Ivana Prima Queensha
Gadis berusia 16 tahun yang harus berjuang mengubah kehidupan yang hidup demi kedua orang dan adiknya serta dirinya sendiri.
Mulai bangkit karena bantuan teman kasab matanya dan menemukan hal tak terduga yang tak pernah ia sangka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ivander Enzo William
"Duh gara gara om aku lupa kan, mau ngapain tadi, udah ah aku pergi dulu sekali lagi maaf " ucap Ivana yang meninggalkan pria itu yang masih terdiam memandang ivana.
Setelah lama ivana menjauh barulah pria itu tersenyum,
"Dasar gadis kecil, lucu juga" ucap pria itu lalu bangun mengambil hpnya yang terjatuh, lalu pergi dari sana.
Tanpa disadari jika mereka pergi ke arah yang sama.
....
Sedangkan Nanda saat ini sudah sampai di ruangan dokter Adam yang disana sudah ada ayah dan ibunya serta Arya dan dokter Adam.
"Assalamualaikum, maaf ivana lama" ucap ivana
"Waalaikumsalam"semuanya
"Ya tidak apa apa, ayo duduk dulu sebentar lagi dokter Ivander akan datang tadi ia sedang menelpon di luar" ucap dokter Adam
"Terima kasih om" jawab Ivana
"Om, tapi ada yang aneh deh kenapa bisa ini salah diagnosa tidak mungkin om yang salah kan?" ucap ivana
"Itulah yang om bingungkan dari kemarin, bagaimana bisa om salah diagnosa begitu saja, waktu itu sudah tes darah dan tes lainya tapi semua menunjukkan hasil sama" ucap dokter Adam
"Sepertinya ada yang sengaja melakukanya om, ada dua kemungkinan satu untuk merusak nama om, kedua untuk menyulitkan Arya dan menutupi penyakit asli Arya agar penyakit itu tidak terobati" ucap Ivana.
"Iya kamu benar ivana, mungkin seperti itu tapi siapa yang melakukanya?" ucap dokter Adam
"Akan ivana cari tau om sekarang yang penting kita harus tau penyakit apa yang di derita oleh Arya" ucap Ivana dan di angguki semuanya.
"Nanti Ivana minta semua data awal pemeriksaan Arya, ivana mau check itu asli atau bukan. Apa boleh om?" tanya Ivana
"Iya, nanti akan om berikan padamu semoga ada petunjuk" jawab dokter Adam
Tidak lama terdengar ketukan pintu ruangan dokter Adam, setelah di persilahkan masuk, masuklah seorang pria yang adalah seorang dokter karena sudah menggunakan jas Snelli nya.
"Maaf dokter Adam saya terlambat karena ada masalah sedikit tadi, apa ini keluarga pasien Arya?" tanya dokter yang baru masuk.
"Ah tidak apa apa dokter Ivander, benar dok ini adalah keluarga Arya dan pak bu ini adalah dokter Ivander yang akan menangani penyakit Arya" ucap Adam dan mereka pun berkenalan saat Ivana bertatapan langsung dengan dokter Ivander mereka sama sama terkejut.
"Kamu" ucap ivana dan Ivander bersamaan
"Om Adam jadi om ini dokter ?" tanya Ivana
"Iya benar ini adalah dokter yang om ceritakan sama kamu, dokter Ivander ini adalah ivana dia adalah saudara sepupu Arya" ucap Adam
"Oh begitu, salam kenal nona ivana sedang berkenalan dengan anda" ucap dokter Ivander sembari tersenyum kecil
"Sama sama" jawab ivana asal.
Setelah itu mereka pun duduk untuk membicarakan semuanya dan mulai menjelaskan semua yang di pikirkan oleh dokter Ivander.
Saat semua sudah mengerti, Ivander pun mengajak Arya untuk tes bersamanya sekarang juga dan akan keluar harus sekarang juga karena dia sendiri yang akan menangani dan mengawasi hasil tesnya agar tidak ada kecurangan.
Semua pun menuju tempat pemeriksaan,
"Semangat Arya" ucap ivana
"Iya makasih" ucap Arya dengan senyumnya, ibu dan ayah mengelus pundak Arya dengam sayang. Setelah itu Arya masuk di susul dokter Adam saat dokter Ivander lewat di depan Ivana ia pun berbisik.
"Tunggu aku ya gadis kecilku, mau mau minta bayaran jika aku bisa menyembuhkan saudaramu, tapi yang pasti bukan uang" ucap dokter Ivander dan berjalan masuk dengan senyum kecilnya
"Apa maksudnya itu, dasar aneh" ucap Ivana berlalu pergi mendengar ku ati kedua orang tuanya
Setelah menunggu hampir dua jam akhirnya selesai, Arya di bawa keruang rawat yang sudah di siapkan.
Dokter Agam dan dokter Ivander pun mengajak kembali keluar Arya keruang kerja dokter Adam
"Pak bu, kami sudah melakukan pemeriksaan semua dengan teliti dan melihat dari hasil test, ternyata benar jika Arya bukan terkena kanker otak." ucap dokter Ivander
"Alhamdulillah" ucap syukur keluarga ivana.
"Lalu sakit apa putra saya dok?" tanya ayah Pram
"Dari hasil pemeriksaan Arya terkena
Kanker tiroid, tapi Inya Allah masih bisa di sembuhkan dengan penanganan yang tepat, dan kita akan mulai pengobatan itu mulai hari ini" jawab Ivander yang membuat semua lega setidaknya masih ada harapan dan bukan kanker otak.
"Terima kasih dok atas bantuannya, soal masalah kemarin sakit apa, tidak perlu di permasalahkan di sini, sepertinya ada yang sengaja melakukan ini entah untuk dokter Adam atau atau untuk Arya sendiri" ucap ayah memaklumi dan mengerti keadaannya.
Toh selama ini Arya berobat tidak pernah mengeluarkan uang karena dokter Adam yang membiayainya. Jadi ayah pikir tidak mungkin dokter Adam sengaja, pasti orang lain yang melakukanya
"Maafkan atas kesalahan saya dan kurang telitinya saya, saya merasa malu dan bersalah" ucap dokter Adam
"Tidak perlu begitu dok kita sama sama di di kerjai orang, tapi ini mungkin hikmahnya kami bisa menemukan Arya" ucap ayah lagi
"Om sudah gak usah bersalah kami gak menyalah om, kami juga tau om sangat sayang pada Arya" ucap ivana.
"Terima kasih, saya akan mencari tau semua ini" ucap Adam
"Akan ivana bantu om " ucap ivana dan itu membuat Ivander menoleh kearah ivana.
"Gadis kecil yang berani, sangat mengagumkan. Baiklah sayangku, jika kamu ingin membuka kasus ini maka aku akan membantu dan menjagamu" ucap Ivander dalam hati
"Dok apa boleh kami melihat Arya sebelum melakukan pengobatan selanjutnya?" tanya ibu
"Boleh bu, ayo saya antar kesana" ucap dokter Adam sembari beranjak dari tempat duduknya untuk keruangan Arya.
"Nona ivana kita perlu berbicara sebentar untuk masalah ini" ucap Ivander tiba tiba.
"Baik dok, ayah ibu duluan saja bersama om Adam nanti Ivana menyusul" ucap ivana
"Baiklah kami duluan sayang" jawab ibu
Setelah itu mereka pun pergi dari sana menuju kamar Arya.
"Jadi om dokter mau bicara apa sama saya" ucap Ivana
"Sabar dulu sebelum kita bicara untuk awalnya kamu harus memberikan nomer hp mu padaku dulu" ucap Ivander sembari menyodorkan hpnya pada ivana.
"Untuk apa sih om" tanya Ivana
"Aku ini dokter yang mengurus saudaramu tentu aku harus punya nomer hp saudara pasien bukan" jawab Ivander. Mendengar itu ivana pun memberikan nomer hpnya.
"Ini sudah om, lalu mau ngomong apa lagi?" tanya Ivana
"Gadis kecil kau sangat tidak sabar ya, baiklah... Tadi aku sudah bilang jika aku bisa menyembuhkan Arya aku minta bayaran padamu tapi bukan uang tentunya," ucap Ivander yang membuat ivana segera memeluk tubuhnya sendiri.
melihat reaksi Ivana membuat Ivander kesal dan menyentil kening ivana.
"Aduhhh...!!! om sakit tau" ucap ivana
"Itu hukuman untuk mu sayang, kamu ini pikirannya ngeres saja, apa kamu pikir saya ini pria hidung belang" jawab Ivander
"Is om gak usah sayang sayang deh, kita kan bukan pasangan" ucap ivana
"Sebentar lagi kita pasangan jadi tidak masalah" jawab Ivander enteng dan itu membuat ivana kaget.
Bersambung
soalmya kalau tamat ceritanya masih ngegantung tapi kalau masih sambunh kok ngak di up lagi
maaf ya thor ...jangan marah ya