Berkali-kali Dania memberikan pemahaman pada suaminya Alex agar hidup mandiri dan tinggal berpisah dari sang mertua,namun Alex tak pernah menghiraukannya. Sang suami enggan untuk meninggalkan kedua orang tuanya yang selalu memanjakannya dalam hal keuangan. Meskipun Alex telah bekerja,namun sang ibu masih sering memberinya uang apabila Alex membutuhkan. Hal inilah yang membuat Alex enggan tinggal berjauhan dari sang ibu tanpa memperdulikan nasib Dania yang mendapat perlakuan tak adil dari ibunya.
Hingga pada akhirnya Dania berontak karena sudah benar-benar merasa muak dengan semua hal tak adil yang diterimanya selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kinly Secret, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Dania
Setelah kepulangan Cindy,Dania segera memanggil Anton kembali dan berbicara dengan pria itu.
"Aku ingin ketika besok tim Audit melakukan pekerjaannya dan menemukan sebuah kecurangan dalam laporan keuangan,jangan sampai Prasetyo beserta keluarganya tahu. Beritahu para tim Audit untuk berpura-pura mengatakan bahwa mereka tak menemukan kecurangan apapun. Dan untuk sementara jangan ditindaklanjuti pelakunya. Biarkan aku yang mengurusnya." Titah Dania.
"Baik Bu. Mohon maaf sebelumnya jika saya lancang untuk bertanya,mengapa tidak ditindaklanjuti saja pelakunya, biar yang bersangkutan jera dan tidak lagi berbuat curang ?"Tanya Anton hati-hati takut Dania merasa tersinggung.
Dania tersenyum maklum dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Anton. Dan kemudian menjawab.
"Karena aku sudah mengetahui siapa pelakunya,dan aku ingin mengurusnya sendiri." Ucap Dania dengan nada suaranya yang terdengar emosi.
"Baik Bu,segera saya sampaikan pada tim. Mohon undur diri." Pamit Anton pada Dania. Pria itu memilih untuk pulang daripada terus banyak bicara karena rasa ingin tahunya. Melihat Dania dengan sorot matanya yang penuh kemarahan,seketika membuat pria itu takut.
\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*\*
Malam harinya,Cindy berhasil membawa Dandy menghadap Dania. Pria itu awalnya sangat takut dan tak ingin bertemu dengan pemilik restoran tempatnya bekerja. Namun karena bujukan dari Cindy serta sedikit ancaman akhirnya pria itu mau datang menemui Dania.
"Bu,ini Dandy karyawan bagian Oficce Boy yang siang tadi saya ceritakan." Ucap Cindy memperkenalkan Dandy pada Dania.
"Perkenalkan Bu saya Dandy." Sahut Dandy kembali memperkenalkan dirinya sebagai bentuk kesopanannya pada sang Bos. Ada rasa takut seketika menghinggapi dirinya saat berhadapan langsung dengan pemilik restoran yang baru. Meskipun cantik dan lembut,namun Dandi bisa merasakan aura kemarahan yang dipancarkan oleh sorot mata Dania.
"Oke Dandy,terima kasih karena sudah bersedia datang ke sini. Aku rasa kamu sudah paham apa yang membuat Cindy mengajakmu ke sini." Pancing Dania karena ingin mengetahui sebatas mata kejujuran pria di hadapannya kini.
"Iya Bu,sebelumnya saya minta maaf untuk hal ini. Awalnya saya tak ingin mengikuti perintah Pak Alex. Namun Pak Alex mengancam akan memecat saya jika berani membantah. Sehingga dengan terpaksa saya melakukan kerjasama dengan mereka." Ungkap Dandy sambil pandangan menunduk karena takut.
"Kerjasama seperti apa yang ditawarkan oleh prsetyo ?"Tanya Dania pura-pura tak tahu.
"Pak Alex beserta Bu Linda menyuruh saya untuk membuka sebuah rekening dan setelahnya Cindy akan mentransfer pendapatan restoran setiap harinya ke rekening saya. Atas kesepakatan yang di buat Pak Alex dan Bu Linda,mereka menjanjikan akan memberikan dua persen dari hasil tabungan." Ucap Dandi menjelaskan dan Dania terlihat manggut-manggut tanda mengerti.
Mendengar penjelasan Dandi,Dania tampak terdiam dan berpikir. Sesekali ia melirik dua orang karyawannya tersebut. Akhirnya ia pun tersenyum senang setelah menemukan satu rencana untuk membalas perbuatan Alex dan keluarganya.
"Dandi,Apa kamu ingin saya pecat ?" Tanya Dania sambil menatap pria di hadapannya dengan senyum licik menghiasi wajahnya.
Dandi tampak bingung dan pada akhirnya segera tersadar dan menjawab.
"Mohon maafkan perbuatan saya Bu,saya masih sangat memerlukan pekerjaan ini." Mohon Dandi sambil tertunduk. Ia tak berani menatap wajah sang bos yang menurutnya memiliki aura mematikan mental lawannya.
"Jika tidak ingin dipecat,maka bekerjasamalah." Tawar Dania. Dengan cepat,Dandi langsung menjawab dengan perasaan lega.
"Iya Bu,saya siap."
"Aku ingin kamu tetap pada peran mu sebagai tempat mereka menabung uang. Dan ingat, berpura-pura lah bahwa dirimu tak mengenal ku begitu juga dengan Cindy. Kalian harus membuat keluarga Prasetyo merasa aman dengan perbuatan mereka saat ini sampai nanti aku sendiri yang akan membongkar perbuatan mereka dengan cara ku sendiri. Apa kalian paham ?"
"Paham Bu." Jawab Dandy dan Cindy hampir bersamaan.
"Dan ingat,jangan coba-coba mengkhianati ku. Atau kalian akan tahu apa akibatnya jika berani berkhianat." Ujar Dania mengultimatum kedua karyawannya tersebut.
"satu lagi,laporkan apa pun yang menurut kalian sangat penting untuk aku ketahui. Selain itu,ikuti perintahku karena sewaktu-waktu akan berubah sesuai dengan yang aku rencanakan. Dan berhati-hatilah menghadapi mereka,jangan menganggap enteng keluarga tersebut." Dania kembali memperingatkan Dandy dan Cindy karena memikirkan Prasetyo sang mantan ayah mertua yang sangat kejam menurut cerita Lukas dan Notaris Norman. Meskipun Dania sendiri belum menyaksikan kekejaman Prasetyo secara langsung namun tetap saja ia merasa kuatir dengan kedua orang yang bersedia untuk bekerjasama dengannya.
"iya Bu." jawab Cindy dan Dandy sekali lagi.
"Oke,sekarang kalian boleh pulang. Malam sudah semakin larut. Persiapkan diri kalian untuk keesokan harinya."
"Baik Bu,kami berdua pamit pulang dulu." Pamit Cindy mewakili Dandy. Dania hanya membalas dengan anggukan kepala,dan mempersilahkan keduanya pulang.
Keesokan harinya,di restoran Induk pagi-pagi sekali para tim Audit sudah tiba. Prasetyo dengan penuh percaya diri dan tanpa rasa takut sedikitpun melangkah masuk ke dalam ruangannya. Sedikitpun tak terbersit rasa ragu dalam dirinya sehingga ia tetap melakukan pekerjaannya dengan tenang.
Sementara itu tim Audit melakukan pengecekan diberbagai bagian. Hal pertama adalah bagian keuangan. Dan kemudian merambah ke bagian lain. Semuanya berjalan dengan lancar dan tanpa sedikitpun menimbulkan kekacauan. Namun tanpa mereka sadari,Para tim Audit diam-diam mengumpulkan bukti kecurangan yang mereka temukan.
Sesuai dengan mandat dari Dania,tim Audit mengumumkan bahwa tak ditemukan kecurangan sedikitpun. Hal ini membuat Prasetyo tertawa senang. Ia pun dengan bangga menyombongkan dirinya saat perjalanan pulang ke rumah.
"Benarkan apa yang Papa katakan ? Tak kan ada seorangpun yang akan menyadari apa yang sudah kita lakukan." ungkap Prasetyo dengan bangganya.Dirinya begitu bahagia.
ia tertawa puas dengan hasil audit yang menurutnya sudah berhasil ia bohongi.