NovelToon NovelToon
SIJJIN : BLOOD OF CURSED

SIJJIN : BLOOD OF CURSED

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Zombie / Time Travel
Popularitas:287
Nilai: 5
Nama Author: farisky

Fika, seorang wanita polos, tiba-tiba terlibat dalam pertarungan dengan makhluk ghaib dan dimensi lain setelah mengetahui bahwa dalam darahnya mengalir warisan dari Sijjin, makhluk antar dimensi yang berbahaya. Untuk mencegah Sijjin mengamuk di dalam dirinya, Fika memiliki khodam pelindung yang membantunya. Sementara itu, sebuah organisasi bernama **Sanctorum**, yang terdiri dari lima orang terkuat di Bumi, memburu Sijjin. Fika harus menemukan cara untuk mengendalikan kekuatan yang ada dalam dirinya sebelum dunia dan dirinya hancur

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farisky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 19 - KENDALI KHODAM FIKA

Faylyne dan Fika saling menatap, namun pertemuan mata itu terasa berbeda, karena tubuh Fika bukan miliknya lagi. Khodam yang mengendalikan tubuhnya kini menghadap Faylyne dengan sikap sombong.

"Hei, kamu jangan mengganggu," kata Khodam, suaranya dalam dan berat, "Mengganggu orang di saat dia sedang bersenang-senang. itu tidak baik Seharusnya kau tahu itu."

Faylyne mengangkat alis, tidak terpengaruh oleh nada yang penuh ancaman itu. "Maaf sudah mengganggu, tapi itu bukan bagian dari kesepakatan kita, kan?"

Khodam tertawa dengan suara dingin yang menggema. "Kesepakatan? Aku tidak perlu mengikuti kesepakatan apapun. Aku tidak mendengarkan siapa pun, bahkan anak ini sekalipun," ia menunjuk tubuh Fika dengan sikap tak peduli.

Faylyne mengamati gerak-gerik Khodam dengan tajam. "Cukup aneh, pemilik asalmu sepertinya membuat keputusan yang salah dengan mengontrakmu."

Khodam mengerutkan kening, tampak sedikit terkejut mendengar kata-kata Faylyne. Namun, ia segera kembali tersenyum sinis. "Kukukuku, sepertinya kau salah mengerti. Aku tidak terikat pada peraturan manusia. Aku hanya melindungi anak ini. Kau lihat sendiri kan? Dia tidak terluka sedikit pun."

Faylyne mengangguk, tetapi tidak terlihat terkesan. "Ya, aku tahu. Tapi kalau serangan tadi diteruskan, sepertinya korbannya bukan hanya mahluk mahluk itu , tapi semua orang yang ada di sekitarmu. Tidakkah kamu peduli dengan dampaknya?"

Khodam mendengus. "Bodo amat. Aku hanya menjalani tugas. Jika korban jatuh, itu bukan urusanku."

"kau terlalu naif," kata Faylyne dengan nada yang lebih berat. "Kau pikir semua ini hanya tentang menjalankan tugas? Ada yang lebih besar yang harus kau pertimbangkan."

Senyum Khodam semakin melebar, matanya menyala penuh keganasan. "Aku tidak butuh pelajaran darimu. Kau hanya seorang manusia biasa kita dua makhluk yang berbeda."

Namun saat ia hendak melancarkan serangan, tubuh Fika tiba-tiba berhenti bergerak. Khodam terdiam, kebingungan. Tubuh Fika merespont seakan akan menolak, Fika sudah mampu memberikan sedikit perlawanan kepada khodamnya namun itu hanya beberapa saat saja. dengan wajah yang kesal Khodam Fika melawan dengan memaksa bergerak tubuh Fika, tapi tetap saja tubuhnya tidak bisa bergerak, Faylyne yang melihatnya sedikit terkejut karena Fika mampu memberikan sedikit dampak ke khodamnya.

"Ada apa ini? Kenapa aku tidak bisa bergerak?" tanyanya, suara khawatir mulai terdengar.

Faylyne tersenyum kecil, mengamati dengan teliti. "Sepertinya Fika sudah mengerti cara mengatasi mu walaupun masih sedikit kesulitan. Sayang sekali yaa."

Khodam merasakan kekuatannya semakin hilang, seolah terhisap dari tubuh Fika yang lemah. "Dasar anak sialan!" ujarnya dalam hati . "benar benar merepotkan."

perlahan aura milik Khodam Fika menghilang, Fika berada kendali penuh tubuhnya menatap sekitar dengan wajah heran. didalam tubuhnya Khodam Fika sangat kesal kepadanya, bertanya tanya bagaimana semua itu bisa terjadi Khodam Fika seperti kehilangan jati dirinya karena gagal mengambil alih tubuh Fika.

Namun, saat Khodam meluapkan kekesalannya, tubuh Fika mulai terjatuh, tidak bisa lagi menahan beban kekuatan yang datang begitu mendalam. Fika, yang sebelumnya sempat terjaga, kini seperti kehilangan kesadarannya. Tanda yang ada di pipinya perlahan menghilang. di saat Fika terjatuh aura dari khodam Fika keluar membentu seperti naga putih tapi tidak sempurna

Khodam merasa marah, tapi ada kecemasan yang tak bisa ia sembunyikan. "Sampai waktunya tiba, tubuh itu akan menjadi milikku," gumamnya dengan suara penuh keyakinan.

Faylyne mengamati dengan cermat. "Jangan terlalu yakin,apa kau tidak sadar dia telah mengambil sedikit kesadarannya cepat atau lambat dia akan segera menguasai mu bahkan lebih baik dia bisa menggunakan kekuatan mu. "

Khodam mendengus, meski tampak risau. "Jangan terburu buru manusia aku sama sekali tidak peduli. Aku hanya harus menunggunya. Tubuh itu tidak akan lama lagi. Aku akan mengambil alih sepenuhnya."

Faylyne menghela napas, perasaannya campur aduk antara kasihan dan perasaan bertanggung jawab. "Kau tak mengerti apa yang sudah kau lakukan. Jika kau terus memaksakan dirimu begitu, bahkan dia tidak akan punya kesempatan untuk hidup dengan tenang."

Khodam menggelengkan kepala. "Itu bukan urusanku. Aku hanya mengikuti kehendak takdir."

Faylyne menatap Khodam dengan tegas. "Takdir bukanlah alasan untuk merusak hidup orang lain."

Suasana semakin mencekam. Faylyne menunduk, matanya berkilat tajam. "Aku akan menghentikanmu. Jika kau tetap memaksakan kehendakmu, aku tidak akan ragu untuk mengalahkanmu bahkan jika harus membunuhnya"

Khodam tidak terganggu. "Cobalah manusia. Cobalah."

Ketegangan di antara mereka semakin meningkat Aura KHODAM milik Fika perlahan hilang , sementara tubuh Fika yang tak berdaya hanya menjadi saksi bisu dari pertempuran batin yang tak terlihat. tubuhnya terbaring tidak berdaya malam yang mencekam kami menjadi normal aktivitas berjalan seperti biasa, Faylyne mencoba mendatangi Fika yang tidak sadarkan diri, mencoba membangunkannya tapi tidak bisa, Faylyne mencoba membawanya ke rumah agar di rawat lebih , mencoba menggendong Fika. aura Fika tidak terasa didalam tubuhnya membuat Faylyne panik situasi semakin tegang bagi Faylyne , bergegas menuju rumahnya agar bisa di rawat oleh baik , sesampainya dirumah Faylyne bergegas menuju kamar dan memanggil anaknya, membaringkan Fika di kasur, Ayaa anak dari Faylyne datang menghampiri ibunya dan Fika yang berada di kamar. Faylyne menjelaskan semua yang dia tau, Ayaa mencoba untuk menyembuhkan Fika dengan kekuatannya

"SKILL ELEMENTAL DAUN : REGEN AURA"

cahaya berwarna hijau terpancar dari tangan tangan milik ayaa dan meletakkan tangannya di bagian jantung berusaha untuk memperbaiki apa yang salah , kondisi Fika sangat kritis Faylyne mencoba menenangkan dirinya berusaha untuk berfikir positif. "Bagaimana keadaannya? " Ujar Faylyne dengan wajah panik, "aku sedang berusaha, heran bagimana seluruh badanya tidak bisa bergerak, dia masih ada hanya saja dia seperti terkurung di dalam badannya sendiri. " Ujar ayaa dengan keringat mengalir di kelapanya, "terkurung?." tiba tiba Phoenix datang terlihat dari arah jendela kamarnya datang dengan wibawa sayap terbentang lebar mendarat di sebuah gedung, waktu terasa berhenti seperti di dimensi Khodam "Dia tidak apa apa Faylyne jangan panik, kenapa kau begitu panik?", ujar Phoenix menatap Faylyne dengan tajam. " syukurlah, aku hanya sedikit cemas maksudku, dia masih gak tau apa apa tentang kejadian ini tapi sudah di hadapkan" Ujar Faylyne sambil mengelai nafas lega "dia terkurung di dalam tubuhnya sendiri, sepertinya hendak membuat kontrak baru dengan naga sialan itu." Ujar Phoenix, "kontrak Baru?, dia tidak mati bukan?", Ujar Faylyne dengan wajah bingung, " siapa bilang dia tidak mati?" sambar Faylyne, "haa? tapi bagaimana", Faylyne yang terkejut, " apa kau tidak lihat saat naga itu tidak bisa bergerak? Khodam itu menguras habis aura milik anak ini, bukan hanya auranya, kehidupannya anak ini juga habis, karena saat melawan para mahluk mahluk yang menyerang anak ini , dia sudah tidak bisa menggunakan apa apa lagi, Khodam itu memaksa tubuh anak ini agar terus bergerak dan mengeluarkan aura, ketika aura habis maka gantinya adalah kehidupan wadah itu, dengan kata lain anak ini sudah mati" , Ujar Phoenix dengan tegas. Faylyne terdiam tanpa kata sementara anaknya memanggilnya berkali-kali, suasana kembali normal, Ayaa menjelaskan kalau Fika tidak apa apa, dengan wajah heran "lah , serius bukannya? ", Ayaa menatap Ibunya " awalnya juga aku pikir begitu tapi tiba tiba saja jantungnya kembali normal entah apa yang terjadi". Menghelai nafas lega , sangat bersyukur Fika baik baik saja "tapi apa yang terjadi" Ujar Faylyne dalam hati.

1
Misaki Nakahara
Penggambaran luar biasa.
yuta: terimakasih 🥰
total 1 replies
Naruto Uzumaki
🤔😭😭 Akhirnya tamat juga, sedih tapi puas, terima kasih, author.
yuta: masih ongoing yaa ☺
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!