NovelToon NovelToon
Dokter Alisha Istri Calon Pewaris

Dokter Alisha Istri Calon Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:208.6k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Semua sudah diatur kita hanya menikmati alur yang sudah ditentukan dan juga ditakdirkan untuk kita.

Alisha seorang Dokter umum yang mengambil spesialis di salah satu rumah sakit. Wanita cantik yang sehari-hari menggunakan hijab yang memiliki wajah teduh yang menenangkan semua orang yang siapa saja melihat dirinya.
Siapa sangka calon pewaris rumah sakit itu dijodohkan pada dia.
Dalam usia yang sangat muda Alisha harus menikah dengan Adrian sang calon pewaris rumah sakit. Adrian sangat terpaksa menikah dengan Alisha. Karena tidak ingin hak waris rumah sakit jatuh kepada orang lain.

Pernikahan yang indah yang pernah menjadi impian Alisha yang ternyata tidak sejalan dan semulus itu. Bagaimana tidak dia harus menikah dengan laki-laki yang tidak menginginkannya.

Alisha harus menjalani rumah tangganya yang tidak seperti rumah tangga pada umumnya. Laki-laki yang dia nikahi bersikap tidak baik.

Lalu apakah Alisha akan bertahan dalam pernikahannya atau justru akan mundur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 29 Tantangan

Situasi perasaan Alisha benar-benar sangat tidak baik yang membuat dia bahkan sedikit emosi, Alisha gadis yang lembut tetapi mungkin emosi bisa saja muncul karena situasi yang dia hadapi. Alisha tetap manusia biasa yang terkadang khilaf.

"Maafkan saya!" ucap Alisha dengan menunduk dan merendahkan suaranya yang merasa bersalah telah keterlaluan.

"Kamu baik-baik saja Alisha?" tanya Eyang yang merasa cucu menantunya itu sedang banyak sekali pikiran.

"Eyang. Alisha kurang enak badan. Alisha mau istirahat," ucap Alisha yang tiba-tiba saja berdiri dari tempat duduknya dan bahkan tidak jadi makan dan langsung meninggalkan meja makan setelah berpamitan dengan sopan.

Raut wajah Adrian terlihat bingung dan sangat penasaran dengan sikap Alisha yang tiba-tiba saja seperti itu bahkan ekor matanya seolah memperhatikan jalan sang istri yang menaiki anak tangga.

"Astaga benar-benar menantu kurang ajar. Bisa-bisanya dia meninggalkan meja makan ini, Di saat makan saja belum di mulai dan tadi apa itu. Apa dia sedang membentak kita semua yang berada di sini," umpat Agni dengan raut wajah yang penuh dengan kekesalan dan pasti akan menjadi masalah besar bagi Agni.

"Sudahlah Agni. Mungkin Alisha memang kurang baik-baik saja. Kamu jangan memperpanjang hal ini," sahut Agni.

Agni menghela nafas yang sudah tahu jika dia akan di salahkan.

Mata Eyang melihat ke arah Adrian yang sejak tadi hanya diam dengan piring yang masih terisi nasi dan belum sempat terisi dengan lauk.

"Adrian berapa kali Eyang harus mengatakan kepada kamu untuk memperlakukan Alisha dengan baik," ucap Eyang yang menegur Adrian.

"Kenapa jadi aku yang kenak. Lagi pula aku tidak bisa berpura-pura untuk suatu hubungan. Aku tidak bertanggung jawab atas suasana hatinya," jawab Adrian yang pasti sangat kesal jika dia disalahkan atas apa yang terjadi dan bahkan Adrian berdiri dari tempat duduknya yang tidak ingin melanjutkan makan.

"Adrian kamu mau ke mana lagi hah!" suara Eyang yang berteriak sama sekali tidak di dengarkan Adrian.

Suami istri itu tiba-tiba saja mau makan dan entah apa yang mengganggu mereka berdua

Adrian memilih memasuki kamar dan padahal jelas-jelas Alisha sudah ada di kamar dan biasanya Adrian sangat kesal jika harus berlama-lama dengan Alisha jika berada di ruangan yang sama dan kalau bisa hanya pada saat tidur saja. Tetapi ternyata dia memilih masuk kamar dan tidak ada Alisha di dalam kamar

Hiks-hiks-hiks-hiks.

Adrian mengerutkan dahi saat mendengar suara tangis yang berasal dari kamar mandi. Ternyata Alisha yang menangis di depan cermin dengan kedua tangannya memegang dingding wastafel.

"Astagfirullah. Maafkan Alisha ya Allah. Alisha tidak bisa menahan emosi saat berada di depan keluarga suami Alisha. Alisha hanya manusia biasa ya Allah," batin Alisha.

Sebagai gadis yang memang dididik sejak awal yang memiliki kepribadian yang sangat lembut dan juga takut dosa. Ternyata apa yang barusan saja dia lakukan Alisha menjadi pemikiran besar bagi Alisha.

Dia merasa telah membentak saat berada di meja makan dan hal itu sangat tidak pantas yang membuat dia menjadi tiba-tiba merasa sangat bersalah dan hanya bisa menangis untuk menyalahkan diri sendiri.

Alisha sudah sangat kuat sampai di berada di titik ini, begitu banyak hal yang terjadi hari ini, bertemu dengan kekasih Adrian dan dia malah diadu domba dan Adrian menyalahkan dirinya, Alisha juga tiba-tiba saja mendapat teror dan bahkan disalahkan Adrian dengan insiden yang terjadi, di labrak kembali oleh Wilona dan bahkan mobilnya rusak yang tiba-tiba mobil itu ditabrak Adrian dan tadi saat di meja makan juga disalahkan mertuanya.

Alisha mungkin punya setebal iman sampai dia bisa sabar dan hanya marah sedikit saja tadi dan itu pun membuat dia merasa bersalah. Alisha juga sudah yakin jika setelah ini Adrian akan menyalahkan dia lagi atas apa yang terjadi di meja makan.

Alisha menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan. Lalu Alisha melihat wajahnya di cermin dan matanya itu masih sembab yang membuat wajah itu semakin cantik sebenarnya saat menangis.

Setelah merasa cukup tenang yang akhirnya Alisha keluar dari dalam kamar mandi dan di sofa sudah ada Adrian yang duduk dengan satu kaki diangkat di atas pahanya dan tatapan mata yang memang pada pintu kamar mandi sesuai dengan arah sofa tersebut dan pasti yang dilihat Adrian adalah Alisha yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Pasti aku akan di salahkan lagi setelah ini," batin Alisha yang sudah tahu apa yang akan dia dapatkan.

"Ada apa?" tanya Adrian.

"Kau tidak tahan dengan semua ini?"

"Kau merasa teraniaya di dalam rumah ini?"

Tanya Adrian dengan mengeluarkan beberapa pertanyaan yang mungkin Adrian bisa melihat jika selama ini Alisha memang sangat tenang menghadapi orang-orang di dalam rumahnya dan termasuk dirinya yang sangat kelewat batas.

Tetapi dengan apa yang dilihat Adrian hari ini dan Adrian sudah bisa menyimpulkan jika Alisha sudah ingin menyerah dengan keadaan itu.

"Bukankah awal pernikahan aku sudah mengingatkan kepadamu bagaimana konsekuensi yang akan kau dapatkan jika menerima pernikahan ini. Jadi jangan merasa korban atau merasa teraniaya saat kau sudah masuk ke dalam pernikahan dan kau mendapatkan hal-hal yang tidak pernah kau duga dalam hidupmu," ucap Adrian.

"Alisha. Hanya Eyang saja yang menganggapmu ada di rumah ini dan mungkin hanya Eyang yang hanya membelamu dan sementara orang di rumah ini tidak terlalu tertarik padamu dan termasuk aku!" tegas Adrian.

"Jika sudah tidak tahan, maka menyera lah dan jangan bertahan untuk sesuatu hal yang tidak akan mungkin kamu dapatkan!" ucap Adrian mengingatkan dan memberi saran kepada istrinya itu.

"Aku tidak akan pernah menyerah," jawab Alisha dengan tegas yang ternyata apa yang barusan terjadi dan apa yang dia alami selama berada di rumah itu tidak berpengaruh sama sekali bagi Alisha.

"Apa katamu?" tanya Adrian.

"Aku adalah manusia biasa dan sangat wajar jika memiliki emosi secara tiba-tiba dan itu adalah respon dari diriku. Tetapi bukan berarti aku akan menyerah dan lagi pula aku tidak pernah bertahan atas apapun. Aku masih menjalankan semua ini, Karena aku telah bersumpah dalam ikatan suci pernikahan dan bukan karena apapun atau sedang berusaha untuk apapun!" jawab Alisha dengan tegas dan bijak.

"Oh iya. Lalu mau sampai kapan kau bertahan hah!" tanya Adrian.

"Sampai aku lelah dan ketika aku lelah, maka aku tidak akan membiarkan diriku untuk bertahan," jawab Alisha yang tiba-tiba saja membuat Adrian terdiam.

Jawaban itu sangat singkat namun terdengar ada sesuatu makna dari kata-kata itu dan bahkan sampai membuat Adrian terdiam dengan saling menatap dengan sang istri.

Alisha yang tidak mengatakan apa-apa lagi langsung berjalan menuju sofa tempat tidur dia biasa yang berada di dekat jendela kamar. Alisha laki-lakinya bicara langsung menyelimuti dirinya dan berbaring membelakangi Adriani.

"Hah!" Adrian mendengus kasar.

Entah mengapa Adrian begitu sangat kesal melihat Alisha dan bahkan kata-kata Alisha yang membuat Adrian bukan hanya sekedar kata saja. Tetapi ada sesuatu maksud dari perkataan itu.

Bersambung

1
Kasih Bonda
next thor semangat
ainuncepenis
Namanya juga belum cinta kak?
enungdedy
ini kpn ya mreks mngatakan saling cinta...knp semua kaku ya😄
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Kasih Bonda
next thor semangat
ErNawati
lanjutttt, smngat trus buat author 👍
Kasih Bonda
next thor semangat
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Kasih Bonda
next thor semangat
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Nyoman Sumertini
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor yg banyak
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
ainuncepenis
bukan lama kak sebenarnya. Sistemnya yang bermasalah kak. Saya up dari tadi pagi.
Kasih Bonda
next thor semangat
Reni Anjarwani
lama upnya sekali up beberapa bab keten thor
Anonymous
Kak ini emang error yah ? Episode terbarunya gak bisa kebuka huhuhu
ainuncepenis: Memang eror kak semalam. bagaimana kak? apa udah kebuka kak
total 1 replies
siti sopinah
karya yg bagus
Milla
nex min
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!