Avira adalah gadis anak yatim yang berjuang hidup di kota. Dengan berbagai cara ia mencari kerja paru waktu untuk menghasilkan uang. Namun nihil tak ada pekerjaan yang ia dapat. Sampai suatu hari Avira iseng pada temannya Untuk meramal nasib sang teman Dan akhirnya itu menjadi sebuah kenyataan. Sehingga Avira mencoba peruntungan baru itu untuk mencari nafkah. Sehingga mempertemukan nya pada Dion pengusaha tampan yang datang untuk minta di ramal olehnya. Membuat Avira bingung. Akan kan Avira menghindar dari Dion Atau ia nekat hingga belajar ilmu ramalan Walau ia tak mampu melihat masa depan Dion. Lalu apa yang terjadi selanjutnya Bagaimana lanjutannya ......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32 Menang
Vira pun memejamkan matanya Sambil mengingat bayangan kartu tarot pagi tadi Yang membuat Vira menarik nafas dalam.
Tak lama pacuan unta itu akan mulai Dengan tanda tembakan pistol keatas. Hingga para unta pun mulai berlari
" Vira lihat unta mu ketinggalan ," teriak nyonya Ana. Saat unta pilihan Vira masih ketinggalan jauh.
" Ya tuhan, bagaimana ini," kata Vira bingung. Kalau ia kalah pastinya ia akan kehilangan dua hal. Harga diri dan uang yang sudah ia dapat dari hasil taruhan.
Vira pun terdiam sambil komat kamit membaca sesuatu. Sehingga saat di putaran ketiga. Kuda bernomor 3 itu berlari dengan kencang , hingga menabrak pita finish
Prit........
Suara peluit nyaring menandakan unta itu menang. Namun si unta langsung terduduk lemas saat sudah masuk ke area garis finis
" Number 3 Win....teriak panitia lomba. Membuat nyonya Ana berteriak histeris. Sedangkan Vira terpaku dan cepat berdiri dari tempatnya duduk. Untuk turun melihat unta pembawa kemenangan itu.
"Mou...mou...." ringkik unta itu. Terdengar dari kejauhan seperti unta itu sedang kesakitan.
Membuat pawang dan pelatih kuda bergegas berlari. Untuk melihat unta itu Lalu membawanya ke luar dari arena pertandingan.
" Vira, kau mau kemana?" teriak nyonya Ana. Saat Vira ingin pergi
" Melihat untanya nyonya," teriak Vira
" Tunggu," kata Nyonya Ana ikut beranjak dari tempatnya duduk.
" Kau menang Va, apa kau senang?" kata nyonya Ana merangkul Vira.
" Entahlah," kata Vira bingung Karna merasa ada sesuatu terjadi pada unta itu. Namun saat mereka ingin turun.
" Nona Ava, nyonya Ana. Mari Ikut saya, kalian menang lagi" kata pangeran Aziz berteriak memanggil keduanya.
" Ya sebentar, kami mau melihat untanya," kata Vira berteriak.
" Nanti saja, kemari lah untuk bertemu para petaruh," kata teriak Aziz Membuat Vira mengurungkan niatnya. Lalu berbalik melangkah mendekati pangeran Aziz.
" Ada apa ?" kata nyonya Ana.
" Mari ikut ana ," kata pangeran Aziz. Membuat nyonya Ana dan Vira mengikuti pangeran Aziz kesebuah ruangan. Disana semua pria yang bertaruh tadi. Sedang berkumpul menunggu Vira
" Selamat nona , kau menang," kata mereka menyalami Vira.
" Terimakasih," kata Vira tersenyum tipis dan membungkuk hormat kepada para pengusaha pengusaha senior itu.
Setelah itu pangeran Aziz menyerahkan kupon emas pada Vira. " Uang nya akan di transfer 2 jam lagi. Selamat ya," kata pangeran Aziz tersenyum. Dan Vira pun mengangguk sambil tersenyum.
Ada perasaan getir di hati Vira. Entah mengapa ia tidak merasa senang dengan kemenangan itu. Seperti hanya kebetulan Yang membuatnya Vira bertanya tanya. Kenapa dengan takdirnya Hingga unta itu berlari kencang Berusaha untuk memberinya kemenangan
" Kau hebat Va" bisik nyonya Ana ikut senang.
" Terimakasih nyonya, oh ya pangeran Aziz tuan tuan maaf saya pamit dulu," kata Vira. Pamit untuk melihat unta pilihannya.
" Tunggu, kami mau mengudang nona Ava dan nyonya Ana untuk perjamuan nanti malam. Apa kalian berkenan datang,," kata pangeran Aziz. Seraya menatap Vira dengan intens
" Dengan senang hati," jawab nyonya Ana.
" Ya , pasti kami akan datang," kata Vira tersenyum ramah. Walau dengan di paksa kan. Karna pikirannya sedang memikirkan unta yang membuatnya menang.
" Baiklah, akan kami tunggu di Dubai mall ," kata pangeran Aziz.
" Ya tuan tuan, kami permisi dulu," kata Vira berlalu. Namun tiba tiba pangeran Amar datang.
" Tunggu nyonya Ana, Nona Vira ," kata pangeran Amar membuat nyonya Ana Menghentikan langkahnya.
" Ada apa?" tanya nyonya Ana. Membuat Vira ikut berbalik.
" Bisa kita bicara sebentar. Hanya empat mata ?" kata pangeran Amar. Yang membuat nyonya Ana menatap Vira
" Pergilah, aku akan menunggu nyonya di bawah," kata Vira saat melihat pengawal nyonya Ana. Masih mengawasi mereka dari dekat.
" Baik, kami akan bicara sebentar," kata nyonya Ana. Lalu meninggalkan Vira untuk bicara bersama para pengusaha Dubai itu Sedangkan Vira cepat cepat turun ke bawah Dan mencari tempat unta aduan nya. Untuk melihat apa yang terjadi dengan unta itu. Karna tiba tiba saja, karna ada firasat yang tidak enak di dalam hati Vira
" Tuan.....maaf apa anda tahu. Dimana unta unta aduan tadi beristirahat ?" tanya Vira bertanya pada seorang penjaga arena tempat itu.
" Di ujung sana nona, lalu nona turun kebawah," kata pria itu dengan bahasa inggris sedikit belepotan.
" Syukron," kata Vira . Lalu melangkah cepat, pergi kearah tempat yang di tunjuk si penjaga arena tanding. Lalu mencari tempat unta bernomor 3.
Vira pun berjalan dan memeriksa unta unta yang tadi ikut bertanding. Mereka sedang diberi minum dan makan oleh para pawang nya. Hingga mata Vira mencari cari kuda itu Namun belum terlihat.
" Puji tuhan, aku tahu kau memberikan kemenangan hari ini. Hanya sekedar untuk melindungi ku ya Tuhan. Untuk menjaga harga diriku. Tapi apa rencana mu di balik ini. Aku yakin aku menang Tapi aku tidak merasa senang dengan semua ini," kata Vira dalam hati. Sambil matanya mencari cari unta itu
Saat di ujung rest area. Vira pun terpaku melihat seorang pria di marahi seorang pria lain. Dan pria itu membungkuk seakan menghiba minta belas kasihan. Entah apa yang mereka bicarakan. Karna Vira tak mengerti bahasa arab. Karna Vira hanya bisa mengucapkan satu dua patah kata.
" Nona....what are you doing here" tegur seseorang. Membuat Vira menoleh.
" Maaf saya mencari unta nomor 3 apa itu unta yang menang tadi?" tanya Vira.
" Ya benar, itu unta yang menang tapi.....," kata pria itu membuang nafas kasar.
" Ada apa?" kata Vira. menelisik wajah pria itu Seperti seorang pelatih kuda atau unta.
" Kaki unta itu terluka parah terkena pecahan kaca. Sepertinya sebelum pertandingan ada yang berlaku curang. Sehingga unta itu tak bisa bertanding lagi. Akibat kaki nya sobek. Pawang unta itu di pecat oleh majikannya Karna sudah lalai menjaganya. Dan ia di suruh merawat unta itu sebagai ganti rugi. Karena unta itu terluka parah. Bahkan Tuan Arsyad juga minta ganti rugi atas kekalahannya. Hingga pria itu harus menanggungnya. Kalau dia tidak mau menganti rugi. Pawang kuda itu akan di penjara seumur hidup. Karna si tuan pemilik unta itu sangat marah ,"jelas pria itu
" Kenapa bisa begitu?" kata Vira kaget.
" Kami hanya orang kecil nona, kalo kami lalai itu. Itu akan tangung jawab kami," kata pria itu dengan wajah sendu.
" Begitukah, begini tuan bisakah kau menolong ku. Untuk bicara pada majikan pemilik unta itu. Biar saya ganti dan beli unta itu. Dan akan saya kembalikan pada pawangnya Agar bisa di rawat pulang. Dan saya juga akan menebus pria itu. Supaya dia tidak masuk penjara bagaimana?" kata Vira. Merasa hatinya tergerak untuk membantu unta dan menolong pawang unta itu. Karna unta itu sudah membuatnya menang. Walau sebenar nya itu mustahil Tapi Vira merasa inilah firasat yang tadi membuatnya kacau
" Apa nona serius?" kata pria itu Menatap Vira tak percaya.
" Ya ," kata Vira
" Baik , mari saya antar nona kesana," kata penjaga area pacuan unta itu melangkah mendekati Unta yang terbaring. Di ikuti Vira dari belakang. Lalu pria itu langsung bicara kepada pemilik dan pawang unta itu Mengutarakan niat baik Vira. Walau Vira tak mengerti bahasa Arab. Namun Vira melihat jelas pria itu menjelaskan dengan baik niatnya. Kepada si pemilik unta aduan nya .Vira pun diam sambil memperhatikan unta yang terluka.
" Bagaimana?" kata Vira saat pria itu menatapnya.
" Pemiliknya minta di ganti rugi 1 milyar real nona. Karna unta itu milik tuan Arsyad dan pawangnya tidak akan di penjara Bila nona menganti kerugian sebesar 50 juta real untuk kelalaian. Karna unta itu tidak mungkin lagi di jadikan unta aduan. Akibat lukanya sangat parah dan tidak mungkin unta ikut bertanding. Apalagi unta itu sudah membuat tuan pemiliknya kalah" jelas pria itu hati hati .
" Baik akan saya sanggupi" kata Vira Karna tak ada salahnya memberi uang itu Disaat ia menang taruhan . Toh itu juga uang hasil sebuah permainan.
" Apa ...apa nona setuju?" kata pria itu kaget. Tak percaya dengan apa yang di lakukan Vira untuk menolong pawang itu.
" Ya , suruh pria itu memberikan nomor rekeningnya. Sekalian juga nomor rekening pawang itu," kata Vira. Membuat ketiga pria itu tak percaya. Sambil menatapnya dengan mulut ternganga.
" Dan aku juga akan memberikan mu uang 10 juta real. Karna sudah membantuku," kata Vira pada pria juru bicaranya.
" What...!! " kata pria itu kembali kaget mendengar perkataan Vira. Hingga ketiga pria itu saling pandang.
Thor, nanya boleh ya, adakah squel Dokter Al?