"Ayah jangan tinggalkan Kania !" tangisan seorang gadis yang malang.
"Sudah Kania jangan bersedih lagi , do'akan saja ayahmu disana".
Seolah semua kepedihan yang Di alami Kania tak berujung dan tak pernah usai.
Dari meninggalnya sang ibu sampai memiliki ibu tiri dan saudara tiri yang jahat.
Dan sekarang Sang ayah juga pergi meninggalkanya.
parahnya lagi dia dipaksa menikah untuk menggantikan kakak tiri nya. akankah kania mampu bersabar untuk semua ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sama sama belajar
Kania dan Bastian pun turun bersama menuju ke restoran hotel , disana sudah ada Bu Laili dan keluarga pak Bima .Bella yamg melihat sang kakak ipar pun berlari memeluk manja pada Kania .
" Hey bocah ,apa yang kau lakukan ; kasihan Kania dia bisa sesak nafas " Ucap Bastian.
"Apaan si kak ,lebay deh kan cuma meluk kak Nia ajja,tenang ngga berkurang kok ,masak cuma kakak aja yang meluk Bella juga mau " celetuk Bella . Ucapan Bella mampu membuat wajah Kania memerah menahan malu . Akhirnya mereka pun duduk di meja yang sama dengan keluarga dan menyapa keluarga mereka.
" Pagi pa,mam,dan ma "ucap Bastian .
Ketiga orang itu menjawab serempak ,dan mereka memulai melanjutkan sarapan dengan berbincang seputar bayi kembar . Kebetulan di restaurant hotel itu ada pasangan suami istri yang sedang menyuapi kedua anak kembar mereka .
Kania yang merasa mulai kenyang pun berpamitan untuk ke toilet. Tak lama Bu Laili menyusulnya,Dia hanya ingin memastikan Kania baik baik saja . Bukan tanpa alasan bu Laili sangat Khawatir dengan Kania,pasalnya pernikahan ini bukan keinginan semua orang.Bu Laili takut Bastian melakukan sesuatu yang menyakiti Kania.
"mama" ucap Kania ketika keluar dari bilik toilet dan melihat sang mama disana menunggu nya
"Nia, kamu baik baik saja kan nak, Bastian tidak menyakiti kamu kan nak?"
"Nia baik baik saja ma, kak Bastian tidak mungkin melakukan itu ".
" Mama hanya khawatir Bastian menyakiti kamu untuk membalas rasa sakit nya pada Linda" ucap Bu Laili .
" tidak akan ma, percaya sama Nia ya!".
Sementara di restoran hotel dimana tempat keluarga Bastian berada mereka pun melakukan hal yang sama yaitu menanyai Bastian tentang Kania.
"Bas kamu nggak nyakitin Kania kan?" tanya sang mama.
" Apaan si mam, Bastian ngga sejahat itu kali nyakitin anak orang yang ngga bersalah".
"Bagus , mama hanya takut kamu balas dendam ke Linda lewat Kania." ,
"Udah Daddy sama mami tenang aja , tidak perlu khawatir berlebihan, Aku dan Kania sudah sepakat untuk sama sama belajar menerima keadaan, karena bagi kami pernikahan adalah sesuatu yang sakral; Meski aku belum bisa melupakan Linda tapi aku akan berusaha mam ,dad" jawab Bastian panjang lebar kepada orang tua nya .
Kania dan Bu Laili bersama kembali ke tempat Bastian dan keluarga Berada ..
"Bas nanti Mami ,daddy dan Bu Laili harus pulang ,ingat Kalian masih stay disini selama 2 malam" Ucap Bu Risa .
" Mam kita ikut pulang saja ya, bosen di sini ,lagi pula ini kan hotel mami ,jadi bebas kan untuk check out awal ikut kalian" kata Bastian memelas .
"tidak bisa Kalian harus tetap disini sampai 3 hari!" kata Bu Risa yang tidak mau bisa di rubah.
"Tapi mam, Nia kan harus masuk kantor lagi besok karena Nia hanya punya 2 hari libur" jawab Kania.
" Nia, apa kamu lupa direktur utama perusahaan tempat kamu bekerja disini ,sudah jangan banyak alasan , mama meliburkan kamu dulu sampai waktu yang tidak di tentukan " ucap Bu Laili .
" Ma Nia di pecat?" Tanya Kania dengan wajah sedihnya.
Bu Laili pun tersenyum dan berkata bahwa kania bukan di pecat tapi hanya di liburkan saja, dia masih bisa bekerja asalkan mendapat izin dari Suaminya .Karena Bagaimanapun Kania adalah seorang istri sekarang .
" Kamu paham maksud mama Kan sayang ?" tanya Bu Laili .
"iya ma , Nia paham ".
izin mampir ya