Jatuh Cinta Pada Saudara Tiri

Marisa merasa sangat sedih dan dia juga merasa sangat gegabah, karena bersikap seenaknya kepada pasien, dia sampai lupa siapa yang sedang dia hadapi, dia lupa jika sekarang ini sedang dalam masa pencarian Amanda, dia menggagalkan semua nya, semua nya terasa hampa, pihak rumah sakit sudah membuah surat pengurangan pertama untuk nya, jika terus begini maka Marisa tidak akan bisa bekerja disini.

Kevin yang berada di ruangan nya, mendengar kabar bahwa Marisa di kenai surat peringatan karena sedang menangani asik nya, Kevin segera ke ruangan Bungga untuk bertanya lebih jelas tentang kejadian yang sedang terjadi, ada apa sebenarnya.

Kevin membuka pintu ruangan Bungga, dia melihat Reza dan Talia yang sedang merasa khawatir, tetapi seperti kekhawatiran mereka bukan tentang keadaan bungga, karena bunga terlihat sedang memakan buah yang di sediakan pihak rumah sakit.

Kevin menatap bunga dan duduk di atas ranjang nya " kau sudah merasa baikan? apakah luka nya masih terasa sakit? " mengelus kepala Bungga

Bungga menatap Kevin " Kaka, kenapa tidak pulang ke rumah? Aku sudah lama menunggu kakak "

" Kau tenang saja ya, kita akan makan es krim nanti malam dan untuk masalah pulang ke rumah, kakak saat ini sedang banyak jadwal jadi tidak bisa membagi waktu untuk pulang " tersenyum

Reza menarik tangan Kevin dari kepala Bungga, dia menatap Kevin sangat tajam seolah akan memakan nya saja " sedang apa kau Disni? " berbisik agar Bungga dia dapat mendengar apa yang sedang dia bicarakan dengan Kevin

Kevin menatap Reza " kau tau bungga, ayah kita ini sangat bangga pada ku, karena itu aku menjadi pekerja keras dan ibu kita juga begitu, oleh sebab itu mereka membuat satu masalah " Kevin berbicara tanpa sadar bahwa Bungga tidak harus tau tentang masalah ini

Bungga menatap Kevin " masalah apa kak? "

" Suster cantik yang menerima mu kalimat penenang saat di ruang operasi, suster yang menghapus air mata mu, dia di tuduh sudah berbuat jahat pada mu, apakah kau tau itu ulah siapa Bungga? " menatap Bungga

Bungga menghentikan makan nya, dia menatap kedua orangtuanya " apakah ayah dan ibu berbuat kasar kepada suster cantik? ayah suster itu sudah sangat baik pada ku, dia sama sekali tidak pernah berkata kasar " bungga yang kini sudah berada di pihak Marisa

Kevin membawa infus bungga dan mengendong nya " ayo kita meminta maaf kepada suster cantik itu dan kita akan membuat semua nya kembali seperti semula "

Reza menarik tangan Kevin " turunkan anak ku " ucap nya

Talia sudah berusaha menahan Reza, namun Reza terbakar emosi melihat tingkah Kevin yang semakin menjadi-jadi, dia sudah bersikap tidak sopan kepada kedua orangtuanya, sekarang dia malah ingin membawa adik nya keluar begitu saja.

Kevin menatap Reza " ayah, aku hanya ingin membawa Bungga ke suster yang sangat dia sukai, aku yakin Bungga juga ingin meminta maaf, ya kan " menatap Bungga

Bungga sendiri yang melepaskan tangan Reza dari Kevin " iya ayah, aku akan kembali setelah bertemu dengan suster cantik, aku belum berterimakasih kepada nya karena sudah membuat ku tidak merasa sakit lagi ayah " memeluk Kevin

Talia menarik tangan Reza pelan, agar dia mundur dari mereka berdua " iya sayang, pergilah nak, jangan lupa bilang terimakasih dan sampaikan maaf ayah dan ibu juga ya sayang " tersenyum

Mereka berdua pergi untuk mencari Marisa, sementara Reza dan Talia merasa sangat khawatir tentang Kevin, sikap nya yang berusaha sangat drastis membuat Talia dan Reza merasa takut semua nya akan terbongkar, Kevin juga sudah di terima menjadi dokter tetap di rumah sakit ini, cepat atau lambat ini semua pasti akan terbongkar.

Pertama Kevin membawa Bungga ke kamar Marisa namun dia tidak ada di sana, sekarang sudah jelas bahwa Marisa berada di roof top, Kevin membawa Bungga ke sana, benar Marisa berada di sana, dia duduk sambil menutup wajah nya karena merasa sangat kesal kepada dirinya sendiri.

Kevin menurunkan Bungga dan menyuruh nya untuk berjalan menghampiri Marisa, Bungga menarik jas Marisa " suster cantik " ucap nya

Marisa berbalik, sekilas dia teringat tentang Amanda, kejadian ini sangat persisi dengan yang ia alami bersama Amanda, Marisa kecil yang seluruh mencari dokter Amanda dan memangil nya dengan dokter cantik.

Marisa menunduk agar bisa melihat wajah Bungga dengan jelas, dia mengelus kepala Bungga " apakah masih terasa sakit? "

Bungga tersenyum " sama sekali tidak sakit, suster cantik apa yang kau lakukan di sini sendirian? " menatap sekitar

Marisa memangku Bungga " tidak ada hanya saja disini aku merasa sangat tenang, di sini nyaman dan tidak berisik "

" Suster benar, sebenarnya suster aku ingin meminta maaf, karena aku mendengar suster di marahi karena ayah dan ibu, suster ayah dan ibu itu orang baik, mereka tidak akan marah-marah kepada siapapun "

" Iya, aku juga tau mereka orang baik, suster yang berlebihan jadi sampaikan kepada ayah dan ibu mu bahwa suster sudah memaafkan mereka "

Bungga merasa sangat senang " benarkah suster? Aku sangat senang, nanti malam aku akan makan es krim bersama kakak, apakah suster mau ikut dengan kami? " menatap Kevin dan Marisa secara bergantian

Marisa menatap Kevin yang dari tadi hanya diam saja " kita lihat nanti ya, karena suster berencana untuk pulang sore ini "

" Pulang? " bingung

" Suster memiliki rumah yang sangat jauh, dia rumah itu ada ayah yang sangat suster rindukan, jadi suster ingin melihat nya "

Bungga turun dari pangkuan Marisa " suster akan kembali ke sini lagi kan? "

" tentu saja " tersenyum

Bungga meminta agar Kevin mengendong nya, namun Kevin menatap Marisa, ingin melarang Marisa untuk kembali, karena dia tidak ingin berada jauh dari Marisa.

" Kakak kenapa kau menatap suster trus? kau menyukai nya? " ucap bungga karena tatapan yang diberikan Kevin kepada Marisa

Marisa menatap Kevin " tidak mungkin, itu hanya karena dia sedang menunggu untuk kau meminta agar dia mengendong mu " tersenyum

Kevin mengendong Bungga " bahkan jika aku menyukai nya, apakah dia akan membalas perasaan ku ini? " pergi bersama Bungga

Marisa hanya diam saja, dia tidak memberikan tanggapan tentang perkataan Kevin, jujur saja belakangan ini Marisa juga mulai merasa nyaman dengan Kevin, namun dia harus pulang karena merindukan rumah nya yang sebenarnya.

Kevin membawa Bungga kembali ke dalam kamar nya, Reza melihat mereka berdua dan membawa Kevin ke salah satu lorong agar percakapan mereka tidak di dengar oleh siapapun.

" Kembali lah ke rumah malam ini bersama ayah, kau akan pindah ke rumah sakit lain "

" Ayah memaksa ku? Aku tidak ingin pindah ayah, aku ingin berada di sini "

" Jangan keras kelapa Kevin, kau sudah dewasa harus nya kau bisa berfikir mana yang baik dan mana yang tidak " mulai geram dengan sikap Kevin yang terus menjawab perkataan nya

" Aku tidak akan kemana-mana ayah, aku sudah merasa nyaman disini "

Reza menarik kerah baju Kevin dan menampar nya agar Kevin sadar, namun sama saja, Kevin sama sekali tidak mau dengar, dia sudah menyakiti anak nya itu, dia melihat sudut bibir Kevin terluka untuk kedua kali nya dan itu semua karena dia.

Marisa yang tidak sengaja ingin lewat ke arah sana, mendengar semua percakapan mereka, namun Marisa hanya diam saja dan tidak melanjutkan perjalanannya, dia menatap Kevin yang pergi dari sana.

Bantu like ya guys, satu like dari kalian membuat author semangat untuk update nya happy reading guys ><