya judulnya apa ya kak
NaraY_Kamanatha: UTUSAN DARI TUHAN kak
total 1 replies
Lendra malayu
thorr,,buku baru judulnya apa? udah terbit blm?
NaraY_Kamanatha: Sudah kak. UTUSAN DARI TUHAN
total 1 replies
Mika Saja
mba Nara di buku br dijlsnya tanya,alrian,bang hanggar,bang Juan tdk.....msh penasaran ini,,🤭
Mika Saja
arlian kenal bang Juan apa pernah jd ajudan papa hara ya
dyah EkaPratiwi
semoga semuanya bisa berdamai
Murni Zain
lhoo End 😭😭😭

buku baru kpn mbak.. 🙏 penasaran sm mbak Fanya dn Bang Juan.
NaraY_Kamanatha: Ini tgl tggu up nyaa mbak
total 1 replies
siti muhlihah
oalah bang juan perjunganmu mash pnjng buat menaklukan hati si eneng kesyngan,,,,smngt bang🥰🥰
Tuti Soleha
loh ko end aza ya
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902
serius nih Endingnya begini thor 😂
NaraY_Kamanatha: Sudah up ya. Terima kasih banyak kak🥰🙏
Mom Dee 🥰 IG : damayanti6902: oke thor .. masih di NT aja kan .. semangattt update thor 🤗
total 3 replies
Cookies
lah kok end thor
Maysuri
tadak bingung mau komen,gitu pun tetap Semngat thor lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!