NovelToon NovelToon
Serious? I'M Not A Hero!

Serious? I'M Not A Hero!

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: ex

Kim Tae-min, seorang maniak game MMORPG, telah mencapai puncak kekuatan dalam dunia virtual dengan level maksimal 9999 dan perlengkapan legendaris. Namun, hidupnya di dunia nyata biasa saja sebagai pegawai kantoran. Ketika dunia tiba-tiba berubah akibat fenomena awakening, sebagian besar manusia memperoleh kekuatan supranatural. Tae-min yang mengalami awakening terlambat menemukan bahwa status, level, dan item dari game-nya tersinkronisasi dengan tubuhnya di dunia nyata, membuatnya menjadi makhluk yang overpower. Dengan status dewa dan kekuatan yang tersembunyi berkat Pendant of Concealment, Tae-min harus menyembunyikan kekuatannya dari dunia agar tidak menimbulkan kecurigaan.

Di tengah kekacauan dan ancaman baru yang muncul, Tae-min dihadapkan pada pilihan sulit: bertindak untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran, atau terus hidup dalam bayang-bayang sebagai pegawai kantoran biasa. Sementara organisasi-organisasi kuat mulai bergerak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ex, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertarungan Pertama dan Sosok Misterius

Hari ini seharusnya menjadi hari yang biasa, seperti biasanya kerja, pulang, tidur, ulangi. Tapi nyatanya? Aku malah terjebak di tengah-tengah kerusuhan yang disebabkan oleh monster. Lagi.

Kereta Seoul pagi itu padat, seperti biasa. Orang-orang sibuk dengan urusan mereka sendiri, sementara aku? Yah, di dalam benakku aku masih tidak percaya dunia ini berubah begitu cepat. Semuanya terjadi begitu tiba-tiba awakening, monster, guild. Dan yang paling mengejutkan adalah aku, seorang pegawai kantoran biasa, sekarang punya kekuatan yang bahkan tidak bisa dijelaskan dengan logika.

Tapi yang paling mengganggu? Aku harus tetap merahasiakan semuanya.

"Astaga, author... Kamu pikir ini lucu?" Aku menggerutu kecil, tapi ya, tentu saja, nggak ada jawaban. Lagi-lagi aku terjebak dalam dunia yang kamu buat ini.

Ding!

Ah, suara yang lagi-lagi mengganggu hari-hariku. Sebuah notifikasi muncul di depan mataku. Setiap kali notifikasi ini muncul, aku tahu pasti ini nggak akan berakhir baik.

[Quest Unlocked]

Side Quest: Defeat the Rogue Awakener

Location: Seoul Central District

Time Limit: 1 Hour

Reward: Random Legendary Item

"Serius nih? Baru jam delapan pagi, belum sarapan, dan kamu suruh aku bunuh rogue awakener?" Aku mendengus sambil menutup quest window. Tapi suara sirine dan keributan mulai terdengar di luar. Warga berlarian menjauh dari pusat kota.

Kali ini, aku melihatnya dari jauh: monster yang hampir dua kali lipat ukuran manusia biasa, dengan tubuh yang dipenuhi otot dan kulit berwarna gelap. Di sekitarnya, beberapa awakener sedang berusaha menahan makhluk itu. Mereka tampaknya dari Asosiasi. Ada satu tank dengan tameng besar yang langsung dihancurkan oleh monster itu dengan satu pukulan.

"Jelas mereka nggak bakal bisa menang..." gumamku sambil mempercepat langkah. Tapi sebelum aku bisa kabur, seseorang jatuh di depanku seorang awakener yang terluka parah. "Tolong... Kami butuh bantuan..."

Kalung di leherku bergetar, seakan memperingatkan agar aku tetap low profile. Tak ada yang boleh tahu siapa aku. Kalau sampai identitasku terbongkar, semua akan kacau.

Aku menghela napas panjang. "Author, serius? Lagi-lagi kamu jebak aku di situasi kayak gini?" Meski mengeluh, aku tetap membuka Inventory.

Heavenly Sword of Ragnarok, Armor of the Immortal King, semua perlengkapan overpower milikku siap digunakan. Dengan sekali akses, semua statusku dari dunia MMORPG tersinkronisasi di sini. Tapi aku harus hati-hati. Aku nggak boleh menunjukkan kekuatan ini terlalu jelas.

Aku melangkah maju, menghunus pedang legendarisku yang tersembunyi di bawah jubah biasa. Tak ada yang tahu siapa aku, dan begitulah seharusnya. Monster itu beralih menatapku, mengaum penuh amarah. Aku bisa merasakan tatapan penuh harap dari awakener di sekitarku, tetapi aku mengabaikannya. Bagiku, ini hanyalah quest biasa sama seperti di game.

"Baiklah, ayo kita mulai."

Boom!

Dengan sekali tebas, monster itu terbelah dua. Suara ledakan menggelegar di sepanjang jalan. Aku segera menyembunyikan pedangku kembali, memastikan tak ada yang melihat detail kekuatanku. Tubuh monster itu terjatuh, dan orang-orang mulai bersorak.

Tapi aku langsung memalingkan wajah dan berlalu pergi. Ini bukan saatnya untuk jadi pusat perhatian.

Sementara itu, di markas Asosiasi, seorang pria berjas hitam memperhatikan rekaman CCTV dari kejadian tadi. Matanya menyipit saat melihat sosok misterius yang muncul entah dari mana, mengalahkan monster dengan mudah, lalu menghilang begitu saja.

"Siapa dia?" gumamnya. "Tak ada catatan tentang orang ini... Dia bukan dari guild mana pun."

Sosok misterius itu mulai menyebar di kalangan awakener dan asosiasi. Sebagian besar menganggapnya sebagai legenda baru yang belum terungkap, sementara yang lain mulai mencari-cari informasi tentang siapa dia sebenarnya.

Sementara itu, aku sudah di kantor, duduk dengan santai di mejaku. "Serius, author? Aku sudah menang lawan monster raksasa, dan sekarang kamu bikin aku menghadapi file laporan ini?"

Aku mengeluh lagi, meskipun tahu tak ada yang mendengarnya. Aku, Kim Tae-min, level 9999, dengan perlengkapan paling overpower di dunia, dan di sini aku duduk... di depan komputer, mengetik laporan.

"Kalau aku ini protagonis, kenapa hidupku nggak seseru yang di film-film?"

Duduk di depan komputer sambil mengetik laporan rasanya jauh lebih melelahkan daripada bertarung melawan monster raksasa. Jari-jariku bahkan terasa kaku, dan aku mulai berpikir, apa sebenarnya yang lebih melelahkan melawan boss di game atau bos di kantor?

“Taemin-ah, sudah selesaikan laporannya?” tanya seorang rekan kerja dari meja sebelah. Aku menoleh sebentar dan memberikan senyum kaku. Sebenarnya aku lebih fokus memantau perkembangan ‘dunia baru’ ini, yang terus berubah dengan cepat.

“Sebentar lagi,” jawabku sambil memaksakan senyum.

Padahal di belakang layar laptopku, ada window status yang terus berkedip-kedip. System Window yang hanya bisa aku lihat, menampilkan berbagai macam data yang bikin kepala pusing. Status, skill, item, semuanya tersinkronisasi dari MMORPG yang dulu kumainkan. Dan parahnya, semua itu sekarang nyata.

Status

Name: Kim Tae-min

Level: 9999

HP: 10,000,000

MP: 8,500,000

Strength: 750,000

Agility: 720,000

Intelligence: 800,000

Dexterity: 695,000

"Well, author, ini nggak kelihatan seperti stats manusia biasa, kan?" gumamku sambil memutar mataku. Aku tahu aku terlalu overpower untuk standar dunia ini. Semua statusku sudah terlalu tinggi, dan bahkan aku belum mengeluarkan semua skill yang kumiliki.

Skills

Ragnarok Slash: Mengeluarkan serangan energi yang dapat menghancurkan apa pun.

Divine Shield: Memanggil pelindung ilahi yang memblokir semua jenis serangan selama 10 detik.

Heavenly Judgment: Memanggil hujan pedang dari langit yang membasmi musuh.

Shadow Step: Berpindah dengan kecepatan kilat ke mana pun dalam jarak 100 meter.

Aku menatap skill list itu dan menghela napas panjang. Dunia ini tidak siap menghadapi seseorang seperti aku. Tapi sayangnya, nggak ada opsi untuk menurunkan statusku. Kalung yang kupakai ini adalah satu-satunya yang bisa menyembunyikan statusku dari orang lain.

"Kalau mereka sampai tahu kekuatanku, tamat sudah. Nggak ada istilahnya hidup damai lagi," pikirku sambil melanjutkan mengetik laporan yang sudah setengah selesai. Setidaknya, hidup damai di kantor masih jadi prioritas sekarang.

Di sisi lain kota, para awakener mulai membicarakan tentang sosok misterius yang mengalahkan monster raksasa di pusat kota. Mereka berusaha melacaknya, tetapi tak ada jejak, tak ada petunjuk tentang siapa dia.

“Hei, apa kau dengar soal orang misterius itu?” tanya seorang awakener muda kepada temannya di guild bar mereka. “Katanya dia menyelesaikan monster itu dalam satu tebasan. Gila, kan?”

“Iya, tapi aneh. Siapa yang punya kekuatan sebesar itu? Bahkan guild elit pun butuh beberapa orang untuk menundukkan monster sebesar itu.”

“Gue nggak tahu, tapi gue penasaran siapa orang ini. Kita harus cari tahu.”

Kembali ke kantor, aku merasa ada yang nggak beres. Kalung penyembunyi statusku biasanya berfungsi dengan baik, tapi kali ini ada sedikit gangguan. Ding! Sebuah notifikasi baru muncul di hadapanku.

Warning!

Sistem Deteksi Kalung Terganggu. Seseorang sedang mencoba memindai status Anda.

Mata menyipit, aku segera memeriksa sekeliling. Tak ada yang mencurigakan di kantor, tapi sistem kalungku tidak mungkin salah. "Siapa yang berani-berani mencoba memindai statusku?"

Aku berusaha tetap tenang, namun pikiranku langsung berpacu. Mungkin ini hanya masalah teknis, atau mungkin ada yang lebih dari itu. Aku harus segera mencari solusi, dan jika seseorang benar-benar memindai, aku harus siap menghadapi konsekuensinya.

“Tenang, Taemin,” kataku pada diri sendiri, mencoba menenangkan detak jantung yang mulai tak beraturan. “Ini mungkin cuma gangguan kecil... atau mungkin author lagi iseng.”

Namun, di sisi lain, firasatku mengatakan ada sesuatu yang lebih besar yang menunggu. Aku tahu cepat atau lambat, identitasku bisa terbongkar. Dan kalau itu terjadi… well, aku hanya bisa berharap aku siap menghadapi kekacauan yang akan datang.

Sementara itu, di ruangan gelap yang tak jauh dari sana, seorang pria dengan peralatan canggih tampak serius menatap layar komputernya. Data-data berputar, dan ekspresi wajahnya semakin muram.

“Orang ini... siapa sebenarnya dia? Statusnya... tidak masuk akal!” Pria itu menggumam pelan sebelum tersenyum tipis. “Menarik... sangat menarik.”

Setelah menyelesaikan sebagian besar laporan, aku melirik ke window sistem yang masih terbuka. Quest untuk mengalahkan rogue awakener tadi sudah diselesaikan, tapi aku belum sempat memeriksa reward-nya. Ah, ini salah satu bagian paling seru. Di game, reward biasanya lumayan. Di dunia nyata? Aku hanya berharap itu nggak berubah jadi sesuatu yang aneh.

Ding!

[Quest Completed]

Side Quest: Defeat the Rogue Awakener

Reward: Random Legendary Item

Oke, mari kita lihat hadiah kali ini. Aku membuka jendela inventori dan melihat item baru yang muncul di dalamnya. Satu kotak emas kecil berkilau.

“Legendary item, huh? Apa kali ini hadiahnya sesuai?” Aku mengklik kotak itu, dan cahaya terang menyilaukan mataku. Beberapa detik kemudian, sebuah item baru muncul di daftar inventori.

[Phantom Cloak of Shadow]

Type: Armor

Effect: Menyembunyikan penggunanya dari semua jenis deteksi. Termasuk pemindai status, pendeteksi aura, dan kemampuan penginderaan lainnya. Durasi: 24 jam setelah aktivasi, cooldown: 48 jam.

"Hah, author! Kali ini kamu benar-benar memberi sesuatu yang berguna." Aku tertawa kecil sambil memandangi cloak baru yang muncul di daftar. Ini bakal sangat membantuku untuk tetap low profile. Meskipun kalung penyembunyi statusku sudah bekerja dengan baik, cloak ini bisa jadi lapisan pertahanan tambahan kalau ada yang benar-benar mencoba menelusuri identitasku lebih jauh.

“Dengan ini, aku bisa lebih bebas bertindak tanpa takut ketahuan.”

Aku menutup jendela inventori dan kembali melirik ke laporan yang harus diselesaikan. Tapi pikiranku sudah teralihkan. Aku masih merasakan getaran aneh di kalungku, pertanda bahwa gangguan tadi bukanlah hal sepele.

Di sisi lain, orang yang berusaha memindai statusku tadi mungkin sekarang sedang frustrasi. Kalungku masih bisa menyembunyikan sebagian besar statusku, meskipun ada beberapa celah. Dengan adanya Phantom Cloak, aku yakin bisa lolos dari semua jenis pemindai untuk sementara waktu.

“Baiklah, sepertinya ini waktu yang tepat untuk uji coba cloak ini,” gumamku sambil berdiri dari kursiku.

Beberapa awakener elit di sebuah ruang bawah tanah rahasia sibuk memantau layar-layar mereka, mencari jejak dari rogue awakener yang baru saja dikalahkan.

"Tidak mungkin. Data menunjukkan ada seseorang yang kekuatannya jauh melebihi batas manusia biasa," kata salah satu dari mereka sambil memandangi layar. "Tapi setiap kali kami mencoba memindai, sistemnya selalu gagal."

"Siapa pun itu, dia tidak seperti awakener lain," kata pemimpin mereka, pria berjas hitam yang tampak serius. "Kita perlu mencari tahu lebih banyak. Sosok misterius ini bisa menjadi ancaman... atau mungkin sekutu kuat."

Kembali di kantor, aku sudah mengenakan cloak baruku dan bersiap-siap menghilang dari radar siapa pun yang mencoba mendeteksi keberadaanku. Sebelum itu, aku kembali duduk, menatap layar komputer.

"Author, kalau kamu terus-terusan bikin masalah kayak gini, aku bisa resign kapan saja, lho. Tapi sayangnya, dunia ini lebih butuh aku daripada aku butuh kamu."

Aku menghela napas panjang dan perlahan menyelinap keluar dari kantor. Phantom Cloak mulai bekerja. Sekarang aku benar-benar tak terlihat, bahkan bagi orang-orang yang paling jeli sekalipun. Aku bisa bergerak tanpa khawatir ada yang menyadari siapa aku sebenarnya.

“Baiklah, mari kita lihat siapa yang berani-berani memindai statusku tadi.”

Dengan Phantom Cloak yang aktif, aku menuju lokasi di mana aku merasakan gangguan deteksi tadi. Orang-orang yang ada di sekitarku tidak sadar kalau aku berjalan di antara mereka. Mungkin bagi mereka aku hanya angin lalu.

Setelah beberapa menit berjalan, aku sampai di sebuah gedung yang tampak biasa dari luar. Tapi sesuatu tentang gedung ini memberiku firasat buruk. Naluriku memberitahu, orang yang berusaha memindai statusku ada di sini.

“Ah, author, kamu benar-benar membuat hidupku ribet. Tapi ya, ini jauh lebih seru daripada duduk di meja kantor,” gumamku sambil menatap gedung di depanku. Ini baru permulaan. Dan sepertinya, aku akan segera menemukan siapa yang memburuku.

1
RYN
MC tentu op, okelah sebenernya, tapi kenapa kudu di sembunyi? saran sih, alur ceritanya jadi misteri aja. Menceritakan MC mencari tahu asal kekuatan nya, op karena alasan yang jelas lebih di sukai pembaca.

dah gitu aja.
Hanya Seekor Lalat: diawala doang, itu bab 9 kedepan udah gak nyembunyiiin lagi cmiwww
total 1 replies
RYN
kayaknya udah pernah ngomong gitu? ngulang kah?
Hanya Seekor Lalat: cuma penjelasan aja
total 1 replies
RYN
gak habis pikir sih ni karakter udah 4D, tau aja dia di dalam novel/Facepalm/
アディ
ntah lah aku ngerasa kayak, terlalu ber tele tele
アディ: iya sih toh mcnya terlalu op
Hanya Seekor Lalat: maaf ya, itu buat kebutuhan cerita, kalo gebuk gebuk end, kayak kurang enak buat dibaca
total 2 replies
Roditya
komen ya Thor. kayak baca narasi. terus dia nyembunyikan kekuatannya ini nggak jelas gitu alurnya kalo cuma takut jadi bahan percobaan. ya kan dia sudah paling kuat, kenapa takut.

kecuali.

dia punya musuh tersembunyi. demi nemuin musuhnya ini dia tetep low profile gitu. atau di atas kekuatan dia masih ada lagi yang lebih kuat yang membuat dunianya berubah makannya untuk nemuin harus tetep low profile dan itu di jelasin di bab awal. jadi ada nilai jualnya.
Hanya Seekor Lalat: siap, itu cuma di awal cerita aja dari mulai bab 6 kalo gak salah udah gak ada
Fendi Kurnia Anggara: thor cuman saran, kata author nya di hilangin aja biar lebih enak baca nga
total 9 replies
Leviathan
yu bruh, 3 like mendarat untuk mu, jgn lupa mampir juga di chat story ane dan tinggalkan like
Teh Oolong
colossal titan malah jadi shaitan
Andri Suwanto
kntl kata² setiap bab pasti di sebut 10 kali author apa coba kaga jelas
Raja Semut
malas dah
Hanya Seekor Lalat: malas kenapa?
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!