NovelToon NovelToon
Artis Cantik Vs Supir Tampan

Artis Cantik Vs Supir Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: saksi pena

Azalea Margarita seorang artis cantik papan atas yang begitu membenci Adiknya sendiri karena sakit lumpuh, Azalea tidak pernah tersenyum sekalipun terhadap Adiknya, bahkan Azalea lebih memilih tinggal di hotel milik Ayah nya karena begitu tidak ingin melihat Adik nya yang lumpuh.

Sifat dan karakter Azalea yang begitu keras, hingga begitu sulit untuk bisa jatuh cinta terhadap laki-laki manapun, hingga akhirnya Azalea di jadikan bahan taruhan oleh Fauzan Harkas sesama artis pemeran utama, dan CEO muda yang royal gemar berpesta demi mencari ke senangan ya itu Ronald Jensen.

Apey pemuda dari desa mencoba mencari ke beruntungan mengadu nasib ke kota, dengan bekal ilmu bela diri dan ke ahlian bisa menyetir, Apey mencoba adu nasib mencari rejeki ke kota demi bisa membahagiakan ke dua orang tuanya, yang ingin mempunyai ladang atau sawah sendiri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon saksi pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nasi goreng.

Werr bruk bruk, Azalea masuk ke kamar hotel lantai sepuluh, langsung melemparkan tas mewahnya ke atas tempat tidur, melemparkan sepatu hak tingginya ke arah mana saja, membuka mante dari kain lembut sutra melemparkannya ke mana saja, dan langsung menuju kulkas mengambil minuman bermerk mahal.

Ririn masuk ke kamar buru buru memungut semua yang Azalea lemparkan, menaruh ke tempatnya agar rapi tidak berantakan, setelah selesai langsung duduk di samping Azalea yang sedang meneguk minuman beralkohol, hingga wajah putih bersih Azalea terlihat sedikit memerah.

"Mau sampai kapan Lea hidup begini terus? tiap pulang syuting ke hotel terus minum, begitu terus sudah beberapa bulan ini," omel Ririn sebagai sahabat sekaligus asistennya.

"Ah bawel mulu lo kaya Mama gue, udah sono pulang," usir Azalea enggan di ceramahi.

Ririn berdiri melangkah menuju kulkas, mengambil beberapa makanan, lalu membawanya meletakannya di atas meja.

"Dari siang belum makan, isi dulu perutnya sedikit," titah Ririn.

"Ah males gue tidak laper," tolak Azalea kembali meneguk minumannya yang di tuangkan ke gelas berisi batu es.

"Gue telpon Anton ya, biar beli nasi goreng kesukaan lo," bujuk Ririn.

Azalea tidak menjawab kembali meneguk minumannya, Ririn langsung berdiri mengambil ponselnya di dalam tas langsung menelpon Anton.

Anton menjabat sebagai kepala penanggung jawab restoran di hotel itu, semua pelayanan makan bagi tamu warga loka atau luar di restoran itu, semua Anton yang mengurus dan bertanggung jawabnya, jika ada protes keluhan ataupun ada makian dari tamu hotel, Anton lah yang mengurus dan bertanggung jawab sepenuhnya.

"Iya halo Mbak Ririn ada apa?" tanya Anton di telpon.

"Kamu sudah pulang belum?" tanya balik Ririn.

"Ini baru saja mau siap siap," jawab Anton.

"Tolong belikan dulu nasi goreng ke sukaan Azalea ya," pinta Ririn.

"Non Azalea tidur lagi di sini?" tanya Anton.

"Iya, kayak tidak tahu saja pake tanya," tegur Ririn.

"Siap Mbak, saya belikan sekarang!" Anton tidak banyak bertanya lagi langsung menutup telponnya dan langsung keluar dari ruangannya.

Anton langsung naik lift turun ke lantai satu, beberapa pekerja yang mau pulang rolling shift banyak yang menyapa Anton, yang terpaksa mau tidak mau harus ke depan hotel membeli nasi goreng ke sukaan Azalea.

Pak Rohman sudah mulai sibuk banyak para pekerja yang membeli nasi goreng, mie goreng dan mie rebus Apey yang awal hanya berniat membantu seadanya, kini jadi serius ikut membatu Pak Rohman yang keteteran meladangi pelanggannya.

"Malam Pak Anton,"

"Malam Pak Anton," beberapa pekerja menyapa Anton yang datang ke lapak dagangan Pak Rohman.

"Malam," sapa balik Anton sambil mendekat Pak Rohman yang sedang sibuk.

"Nah kebetulan ada Pak Anton ke sini, mau pesan biasa?" tanya Pak Rohman sambil sibuk mengolah.

"Iya Pak seperti biasa saja," jawab Anton sambil melihat ke Apey yang sibuk membantu.

"Abang ganteng air hangatnya ya jangan lupa," seru pelanggan perempuan ke Apey.

"Siap Mbak segera datang hehe hehe," sahut Apey langsung menyiapkannya.

"Waduh yang beli jadi lebih banyak perempuan begini," goda Pak Rohman sambil senyum.

"Udah rejekinya Pak hehe hehe," sahut Apey langsung membawa dua gelas air hangat.

"Abang ganteng namanya siapa? ko wajahnya ganteng banget kayak artis," goda salah pelanggan sambil senyum menatap.

"Ah Mbak ini bisa saja bilang saya ganteng, nama saya Apey, saya dari kampung ingin cari kerjaan ke sini, hehe hehe," jawab Apey melihat ke semuanya.

"Kalau kerja di hati saya mau tidak?" celetuk pelanggan yang lain membuat tawa jadi ramai tempat itu.

"Siapa orang itu Pak?" tanya Anton perlahan penasaran.

"Keponakan saya dari kampung, namanya Apey mau cari pekerjaan di sini, makanya kebetulan ada Pak Anton ke sini, tolonglah Pak, masukan kerja di hotel, tidak apa apa kerja di bagian apa saja," jawab Pak Rohman.

"Oh keponakan Pak Rohman, ada kerjaan juga bagian kotor Pak, biasalah mengurus sampah restoran dan sampah di departemen yang lainnya," terang Anton.

Pak Rohman langsung terperanjat mendengarnya.

"Pak Anton serius? bisa masukan kerja ponakan saya?" tanya Pak Rohman serasa sumringah.

"Iya serius, tapi ya gitu kerjaannya di bagian beres beres sampah, kalau mau itu juga," jawab Anton.

"Iya tidak apa apa, di bagian apa saja, yang penting ponakan saya bisa bekerja, nanti nasi gorengnya special gratis buat Non Azalea hehe hehe," Pak Rohman merasakan lega mendengar ada pekerjaan.

Anton yang duduk sendiri terpisah di bangku pelastik dering ponselnya berbunyi, terlihat Ayah nya yang menelpon.

"Assalamualaikum Pah, ada apa?" tanya Anton di telpon.

"Cepat pulang, Mama kamu harus di bawa kerumah sakit sekarang," jawab suara Ayah nya di telpon.

"Apa? Iya iya Pah, iya aku pulang sekarang!" Anton terperanjat kaget buru buru memanggil Apey.

"Apey, cepat kamu ke sini," seru Anton.

"Iya siap," Apey buru buru menghampiri.

"Kamu mau kerja di hotel kan? sekarang kamu dengar ya, saya sedang di suruh beli nasi goreng oleh temannya Non Azalea, nanti jika nasi gorengnya sudah jadi, kamu bawa ke depan hotel, nanti saya yang akan telpon temannya Non Azalea agar mengambil nasi gorengnya di kamu,"

"Saya harus buru buru pulang kerumah, karena harus membawa Ibu saya ke rumah sakit, ingat apa kata saya, bawa nasi gorengnya ke depan hotel, jika ada yang bertanya bilang saja pesanan Non Azalea,"

"Pak Rohman, saya harus pulang dulu, tolong titipkan nasi gorengnya ke Apey, saya harus buru buru pulang, Apey jagan lupa ya antarkan nasi gorengnya, besok pagi kamu bisa langsung kerja!" papar Anton buru buru melangkah pergi.

"Alhamdulilah, rejeki Apey datang dengan epat, tidak sangka!" gumam Pak Rohman merasa lega menatap langkah Anton yang tergesa gesa.

"Alhamdulilah ya Allah, terima kasih Pak, terima kasih banyak!" seru Apey langsung sujud syukur begitu bahagianya.

"Iya sama sama!" seru Anton menyempatkan menoleh sambil menuju parkiran mobil.

Setelah di dalam mobil Anton menelpon dulu Ririn memberitahukan kalau dirinya harus segera pulang kerumah, Ririn pun setelah di telpon langsung keluar kamar hotel menuju pintu lift hendak turun ke lantai satu.

Pesanan nasi goreng Azalea sudah jadi, Apey penuh dengan semangat langsung pergi mengantarkannya menuju depan hotel, satpam yang menjaga pintu masuk pejalan kaki, membiarkan Apey masuk karena sudah di beritahukan oleh Anton.

Apey memasuki pelataran hotel yang luas sambil membawa nasi goreng di tangannya, hotel mewah bersih mengkilap dengan penerangan cahaya lampu dimana mana, membuat Apey terus berdecak kagum melihatnya.

Ririn yang sudah menunggu di depan hotel mengerutkan dahinya, melihat langkah Apey yang menghampirinya, setelah Apey dekat menghampiri, Ririn menatap Apey dari rambut sampai ke ujung kaki, berkulit sawo matang berwajah tampan berperawakan tinggi berbadan bidang.

"Lo yang di suruh Anton bawa nasi goreng?" tanya Ririn.

"Iya Mbak, ini nasi gorengnya sudah jadi," jawab Apey langsung menyodorkannya.

"Lo bantuin Pak Rohman jualan?" tanya kembali Ririn setelah mengambil nasi goreng di tangan Apey.

"Bukan, saya dari kampung ingin cari kerjaan di kota, tadi kata Pak Anton, besok saya sudah bisa kerja di sini," jawab Apey senyum.

Ririn sedikit membuang pandangannya melihat senyum Apey terlihat punya saya tarik karismatik.

"Ya sudah kamu boleh pergi," titah Ririn.

"Siap, permisi!" Apey kembali senyum membalikan badan langsung melangkah pergi.

Ririn masuk ke dalam hotel sambil membawa nasi goreng masih belum percaya, ada laki-laki dari kampung berwajah tampan berperawakan tinggi tegap layaknya seorang pemeran actor action, yang selalu menjaga kebugaran otot badannya.

1
Heri Wibowo
awalnya figuran lama lama bisa jadi artis beneran
Heri Wibowo
lanjut Thor
Was pray
udah, tinggalin aja keluarga wiguna, pengorbanan apey di keluarga wiguna tetap tiada arti buat keluarga wiguna, karena bagaimanapun posisi azalea tetap lebih kuat dibanding apey di keluarga wiguna, berikan alasan kl azalea mau kembali je rumah asal apey keluar dari rumah pak wiguna biar pak wiguna bisa menerima pengunduran diri apey dari tanggung jawab yg diberikan oak wiguna kepadanya
Slamet Basuki
baik
Deva Silvia Putri
up banyak ,gimana mau kasih vote kalau baca aja gk puas ,dikit bner
Heri Wibowo
Kalau kamu tidak suka sama apey ya biarin aja sama Ririn
Heri Wibowo
Wah lama-lama nurut juga sama apey
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
Mungkin memang ada artis yang bersikap baik di depan kamera tetapi di kehidupan aslinya berperilaku sebaliknya
Was pray
orang yg jadi partner hidup di dunia nyata azalea harus bermental baja dan bermuka tembok, kalau tidak bisa setres dan berakhir bunuh diri
Was pray
azalea bagus actingnya dalam dunia perfilman tapi gagal memerankan sebagai anak dan seorang kakak di dunia nyata
Was pray
serba repot jadi apey, dia udah deal berjanji sama Azalia , bahwa dia mau tinggal di rumah kembali asalkan apey mau pergi dari rumah pak wiguna, dan itu lsudah jadi kesepakatan nereka berdua,j apey melanggar verarti apey gak bisa dipang omongannya, ya mending apey. cari kerjaan lain yg ditawayrkan sama ririn
Heri Wibowo
enggak tahu aja mereka kalau azalea di jadikan bahan taruhan ronal sama fauzan.
Heri Wibowo
kan pekerjaanmu pakai perjanjian kontrak mana bisa main pergi begitu saja apey.
Heri Wibowo
ternyata kepalamu lebih keras dari batu Azalea
Heri Wibowo
memang Azalea harus dikerasin sedikit biar tahu diri
Heri Wibowo
lanjut
Heri Wibowo
kan lebih baik hilang 150 juta daripada kehilangan miliaran Ronald
Heri Wibowo
wajah cantik tapi hati buruk ya percuma saja
Heri Wibowo
sebenarnya kenapa ya Azalea begitu membenci adiknya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!