NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Isteri

Pesona Mantan Isteri

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Lari Saat Hamil / Single Mom / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Tamat
Popularitas:191.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Menikah karena perjodohan, dihamili tanpa sengaja, lalu diceraikan. Enam tahun kemudian Renata tak sengaja bertemu dengan mantan suami dalam situasi yang tak terduga.

Bertemu kembali dengan Renata dalam penampilan yang berbeda, membuat Mirza jatuh dalam pesonanya. Yang kemudian menumbuhkan hasrat Mirza untuk mendapatkan Renata kembali. Lantas apakah yang akan dilakukan oleh Renata? Apalagi ketika Mirza tahu telah ada seorang anak yang lahir dari hasil ketidaksengajaan dirinya di malam disaat ia mabuk berat. Timbullah keinginan Mirza untuk merebut anak itu dari tangan Renata. Apakah Renata akan membiarkan hal itu terjadi? Ataukah Renata akan membuka hati untuk pria lain demi menghindari mantan suaminya itu?

“Kamu sudah menceraikan aku. Diantara kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi. Jadi tolong jangan ganggu aku.”

- Renata Amalia -

“Kamu pernah jadi milikku. Sekarang pun kamu harus jadi milikku lagi. Akan aku pastikan kamu dan anak kita akan berkumpul kembali.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

30. Janda Mati Atau Janda Cerai

PMI 30. janda Mati Atau Janda Cerai

“Selamat malam, Om, Tante?” sapa Renata sungkan dan sopan saat orangtua Tony datang menemuinya di ruang tamu. Ia berdiri di samping Tony yang tengah memegangi punggungnya posesif menjaganya.

Renata mengulurkan tangan, terlebih dahulu disambut oleh Hamdan. Kemudian disambut oleh Sofie disusul dengan rangkulan hangat Sofie.

“Kamu cantik sekali malam ini,” puji Sofie.

“Makasih, Tante.”

“Silahkan duduk.” Sofie dan Hamdan duduk bersebelahan pada sofa panjang setelah Renata dan Tony duduk.

“Tony sudah kasih tau Tante kalau kamu akan datang malam ini,” kata Sofie memulai.

“Mami, Papi, ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan Mami dan Papi,” kata Tony memandang serius kedua orangtuanya. Sepulang kerja tadi, ia hanya memberitahu mereka ingin mengajak Renata ke rumah. Tapi tidak memberitahu alasannya.

“Hal penting apa itu?”

“Aku dan Renata akan segera menikah. Aku minta restu Mami dan Papi.”

Sofie dan Hamdan terkejut. Mereka saling bertukar pandang. Awalnya Sofie hanya mengira kalau Tony tidak serius berhubungan dengan Renata. Perasaan puteranya itu hanya ketertarikan sementara saja. Tapi ternyata puteranya itu benar-benar telah jatuh hati.

“Apa kamu serius, Ton?” tanya Sofie memastikan.

“Tentu saja, Mi. Bahkan lebih dari serius?”

“Kalau kamu Renata? Apa kamu mau menikah dengan anak saya?”

Renata sebetulnya malu ditanya seperti itu. Bunyi pertanyaan itu terkesan seolah-olah ia yang mengejar-ngejar Tony dan ngebet ingin menikah dengan Tony.

Renata menoleh memandangi Tony sejenak. Kemudian memandangi Sofie dan Hamdan bergantian. Renata lalu mengangguk pelan.

“Iya, Om, Tante. Saya mau menikah dengan Pak Tony,” jawabnya sungkan.

Sofie dan Hamdan kembali bertukar pandang. Raut wajah Sofie terlihat berbeda, seolah menyayangkan pilihan puteranya.

“Tony ... kalau Papi, sih, terserah kamu. Dengan siapapun kamu ingin menikah, Papi setuju-setuju saja. Asalkan kalian berdua benar-benar yakin ingin melangkah ke jenjang yang serius. Dan yang terpenting kalian saling mencintai,” ujar Hamdan.

Renata menghela napas mendengar kata 'saling mencintai'. Ia akui perasaan itu belum hadir dalam hatinya. Ia melakukan ini hanya demi Dito. Tapi bohong juga jika ia tidak mengakui jika perasaan suka terselip di salah satu sudut hatinya yang lain. Tony adalah pria yang baik dan bertanggung jawab. Bohong jika ia tidak menyukai pria itu. Hanya sebatas suka, belum mencintai.

Namun, seiring berjalannya waktu, ia percaya cinta itu kelak akan hadir dalam hatinya. Sama seperti kepada Mirza dahulu. Meskipun cinta itu tidak pernah ia ungkapkan. Lalu tenggelam sejalan dengan waktu.

“Makasih, Pi. Aku dan Renata memang saling mencintai. Iya, kan, Ren?” Tony menoleh pada Renata yang menyunggingkan senyum kepadanya.

“Maaf sebelumnya, ya, Ren. Apa saya boleh bertanya?” tanya sofie.

Renata mengangguk sopan. “Boleh. Silahkan, Tante.”

“Saya cuma pengen tau, kamu itu janda yang ditinggal mati atau janda cerai? Maaf, saya tidak bermaksud menyinggung, tapi bagi saya ini penting. Saya punya saudara yang menikah dengan janda yang ditinggal mati. Dan saudara saya itu malah sering dibanding-bandingkan dengan mendiang suaminya. Saya juga punya teman yang menikah dengan janda cerai yang punya dua orang anak. Dan yang terjadi, mereka malah saling berebut hak asuh,” terang Sofie tanpa bermaksud menyembunyikan keresahannya akan hubungan putranya dengan Renata, yang notabenenya seorang janda beranak satu.

Tony dan Hamdan menyimak, memandangi Renata dengan seksama.

Mendengar pertanyaan Sofie, Renata menghela napas sejenak. Memang sebelumnya ia juga sudah terpikirkan hal itu. Sudah terbersit dalam pikirannya untuk mengatakan yang sebenarnya kepada Tony, bahwa sahabat baik Tony itu adalah mantan suaminya.

Selama ini Tony tidak pernah bertanya kepadanya, tentang siapa mantan suaminya, maupun alasan mengapa ia sampai berpisah. Yang Tony tahu hanyalah ia adalah seorang janda. Itu saja.

“Saya ... saya janda cerai, Tante.” Renata sudah cukup memberanikan diri mengakui dirinya. Ia juga tak ingin membuat Tony berada dalam situasi yang tidak diinginkan terjadi. Apalagi mantan suaminya adalah sahabat baik Tony. Dan orangtua Tony juga cukup dekat dengan mantan suaminya itu. Ia merasa mereka harus tahu.

Tony tidak terkejut mendengar pengakuan Renata. Sejak ia memantapkan diri untuk menikahi Renata, ia juga sudah mempersiapkan diri untuk menerima apapun resikonya.

Jika Renata adalah janda yang ditinggal mati, ia harus berusaha mengganti kenangan mendiang suami Renata dengan kenangan-kenangan baru bersamanya. Dan jika Renata adalah janda yang bercerai, ia juga harus bersiap andai suatu hari nanti mantan suami Renata kembali dan ingin merebut hak asuh Dito.

Memang segala kemungkinan itu belum tentu terjadi. Tetapi Tony juga harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk sekalipun.

Sofie menghela napas panjang. Keresahannya kini sudah terjawab. Masih berat sebenarnya hatinya memberi puteranya restu. Latar belakang Renata itu masih sulit ia terima. Pasalnya, Tony adalah pria singgel, punya latar belakang bagus. Tony masih bisa mendapatkan gadis perawan yang lebih baik dari Renata.

“Maaf, sekali lagi Renata. Kalau boleh saya tau, kenapa kalian berpisah?” tanya Sofie lagi.

“Maaf, Mi. Itu privasi Renata. Dia tidak perlu mengatakannya pada Mami,” protes Tony pada maminya.

“Iya, Mami tau. Tapi bagi Mami hal itu penting sebagai bahan pertimbangan untuk Mami memberi restu. Gimana kalau sebenarnya alasan Renata berpisah itu karena Renata yang mendua mungkin. Kan, bisa saja seperti itu?” Sofie belum ingin terlalu mempercayai Renata. Apalagi dengan melihat realita jaman sekarang dimana perselingkuhan semakin marak terjadi tak hanya pada kaum pria saja. Wajar jika ia mengkhawatirkan puteranya jangan sampai salah memilih.

“Mi. Hormatilah privasi Renata. Seperti apapun masa lalunya, biarlah itu mejadi privasinya. Tony saja tidak ada masalah dengan itu,” kata Hamdan pelan pada isterinya.

“Bukannya Mami tidak menghormati privasi Renata, Pi. Tapi yang Mami mau di sini adalah keterbukaan. Mami cuma mau Renata bersikap lebih terbuka. Gimana mau melangkah ke jenjang selanjutnya kalau masih ada yang ditutup-tutupi. Apalagi kita tidak tau alasan Renata sampai bercerai dari suaminya. Mami cuma tidak mau membeli kucing dalam karung. Itu saja.”

“Mami. Aku mengajak Renata ke sini bukan untuk berdebat, Mi. Aku cuma mau restu dan persetujuan Mami dan Papi. Kalau Mami dan Papi merestui, dalam waktu dekat ini aku akan menikahi Renata. Aku sudah mengenal Renata selama empat tahun. Dan aku sudah yakin dengan pilihanku,” pungkas Tony sedikit kesal dengan respon maminya.

“Sudahlah, Mi. Percaya saja pada anak kita,” timpal Hamdan. Ia sendiri juga sebenarnya masih sulit menerima puteranya yang seorang bujang akan menikahi janda beranak. Tapi ia sangat percaya pada puteranya itu. Jika puternya tidak akan sembarangan memilih.

“Tapi, Pi__”

“Saya diselingkuhi, Tante. Mantan suami saya terang-terangan selingkuh di depan saya,” sela Renata tiba-tiba. Membuat Sofie terdiam.

Pengakuan Renata itu pun sontak membuat Tony menoleh memandanginya.

“Kami menikah karena perjodohan. Laki-laki itu tidak mencintai saya samasekali. Dia hanya menuruti perintah orangtuanya. Dan saya sendiri menerima perjodohan itu sebagai bentuk rasa terima kasih saya pada orangtuanya yang sudah membantu membiayai pendidikan saya,” tambah Renata menerangkan. Hatinya terenyuh mengingat kembali kenangan-kenangan buruk itu. Tapi, mau bagaimana lagi. Tony dan orangtuanya juga perlu tahu dengan apa yang pernah terjadi di masa lalunya. Paling tidak sebagai bahan pertimbangan seperti yang dikatakan Sofie, apakah dirinya ini adalah wanita baik-baik atau bukan.

“Maafkan saya, Ren. Saya tidak bermaksud menggali masa lalu kamu,” kata Sofie mulai merasa kasihan pada Renata. Sebagai sesama wanita, ia tahu betul bagaimana sakitnya diselingkuhi.

****

“Apa benar anak itu cucu Ibu?”

“Iya, dia cucu saya. Memangnya ada apa, ya?”

“Dia anaknya Renata?”

“Oh, bukan. Memang kalau dilihat sekilas, mereka seperti ibu dan anak. Tapi sebenarnya tidak. Hanya saja dia sudah dekat dengan Renata semenjak dia lahir. Karena dia yatim piatu, jadi Renata sudah menganggapnya seperti anak sendiri.”

Mirza menghela napas panjang mengingat obrolannya beberapa saat lalu dengan Bu Ningsih. Padahal Bu Ningsih sudah mengatakan yang sebenarnya, tapi entah mengapa ia belum merasa puas dengan penjelasan wanita tua itu. Rasanya seperti ada yang masih mengganjal dalam dadanya. Melihat Dito menimbulkan debaran tak biasa dalam dadanya. Ia masih bertanya-tanya.

“Siapa anak itu sebenarnya? Apa benar dia bukan anaknya Renata?” gumam Mirza bertanya-tanya.

To be continued...

1
Ririn Nursisminingsih
pingin tak gibenge ae mirza kok ngeyelae
Ririn Nursisminingsih
mirza ini emang gedek banget udah salah ngeyel..
Ririn Nursisminingsih
emang kok setiap kita marah,cemburu,kesel sama pasangan solosinya bercinra🤣🤣
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): otomatis langsung baikan lagi ya😆😆
total 1 replies
Ninik Srikatmini
mantul ren.. skak mak tuh si clau
Ririn Nursisminingsih
kasian renata selalu disakiti kpn bahagianya
Ririn Nursisminingsih
PD sekali kmu mirza..
Ninik Srikatmini
👍👍👍gpp thor
Ninik Srikatmini
😜😜😜
Ninik Srikatmini
hareudaaaang...
Ninik Srikatmini
hahahaaas kna mental luh mirza- vannesa
Ninik Srikatmini
😘😘semangat ya
Ririn Nursisminingsih
rasain loo kmu bercinta dg jalanh yg kmu cintai ternyata player
Ririn Nursisminingsih
syukurin mirza lagian dulu wktu berhubungan sama mirza dipaksa yas ren
Ririn Nursisminingsih
kmu aja yg bodoh virza dimanfaati doang coba dong diselidiki..
Ririn Nursisminingsih
mirza goblok banget main dg wanita bekas laki2 lain
Ririn Nursisminingsih
mirza yg bodoh bercinta dg jalang
Ririn Nursisminingsih
mirza2 bodoh kmu buang berlian demi batu kerikil
Ririn Nursisminingsih
cantikk thor udah visualnya ini aja
Umi Aswari
kok nmnya anknya dito Thor.. kyk nm bapak2
Dea Abdullah
teori renata sm tong aja mantan sk celap celup
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!