hidup dengan tekanan dan di cintai oleh kakak angkat sendiri membuat Vanya hanya bisa pasrah, dan menerimanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fajrian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dalam tekanan
***
Setelah pelajaran terahir usai, vanya, dengan tak sabaran menarik tangan nadin ke taman,
Tapi dia malah berpapasan dengan vania yang juga hendak pulang,
" mau kemana lo, pintu gerbang nya disana tunjuk vania dengan berlawanan arah,
Gue gak mau ya nunggu lo terlalu lama, ujar vania.
"Van, kamu pulang duluan ya, aku ada tambahan les bersama nadin, aku juga udah kabari mama kok. Ucap vanya.
Vanya tidak berbohong memang hari ini dia ada jadwal les, tapi masih sorean seharus nya vanya bisa pulang dulu makan dan ganti baju.
Tapi vanya memilih langsung saja, tanpa pulang terlebih dahulu, karna dia masih penasaran dan ingin mengobrol satu hal dengan nadin.
Vania mengedikan bahunya seolah bodo amat dan berlalu dari hadapan vanya.
Sedang kan vanya juga tidak ambil pusing dengan sikap vania yang menurut nya sudah biasa.
"Ayo, ucap ku pada nadin sambil menarik lengan nya ke arah taman yang sudah sepi, walau masih ada beberapa siswa yang juga belum pulang.
"Apa sih vany. Ngebet amat, canda nadin sambil cekikikan.
"Kamu dapet dari mana vidio itu"? Ucap ku to the point.
"Penasaran amat sih,,,
"Nadin plis,! Aku gak bercanda, "kalau sampai ada yang liat vidio itu maka mereka akan menafsir nya dengan salah.
"Nah..! Itu kamu tau, ujar nadin,
"Maksud aku nad,vidionya, kamu dikirimin siapa,? "Gak ada, jawab nadin.
Aku di buat gregetan dengan jawaban nya.
"He he he, iya sabar,,, "aku kok yang ngevidioin. Ujar nadin ahir nya, aku bisa sedikit bernafas lega.
Vidio itu dengan jelas menunjukkan gimana kak vano menciumi ku,
"Tapi ya vany, aku rasa kak devan memang suka sama kamu,
"Ngak ah, ngaco kamu, sangkal ku. Dia itu memang suka gitu, bukan hanya padaku saja tapi pada vania juga, ucap ku berbohong,
Karna setau ku kak vano tidak pernah mengecup di bagian bibir kalau untuk vania. Justru vanialah yang cenderung selalu menciumi pipi kak vano.
"Serius deh, kalau aku lihat tatapan kak devan itu berbeda kalau lagi natap kamu,
Awal nya aku juga berpikir, ingin mendekatinya lewat jalur dalam.
Tapi sekarang aku, gak jadi. Kalau saingan nya kamu, kata nafin dengan gamblang nya.
Aku menoleh padanya dengan meminta penjelasan tentang jalur dalam, yang di maksud tadi.
"Maksud nya jakur dalam apanya,
"Hehehe kembali nadin cengengesan.
"Ya tadinya aku pikir kalau dekat dengan kamu akan membuat kak devan memperhatikan ku, hi hi hi.
"Hmm, jadi kamu sahabatan dengan ku karna ingin cari perhatian nya kak vano saja, ujarku dan aku pun berdiri sambil berkacak pinggang dan menatap tajam pada nadin..
"He,, sory, bukan gitu maksud nya, "enggak kok aku tulus mau sahabatan sama kamu, jadi jangan marah ya,, bujuk nadin padaku, aku hanya menyampai kan angan angan ku saja. Ujar nya lagi.
"Ya sudah kalau gitu hapus vidio itu, pintaku pada nadin, gak enak kalau sampai orang lain liat nad,! "Ok ok, tapi janji gak marah lagi kan,!
Aku pun mengangguk setuju.
Di depan mataku ku lihat nafin menghapus vidio yang menurut ku tidak pantas itu, karna kami bukan sepasang kekasih, tapi adik dan kakak.
Hari itu aku memutus kan untuk pergi ke tempat les dengan nebeng ke nadin yang juga sudah di jemput oleh sopir nya,
" mampir kerumah dulu yuk,! Ajak nadin, waktu les kamu kan masih 2 jam lagi,! Aku pikir tidak ada salah nya, toh aku udah izin sama mama dan papa. Dan sudah di kasih izin juga.
"Mau kemana, tiba tiba suara kak vano sudah berada di belakang kami,
"Eh, kak vano, nadin yang menjawab, kami mau mampir kerumah ku dulu kak sebelum vanya berangkat ke tempat les.
"Iya kak,! Jawab ku membenarkan ucapan nadin tadi.
"Udah,! Aku yang akan antar putus kak vano tanpa persetujuan ku dulu dan pergi untuk mengambil motor nya.
Aku dan nadin hanya saling pandang tanpa bisa berkomentar, sejujur nya aku paling tak suka menaiki motor nya kak vano, karna bikin pengel kalu bonceng nya tidak menyaman kan diri, dan aku juga ngeri ketika kak vano mengrmudi dengan kencang.
Aku hanya bisa menghela nafas ketika sudah seperti ini, siapa yang berani membantah perintah tuan muda devano.
"Ya udah aku duluan ya, babay, ucap nafin buru buru maduk ke mobil nya seolah takut ikut kena tatapan tajam dari kak vano jika masih bersamaku.
" kak, aku naik taksi aja yah,, ucap ku ketika kak vano sudah berada tepat di samping ku dengan motor nya.
"Vanya, jangan banyak ngebantah, buruan naik. Titah nya,
"Tapi,! Janji jangan kencang kencang bawa motor nya, rengek ku.
"Iya janji,! Ujar kak vano penuh keyakinan.
Benar saja kak vano membawa motor nya dengan santai setelah aku sudah berada di belakang nya.
"Mau mampir ke sebuah tempat dulu, ajak kak vano, lesmu juga masih lama,!
"Terserah kak vano saja jawab ku pasrah,
Kali ini kak vano membawaku ke tepian pantai yang letak nya masih di daerah tempat kami tinggal yaitu di jakarta utara.
"Kok kepantai kak tanyaku, aku pun duduk di pinggiran tanggul beton yang di bangun sangat kokoh dan tinggi untuk menghalau deburan ombak,
"Suka saja sama agin nya, dan pemandangan nya sangat cantik, ucap kak vano.
namun aku rasa tatapan nya mengarah padaku,
"Apa benar yang di katakan nadin jika kak vano suka terhadap ku,
Aku pun mulai berpikir seperti itu,
"Ah mana mungkin aku gak mau kegeeran dan ini juga pikiran yang sangat bodoh, mana mungkin, "semua cewek cewek yang mendekati kak vano sangat cantik cantik, masak iya kak vano menyukai gadis ingusan sepertiku. Batin ku ber kecamuk,
"Hei malah ngelamun tegur kak vano dan menyelipkan anak rambut ku yang tertiup angin,
"Hehe enggak kok hanya mikirin pelajaran yang tadi, ucapku ngeles.
"Gimana kamu suka kakak bawa kesini,! Tanya kak vano.
Aku mengangguk meng iyakan, karna aku benar benar suka, Dengan suara deburan ombak yang meng hantam batu karang di bawah kaki ku.
"Kapan kapan kita kesini lagi,
"Vania kalau di ajak juga pasti suka ujar ku mengalih kan topik yang, sepertinya mulai romantis,
"Gak asyik kalau rame rame, mending berduaan saja,
"Apa sih kak gak jelas,, ya kalau sama pacar nya, mungkin,! Kataku
"Gak butuh pacar selagi ada kamu.
"Udah yuk, balik ujarku saat suasana mulai tak nyaman dan terbawa perasaan.
Aku berdiri dan menarik kak vano agar juga ikut beranjak, mU tak mau kak vano mengikuti ku dan dan berjalan di sampingku menuju motor nya.
"Makan dulu yuk. Ajak nya,
"Memang nya kak vano laper juga, tanya ku,
" iya lah ini juga sudah waktunya makan siang, ni pegang perut ku berbunyi dari tadi, tiba tiba kak vano menarik tangan ku dan di tempel kan di perut nya.
"Tadi habis tanding basket aku kekhilangan banyak tenaga, jadi kamu harus temenin aku makan, ucap nya.
"Ya sudah ayo, ajak ku antusias kami pun memilih salah satu restoran yang menyediakan menu korean food karna aku lagi pengen, dan untung nya kak vano menyetujui nya, walau aku tau kak vano tidak terlalu suka masakan seafood, mungkin demi aku, ahir nya dia mengalah..
