Dark Romance !!
Judul dan sinopsis berganti.
Bagi Angie, Ryan adalah sosok lelaki gila yang tidak waras, yang tertawa puas setelah membunuh orang tua dan kakaknya sendiri.
Tapi kemudian, tragedi perayaan malam itu, membuat Angie mabuk dan tidur dengan Ryan hingga hamil. Awalnya, Angie ingin menyembunyikan kehamilannya dari Ryan, tapi..
“Kau pikir kau bisa menyembunyikan kehamilan dariku ?! Aku akan tetap bertanggung jawab dan menikahimu, sayang~” Ujar Ryan menyeringai dengan licik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agnes Fetrika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Thirty Two : acara pesta 2
Acara pesta tersebut terlihat meriah, dan terlihat megah. Banyak orang yang menggunakan pakaian indah dan dress yang terlihat mahal.
Angie dan Ryan juga tidak mau ketinggalan, Ryan mengenakan kemeja putih dan jas hitam, dan terlihat sangat rapi dan tampan, Angie dengan dress yang modelnya terlihat sederhana tapi gaun mahal itu masih terlihat indah di tubuh Angie. Kedua pasangan itu berjalan sembari bergandengan tangan, diantara para tamu yang ada disana, kaki mereka melangkah melewati beberapa orang yang tampak berbicara satu sama lain, dan menikmati hidangan cemilan. Yang disajikan.
“Kau mau makan sesuatu ??” Tawar Ryan kepada istrinya itu, sementara Angie masih memandangi sekitar dan mengamati setiap makanan satu persatu yang ada di meja sana, sembari menimang beberapa makanan.
“Hmm~ beberapa roti terlihat sangat enak, apakah boleh aku mengambilnya ??” Ujar Angie melihat beberapa roti yang dipotong kecil-kecil, Ryan mengangguk.
“Tentu saja, aku akan ambilkan.”
“Ah, aku ikut saja.”
“Ada apa ?? Tidak biasanya, kau bisa duduk dikursi.” Ujar Ryan, tapi di balas gelengan oleh Angie.
“Kita bisa mencari kursi bersama nanti, ayo kita ambil beberapa roti.” Ujar Angie menarik tangan Ryan, sementara lelaki itu pasrah saja dengan perilaku dari istrinya itu.
Ryan mengambilkan nampan, dan seakan menjadi pelayan, yang mengikuti kemana Angie pergi. Setiap Angie berhasil mengambil roti yang dia inginkan, Angie menaruhnya di atas nampan yang dibawa oleh Ryan, dan begitu terus. Angie mengambil satu roti, dua roti, tiga, empat.. Hingga tanpa sadar sudah mengambil 7 roti di atas nampan, Ryan membulatkan matanya.
“Astaga, aku tahu kau menyukai semuanya, tapi kenapa kau langsung mengambil 7 roti sekaligus.” Ujar Ryan kepada istrinya itu.
Angie sedikit cemberut disana, “Kau bilang, aku boleh mengambil roti apapun.”
“Ambil satu-satu saja, jika kurang ambil lagi.”
Angie memberikan ekspresi kesal cemberut, sementara Ryan hanya menghela nafasnya berat.
“Angie sayang, apa kau tidak gengsi, jika di pandang perempuan rakus oleh orang lain ??”
“Aku lapar, dan membutuhkan makanan. Gengsi tidak akan membuatku kenyang.” Ujar Angie dengan kesalnya, Ryan tertawa geli disana, dia kemudian membelai rambut istrinya itu.
“Baiklah.. Baiklah sayang, ayo aku tunjukkan beberapa makanan yang enak untukmu.” Ujar Ryan mencoba menenangkan istrinya, ekspresi Angie berubah tersenyum senang.
“Ayo !!” Ujar Angie dengan nada cerianya itu.
Tidak, Ryan tidak malu, dirinya hanya ingin menguji istrinya itu, dan ternyata benar dugaan dari Ryan. Lelaki itu seakan sudah bisa menebak semua perilaku Angie, bagi Ryan perilaku Angie yang seperti anak kecil itu sangat menggemaskan dan lucu.
Tidak jauh dari sana, terlihat seseorang lelaki memandang tidak suka ke arah Ryan dan Angie tangannya mengepal kesal, melihat kebersamaan dan keromantisan Ryan dan Angie.
“Austin, jalankan rencanaku sekarang.” Ujar Tom dengan nada kesalnya, sementara bawahannya itu terlihat kaget dengan perkataan atasannya itu.
“Tapi Tuan.. Tidakkah berbahaya melakukannya sekarang ??”
Tom menyeringai dengan licik, “Jangan khawatir, aku memiliki rencana, mereka tidak akan bisa menangkapku.”
“Baiklah Tuan..” Austin hanya pasrah saja, dia cukup mengenali atasannya itu.
Kembali ke pasangan suami istri.
“Ayo, makanlah yang banyak istriku sayang~”
“Berhentilah menggodaku.” Ujar Angie dengan nada kesalnya, tapi dirinya terus memasukkan sepotong roti ke dalam mulutnya sembari mengunyahnya. Ryan memandang dengan gemas istrinya itu, dan terus berusaha menggoda istrinya yang menggemaskan itu.
Hingga Ryan merubah ekspresinya, saat menyadari sesuatu. Angie sendiri memandang bingung ke arah Ryan.
“Ada apa ??” Tanya Angie kepada suaminya itu.
“Mungil, dalam hitungan ketiga, ayo kita menunduk dan bersembunyi di bawah meja.” Ujar Ryan dengan serius, sementara Angie semakin terkejut.
“Ada apa ??”
“Ikuti saja.. Oke ?? 1, 2, 3, sekarang !!”
Angie kemudian menunduk bersama dengan Ryan, dan benar saja. Terjadi penembakan liar disana.
Dor !!!
Dor !!!
Dor !!
Suasana itu merusak pesta yang indah dan meriah, membuat semua orang-orang berteriak ketakutan, ada pula yang langsung bersembunyi di bawah meja, ada yang berlarian keluar karena takut.
Angie terlihat ketakutan di sana, Ryan merangkak mendekati Angie, memeluk istrinya itu, “Tenanglah aku ada disini.” Bisik Ryan ditelinga Angie, perlahan wanita itu sedikit menenang.
“Ada.. Apa ini ??” Tanya Angie dengan nada perlahan.
“Jangan kaget, kita melawan seorang mafia, hal seperti ini sudah biasa.” Ujar Ryan menjelaskan, membuat Angie membulatkan matanya.
“Ma.. Mafia.. Bukankah itu Tom ??”
“Memang sayang, jangan takut aku disini.”
Tidak lama, para polisi datang, dan tembakan itu berhenti, pihak kepolisian kemudian membantu para pengunjung, termasuk Ryan dan Angie yang tadinya bersembunyi di bawah meja, kini di evaluasi oleh pihak kepolisian.
Saat hendak dibawa keluar, Ryan dan Angie melihat beberapa makanan berceceran dan beberapa hiasan disana pecah, piring dan juga benda pecah belah lainnya, botol minuman juga pecah dan isinya berhamburan di atas lantai. Angie tidak menyangka Tom akan berbuat senekat itu hanya untuk mendapatkannya.
Setelah dievaluasi oleh beberapa polisi, dengan beberapa orang pengunjung, pihak polisi kemudian melaporkan.
“Tuan, kami sudah mendapatkan pelaku yang melakukan penembakan.” Ujar salah satu polisi kepada atasannya.
“Baguslah, bawa dia.” Ujar lelaki itu dengan senang, karena kerja anak buahnya begitu cepat.
Tidak lama, beberapa polisi menangkap seseorang, dan itu tidak terduga oleh semua orang, terutama Angie, saat para polisi berusaha memborgol dan membawa seseorang yang terlihat memberontak.
“Bukan aku yang melakukannya !! Aku hanya dituduh oleh seseorang !! Ini hanyalah fitnah !!” Ujar wanita yang dikenali oleh Angie, wanita itu Kelly yang membawa senjata itu terlihat memberontak saat hendak dibawa oleh pihak kepolisian.
“Maaf, bukti sudah ada ditanganmu, dan disenjata itu terdapat bukti sidik jari milikmu, kau tidak bisa mengelak lagi.”
Kelly terlihat marah dan kesal disana, “Tom lihat saja, aku akan menembak kepalamu !!”
Angie terkejut saat Kelly menyebutkan nama Tom, dan Ryan hanya menatap datar sembari menyeringai licik disana.
ceritanya bagus aku suka cmn bagian hamilnya yg kurang tepat sih..
semangat y thor💪
SPT nonton film beneran.