agung seorang pemuda dari kalangan biasa yang baru saja menyelesaikan kuliah S-1 nya,.
agung terus bermimpi bisa meraih kesuksesan meskipun dia bukan anak bangsawan maupun hartawan.
untuk mewujudkan mimpinya agung terus berjuang dengan otak dan ototnya.
disaat berjuang untuk meraih mimpinya, agung jatuh cinta pada seorang gadis bernama Fika.
ketika agung menyatakan cintanya, dilema kehidupan muncul, karena Fika mengatakan dia akan menerima cinta agung asal agung akan melamar fika secepatnya.
pilihan antara cinta atau cita-cita harus ditentukan ......
dan perjalanannya untuk menggapai cinta dan cita-citanya harus menempuh liku-liku yang terkadang menegangkan
bahkan dia terkadang harus bertarung menggunakan ilmu silat warisan almarhum ayahnya.
dan Agung juga bertemu dengan orang-orang karena dia mereka dengan ilmu pengobatan tradisional warisan almarhum ayahnya.
maaf cerita ini adalah cerita fiksi jika ada persamaan nama atau tempat itu hanya kebetulan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanny, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
negosiasi
Sementara itu Agung mengikuti tuan Hendrik dan yang lainnya memasuki sebuah ruang pertemuan mewah di hotel Brown , di dalam ruangan Agung melihat ada 10 orang yang telah duduk menunggu mereka .
ketika melihat Tuan Hendrik memasuki ruangan 10 orang yang tadinya duduk langsung berdiri menyambut kedatangan Tuan hendrik.
"maaf membuat kalian menunggu lama sebenarnya kami tadi sudah berada di sini, tetapi ada yang mengatakan kalau ponakan saya Agung ada di hotel ini, Jadi kami keluar menemuinya perkenalkan ini adalah ponakan saya Agung dan dia juga merupakan salah seorang GM di perusahaan Cemerlang Jaya.
sebenarnya 10 orang yang akan bertemu dengan Tuan Hendrik merasa ragu melihat penampilan Agung yang berpakaian sangat sederhana, namun mendengar ucapan Tuan Hendrik yang mengatakan Agung adalah ponakannya dan sekaligus menjabat sebagai GM di perusahaan Cemerlang Jaya akhirnya 10 orang tersebut menundukkan kepala menyapa Agung .
Sebagai orang yang mengerti sopan santun Agung juga membungkukkan kepala menyapa mereka .
Pembicaraan adalah tentang rencana mereka yang ingin menjual 10 pabrik obat mereka pada Tuan Hendrik karena mereka ingin beralih usaha
"bagaimana tuan, kami akan menjual 10 pabrik obat kami, dan kami menawarkan pada Tuan untuk membelinya karena kami berencana untuk membuka usaha lain Jadi kalau Tuan tertarik kami akan memberikan diskon 30% dari harga pasar "
"sebenarnya bukannya saya tidak tertarik dengan harga yang kalian tawarkan namun kalian tahu saya belum pernah berbisnis farmasi ,Jadi saya kurang mengerti mungkin pak Aswin atau Pak Roni mengerti tentang obat-obatan ?"
Pak Roni dan Pak Aswin menggeleng-gelengkan kepala mereka, karena mereka memang tidak memahami tentang bisnis farmasi .
"Bagaimana menurut nak Agung ?"
Sebenarnya Agung juga memiliki rencana di masa depan untuk membuka bisnis farmasi, karena dia tertarik untuk membuat obat berdasarkan buku pengobatan peninggalan almarhum ayahnya namun tentunya dia tahu bisnis pengobatan membutuhkan modal yang sangat besar
" kalau Paman percaya padaku dan harga pabrik masih bisa dinego, tidak ada salahnya kita pertimbangkan untuk membeli pabrik mereka ?"
10 orang yang tadinya sudah terlihat putus asa ketika Tuan Hendrik secara halus menolak tawaran untuk membeli pabrik mereka sini kembali sedikit bersemangat mendengar ucapan Agung .
"boleh boleh di nego, kira-kira berapa harga yang ditawarkan oleh perusahaan Cemerlang Jaya ?"
tanya salah seorang di antara mereka yang menurut perkenalan tadi orang ini adalah pemilik saham terbesar yang bernama Tuan Iskandar
"berapa menurut nak Agung yang cocok ? " tanya Tuan Hendrik
"sesuai dengan proposal yang diajukan kepada kita mesin ini telah cukup berumur sehingga dana pemeliharaannya akan cukup besar untuk terus bisa dioperasikan, dan sebenarnya secara kalkulasi ekonomi akan lebih menguntungkan membeli mesin baru daripada mesin bekas , namun melihat ketulusan teman-teman sekalian kami hanya bisa ini dengan harga 50% dari harga pasar, maaf hanya itu yang bisa kami tawarkan pada teman-teman sekalian "
Tentunya harga yang ditawarkan oleh Agung masih terlalu rendah dan mereka akan sedikit merugi, namun seperti yang disampaikan oleh Agung, mesin mereka sudah cukup tua dan perlu pemeliharaan dan beberapa perbaikan
dan kesimpulannya mungkin akan sulit mencari perusahaan lain yang tertarik untuk membeli mesin mereka, sehingga mereka memutuskan untuk melepas dengan harga 50 persen dari harga pasar "
"Baiklah meskipun sebenarnya harga yang ditawarkan masih di bawah harapan kami namun karena kami ingin segera buka usaha baru kami menerima tawaran dari perusahaan Cemerlang Jaya yang diajukan oleh Pak Agung
sebenarnya Pak Aswin Pak Roni dan Pak Bambang sedikit keberatan dengan rencana pembelian farmasi obat-obatan, karena selain perusahaan Cemerlang Jaya belum pernah berbisnis di bidang farmasi mereka juga takut bisnis ini tidak akan berkembang . sehingga perusahaan akan mengalami kerugian.
Tapi Tuan Hendrik yang percaya pada Agung tidak keberatan sehingga akhirnya terjadi kesepakatan dalam pembelian mesin obat-obatan .
setelah terjadi kesepakatan dan pembayaran uang tanda jadi mereka meninggalkan Tuan Hendrik dan yang lainnya dengan kesepakatan mereka secepatnya akan membereskan Akta Jual Beli .
"Apakah nak Agung mau menjadi penanggung jawab proyek Farmasi ini ."
Agung menarik nafas mendengar pertanyaan Tuan Hendrik dia jadi terbeban karena dia lah yang memberikan saran pada tuan Hendrik untuk membeli 10 pabrik obat
"kalau nak Agung mau kita akan buat kesepakatan, saya tidak akan menggaji nak Agung tapi saya akan memberikan saham 40% untuk nak Agung "
Semua orang terkejut mendengar ucapan Tuan Hendrik karena menurut mereka tawaran Tuan Hendrik tidak masuk akal yang mana dia bersedia memberi saham 40% pada Agung .
"tentunya ini terlalu berlebihan, saya rasa paman harus mempertimbangkannya lagi 40% itu terlalu banyak "
"tidak perlu dipertimbangkan lagi, karena saya tidak mengerti bisnis farmasi jadi sepenuhnya urusan ini saya serahkan sama nak Agung dan tentunya kalau nak Agung saya beri saham 40% nak Agung akan serius mengurusnya
saya yakin jika nak Agung benar-benar serius mengurusnya, bisnis ini akan berkembang pesat jadi tentunya saya tidak akan dirugikan dalam bisnis ini"
Setelah mendengarkan penjelasan dari tuan Hendrik, akhirnya Pak Roni Pak Aswin dan Pak Bambang menganggukkan kepala mereka.
mereka harus mengakui Tuan Hendrik adalah jenius dalam bidang bisnis , tuan Hendrik bisa selalu mengambil keputusan yang tepat.
dengan kemampuan Agung Jika dia bener-bener mengurus usaha bisnis Farmasi ini, tentunya bisnis ini akan berkembang , hal ini telah terbukti, Agung yang hanya beberapa hari datang ke perusahaan Cemerlang Jaya dalam seminggu, namun Agung telah berhasil membangkitkan usaha makanan yang hampir tutup .
"tentu hanya orang bodoh yang tidak mau paman, siapa orang yang tidak mau diberi saham 40% secara cuma-cuma "
"hahaha.. kalau begitu kita sudah sepakat, Pak Roni tolong buatkan surat perjanjiannya besok, karena saya ingin bisnis Farmasi ini secepatnya dimulai.
oke karena hari juga sudah larut sebaiknya kita lanjutkan pembicaraannya besok saja di kantor"
Mereka akhirnya bubar, Agung menolak ketika mereka menawarkan untuk mengantar Agung pulang, Agung mengatakan akan akan pergi ke tempat lapak jamunya yang tidak jauh dari hotel Brown sebelum pulang dan dia akan berjalan kaki ke sana .
Setelah keluar dari hotel Agung berjalan ke arah lapak jamunya yang tidak jauh dari hotel Brown yang ada di kawasan Sudirman .
Saat Agung sedang berjalan kurang lebih 100 meter dari Hotel Brown tiba-tiba Agung melihat seorang lelaki tua sedang dipukuli berapa orang preman .
Karena merasa kasihan Agung berteriak untuk menghentikan mereka
"Hai berhenti kalian ....!!!"
8 orang preman yang sedang memukuli laki tua itu dan melihat ke arah Agung
"Hai kawan sebaiknya jangan campuri urusan ini atau kau akan menyesal "
"aku tidak peduli siapa kalian dan apa urusan kalian tapi kalian harus menghentikan tindakan kejam kalian "
"Baiklah tampaknya kau ingin jadi pahlawan kalau memang hebat coba hentikan kami memukulinya "
Ucap salah seorang diantara preman sambil melayangkan pukulannya kembali ke arah orang tua.
Namun ternyata pukulannya tidak mengenai tubuh sI orang tua, namun sebaliknya tubuh orang yang ingin memukul si orang tua terjengkang 10 meter terkena tendangan Agung.