NovelToon NovelToon
Wijaya Kusuma

Wijaya Kusuma

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Konflik etika / Epik Petualangan / Paksaan Terbalik / Penyelamat
Popularitas:18.4k
Nilai: 5
Nama Author: Minchio

Wijaya Kusuma adalah putra kepala desa dari sebuah desa terpencil di pegunungan, dia harus menggantikan posisi ayahnya yang meninggal dunia sebelum masa jabatannya selesai. Sesuai dengan peraturan adat, anak lelaki harus meneruskan jabatan orang tuanya yang belum selesai hingga akhir masa jabatan.

Masih muda dan belum berpengalaman, Wijaya Kusuma dihadapkan pada tantangan besar untuk menegakkan banyak peraturan desa dan menjaga kehidupan penduduk agar tetap setia pada adat istiadat para leluhur. Apakah Wijaya Kusuma mampu menjalankan amanah ini dan memimpin desanya dengan bijaksana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Minchio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertarungan Pencak Silat

Wijaya Kusuma bersiap memulai pertarungannya dengan siluman tanah, dia berdiri tegak menatap lawannya dengan tatapan penuh tekad, meskipun lawan yang di hadapinya merupakan siluman, Wijaya optimis akan bisa menang. Wijaya melihat sosok di depannya yang sepertinya tidak akan menyerang dengan kekuatan gaib, sepertinya sosok itu juga menguasai ilmu bela diri, terlihat dari gerakannya memancarkan aura seorang petarung.

Wijaya memulai pertarungannya dengan serangan yang cepat dan terampil, mengunakan jurus pencak silat yang ia kuasai semenjak kecil, dahulu, dia sering berlatih pencak silat dengan bapaknya.

Tendangan dan pukulan Wijaya Kusuma sangat presisi dan terarah untuk menjatuhkan lawannya, namun prajurit siluman tanah yang memiliki kekuatan yang serupa cukup sulit untuk dikalahkan. Seolah setiap gerakan Wijaya Kusuma bisa dia prediksi, lama kelamaan Wijaya mulai lelah, karena setiap serangannya tidak bisa tepat sasaran. Sosok itu selalu bisa menghindar dengan mudahnya.

Ketika Wijaya sedang bertarung, Raja Siluman tanah berkomentar, "jelas saja kami menguasai semua ilmu bela diri, karena kami dapat menyerap memori manusia, sehingga kami bisa mengetahui teknik gerakannya.''

Wijaya Kusuma yang sedang berusaha menghindari pertarungan, mendengar ucapan si Raja Siluman. "Jadi, seperti itu ya, siluman tanah bisa menyerap memori manusia, mungkin di masa lalu, para leluhur sering berlatih ilmu bela diri di hutan larangan atau di tempat-tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga mereka dengan mudah meniru setiap gerakan ini, aku harus mencari cara agar bisa menaklukannya,'' ucap Wijaya Kusuma dalam hati.

Saat Wijaya memikirkan cara yang tepat untuk melawan prajurit siluma tanah, tanpa dia sadari, lawannya melancarkan satu serangan, sebuah gerakan cepat yang tidak bisa di prediksi oleh Wijaya Kusuma, dalam sekejap sebuah tendangan akhirnya mendarat di tubuh Wijaya, menciptakan dampak yang sangat menyakitkan, Wijaya terjatuh ke tanah dan menahan rasa sakit di perutnya.

Raja siluman tanah menyaksikan dari jauh, dia tertawa menyeringai, ''kau harus mengakui kehebatan kami, para siluman tanah. Jika kau tidak bisa bangun, maka kau harus kembali ke tempatmu, kau tidak bisa melanjutkan perjalanan menuju Air Terjun Naga, hahahaha.''

Terbaring di tanah, Wijaya Kusuma berusaha untuk bangkit, namun setiap tubuhnya dipaksa untuk bergerak, dia malah merasakan rasa sakit, kini, pikirannya di penuhi oleh rasa frustasi dan keputusasaan. Wijaya melirik ke arah lawannya yang berdiri di depan. Raja Siluman lalu berteriak, "kita menang melawan manusia!!'' Seketika, seluruh siluman tanah muncul dari dalam tanah, mereka mewujudkan diri dalam berbagai bentuk, ada yang menyerupai anak kecil, orang tua bahkan hewan, mereka berdiri dan tertawa melihat Wijaya Kusuma yang terbaring tak berdaya di tengah area.

Melihat Wijaya Kusuma kalah, si macan prabu mulai bergerak menghampirinya, berniat untuk membawa Wijaya Kusuma kembali ke desanya. Wijaya Kusuma yang masih terbaring di tempat semula, melihat macan itu mulai mendekatinya. Namun tiba-tiba, tanpa di duga oleh siapapun, Wijaya Kusuma bangkit dan berlari mendekati lawannya, dia melancarkan sebuah tendangan kaki depan, dia berteriak keras memecah tawa semua siluman tanah.

Serangan itu, membuat lawannya pecah dan hancur berkeping-keping, tawa yang tadi bergemuruh di padang savana, berubah menjadi hening. Raja Siluman melihat prajuritnya yang kini tubuhnya berhamburan. "Bangun, cepat bangun bodoh!'' Teriak Raja Siluman, namun prajuritnya seperi tidak merespon, seakan wujudnya menghilang entah kemana, Wijaya saat itu berfikir, mungkin lawanya sudah mati, Wijaya terlihat menahan rasa sakitnya setelah tendangan tadi yang membuat dirinya mendadak jatuh tak sadarkan diri.

Raja Siluman akhirnya mengakui kehebatan Wijaya Kusuma, seketika tembok tinggi yang menghalangi jalan mereka dibuka, ''kucing besar, kamu boleh pergi, cepat bantu naikan tubuh anak muda itu ke atas tubuh si kucing besar,'' perintah Raja Siluman, terhadap beberapa prajuritnya.

Raja Siluman Tanah berbeda dengan dedemit pada umumnya, dia dan kerajaannya tidak pernah mengusik kehidupan manusia, kecuali manusia yang memulai lebih dulu, mereka akan menggunakan bencana alam sebagai peringatan untuk manusia yang sudah merusak alam. Dengan rendah hati, dia memberi rasa hormat untuk Wijaya Kusuma yang masih dalam keadaan pingsan.

''Kucing, kami akan memantau pergerakan kalian, perjalanan kalian masih jauh, dan banyak siluman yang menanti kalian, kami akan melindungi anak muda ini dan datang saat kalian terdesak, pergilah!'' Tegas Raja Siluman Tanah.

Harimau prabu lalu pergi dengan pelan, berjalan hati-hati karena Wijaya berbaring telungkup di atas tubuhnya.

1
Raidy Damaring
terlalu naif.... kalo udah bertindak jahat hukumnya lebih berat kalo ikut aturan adat...
Minchio: Ajat harus di adili dengan hukum negara, hehe.
total 1 replies
Was pray
sebenarnya wijaya itu polos apa bodoh sih? apa jangan-jangan malah polos dan bodoh
Minchio: Keduanya, wkwk.
total 1 replies
Was pray
emosimu membuat pikiranmu bodoh dan tolol wijaya
Minchio: Wkwkwk...
total 1 replies
Pino Kio
semangat Minchio.
Minchio: Makasi ya.
Minchio: terima kasih. ☺
total 2 replies
CenUniverse
lanjutkan min☕🗿
Minchio
hehe terima kasih kak udah ninggalin jejak 🙏
pendekar angin barat
keren thor
Minchio: Cerita ini bisa keren karena kehadiran kalian. Terima kasih ya udah ngikutin kisah ini hehe.
total 1 replies
Ejan Din
ingat itu semua adalah cobaan
Ejan Din
arini kmu bilang apa... nuntut bahawa ajat membunuh... bagaimana pula jika ajat yang dibunuh bapak mu... apa kamu akan diam saja Dan dibuang ke kolam ikan Lele... sedangkan kekasih juga bapa mu yang bunuh..
Minchio: Arini memang licik, kak. 🤧
total 1 replies
pendekar angin barat
pendek bgt Thor...
Minchio: besok sehari 2 bab ok. hehe
total 1 replies
anggita
Terus berkarya tulis, semoga lancar novelnya 👏Wijaya Kusuma👍.
Minchio: terima kasih udah ninggalin jejak, saya sangat senang membaca komentarnya, terima kasih atas dukungannya.
total 1 replies
anggita
lumayan oke👌👍
Minchio: terima kasih
total 1 replies
anggita
visual gambar dan tokohnya oke👌lah.
Minchio: Halo, makasi udah ninggalin jejak hehehe.
total 1 replies
Was pray
walau tidak menang dengan mudah paling tidak wijaya kusuma memberikan perlawanan terhadap lawan-lawannya dengan apik
Minchio
wkwkwk
Was pray
kirain wijaya ko'it dilumat sama mawangi si siluman cacing, untung ditolong sama siluman kucing garong. 😀😀😀
Minchio
kegoda gadis itu kayanya 🤧🤭
Was pray
tetap semangat menuntut ilmu kanuragan dan kebatinan wijaya kusuma, karena di pundakmu ada beban tanggung jawab besar sebagi pemimpin desa adat
Was pray
hahaha ..kepala desa adat kok cemen.... seharusnya anak kepala desa adat sudah dari kecil dilatih ilmu kanuragan dan ilmu kebathinan, karena di masa depan tanggung jawab berat yg harus dipikulnya sebagai penerus jabatan kepala desa adat. lanjut thor.
Minchio
sepertinya wijaya punya tapi dia belum menyadarinya 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!